NovelToon NovelToon
Pengorbanan Cinta

Pengorbanan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: moms_fahrian22

Chelsee, seorang gadis yang ceroboh bertemu dengan lelaki yang cuek dan dingin di sebuah perusahaan. sejak dia bekerja di perusahaan itu, ia begitu banyak mendapatkan masalah.
bagaimana kelanjutan cerita nya? yuk, mari dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms_fahrian22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Rania bersiap-siap menyusul Andreas kerumah sakit, tetapi dia mendapatkan panggilan dari client yang bernama Handoko.

"Siap, pak. Apa yang bisa kami bantu?" Tanya Rania ramah.

"Rencana saya mau membeli satu toko lagi di mall Rania Group," sahut sipenelepon.

"Oke baik. Nanti akan saya persiapkan. Apa bapak perlu membuat acara lagi di toko baru nya nanti?" Rania bertanya dengan ramah.

"Rencana nya seperti itu, tetapi saya akan membicarakan hal ini kepada Chelse terlebih dahulu," entah mengapa Handoko merasa jika berhubungan dengan Chelse adalah sebuah keberuntungan.

"Pak, Chelse itu hanya karyawan di perusahaan ini. Dia gak berhak membuat konsep apapun tentang pembukaan toko baru. Yang paling pantas membuat keputusan itu saya dan Andreas" Gadis itu masih berusaha menahan kekesalan nya, kenapa semua manusia selalu mendepankan Chelse.

"saya rasa, Pak Andreas pasti mengerti dengan apa yang saya inginkan."

Rania memberenggut.

"Tetapi maaf pak, Chelse tidak dapat hadir dalam rapat, dia mendapatkan musibah."

"Baik buk, kalau begitu kita bicarakan nanti saja setelah Chelse sudah tidak ada halangan."

Panggilan telepon terputus, Rania menggelengkan kepala nya tidak percaya.

"Pakai pelet apa sih itu perempuan, bahkan semua laki-laki, gak muda, gak tua semua lengket sama dia." Rania bergumam kesal.

"Mirza, kamu hubungi Andreas! Bilang kalau malam ini kita ada rapat penting." Titah Rania menghubungi sekretaris nya, dia malas menjalankan rencana pertama, yaitu berpura-pura care kepada Chelse

"Dengan rencana ini, aku akan semakin dekat dengan Andreas, toh Chelse tidak akan ada disamping nya." Gadis itu tersenyum senang.

****

Dirumah sakit, Andreas menemui dokter yang menangani Ayah sekretaris nya.

"Dokter, bagaimana kondisi pasien?"

"Masih sama pak, belum ada perubahan. Tetapi denyut jantung nya sudah normal." Ucap dokter.

"Saya minta tolong pak, selamatkan dia bagaimana pun cara nya! Saya akan membayar semua biaya pengobatan nya." Pinta Andreas

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin," hanya itu yang dapat diucapkan sang dokter.

Chelse masuk keruang UGD, dia menyelinap masuk karena Ratna sedang pergi ke Toilet.

"Yah... Bangun dong! Aku gak bisa lihat ayah seperti ini," gadis itu menahan tangis dan mencoba untuk tersenyum.

"Maaf ya yah, gaji pertama ku belum bisa beliin baju baru buat ayah. Soal nya gaji nya di ibu semua." Gadis itu bercerita seolah ayah nya mendengarkan cerita nya.

"Tapi ayah tenang aja. Nanti kalau gaji ku Naik, aku bakal belikan baju dua pasang untuk ayah. Tapi ayah harus bangun dulu! Biar bisa pilih yang mana ayah suka." air mata Chelse mengalir deras, gadis itu menangis tanpa suara.

Hiks..

"Atau ayah mau dengar aku nyanyi?"

Chelse menyanyikan lagu kesukaan ayah nya, yaitu 'Stresss' lagu dari Rhoma irama.

Andreas yang melihat itu dari luar jendela salut, betapa sayang nya Chelse kepada ayah nya.

Sementara Ratna yang baru selesai dari toilet langsung memarahi gadis itu

"Kamu itu bodoh atau gila sih?" Sembur Ratna.

"Aku cuma mau menghibur Ayah, Bu."

"Menghibur kepala mu? Yang ada papa semakin sakit dengar suaramu." Ratna marah tetapi dia masih bisa mengontrol suara nya.

"Aku mau lihat ayah sembuh, bu. Siapa tahu dengan begini..."

"Ahh sudah-sudah, mending kamu keluar, keluar!" Pekik Ratna tertahan.

"Bu, tolong, aku jangan diusir terus dong," gadis itu memohon, tetapi Ratna mendorong tubuh gadis itu agar Chelse keluar dari ruang UGD.

Bersamaan dengan itu Andreas saat ini sedang menerima panggilan dari Mirza.

"pak, malam ini kita ada meeting dengan client," ujar Mirza, dia menghubungi Andreas karena lelaki itu tidak ada diruangan nya.

"Saya ada meeting malam ini? Kok saya gak tahu," tanya Andreas.

"Mungkin sekretaris bapak itu lupa ngasih tahu. Maklum aja pak mungkin dia mikirin bapak terus jadi lupa deh sama pekerjaan," sindir Mirza.

"Jaga mulut kamu, jangan pernah lancang dan jangan pernah nyalahin Chelse, paham kamu!" Marah Andreas.

"Emh, maaf pak. Saya cuma nyampaikan pesan nya bu Rania." Cicit Mirza, dia ketakutan sekarang.

"Oke, kalau seperti itu, sekalian Kamu bilang ke Rania kalau dia yang pergi meeting untuk mewakili perusahaan karna saya gak bisa, saya punya urusan penting." Balas Andreas Datar.

"Lho kok gitu pak? Ini proyek bapak lho, bapak diharuskan hadir." Sela Mirza.

"Baik, kalau begitu meeting di cancel." Pungkas Andreas.

"Gak bisa begitu, pak. Bapak ha.."

Rania langsung merampas telepon kantor dari Mirza.

"Bilang ke Rania, kalau meeting nya di atur ulang. Karna saya benar-benar gak bisa ninggalin tempat ini,"

Rania masih mendengarkan ucapan Andreas dan akan menyela tetapi dia mendengar suara Chelse.

"Meeting nya jangan di cancel atau di atur ulang,." Ucap Chelsee, Alex menjauhkan ponsel nya.

"Gak apa-apa kamu saya tinggal?" Tanya Andreas

"Gak apa-apa kok, Saya baik-baik aja."

Rania sebal mendengar obrolan manis itu, dia meletakkan telepon genggam dan panggilan pun terputus, wajah nya di tekuk beberapa lapis Mirza melirik sekilas lalu membuang pandangan nya.

"Kurang ajar, Andreas lebih memilih dekat dengan Chelse dari pada aku," gadis itu sebal, terawangan nya tersadar ketika dering telepon genggam kembali berbunyi.

"Angkat!" Titah Rania.

"Hallo, oh iya pak, kenapa?" Tanya Mirza ternyata Andreas kembali menghubungi nya.

"Kamu siapkan dokumen saya, meeting malam ini gak jadi di cancel, kamu urus semua nya." Ujar Andreas.

"Baik, pak."

Panggilan berakhir.

"Kamu undur waktu nya jadi jam delapan malam, lalu hubungi client, bilang kalau meeting nya di reshedule." Gadis itu tersenyum tipis, dia memiliki ide sekarang.

"Maksud nya gimana bu?" Mirza bingung.

"Lakuin aja perintah saya, gak usah banyak tanya."

"Baik, bu."

Chelse Merenung di kursi tunggu rumah sakit.

"Ternyata aku bukan anak kandung Ayah. Tapi kenapa ayah baru kasih tahu sekarang, dan dimana sekarang ibu kandungku. Bagaimana kabar nya," Chelse menangis.

"Pantes aja selama ini ibu berlaku seperti aku ini anak tiri, pada kenyataan nya anak tiripun bukan, aku ini anak pungut." Air mata gadis itu semakin deras, mata nya bahkan sudah seperti orang china, tampak cipit karena terlalu banyak menangis.

Gadis itu kembali ke musholla rumah sakit, mengaitkan do'a agar ayah nya cepat pulih dan dia dipertemukan dengan ibu kandung nya.

Saat sudah selesai sholat, Chelse terkejut karena melihat Andreas berada di luar musholla yang tengah menunggu nya.

"Kok bapak disini? Kenapa gak jadi meeting?"

"Saya gak akan kemana-mana, saya tetap disini nemanin kamu." Jawab Andreas. Lelaki itu mendapatkan telepon dari Handoko jika meeting nya di atur ulang.

Chelse tersenyum sangat manis, ternyata masih ada yang perduli dengan diri nya.

"Terimakasih banyak, ya pak." Chelse merasa haru.

"Kamu makan dulu! Sejak tadi kamu nangis mulu lupa ngisi perut." Andreas berjalan lebih dahulu lalu kearah mobil lalu mengambil nasi yang tadi sudah dia beli dari warung.

"Nih, habisin! Kalau tidak gaji kamu akan saya potong." Ancam Lelaki itu. Mau tidak mau Chelse menghabiskan nasi nya, walau terasa hambar di dalam mulut karena terlalu banyak pikiran.

"Saya tahu kamu gadis yang kuat, saya yakin ayah kamu pasti bakal sembuh. Jadi jangan buang-buang air mata kamu." Andreas berkata sangat lembut, dia menatap deretan mobil yang terparkir.

"Saya gak tahu harus berbuat apa untuk membalas kebaikan bapak." Chelse berucap sendu.

"Bukan kah sesama manusia harus tolong menolong? Kamu juga udah nolongin saya agar tidak menikah dengan Rania, kalau sudah selesai makan, kita coba lihat kondisi ayahmu."

Setelah beberapa menit makanan Chelse habis, kedua nya berjalan kearah rumah sakit, Rania yang menyusul ke rumah sakit karena ingin sengaja memanasi Chelsee malah terasa panas.

"Kurang ajar, kenapa Andreas masih ada disini? Aku udah sengaja mengatur waktu biar kami bisa berdua, kenapa kamu masih disini An." Rania geram, apalagi melihat senyum Andreas yang tampak bahagia.

"Aku gak akan biarin kamu bahagia, Chelse, Andreas itu milikku." Desis Ratna seraya menggepalkan tangan nya.

1
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍🙏🙏
Sunrise🌞: Hallo kak baca juga ceritaku yuk

STUCK WITH MR BRYAN
moms_fahrian: ok kak, ditunggu ya🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!