NovelToon NovelToon
Om Bule, Kawin, Yuk!

Om Bule, Kawin, Yuk!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Konflik etika / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Penyelamat
Popularitas:56.1k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

John Ailil, pria bule yang pernah mengalami trauma mendalam dalam hubungan asmara, mendapati dirinya terjerat dalam hubungan tak terduga dengan seorang gadis muda yang polos. Pada malam yang tak terkendali, Nadira dalam pengaruh obat, mendatangi John yang berada di bawah pengaruh alkohol. Mereka terlibat one night stand.

Sejak kejadian itu, Nadira terus memburu dan menyatakan keinginannya untuk menikah dengan John, sedangkan John tak ingin berkomitmen menjalin hubungan romantis, apalagi menikah. Saat Nadira berhenti mengejar, menjauh darinya dan membuka hati untuk pria lain, John malah tak terima dan bertekad memiliki Nadira.

Namun, kenyataan mengejutkan terungkap, ternyata Nadira adalah putri dari pria yang pernah hampir menghancurkan perusahaan John. Situasi semakin rumit ketika diketahui bahwa Nadira sedang mengandung anak John.

Bagaimanakah akhir dari kisah cinta mereka? Akankah mereka tetap bersama atau memilih untuk berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Yang Pertama

John Ailil, pria bule yang agak mabuk nampak membuka kamar hotel yang ia sewa di sebuah klub malam.

"Tap"

"Tap"

"Tap"

Suara langkah kaki terdengar dari arah berlawanan John datang.

"Bruk"

"Hei!"

Baru saja John masuk dan hendak menutup pintu, namun tiba-tiba seorang gadis menyerobot masuk dan memeluk John. Wajahnya yang berkeringat menengadah menatap John, terlihat ketakutan. "Om, to-tolong aku! A-aku mau dilecehkan."

"Kamu..,"

John tak melanjutkan kata-katanya saat terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa di lorong hotel terdengar semakin mendekat.

"Kemana gadis itu?"

"Dia pasti belum jauh dan nggak mungkin bisa kabur."

Suara dua orang pria itu membuat gadis yang bernama Nadira itu langsung beralih memeluk erat John dari belakang.

Menyadari gadis itu benar-benar dalam bahaya, John langsung menutup pintu kamar hotelnya. Sejenak John dan Nadira terdiam, memasang telinga mereka, mendengar suara langkah kaki dua orang di luar sana. John menghela napas lega setelah mendengar suara langkah kaki itu semakin menjauh.

"Sekarang kamu sudah aman. Pergilah!" ucap John dengan logat bulenya seraya melepaskan tangan Nadira yang memeluknya.

"Om, to-tolong aku!" ucap Nadira tiba-tiba sudah berada di hadapan John, mengalungkan tangannya di leher John dan langsung mencium pria bule itu dengan serakah.

John terbelalak mendapatkan ciuman dadakan dari Nadira dan spontan mendorong Nadira.

"Brukk"

"Om John!" pekik Nadira terduduk di lantai.

"Apa yang kamu lakukan?!" bentak John terlihat marah.

Nadira beranjak berdiri. "Om, tolong... aku nggak bisa menahannya lagi," bisik Nadira gemetar saat ia mencoba mendekat.

John yang hanya sedikit mabuk dan masih sadar, menelisik wajah Nadira. Wajah gadis itu nampak memerah dan baju bagian pundaknya sobek. Namun saat John masih mengamati Nadira, gadis itu kembali meraih leher John dan mencium bibirnya.

John merasakan tubuh Nadira panas, ia yakin kalau gadis itu pasti terkena pengaruh obat peningkat gairah. Ia sedikit mendorong tubuh Nadira, hingga ciumannya terlepas. Pria itu menahan tubuh Nadira saat gadis itu hendak kembali menciumnya. "Tunggu! Kamu yakin ingin melakukannya denganku?" tanya John tak ingin dianggap mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Nadira mengangguk cepat. "Tolong aku! Aku sudah tak tahan," ucap Nadira kembali menyerang John

Mendengar Nadira yakin ingin melakukannya dengan dirinya, John pun membalas ciuman Nadira. Jujur, John yang agak mabuk dan lama tidak memenuhi kebutuhan biologisnya itu sebenarnya kesulitan menahan diri saat mendapat serangan seperti itu dari Nadira.

Bukan seorang Casanova, tapi John yang belum memiliki pasangan kadang menyewa wanita penghibur untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.

Ciuman pertama mereka terasa terburu-buru, namun seiring berjalannya waktu, gerakan mereka melambat. Keheningan malam diselimuti oleh suara napas dan desir detak jantung yang berpadu, membentuk ritme intim yang tak tergesa-gesa.

"Ahh... Om..." Suara itu lolos begitu saja saat John mengecup dan menyesap leher Nadira, membuat darah John terasa mengalir lebih deras.

John menurunkan resleting gaun Nadira dengan hati-hati, membiarkan kain jatuh perlahan hingga menyingkap kulitnya yang hangat dan halus. Pandangannya bertemu dengan mata Nadira yang gelisah, penuh rasa ingin tahu dan keinginan. John mencium bibir Nadira lembut seraya membimbing Nadira ke arah ranjang dan perlahan berbaring di atasnya.

"Hah... Hah... Om...." Suara itu keluar dari bibir Nadira saat John membuai tubuhnya lebih intens. Sebelah tangannya mencengkram punggung John dan sebelahnya meremas rambut John.

Helai demi helai kain yang melekat di tubuh keduanya terlepas dari tubuh mereka tanpa sisa. Tubuh Nadira bergetar dalam kegelisahan saat John menciumi seluruh tubuhnya. Jari tangan John menggoda di bagian tubuh Nadira yang semakin basah. Gadis itu meracau tak jelas dan tubuhnya menggeliat terlihat semakin gelisah.

John yang gai rahnya sudah memuncak pun mengatur posisi memulai penyatuan. Menatap gadis yang lebih muda darinya dengan penuh hasrat.

"Om..." panggil Nadira menggigit bibirnya sendiri merasakan sakit saat John berusaha menyatukan tubuh mereka. Tangannya mencengkram erat lengan John.

"Kau... Ini pertama kalinya bagimu?" tanya John menghentikan gerakkan dan menatap Nadira dengan sorot mata penuh keraguan.

"Om, ja-jangan berhenti! A-aku sudah tak tahan. Ce-cepat lanjutkan!"pinta Nadira merasa hasratnya semakin bergelora.

"Nggak! Aku nggak akan merusak kamu," ucap John yang tahu bahwa virginity seorang wanita masih diagungkan di negeri ini, beda dengan di negara asalnya.

"La-lakukan, Om!" pinta Nadira terdengar mendesak, memeluk erat tubuh John, tak mengizinkan pria itu beranjak dari tubuhnya.

John menghela napas kasar. Ia hanya sedikit mabuk dan masih bisa berpikir. "Sebaiknya kamu berikan virgin kamu sama suami kamu nanti," ucapnya memandang prihatin pada Nadira dan kembali berusaha beranjak dari tubuh Nadira.

Nadira memeluk John semakin erat, tak mengizinkan John beranjak dan menatap tajam pada John. "Om nggak mampu menerobos?" bisik Nadira nada kecewanya samar.

"Apa maksudmu? Aku normal!" bentak John nampak tersinggung dituduh impoten.

"Kalau begitu, lanjutkan!" ucap Nadira tegas, mantap dengan keputusannya.

"Okey. Kalau begitu, kamu jangan menyesal!" ucap John dengan nada dan tatapan serius.

Tanpa menjawab, Nadira langsung meraih tengkuk John dan mencium bibir pria itu dengan agresif. John membalasnya dan tanpa ragu menggerakkan pinggulnya kembali berusaha menerobos masuk ke dalam tubuh Nadira.

"Hah... hah.. hah..." Suara itu terdengar dari mulut John dan Nadira.

Nadira mencengkram punggung John semakin kuat hingga kuku-kukunya menancap di kulit putih John saat merasakan bagian dari tubuhnya terasa semakin sakit seiring dengan John yang terus memaksa menerobos masuk ke dalam tubuhnya. Nadira menggigit pundak John untuk menahan rasa sakit yang kian menjadi.

"Akkh..." Nadira memekik menahan rasa sakit di bagian tubuhnya saat John berhasil menerobos masuk sepenuhnya.

"Ughh .." leng nguh John merasa terjepit dalam kenikmatan.

Sejenak John terdiam, lalu perlahan kembali mencium Nadira dan menggerakkan pinggulnya merasakan sensasi nikmat dari setiap gerakkan dan gesekan tubuhnya dengan tubuh Nadira.

Tubuh Nadira terombang-ambing dalam rasa sakit yang berangsur menjadi nikmat dan gelisah yang makin membuncah. Menatap wajah pria yang pernah menyelamatkannya yang kini bergerak di atasnya.

"Ah...ah... Om... lebih cepat..." racaunya bergerak gelisah di bawah kungkungan John yang terus bergerak di atas tubuhnya.

Tubuh keduanya menegang saat mereka tiba di puncak kenikmatan. Nadira memeluk erat tubuh John dalam deru napas yang memburu tak beraturan.

***

Sinar mentari menyusup dari celah-celah hordeng menyinari dua insan yang berada dibalik satu selimut yang sama. Kamar itu terlihat berantakan, pakaian berceceran di lantai dan ranjang pun terlihat berantakan.

Nadira yang berada dalam pelukan John, perlahan terbangun dan membuka matanya. Mencoba mengumpulkan memorinya tentang apa yang telah terjadi semalam.

Suara dering ponsel John terdengar, membuat John terbangun. Ia mencari keberadaan benda pipih itu, lalu menerima panggilan masuk setelah melihat siapa yang menghubunginya.

"Halo!" sapa John dengan suara serak khas bangun tidurnya.

John nampak serius mendengar apa yang dibicarakan si penelpon. Sedangkan Nadira yang ada di sampingnya hanya menatap John.

"Okey. Aku akan segera ke sana," ucap John, lalu mengakhiri panggilan. Ia menatap ke arah sekitarnya, lau mengambil pakaiannya.

"Om mau pergi?" tanya Nadira.

"Hum," sahut John bergegas memakai pakaiannya, nampak buru-buru.

"Lalu, gimana sama aku?" tanya Nadira menatap lekat John.

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
abimasta
astaga koq aku kelewat ya baca ini,ternyata sudah tamat,trimakasih thor sudah menyuguhkan cerita2 bagus,sukses di karyakarya selanjutnya
Anitha Ramto
ooh sudah End...happy ending
iroh hotijah
tamat /Sweat/ kutunggu karya selanjutnya thx kk moga ttp semangat berkarya
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ditunggu karya selanjutnya kak💪😊
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
jadi kisah ini sudah tamat? padahal masih belum rela... 😔😔😁😁
belum tau juga anak nadira laki atau perempuan.
Danang sulistyo: sama sependapat 😊😊
total 1 replies
Danang sulistyo
alhamdulillah....selesai...sukses sllu thor ditunggu up terbarunya
kaylla salsabella
terimakasih atas karya " kal Nana sehat selalu dan di murah kan Rizky nya🥰🥰
𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒: Aamiin 🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
kaylla salsabella
akhirnya hancur mereka 😁😁
abimasta
akhirnya beno ditangkap
Anitha Ramto
akhirnya si Beno tertangkap juga...tinggal dua ular tuh yg lg di Villa blm tertsngkap
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semoga beno, Sandra, Sasha mendapat hukuman yg seadil-adilnya. bukan hanya 6,5 thn.
Anitha Ramto
Tegaang...kamulah yang akan kalah Beno...yg akan tertawa terakhir..

Tinggal tunggu kehancuran si Beno..dan akan menjadi gembel
kaylla salsabella
wah kira" bukti" udah di musnahkan belum ya
Dwi Winarni Wina
Siap2 aja beno tunggu aja kehancuranmu dan dijebloskan kepenjara biar jera dan kapok,,,

John yg skrg lbh kuat dan tanggung tidak mudah dihancurkan seperti dulu lagi beno....
sebentar lg jatuh miskin dan jd gembel dijalanan...

Lanjut thor......
Kadek Sri
lanjut
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semua berlomba dengan waktu. bersiaplah kalah. beno.
Mira Hastati
ayo beno siapkan diri untuk karma yang sedang menantimu
kaylla salsabella
wah bentar lagi kamu bakal hancur beno
Dwi Winarni Wina
Nadira mendukung john menghancurkan beno dan rebut harta warisan ibunya yg dikuasai beno...

Siap2 beno akan mengalami kehancuran dan kebusukan akan terbongkar...
Beno dan duo ulet bulu sandra dan sasa akan jatuh miskin dan jd gembel dijalanan selama ini menikmati harta warisan ibunya nadira...
Anitha Ramto
semoga berhasil misinya Nadira,,dan Timnya untuk merebut kembali milik Nadira dan Ibuny
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!