Kelahiran Gara menjadi pertanda karena bertepatan dengan kematian Hybrid yang telah membawa malapetaka besar untuk daratan barat selama berabad-abad. Pertanda itu semakin mengkhawatirkan pihak kerajaan ketika ia belum mendapatkan jati dirinya diusia 7 tahun. Mendengar kabar itu, pemerintah INTI langsung turun tangan dan mengirimkan Pasukan 13 untuk membawanya ke Negeri Nitmedden. Namun Raja Charles menitahkan untuk tidak membawa Gara dan menjamin akan keselamatan bangsa Supernatural. Gara mengasingkan diri ke Akademi Negeri Danveurn di wilayah Astbourne untuk memulai pencarian jati dirinya.
Akankah Gara mendapatkan jati dirinya? Bagaimana kehidupan asramanya di Akademi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cutdiann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 17: NOSTALGIA FOR A TIME YOU'RE NEVER KNOWN.
...※ ·❆· ※...
Di sebuah tempat yang jauh dari belahan dunia, sebuah bangunan besar bermegah sebagai tempat asosiasi persatuan clan, pemeeintah baru yang dibuat untuk permasalahan masa lampau.
Orang-orang pikir, di dalamnya hanyalah sebuah meja pertemuan para Raja dan Ratu tertinggi, atau antek-antek mereka. Namun, bukan seperti itu kerja INTI untuk tetap berdiri.
"Apa laporan terbaru kalian?" Ucap salah satu petinggi atau yang mereka sebut dengan Elder, bernama Adam.
"Hybrid itu menghilang" ucap salah satu pemimpin pasukan INTI dari ketujuhnya yang hadir, Vale Barbarian.
Tentu, semua orang akan menatap Raja tertinggi Vampire clan, Zayn Northcliff. Dia menghela, "Kalian seharusnya tidak bergerak sesuka hati."
"Kau kemanakan anak itu?" Andromeda, Raja tertinggi Lycanthrope clan yang baru saja tiba langsung bertanya. Ia mengambil duduk tepat di depan Northcliff.
"Dia juga cucumu, bukan 'anak itu' Andromeda" nasihat Northcliff.
"Bukankah kau menjadi penghambat kerja kami, Raja Northcliff? Usia anak itu kini sudah delapan tahun, sangat berbahaya jika sifatnya muncul di luar sana" Adam mencoba berkomunikasi.
"Kenapa kemarin kau tidak membawanya, Vale?" Raja tertinggi Fairy clan, Vox Macallister, bersuara.
"Putra mahkota kerajaan Angkara, meminta agar diberikan waktu untuk pertumbuhan Hybrid itu" Adam menatap Raja Andromeda tajam, berharap Raja Andromeda akan melihatnya.
Dan benar, Raja Andromeda membalas tatapan Adam, "Damian melakukannya!?"
"Tanyakan hal itu pada anakmu, Yang Mulia."
"Tapi ku rasa dia masih terlalu kecil" Raja tertinggi Demon clan ikut angkat bicara, Raymond Damonous.
"Aku hanya tidak ingin, sejarah itu terulang kembali" Karla Semele, ratu tertinggi Mermaid clan juga bersuara.
"Benar, dia seorang Hybrid. Tapi seperti kata Raymond jangan mengasarinya, dia masih kecil. Dia juga butuh waktu" tentu, Hans Evangelos, Raja tertinggi Angel clan mengomentari tindakan INTI meski dia juga menyetujui rancana itu.
"Adam, beritau padaku, bahwa pengujian cairan suntikan pada sampel Hybrid terdahulu adalah kebohongan" Northcliff menatap Adam seksama.
"Kenapa kau menganggap hal itu adalah kebohongan? Jika tidak dengan itu, benda apa lain yang harus kami gunakan sebagai alat uji coba?" Adam menjelaskan.
"Tentu aku tidak tau apa yang ada dalam pikiran kalian, dan apa yang sedang kalian kerjakan di ruang pribadi kalian. Tapi aku tidak percaya akan cairan suntikan itu aman jika diaplikasikan."
Andromeda menghela napas kasar, menatap Northcliff dengan manik mata kuningnya, "Kenapa tidak serahkan hal ini pada para Elder? Mereka yang akan mengatur semuanya. Tugas kita hanya mempermudah situasi, agar Hybrid itu bisa segera diamankan. Semua ini tetap salahmu, membiarkan Damian bersuara dan menyetujuinya begitu saja. Kau bodoh."
Northcliff membanting meja, "Setidaknya aku kakek yang bisa banggakan, tidak sepertimu. Kurasa rumor bahwa kau lebih menyayangi anak tiri, menantu, dan cucu Omegamu itu benar."
"Itu karna aku memiliki anak kandung yang tidak bisa diandalkan-"
"Jangan bicarakan soal masalah pribadi di sini. Tempat ini untuk berdiskusi mengenai ketujuh clan, bukan cerita rumah tangga kalian!" Tidak heran jika Raja tertinggi Wizard clan membentak keduanya, ruangan pertemuan itu jadi ribut karena aku permasalahan mereka berdua.
Vox menyeringai karna mendapati sesuatu dalam pikirannya, "Tidak akan terjadi hal yang buruk, jika Hybrid itu mau mendengar. Aku pastikan dia juga tidak akan sendirian dalam ruang isolasinya."
...※ ·❆· ※...
Sudah beberapa menit sejak kami menunggu, tapi tidak ada tanda-tanda kedatangan Mr. Chairoz dan Mr. Abraham. Sedari tadi, aku hanya memandang tebing tinggi di depan sana. Benda itu terlihat seperti tidak memiliki ujung, bagaikan lingkaran, dan Akademi sedang berada di dalamnya. Tidak tau kenapa, aku berpikir seperti itu.
"Apa yang akan terjadi jika seseorang jatuh dari ketinggan itu?" Tanya Chlea yang duduk di samping kiri ku sambil menunjuk ke puncak tebing.
"Mungkin, mati."
"Aku penasaran, apa yang ada di atas sana?" Kali ini giliran Ardan yang bertanya. Dia sendiri sedang duduk di samping kananku.
"Mungkin, sebuah kehidupan."
"Bisa tidak, jangan berkata 'mungkin' ketika aku bertanya" kata Jack tertidur di pangkuan Chlea.
"Coba tanyakan sekali lagi" ucapku.
Jack menunjuk kesebuah titik di atas tebing itu, "Apakah itu seorang yang bersayap, dan seorang yang bertanduk?"
Saat mendengar ucapan Jack, aku langsung menegakkan tubuh, diikuti oleh ketiganya. Aku menyuruh anak-anak lain untuk melihat dua orang di atas sana yang sedang berdiri, sepertinya memperhatikan kami dari jauh.
"Jack, jawabannya adalah iya" kataku.
"Siapa mereka berdua?" Tanya Cassanda yang tiba-tiba saja berdiri di sampingku.
"Bisa dilihat dari wujud mereka, sepertinya mereka berasal dari Angel clan dan Demon clan" ucapku sambil menyipitkan mata melihat mereka.
Tiba-tiba saja mereka berdua terjun dari atas sana. Membuat kami semua terkejut. "Mereka akan jatuh, mereka akan mati!" Teriak Lenora Calliope si Demon histeris ketika mereka hampir jatuh ke tanah. Tapi, mereka mengepakkan sayap ke udara dan terbang. Sang Angel memiliki sayap besar berbulu putih, dan sang Demon dengan sayap hitam tidak berbulu serta memiliki ujung sayap seperti mata pisau.
"Keren!" Kata Xavier ketika keduanya terbang melewati kami. Semuanya bersorak karna aksi udara mereka berdua. Namun aku sendiri yang masih berpikir, siapa kedua orang itu?
Mereka berdua berhenti dan mendarat di depan kami. Jubah mereka sama persis dengan yang dimiliki Mr. Chairoz, jubah Hunter dulu. Mungkin, mereka adalah rekan-rekan Hunter Mr. Chairoz.
"Maaf, kami harus terlambat datang" kata pria Demon itu sambil bertransformasi ke wujud manusia.
Pria Angel tersenyum manis melihat kami, "Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan."
"Maaf, kalian siapa?" tanya Vector.
"Kau tidak sopan-" ucapan pria Demon dihentikan oleh pria Angel.
"Dia itu Mr. Arthur Rafael, guru kami para Demon clan!" Ucap Bertha Amarix dari anggota Demon clan.
"Dan yang satu itu adalah Mr. Michael Benicio, guru untuk Angel clan" Castiel memperkenalkan.
Mereka semua yang paham lalu menundukkan sedikit kepala mereka sebagai hormat pengenalan, lalu kedua manik mata guru itu bertemu dengan mataku. Mereka sadar, dan sedikit terkejut saat melihatku. "Wow, kau anak yang dibicarakan itu" kata Mr. Arthur sambil mendekatkan wajahnya padaku.
"Apa maksudmu... Mr. Arthur?" Tanyaku bingung.
"Ah, kau tau maksudku" sambungnya sambil mengedipkan mata.
"Kupikir Lion dan yang lain belum sampai, mereka payah" gerutu Mr. Arthur sambil melihat hutan.
Lalu kemudian, aku merasakan sesuatu dari arah hutan, arah kepergian Mr. Chairoz dan Mr. Abraham. Aku tidak begitu yakin jika yang lain bisa merasakannya, itu adalah aura yang sangat asing dan kuat. Di sana aura Mr. Chairoz dan Mr. Abraham juga bisa kurasakan.
Mereka datang.
"Akhirnya..." gumam Mr. Michael.
Kedua guru itu berjalan keluar dari hutan. Bukan hanya mereka, tapi tiga pria ikut di belakang mereka. Tiga pria itu berasal dari Fairy clan, Vampire clan, dan Mermaid clan.
"Kami harus melihat bagian perbatasan, dan kalian sudha sombong karena tiba lebih dulu" gerutu pria Vampire ketika sampai.
Tiba-tiba Chlea mendekat denganku dan berbisik, "Dia Mr. Samuel, guru Vampire clan. Yang satu itu Mr. Joseph Eliseo, guru Fairy clan. Terakhir adalah Mr. Harold Ulysses, guru Mermaid clan."
"Bagaimana kau mengenal mereka semua?" Tanyaku ikut berbisik.
"Semua orang sudah tau akan itu, Gara."
"Ohh..."
"Sebagai informasi tambahan, kami adalah rekan satu tim Hunter sejak dulu kala" ucap Mr. Chairoz dengan bangga.
Ketujuh Hunter itu berdiri di depan kami. Tiba-tiba saja, aku seperti merasakan sesuatu yang aneh. Rasanya, jika mereka berdiri secara bersamaan di depanku, kejadian ini terasa bukan sesuatu yang baru untukku.
Seperti aku pernah berada di posisi ini, namun aku tidak tau kapan hal ini pernah terjadi, atau aku yang sama sekali tidak ingat. Ku pikir, mereka juga merasakan hal yang sama. Tatapan-tatapan yang mengarah padaku itu sangat menjelaskan bahwa mereka tau, kejadian ini juga bukan sesuatu yang baru untuk mereka. Entah mereka menyadarinya, atau mereka juga tidak pernah mengetahuinya.
"Aku merasa seperti hal ini adalah sebuah nostalgia lama" ucap Mr. Chairoz sambil melihat enam pria lain disampingnya. Nostalgia, itulah sebutannya.
"Nostalgia ketika kita berdelapan berkumpul bersama dalam menjalankan satu misi penting, demi seorang anak yang di sebut-sebut kehilangan akal sehat" sambung Mr. Samuel diakhir ketawa kecil.
Berdelapan?
"Ah, aku jadi merindukannya" gumam Mr. Harold sambil melihat ke angkasa. Mungkin dulunya ada satu Hunter lagi yang bersama mereka. Aku penasaran, siapa Hunter itu.
"Dan kau, anak yang dibicarakan itu!" Seru Mr. Joseph sambil menunjukku. Hal itu membuat guru lainnya tersadar dan mengatakan kalimat yang sama.
"Dan mereka terlihat serupa, tapi berbeda..." gumam Mr. Samuel sambil memegang dagunya.
"Dia Gara, putra kedua dari Pangeran Damian Andromeda dan Putri Annelise Northcliff" kata Mr. Chairoz.
"Jadi kau..." gumam Arthur dengan mata terkejutnya. Tiba-tiba saja, aku mengeluarkan auraku secara tidak sengaja karna terus-terusan ditatap oleh mereka. Namun aku yakin, aura ku tidak sampai dirasakan anak-anak lain. Saat itulah aku melihat mereka semua, tidak terkecuali Mr. Chairoz ikutan terkejut.
"Sungguh luar biasa" ucap Mr. Michael sambil tersenyum melihatku.
Begitu saja, kami semua berkenalan ditempat ini. Mr. Chairoz memutuskan untuk kembali Akademi.
Hutan Astbourne mengeluarkan aura yang berbeda lagi. Rasanya sangat nyaman. Mungkin karna hadirnya ketujuh Hunter yang sudah dia tandai sejak lama. Seperti pulang ke tempat semula berkumpul. Perasaan nostalgia dipikiranku kembali datang, saat hanya aku yang berjalan bersama ketujuh Hunter ini, di barisan paling belakang. Seperti yang dikata, aku harus menjaga jarak, apalagi di depan Mr. Chairoz, orang yang memerintahkan hal itu pertama kali.
Teman-temanku sesekali menoleh ke belakang, melihatku sambil tersenyum, seperti mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan jauh dariku. Di tanganku sendiri ada dua ember berisi air, karna aku menanggung milik Piers. Tidak berat, tapi aku kelelahan. Karena sehabis mengeluarkan auraku begitu jelas kepada mereka. Aku benar-benar tidak sengaja melakukannya.
"Kupikir, yang kau katakan salah, Lion" ucap Mr. Arthur tiba-tiba.
"Aku juga berpikir demikian."
"Gara, bagaimana kondisimu sekarang?" Tanya Mr. Abraham sambil melihatku.
"Aku baik" jawabku seadanya.
"Yang tadi itu cukup hebat untuk seorang anak kecil sepertimu, Gara. Tapi jika kau berpikir itu adalah sifat Hybrid mu , kau salah" kata Mr. Samuel, membuat aku menoleh melihatnya. Kupikir juga, mungkin yang mengatakan soalku adalah Mr. Chairoz sendiri.
"Itu cukup kuat dan melebihi Chairoz, mungkin melebihi Pangeran Damian sendiri. Namun itu bukanlah sifat Hybrid. Yang muncul padamu sekarang adalah sifat Lycanthrope mu" sambung Mr. Harold.
"Tapi dari mana kau tau?" Tanyaku. Aku bahkan diberitau oleh Saga.
Mr. Michael menghela nafas panjang, "Karna kami bisa tau dengan jelas itu adalah sifat Lycanthrope, kau juga memiliki aura yang sangat kuat. Aura Hybrid sama sekali berbeda dan sangat asing untuk dirasakan."
"Kami dulu pernah berada disatu kondisi yang nyaris membuat kami semua kehilangan nyawa, saat itu kami merasakan aura Hybrid di setiap udara hutan Astbourne" kata Mr. Chairoz dengan wajah serius.
Ternyata aku tak harus khawatir, sebab sifat ini bukanlah sifat Hybrid, melainkan sifat Lycanthrope yang memang seharusnya terjadi.
"Bagaimana aura itu?"