Kisah seorang di zaman dahulu, yang masih beralaskan hutan belantara, menghadapi berbagai rintangan kehidupan, namun dia bukan dari dunia yang nyata adanya.
Dia salah satu dari sebuah sejarah dunia. Mega J, namanya. Sebuah kisah percintaan yang rumit, karena dia mencintai seseorang dari dunia nyata, dengan berkelananya dia ke dunia nyata.
Dapatkah dia bersatu dengan cintanya di dunia nyata?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hutan
Disebuah hamparan hutan yang luas, pepohonan yang tinggi menjulang dengan dedaunan yang lebat, hiduplah seorang lelaki dari balik pohon yang daunnya paling lebat. Ya, dia bertempat tinggal di sebuah hutan itu.
Namun dia bukan Tarzan, yang hidup di hutan hanya berpakaian menutupi kemaluannya saja. Dia adalah Mega J, dia hidup sebatang kara sejak kecil, dia sendiri pun bahkan tak tahu alasan mengapa dia bisa hidup sendiri. Karena memang tidak ada orang tua, tidak ada pengasuh, bahkan saudara pun tak ada.
Dia juga cara berjalannya tidak seperti Tarzan yang bergelantungan di ranting pohon bila hendak melewati arah manapun. Dia berjalan layaknya manusia biasa, karena dia memang manusia. Hanya saja.....
Dia bukan berasal dari dunia yang sama dengan manusia modern. Ya, dia berbeda. Dia berada di alam sejarah zaman dahulu.
...****************...
"Mega J!!!" teriaknya sendiri pada namanya. Dia tampak merasa kesepian.
Di dalam hutan yang diluas. Dia hanya bisa berbicara dengan apa yang ada di sekitar sana. Sejak dulu, itu saja yang bisa dia lakukan. Satu persatu dia hampiri apa yang ada di sekitar nya, baik itu pohon, daun, bunga, hewan pun dia layani.
"Hei pohon tertinggi. Coba kali ini saja dengarkan apa yang aku katakan."
Seolah pohon menjawab apa yang dia tanyakan, walaupun sebenarnya tidak. Dia hanya menjawab nya sendiri.
"Tanya apa Mega J. Katakan saja padaku segalanya." Dia menjawab sendiri dengan membayangkan pohon dapat berbicara.
"Aku sungguh sudah besar. Aku sudah tidak mampu lagi untuk bertahan sendirian di hutan ini. Apakah memang benar-benar tidak ada manusia satu pun disini? Selain diriku?"
Kresek Kresek!
"Aduh ini kok banyak sekali dedaunan sih!"
Mega J langsung menoleh, saat tiba-tiba terdengar ada suara yang cukup lembut terdengar. Tidak seperti suaranya yang menggelegar.
Dan perlahan sesosok manusia keluar dari balik dedaunan pohon yang tak begitu tinggi, dia tidak bertubuh tinggi seperti dirinya. Dia berbeda. Menggunakan penutup kepala, pakaiannya tertutup semua dari ujung kepala hingga kaki, hanya memperlihatkan telapak tangan, wajah, dan kakinya yang beralaskan sebuah penutup juga.
"Siapa kau?!" teriak Mega J.
Bersamaan dengan itu, seorang yang kini telah berhadapan dengan nya pun berteriak, "Aaa!!! siapa kamu?!" namun tetap berdiri tegap.
Mega J pun bingung karena seorang itu malah berteriak. "Heh kenapa kamu teriak?!" ucap Mega J. Sembari mengerutkan keningnya.
Seorang itu pun menghentikan teriakan histeris nya. Dan mulai menatap Mega J dengan seksama, dari ujung kepala sampai ujung kaki Mega J. Sedangkan orang itu seketika langsung bergumam.
"Siapa orang ini? Tampaknya dia bukan seperti diriku. Pakaiannya kain biasa, celananya pun juga, tampak tak pernah bertukar pakaian."
Seorang itu masih tercengang menatap Mega J, dia masih menggumam dalam hati, "Tapi dia ini kalau dilihat ya seperti laki-laki pada umumnya, tampan, hidung mancung, bibir pas tidak lebar tidak pula tipis, tapi dia tinggi sekali, mungkin sekitar 180 centi. Hemmm...."
"Hei! Kamu baik-baik saja?!" tanya Mega J, sembari menyentuh pundak seorang yang kini berada tepat dihadapannya.
Yang seketika itu pula orang itu pun terkejut karena sentuhan Mega J. "Eh eh, jangan pegang!" bentaknya.
Mega J pun segera melepaskan sentuhan tangannya pada pundak orang itu. Sambil masih tetap melanjutkan pertanyaannya, "Baiklah! Kamu ini siapa? Dari mana asalmu? Aku tidak pernah melihat ada manusia berbentuk begini sebelumnya." tanya Mega J panjang lebar sembari menunjuk ke arah tubuh orang itu dari atas ke bawah. Lebih tepatnya menunjuk ke pakaian yang dipakai orang itu.
"Aku Hanna... Hanna Delisha itu nama lengkapku." jawab orang itu.
"Aku Mega J. Tapi kenapa kita berbeda? Kamu....memakai penutup itu." ucap Mega J sambil mempraktikkan bahwa yang dia maksud penutup di kepala Hanna.
"Oh ini,... Ini namanya kerudung. Aku memakai kerudung." jawab Hanna.
Namun tampaknya Mega J masih bingung. Dia masih bertanya, "Bukan itu saja ... maksudku aku begini. Kamu kok beda?" sambil dia tunjuk ke tubuhnya. Seolah hendak menjelaskan ke Hanna bahwa dia berbeda.
"Oh aku paham. Maksud mu kamu laki-laki kan?...."
"Hemmm. ya ya... Aku laki-laki." jawab Mega J, walaupun dia sendiri tidak mengerti. Tapi mungkin saja jawabannya akan menjawab pertanyaan dia pada Hanna.
"Kamu sepertinya memang tidak mengerti. Kita memang berbeda," Hanna sembari menunjuk ke seluruh tubuhnya sendiri, "Aku seorang perempuan. Dan kamu seorang laki-laki. Jelas berbeda. Bentuk tubuh kita berbeda. Aku cantik, kamu tampan. Itu sebutan untuk perbedaan perempuan dan laki-laki." Jawab Hanna.
Mega J menganggukkan kepala. "Kita beda. Tapi kamu juga manusia kan?"
Mendengar pertanyaan Mega J yang tampak unik bagi Hanna seketika itu juga Hanna langsung tertawa sembari telapak tangannya menutupi mulutnya, "Hahaha... Kamu ini lucu sekali. Aku merasa sekarang seperti di dalam adegan Tarzan saja." ucap Hanna, yang masih sambil tertawa.
Melihat tawa Hanna, Mega J pun ikut tertawa, walaupun dia sendiri tak mengerti apa yang kini sedang dia lakukan. "Hahaahaa."
Sedangkan Hanna sendiri, melihat Mega J malah menunjukkan tingkah yang sangat persis dengan seorang Tarzan, pria hutan yang buta huruf itu pun. Hanna semakin tergelak.
Hutan itu pun seolah menggemakan tawa keduanya.
.
.
.
Lanjutannya besok guys 😘