Aurora, seorang CEO yang merupakan gadis multitalenta harus merenggang nyawa karna keserakahan tangan kanannya sendiri yang berniat merebut perusahaan yang dia bangun sejak dulu.
Ketika sebuah peluru terlepas menembus jantungnya, Dan di detik kemudian gadis itu telah berada di dunia yang berbeda.
Jiwanya menempati tubuh putri dari seorang jendral perang yang terkenal dengan sampah karna tidak mampu berkultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berbeda buka berarti buruk
Setelah bertemu dengan bibinya, Meilan memutuskan untuk kembali ke kamar miliknya, lantas segera pergi ke ruang dimensi dimana Hui menyambutnya dengan penuh semangat.
"Nona kau datang"
Seru burung Phoenix itu dengan semangat
"Tidak, Aku pergi"
Mendengar itu membuat Hui mendecak sebal, tuannya itu benar benar sangat berbakat memancing emosi seseorang.
"Nona kau sedang apa?"
Hui bertanya dengan cepat ketika melihat Meilan tampak sibuk mencari buku di antara barisan buku yang tersusun dalam rak.
"Aku sedang mencari cara untuk membunuhmu"
jawab gadis itu yang membuat bulu Hui terasa meremang.
"Nona"
"Berhentilah bertanya, aku sedang sibuk, kau ini cerewet sekali, kau akan tau sebentar"
Potong Meilan ketika melihat Hui kembali melayangkan pertanyaannya.
Pada akhirnya Hui memilih diam, matanya hanya bergerak memperhatikan setiap gerakan dari tuannya itu.
"Aku menemukannya"
Meilan berseru senang
Lantas mengambil posisi kemudian membuka lembar demi lembaran buku yang ada di tangannya, dia terlihat begitu serius saat ini.
Hui yang tidak bisa menahan rasa penasarannya seketika mendekat, menatap lembaran tersebut dengan teliti.
"Racun halusinasi"
Alisnya terangkat, dia pikir tuannya itu akan membuat racun itu.
"Dimana aku bisa mendapat bahan bahan untuk membuat racun ini?"
Dia bertanya dengan cepat ke arah Hui
"Memangnya untuk apa racun itu?"
"Tentu saja untuk seseorang, aku ingin memberikan hadiah spesial untuk orang yang sudah repot repot mengusikku"
Jawab Meilan dengan senyum merekah di bibirnya.
Hui bergidik ngeri, sudah di pastikan jika gadis itu yang membuat racun maka racun itu akan menjadi jenis racun yang mematikan, bagaimana tidak, gadis itu memiliki pola pikir yang terlalu di luar akal sehat.
Dia akan menambahkan dosis lebih tinggi di setiap bahan racun tersebut, tidak peduli jika dampaknya benar benar berakibat fatal atau bahkan kematian.
Hui jelas saja mengerti, gadis itu tidak akan membuat racun sederhana, dia akan membuat racun istimewa untuk musuhnya yang tercinta.
"Ada di hutan xeonu, tapi itu benar benar jauh, kau harus melakukan perjalanan selama 5 hari untuk sampai kesana"
Jelas Hui kemudian.
Mendengar itu membuat Meilan mendecakkan lidah sebal.
Yang benar saja, tempat itu benar benar sangat jauh, dan terlalu merepotkan jika dirinya harus kesana.
Tujuh hari lagi dia akan berangkat ke akademi Qiancheng, itu berarti jika dirinya pergi maka dia melewatkan waktu untuk masuk ke akademi. Tiba tiba matanya tertuju pada Hui
Seolah mengerti dengan tatapan dari tuannya itu Hui segera berkata.
"Jangan berfikir untuk memintaku mencari bahan itu kesana nona, aku harus berkultivasi secepatnya"
Dia berkata dengan cepat.
Meilan memicingkan matanya
"Kenapa tiba tiba berkultivasi?"
"Ini tidak tiba tiba, Aku sudah lama ingin melakukannya, tapi karna kejadian di tempo hari bersama sekte teratai hitam aku tidak mungkin meninggalkanmu, Aku berfikir bagaimana jika dampak perkelahianmu mengundang orang di belakang sekte teratai hitam datang mencarimu"
Jelas Hui panjang lebar.
Itu benar dan fakta, dia cukup memiliki firasat buruk terkait pertempuran tuannya dengan orang orang Sekte teratai hitam. Meski seluruh orang orang itu musnah tanpa sisa, tapi dia yakin jika Sekte teratai hitam memiliki orang belakang yang jauh lebih berkuasa.
Meilan terdiam, dia fikir yang dikatakan Hui ada benarnya juga, setiap kelompok pasti memiliki orang terkuat di belakangnya. Jika sekte teratai hitam saja sudah sekuat itu maka orang di belakangnya pasti jauh berkali kali lipat hebatnya.
Meilan berfikir sepertinya dia harus semakin menyempitkan waktunya untuk menjadi kuat secepatnya.
"Baiklah, aku akan meminta orang lain untuk membantuku"
Pasrah Meilan yang mau tidak mau harus membiarkan Hui melakukan kultivasi saat ini.
Setelah memastikan Hui berkultivasi, Meilan memutuskan untuk kembali di kamar miliknya.
Di lihatnya Mouzu, gadis kecil yang berasal dari sekte teratai hitam itu terlihat begitu telaten membersihkan kamar miliknya.
"Kemari, mendekatlah"
Mouzu yang mendengar perintah dari tuan barunya itu segera mendekat.
"Kau tau siapa orang tuamu?"
Tanya Meilan dengan penasaran, karna Dia jelas yakin jika identitas gadis kecil itu tidaklah sesederhana yang di ketahui oleh orang orang.
Mouzu menggelengkan kepalanya
"Aku tidak tau nona, Hanya saja dari cerita nenekku dia menemukanku waktu bayi di jalan lalu memutuskan untuk merawatku"
Gadis itu menjawab dengan lugas.
Meilan menganggukkan kepalanya mengerti, kemudian tatapannya teralihkan pada rambut gadis itu yang kini telah di kepang, namun dia mengerutkan keningnya ketika menyadari rambut yang sebelumnya memiliki warna perak di ujungnya kini telah menghitam sempurna.
"Kau apakan rambutmu?"
Mouzu seketika terkejut, dia kemudian menjawab.
"Ahh itu saya menghitamkannya nona"
"Kenapa?"
Meilan bertanya dengan heran.
"Itu karna sejak dulu orang orang di sekte teratai hitam mengatakan jika rambutku bertanda sebagai pembawa sial"
Jelas gadis kecil itu dengan lugas, sungguh Meilan terpana beberapa waktu, dia pikir gadis itu terlalu pintar dari anak anak seusianya. itulah yang menjadi alasan yang membuat dirinya tertarik dengan gadis kecil itu.
Namun hal yang dikatakan gadis kecil itu membuatnya tidak senang.
Warna rambut itu sebagai pembawa sial?
Tiba tiba dia teringat dengan sosok pria yang begitu kerap membantunya selama ini, mereka memiliki warna rambut yang hampir sama, jika gadis kecil itu rambutnya bercampur warna hitam dan warna perak, maka Fan Zhuang seluruh rambutnya bewarna perak.
Itu berarti maksud orang orang sekte itu jika Fan Zhuang juga pembawa sial? Yang benar saja dia sudah memusnahkan kelompok sialan itu, pikirnya
"Lain kali tidak perlu menghitaminya, kau tau terkadang yang di nilai buruk oleh orang lain adalah sesuatu yang istimewa suatu saat nanti"
Ucap Meilan yang menatap dalam mata gadis kecil itu.
Mouzu mengerjabkan matanya beberapa waktu, dia mendengar perkataan Meilan dengan cermat.
"Lihat, tidak semua orang memiliki rambut seperti mu, itu cukup menyimpulkan jika rambut seperti itu tidak bisa dimiliki oleh sembarangan orang"
Ucap Meilan yang kembali melanjutkan perkataannya.
Wahhh jika di pikir pikir sepertinya dia menjadi penasehat yang baik kali ini
Mouzu tersenyum cerah, nonanya adalah orang pertama yang beranggapan jika rambutnya bukanlah sesuatu yang buruk, dia merasa bahagia akan hal itu.
"Baik nona, setelah hari ini aku tidak akan menghantami rambutku lagi"
Mouzu berkata dengan penuh semangat.
"Tentu, itu baik"
Timpal Meilan dengan senyum manis di bibirnya.
"Kalau begitu, pergi beritahu zizi untuk menyiapkan makanan, sepertinya aku butuh asupan energi saat ini"
Gadis itu mengangguk dengan semangat, dia kemudian meninggalkan Meilan dengan senyum manis yang terus saja tersungging di bibirnya.
"Fan Zhuang aku tau itu kau"
Mendengar suara gadis itu membuat pria yang saat ini sedang bersembunyi di suatu tempat tampak mengangkat sudut bibirnya.
"Tebakanmu benar, Dia memiliki darah yang istimewa, Meier"
Ucap pria itu ketika berada tepat di hadapan Meilan.
Mendengar itu membuat Meilan membulatkan matanya.