Bukan Inginku

Pagi ini seorang gadis sedang menunggu motornya di bengkel karena di tengah perjalanan tadi ban motornya bocor. Jadi terpaksa harus mendorongnya sampai ke bengkel

“ duh, sudah jam berapa ini “ Hana melihat jam di tangannya

“ sepertinya aku bakal terlambat” kemudian Hana mencari ponselnya di tas

“ pake ketinggalan segala tuh HP “ Hana menghela napas panjang

Ketika melihat ada warung di seberang jalan, Hana berencana membeli minum untuk melepas lelah setelah mendorong motor

“ aku beli minum dulu deh “ Hana berdiri dan Hendak menyeberang. Tapi tiba- tiba mobil lewat

Tin......

Bunyi klakson terdengar begitu kencang, Hana yang melihat mobil hendak menabraknya pun berteriak

“ Aaaaa...” teriak Hana sambil menutup mata

Tak lama mobil berhenti beberapa senti dari tempatnya berdiri

“ kamu tak apa??” tanya yang hendak menabrak Hana, keluar dari mobilnya

Hana yang mendengar ada suara orang, perlahan membuka matanya. Lalu Hana menghembuskan napas lega

“ Alhamdulillah “ ucap Hana

“ Hana? Sedang apa kamu di sini? “ tanya yang membawa mobil, ternyata Bagas

“ ah..tuan Bagas, anu. Ban motor saya bocor. Jadi saya ke bengkel dulu “ ucap Hana gugup karena ketahuan masih diluar saat jam kerja sudah di mulai

“ ikut saja bersama ku” Bagas memberi tawaran. Hana menggelengkan kepalanya

“ tidak usah tuan, mungkin sebentar lagi selesai “ Hana menolak halus

“ ikut saja, ada tuan Mahendra yang ingin meeting bersama kita sebentar lagi “ ucap Bagas

Hana melihat jam di tangannya kembali, lalu mengangguk setuju. Karena waktu meeting sebentar lagi. Kalau menunggu motor selesai mungkin dia akan terlambat.

“ ayo, ikut saya “ Bagas berjalan menuju mobil

“ terima kasih tuan “ ucap Hana, Bagas hanya mengangguk dan segera melajukan mobilnya

Dua puluh menit kemudian mereka sampai di kantor, karena tadi sempat terjebat macet. Mereka segara turun dari mobil

Drett..drett..drettt

HP Bagas bergetar, tanda panggilan masuk

“ ya halo “ ucap Bagas

“ masih dimana,? Tuan Mahendra baru saja datang “ ucap Reza di seberang sana

“ kata Ranti Hana belum datang juga” lanjut Reza

“ Hana sudah bersama ku, kami baru saja turun dari mobil “ ucap Bagas membuat dahi Reza berkerut

“ segera kemari “ ucap Reza lalu mematikan teleponnya

Kemudian Bagas mengajak Hana

“ ayo, kedatangan kita sudah di tunggu” ucap Bagas memberi tahu

“ tapi tuan, berkas untuk meeting masih di mejaku” ucap Hana

“ Ranti sudah berikan pada tuan Reza tadi, ayo “ ajak Bagas kemudian mereka berjalan bersebelahan menuju lift dan itu semua terlihat oleh Ranti

“ Bagaimana mereka bisa bersama?” ucap Ranti dalam hati

“ apa mereka ada hubungan lebih ? Ranti mulai berprasangka buruk pada Hana

“ Bu Ranti kok diam saja, ayo “ ajak Mila, menyadarkan Ranti dalam lamunannya

“ Ya, ayo “ Ranti dan Mila pergi bersama

Sesampainya di depan ruang rapat Hana mengetuk pintu terlebih dahulu

Tok..tok..tok..

“ permisi, boleh saya masuk “ tanya Hana

“ masuklah “ ucap Reza, mempersilahkan Hana masuk

“ mana Bagas “ tanyanya setelah melihat Hana datang seorang diri

“ tadi tuan Bagas ijin mengangkat teleponnya sebentar saja “ ucap Hana memberitahu

“ silahkan duduk “ ucap Reza

“ oke, mari kita mulai terlebih dahulu saja meetingnya” ucap Reza

Kemudian mereka membahas proyek itu berlangsung, dan apa saja rencana selanjutnya dalam pembangunan proyek itu. Tak lama Bagas ikut bergabung dalam meeting itu

“ bagaimana tuan, apa anda setuju “ Tanya Hana pada Mahendra

“ aku rasa itu ide yang cukup brilian, jadi tidak mungkin aku tidak setuju “ ucap Mahendra tersenyum setelah mendengar ide- ide Hana

Setelah meeting selesai, Hana bergegas pergi menuju ruang kerjanya

“ saya permisi tuan. Banyak yang harus saya kerjakan “ ucap Hana pamit

“ ya, silahkan” ucap Reza

“ terima kasih tuan “ ucap Hana menghampiri Bagas dan mengucapkan terima kasih

“ sama- sama “ jawab Bagas tersenyum

Setelah Hana pergi dari ruangan, Reza bertanya. Karena dia curiga melihat Interaksi ke duanya

“ ada hubungan apa kalian “ tanya Reza tanpa basa basi

“ siapa ? Aku ? Tanya Bagas

“ memangnya di sini ada orang lain selain kita berdua “ ucap Reza malas

“ oh,, tidak ada “ jawab Bagas singkat

“ lantas kenapa kalian tadi bisa bersama ?” tanya Reza yang mulai penasaran

“ tadi aku hampir menabraknya di jalan. Saat dia Mau menyeberang jalan “ ucap Reza

“ aku pergi dulu “ ucap Reza, setelahnya pergi dari ruangan itu

“ kenapa dengannya “ Bagas menggelengkan kepalanya melihat Reza pergi begitu saja

Sementara Hana yang baru saja sampai di ruangannya langsung di sambut oleh Ranti dengan sindiran

“ waw.. enak ya baru sampai kantor jam sembilan, ?” sindir Ranti

Semua orang menatap ke arah Hana yang baru saja sampai ruangan.

“ maaf bu, aku terlambat. Jadi tadi langsung ikut meeting dulu “ ucap Hana tak enak hati

“ Terlambat gara-gara sibuk dengan lelaki “ sindir Ranti kembali

Mila dan Luna menatap Ranti dengan heran

“ maksudnya bu?” ucap Hana karena tidak tahu apa yang di maksud oleh Ranti

“ sudahlah, kerjakan semua yang di atas mejamu. Aku baru saja menyimpannya “ setalah berkata itu, Ranti langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Hana terlebih dahulu

Hana melihat beberapa berkas menumpuk di mejanya pun menghela napa. Sepertinya bu Ranti membuatnya lelah kembali hari ini

" Han, keluar yuk. Bel udah bunyi loh " ucap Luna

" sebentar lagi ya, nanggung " ucap Hana sambil fokus mengetik. Luna setuju, tak lama muncul Mila

" sudah selesai Han? " tanya Mila

" belum, nanti saja di lanjut abis makan siang" ucap Hana lau mereka bertiga pergi ke arah kantin

Setelah turun dari lift, Hana berpapasan kembali dengan Reza dan Bagas

" pulangnya mau bareng lagi ga ?" tanya Bagas pada Hana

" tidak usah tuan, nanti saya naik ojek saja " tolak Hana

" oke, kami permisi " Reza dan Bagas pergi meninggalkan mereka

Tak jauh dari sana, Ranti mendengar ajakan Bagas pada Hana semakin membuatnya marah

" awas kau " ucap Ranti pelan, lalu pergi

Sementara Hana dan temannya pergi menuju kantin. Sambil menunggu pesanan tiba, mereka mulai berbincang

" kamu tadi bareng tuan Bagas?" tanya Mila antusias

" kok bisa sih" timpal Luna, mereka semua menunggu jawaban Luna

" tadi aku hampir tertabrak olehnya, untungnya aku tak apa " jawab Hana

" tertabrak dimana?" tanya Luna

" di bengkel saat aku hendak menyeberang, ban motorku bocor. Hp juga ketinggalan. Jadi tidak bisa memberi kabar" ucap Hana

" pantas saja bu Ranti tadi nyindir sampai segitunya" ucap Mila ketika melihat Ranti menyindir tadi

" iya, seperti sedang melabrak selingkuhan saja " timpal Luna

" masa sih ?" Tanya Hana

" memangnya kamu tidak lihat ekspresinya kaya begitu tadi ?" Luna bertanya pada Hana, dan Hana menggeleng

" yah " Mila dan Luna menepuk kening

" Makan dulu yuk, nanti lanjut lagi ceritanya " saran Luna

Mereka mulai menyantap makanannya setelah tertata di meja

Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys,,

dengan cara vote dan komen. maaf kalau belum sesuai dengan keinginan kalian.

Ikutin terus kelanjutan novel ini

terima kasih🙏🙏🙏