Imma Anjani adalah gadis yang baru duduk di bangku SMU kelas 11 menjalankan amanah ibu kandungnya yang sudah meninggal dunia untuk menjaga Adik nya Faro Sanjaya dengan status putra nya.
Imma harus melindungi Faro Sanjaya dari ketua mafia terbesar di Asia tenggara yang memiliki dendam lama dengan kakek kandung Faro yaitu Tomy Sanjaya
Perjuangannya Imma tidak lah mudah, karena dia harus meninggalkan segala cita-cita, masa depan impiannya hanya untuk Faro.
Perjuangkan itu sedikit demi sedikit berkurang setelah bertemu dengan pujaan hatinya Kenzie Wiguna, yang tulus mencintai Imma satu paket dengan putranya Faro, berjuang bersama dalam satu keluarga demi melindungi putra nya
Dengan ikatan cinta yang tulus dalam keluarga akan lebih mudah untuk mengatasi masalah hidup.
mari kita simak cerita selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muda Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 Inilah Aku
Imma Anjani namaku, berumur 20 tahun dan tinggi badan 160 cm, rambut lurus sepinggang kulit kuning langsat hidung mancung dan memiliki lesung pipi di kanan kiri bibirnya yang tipis.
Ibu Imma berasal dari suku Jawa dan ayah berasal dari suku Jawa Tengger, tinggal di daerah pegunungan dan bekerja sebagai pemetik daun teh.
Saat umurnya 9 tahun dan duduk di kelas 3 SD ayah kandungnya bernama Hariyanto meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.
Setelah 5 tahun berlalu dan duduk di kelas 8 SMP ayah Hariyanto meninggal dunia, ibu Lestari menikah lagi dengan seorang laki-laki anak pengusaha perkebunan dengan menikah siri.
Ayah tiri Imma bernama Dona Sanjaya, menikah dengan ibu Lestari secara diam-diam, karena sebetulnya ayah Dona memiliki istri sah bernama Ameera Safitri.
Ayah Dona tidak di karuniai seorang anak dengan istri Syah nya, maka ayah Dona menikah secara siri dengan ibu kandungku, ibu Lestari.
Ayah Dona hanya seminggu sekali mengunjungi keluarga kecil kami, itupun dengan sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan istri dan orang tua ayah.
Ibu Lestari menikah dengan ayah Dona berumur 35 tahun, sedangkan ayah Dona berumur 48 tahun.
Walaupun ibu Lestari sudah menikah dengan ayah Dona tetapi ibu Lestari tetap bekerja sebagai pemetik daun teh walaupun tanpa persetujuan ayah Dona.
Ibu Lestari mempunyai ibu asuh yang sejak kecil merawat nya, namanya Bibi Sumi. Bi Sumi tidak mempunyai keluarga, suami dan anaknya meninggal kecelakaan saat bersama ayah Hariyanto.
Waktu Imma masih kecil juga Bi Sumi yang mengasuh nya sampai dewasa. ibu Lestari sudah mengganggap nya sebagai ibu kandungnya sendiri.
Kehidupan kami sangat sederhana cuma memiliki rumah tipe 36 dengan dua kamar tidur, ruang keluarga, ruang tamu, dan ruang dapur yang disekat menjadi ruang makan serta satu kamar mandi.
Satu kamar di tempati ibu Lestari dan ayah Dona, satu lagi jadi kamar Imma, sedangkan Bi Sumi dibuatkan satu kamar susulan di samping dapur yang seharusnya untuk tempat jemuran.
Ibu Lestari memiliki hobi membuat kue basah ataupun kue kering, selain memetik daun teh ibu Lestari sering menerima pesanan kue dari teman-temanya baik untuk acara ataupun hari raya.
Sebetulnya ibu Lestari mempunyai cita-cita membuka toko kue kecil-kecilan, tapi belum cukup modalnya, ibu Lestari tidak berani meminta model kepada ayah Dona.
Sebetulnya ayah Dona ingin membuatkan toko tersebut, tetapi ibu Lestari menolaknya karena tidak mau membebaninya, takutnya ketahuan keluarga besar Sanjaya.
Ibu Lestari mempunyai teman akrab dari kecil bernama Winda Hamidah, tetapi setelah mereka menikah ibu Winda pindah ke ibukota Jakarta mengikuti suaminya yang seorang CEO perusahaan multinasional di Jakarta.
Keluarga ayah Dona tinggal di tengah perkebunan teh dengan rumah yang besar dan megah, sangat kontras dan seperti bumi dan langit jika di bandingkan rumah Imma.
Ayah Dona mempunyai adik perempuan yang cantik dan anggun bernama Tante Dini dan dikaruniai dua anak.
Orang tua ayah Dona adalah orang yang sangat terkenal dan berpengaruh serta disegani bernama Tomy Sanjaya dan Nadia Sanjaya.
Istri sah ayah Dona adalah wanita cantik tapi sombong yang berasal dari keluarga kaya, tetapi sayangnya tidak bisa memberikan keturunan kepada ayah Dona karena rahimnya terpaksa diangkat karena penyakit kanker rahim.
Ameera Safitri tidak pernah mau diceraikan oleh ayah Dona karena tidak mau nantinya warisan dari keluarga Sanjaya akan jatuh kepada adik kandung ayah yaitu Tante Dini.
Perkebunan teh yang dimiliki keluarga Sanjaya sekarang di pegang oleh ayah Dona sehingga semakin jarang ayah berkunjung ke rumah.
Apabila ayah Dona keluar kota untuk urusan bisnis baru leluasa mengunjungi kami, karena keluarga Sanjaya tahunya ayah Dona lagi di luar kota, padahal nginap di rumah untuk beberapa hari.
Imma juga tidak terlalu dekat dengan ayah tiri nya itu, disamping ayah Dona sibuk Imma juga banyak kegiatan sekolah nya, tapi bukan berarti ayah Dona tidak sayang dengan Imma.
Karena ayah Dona tidak mempunyai anak kandung, sebetulnya dia sangat sayang dengan Imma, tetapi mereka tidak terlalu akrab karena jarak dan waktu.
Saat Imma duduk di kelas 10 SMU pertengahan semester, ibu Lestari mengandung lagi, tetapi belum di ketahui oleh ayah Dona, karena ayah Dona sedang training selama tiga bulan di Jakarta.
Saat usia kehamilan ibu Lestari 4 bulan, pernikahan siri itu mulai di tercium keluarga Sanjaya, ayah Dona sangat panik.
Keluarga Sanjaya mulai menyelidiki keberadaan kami, terpaksa ayah Dona membeli rumah kecil di pinggiran Jakarta dan menyembunyikan kami disana.
Ayah Dona sangat bahagia setelah mengetahui akan mempunyai anak kandung, tetapi sisi lain dia harus menutup rapat-rapat pernikahan sirinya.
Orang tua ayah Dona mengancam akan menghancurkan keluarga kami karena di anggap sebagai pengganggu ketenangan dan nama baik keluarga Sanjaya.
Akhirnya keluarga kami pindah ke Jakarta, menempati rumah yang lebih besar dari rumah yang dulu, Imma juga terpaksa harus pindah sekolah.
Ayah Dona juga mendirikan toko kue kecil di halaman depan rumah kami, sebagai penopang keuangan kehidupan keluarga kami sehari-hari.
Toko kue itu bernama Imma bakery, awalnya bu Lestari hanya memandu cara membuat kue dan di Bi Sumi serta Imma yang membuat adonan dan memanggangnya.
Lama kelamaan Imma yang menghandle toko kue nya, karena seiring bertambahnya waktu usia kandungan ibu Lestari semakin besar.
Semenjak kami pindah ke Jakarta ayah Dona hanya mengunjungi kami tiga kali, karena masih dalam pengawasan keluarga Sanjaya.
Pada usia kehamilan Bu Lestari 7 bulan keluarga kami mendengar bahwa ayah Dona meninggal dunia terkena serangan jantung.
Keluarga kami sempat goyah karena meninggal nya ayah Dona, keluarga Sanjaya tidak pernah mengetahui keberadaan kami sama sekali, keluarga Sanjaya juga tidak tahu bahwa akan ada lahir darah daging Dona Sanjaya.
Kami betul-betul putus dengan keluarga Sanjaya, hanya saja ibu Lestari shock setelah meninggal nya ayah Dona.
Hari demi hari dilalui ibu Lestari dengan melamun dan murung, Imma sudah berusaha sekuat tenaga agar ibu Lestari mempunyai semangat hidup dan menerima takdir ilahi.
Setelah 9 bulan 10 hari adik laki-laki kecilku lahir ke dunia, sebelum ayah Dona meninggal berpesan akan di berikan nama Faro Sanjaya.
Tapi takdir seakan-akan tidak begitu berpihak kepada kami, ibu Lestari meninggal dunia setelah melahirkan Faro.
Sebelum meninggal ibu Lestari memberikan amanah jagalah adik mu dengan baik, Imma tidak boleh menyebutnya adik, tetapi seorang anak laki-laki.
Akhirnya Imma membuat akta kelahiran Faro Sanjaya dengan menggunakan Imma Anjani sebagai ibunya tanpa seorang ayah kandungnya.
_____________________
mohon dukungan ya..............
like, vote dan komentar nya
trims untuk semua pembaca semua
ketawa.sampai.keras.perutku
.kretttt...kreeeeetttt🤣🤣🤣