Om Bule, Kawin, Yuk!

Om Bule, Kawin, Yuk!

1. Yang Pertama

John Ailil, pria bule yang agak mabuk nampak membuka kamar hotel yang ia sewa di sebuah klub malam.

"Tap"

"Tap"

"Tap"

Suara langkah kaki terdengar dari arah berlawanan John datang.

"Bruk"

"Hei!"

Baru saja John masuk dan hendak menutup pintu, namun tiba-tiba seorang gadis menyerobot masuk dan memeluk John. Wajahnya yang berkeringat menengadah menatap John, terlihat ketakutan. "Om, to-tolong aku! A-aku mau dilecehkan."

"Kamu..,"

John tak melanjutkan kata-katanya saat terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa di lorong hotel terdengar semakin mendekat.

"Kemana gadis itu?"

"Dia pasti belum jauh dan nggak mungkin bisa kabur."

Suara dua orang pria itu membuat gadis yang bernama Nadira itu langsung beralih memeluk erat John dari belakang.

Menyadari gadis itu benar-benar dalam bahaya, John langsung menutup pintu kamar hotelnya. Sejenak John dan Nadira terdiam, memasang telinga mereka, mendengar suara langkah kaki dua orang di luar sana. John menghela napas lega setelah mendengar suara langkah kaki itu semakin menjauh.

"Sekarang kamu sudah aman. Pergilah!" ucap John dengan logat bulenya seraya melepaskan tangan Nadira yang memeluknya.

"Om, to-tolong aku!" ucap Nadira tiba-tiba sudah berada di hadapan John, mengalungkan tangannya di leher John dan langsung mencium pria bule itu dengan serakah.

John terbelalak mendapatkan ciuman dadakan dari Nadira dan spontan mendorong Nadira.

"Brukk"

"Om John!" pekik Nadira terduduk di lantai.

"Apa yang kamu lakukan?!" bentak John terlihat marah.

Nadira beranjak berdiri. "Om, tolong... aku nggak bisa menahannya lagi," bisik Nadira gemetar saat ia mencoba mendekat.

John yang hanya sedikit mabuk dan masih sadar, menelisik wajah Nadira. Wajah gadis itu nampak memerah dan baju bagian pundaknya sobek. Namun saat John masih mengamati Nadira, gadis itu kembali meraih leher John dan mencium bibirnya.

John merasakan tubuh Nadira panas, ia yakin kalau gadis itu pasti terkena pengaruh obat peningkat gairah. Ia sedikit mendorong tubuh Nadira, hingga ciumannya terlepas. Pria itu menahan tubuh Nadira saat gadis itu hendak kembali menciumnya. "Tunggu! Kamu yakin ingin melakukannya denganku?" tanya John tak ingin dianggap mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Nadira mengangguk cepat. "Tolong aku! Aku sudah tak tahan," ucap Nadira kembali menyerang John

Mendengar Nadira yakin ingin melakukannya dengan dirinya, John pun membalas ciuman Nadira. Jujur, John yang agak mabuk dan lama tidak memenuhi kebutuhan biologisnya itu sebenarnya kesulitan menahan diri saat mendapat serangan seperti itu dari Nadira.

Bukan seorang Casanova, tapi John yang belum memiliki pasangan kadang menyewa wanita penghibur untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.

Ciuman pertama mereka terasa terburu-buru, namun seiring berjalannya waktu, gerakan mereka melambat. Keheningan malam diselimuti oleh suara napas dan desir detak jantung yang berpadu, membentuk ritme intim yang tak tergesa-gesa.

"Ahh... Om..." Suara itu lolos begitu saja saat John mengecup dan menyesap leher Nadira, membuat darah John terasa mengalir lebih deras.

John menurunkan resleting gaun Nadira dengan hati-hati, membiarkan kain jatuh perlahan hingga menyingkap kulitnya yang hangat dan halus. Pandangannya bertemu dengan mata Nadira yang gelisah, penuh rasa ingin tahu dan keinginan. John mencium bibir Nadira lembut seraya membimbing Nadira ke arah ranjang dan perlahan berbaring di atasnya.

"Hah... Hah... Om...." Suara itu keluar dari bibir Nadira saat John membuai tubuhnya lebih intens. Sebelah tangannya mencengkram punggung John dan sebelahnya meremas rambut John.

Helai demi helai kain yang melekat di tubuh keduanya terlepas dari tubuh mereka tanpa sisa. Tubuh Nadira bergetar dalam kegelisahan saat John menciumi seluruh tubuhnya. Jari tangan John menggoda di bagian tubuh Nadira yang semakin basah. Gadis itu meracau tak jelas dan tubuhnya menggeliat terlihat semakin gelisah.

John yang gai rahnya sudah memuncak pun mengatur posisi memulai penyatuan. Menatap gadis yang lebih muda darinya dengan penuh hasrat.

"Om..." panggil Nadira menggigit bibirnya sendiri merasakan sakit saat John berusaha menyatukan tubuh mereka. Tangannya mencengkram erat lengan John.

"Kau... Ini pertama kalinya bagimu?" tanya John menghentikan gerakkan dan menatap Nadira dengan sorot mata penuh keraguan.

"Om, ja-jangan berhenti! A-aku sudah tak tahan. Ce-cepat lanjutkan!"pinta Nadira merasa hasratnya semakin bergelora.

"Nggak! Aku nggak akan merusak kamu," ucap John yang tahu bahwa virginity seorang wanita masih diagungkan di negeri ini, beda dengan di negara asalnya.

"La-lakukan, Om!" pinta Nadira terdengar mendesak, memeluk erat tubuh John, tak mengizinkan pria itu beranjak dari tubuhnya.

John menghela napas kasar. Ia hanya sedikit mabuk dan masih bisa berpikir. "Sebaiknya kamu berikan virgin kamu sama suami kamu nanti," ucapnya memandang prihatin pada Nadira dan kembali berusaha beranjak dari tubuh Nadira.

Nadira memeluk John semakin erat, tak mengizinkan John beranjak dan menatap tajam pada John. "Om nggak mampu menerobos?" bisik Nadira nada kecewanya samar.

"Apa maksudmu? Aku normal!" bentak John nampak tersinggung dituduh impoten.

"Kalau begitu, lanjutkan!" ucap Nadira tegas, mantap dengan keputusannya.

"Okey. Kalau begitu, kamu jangan menyesal!" ucap John dengan nada dan tatapan serius.

Tanpa menjawab, Nadira langsung meraih tengkuk John dan mencium bibir pria itu dengan agresif. John membalasnya dan tanpa ragu menggerakkan pinggulnya kembali berusaha menerobos masuk ke dalam tubuh Nadira.

"Hah... hah.. hah..." Suara itu terdengar dari mulut John dan Nadira.

Nadira mencengkram punggung John semakin kuat hingga kuku-kukunya menancap di kulit putih John saat merasakan bagian dari tubuhnya terasa semakin sakit seiring dengan John yang terus memaksa menerobos masuk ke dalam tubuhnya. Nadira menggigit pundak John untuk menahan rasa sakit yang kian menjadi.

"Akkh..." Nadira memekik menahan rasa sakit di bagian tubuhnya saat John berhasil menerobos masuk sepenuhnya.

"Ughh .." leng nguh John merasa terjepit dalam kenikmatan.

Sejenak John terdiam, lalu perlahan kembali mencium Nadira dan menggerakkan pinggulnya merasakan sensasi nikmat dari setiap gerakkan dan gesekan tubuhnya dengan tubuh Nadira.

Tubuh Nadira terombang-ambing dalam rasa sakit yang berangsur menjadi nikmat dan gelisah yang makin membuncah. Menatap wajah pria yang pernah menyelamatkannya yang kini bergerak di atasnya.

"Ah...ah... Om... lebih cepat..." racaunya bergerak gelisah di bawah kungkungan John yang terus bergerak di atas tubuhnya.

Tubuh keduanya menegang saat mereka tiba di puncak kenikmatan. Nadira memeluk erat tubuh John dalam deru napas yang memburu tak beraturan.

***

Sinar mentari menyusup dari celah-celah hordeng menyinari dua insan yang berada dibalik satu selimut yang sama. Kamar itu terlihat berantakan, pakaian berceceran di lantai dan ranjang pun terlihat berantakan.

Nadira yang berada dalam pelukan John, perlahan terbangun dan membuka matanya. Mencoba mengumpulkan memorinya tentang apa yang telah terjadi semalam.

Suara dering ponsel John terdengar, membuat John terbangun. Ia mencari keberadaan benda pipih itu, lalu menerima panggilan masuk setelah melihat siapa yang menghubunginya.

"Halo!" sapa John dengan suara serak khas bangun tidurnya.

John nampak serius mendengar apa yang dibicarakan si penelpon. Sedangkan Nadira yang ada di sampingnya hanya menatap John.

"Okey. Aku akan segera ke sana," ucap John, lalu mengakhiri panggilan. Ia menatap ke arah sekitarnya, lau mengambil pakaiannya.

"Om mau pergi?" tanya Nadira.

"Hum," sahut John bergegas memakai pakaiannya, nampak buru-buru.

"Lalu, gimana sama aku?" tanya Nadira menatap lekat John.

...🍁💦🍁...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

𝐴𝑟𝑐𝑒𝑙𝑖𝑎

𝐴𝑟𝑐𝑒𝑙𝑖𝑎

Hai John, Ikut nimbrung ceritamu John
Apakah Nadira gadis polos lugu yang usianya jauh lebih muda dari John?
Teringat perkataan Ello beberapa hari lalu 😅🙈

2024-11-18

5

kaylla salsabella

kaylla salsabella

aku mampir kak Nana .....udah ku klik profil gak ada" novel ...gak tahunya udah 4bab

2024-11-18

3

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Nadira dan John telah melewati males panas kemungkinan nadira tidak sengaja/dijebak seseorang meminum obat perangsang makanya tubuh nadira kayak cacing kepanasan dan pgn sentuh sm John menuntaskan hasratnya.....

2024-11-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!