cerita seorang menantu yang malang, yang di usir oleh mertua nya sendiri, setelah suami nya meninggal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faizah 1122, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 di usir
Heni, Heni, Heni, teriak ibu mertua dari arah depan menuju kamar ku, sontak aku terkejut mendengar teriakan Ibu mertua, aku pun segera memakai kerudung ala rumahan dengan cepat, dan berjalan ke arah pintu..
dengan perasaan tak karuan aku pun segera membuka pintu, agar ibu mertua tidak terlalu marah kepada ku,, karna seperti nya ibu mertua ku sekarang sedang di landa emosi, aku pun tidak tau apa penyebab nya...
"Iya bu ada apa Ibu teriak teriak manggil aku, ucap heni dengan rasa deg degan...
"Ada apa" ada apa, Heh Heni apa kamu ga sadar, hari ini Itu hari terakhir masa iddah kamu, Ibu enggak mau tau besok pagi kamu sudah Harus pergi dari rumah Ibu, dan bawa anak kamu itu, ucap bu laras sambil menunjuk ke arah Heni,
"tapi bu kenapa Ibu ngusir aku dan mila, padahal mila itu kan cucu kandung ibu sendiri, anak dari almarhum suami aku mas Hendra, jawab Heni sambil menahan air mata..
"iya Ibu tau mila itu memang cucu Ibu, tapi karna hendra anak Ibu sudah meninggal, kalian tidak ada hak lagi untuk tinggal di rumah Ibu, ucap bu laras gang semakin emosi..
"Astaghfirullah bu, Ibu kok tega banget ngusir aku dan Mila, terus kami harus pergi ke mana bu, hanya almarhum mas hendra yang aku punya bu,, dan sekarang mas hendra udah enggak ada lagi Bu, aku udah enggak Punya siapa siapa lagi bu, dengan deraian air mata Heni ber'ucap, agar bu laras tidak jadi mengusir nya dari rumah itu.
"itu bukan urusan Ibu, pokok nya besok pagi kamu dan Mila harus pergi dari rumah Ini,, ucap bu Laras sambil berjalan ke arah kamar nya dan meninggal kan Heni yang menangis tersedu sedu di depan pintu kamar.
Dasar menantu mau nya cuman numpang doang di rumah aku, dia pikir rumah aku ini rumah penampungan apa, enak az mau tinggal gratisan, gumam bu laras yang sudah berada di dalam kamar nya...
Heni pun akhir nya kembali masuk ke dalam kamar nya, dan melihat tubuh mungil anak nya yang baru berusia 6tahun sedang tidur dengan pulas,,
Ya Allah seandainya saja engkau tidak lebih dulu mengambil suami hamba, nasip hamba tidak akan seperti ini, gumam Heni di dalam hati nya...
Heni pun akhir nya berjalan ke arah lemari dan mengambil koper yang ada di atas lemari, dia pun akhir nya mengeluar kan semua Pakaian Nya Dan Pakaian Mila Dan ia masuk kan ke dalam koper dan tas esar, karna Heni dan anak nya Mila tidak terlalu bnyak mempunyai pakaian, cukup satu koper dan satu tas ransel untuk membuat semua pakaian nya...
Tak lupa juga heni membuat photo almarhum suami nya ke dalam tas nya,,
tapi sebelum iya memasukkan photo almarhum suami nya, Heni memandangi photo suami nya dengan deraian air mata..
"" Mas kenapa kamu pergi secepat ini mas ninggalin aku sama Mila mas, sekarang aku di usir Ibu mas, dan besok pagi aku harus keluar dari rumah ini mas, ke mana aku Harus pergi bersama Mila mas, isak Heni di dalam tangis nya...
""" Setelah cukup lama heni memandang photo suami nya, dia pun segera menghapus air mata nya, dan memasuk kan photo tersebut ke dalam tas nya,, setelah di rasa semua cukup, Heni pun berjalan masuk ke dalam kamar mandi, dan membersih kan wajah nya, tak lupa heni pun mengambil air wudhu, dia berniat untuk sholat sunnah dua rakaat, agar pikiran nya tenang dan hati nya tidak merasa sedih lagi..
""""" Usai sholat sunnah 2 rakaat, Heni pun segera melipat kembali mukena dan sajadah nya,, setelah itu baru lah Heni naik ke atas kasur dan merebah kan tubuh nya di samping anak nya,, Heni pun mencoba untuk memejam kan mata nya, agar dia bisa tidur dan besok pagi bangun lebih awal dari biasa nya...
"""" ke esokan hari Heni pun bangun tepat pukul 04 pagi, Heni pun segera melangkah masuk ke kamar mandi, untuk membersih kan diri nya terlebih dahulu,,
Tak butuh waktu lama heni pun selesai mandi dan dia segera memakai pakaian nya dan juga dia ingin membangun kan mila dari tidur nya...
"Mila sayang, bangun nak, udah pagi, ucap Heni sambil membelai pipi mila...
Huammmm Ibu, mila masih ngantuk bu, sahut Mila sambil mengeliat...
"bangun yu nak,, terus kamu mandi, setelah itu kita siap-siap mau berangkat, kamu mau ikut ibu ga, sahut Heni...
Mila pun akhir nya bangun dari tidur nya, dia pun segera duduk sambil mengucek mata nya yang masih mengantuk...
"Hemmmm emang nya kita mau ke mna bu, tanya Mila...
"Maafin ibu ya nak,, kita harus pergi dari rumah ini, karna nenek nyuruh kita keluar dari rumah ini, ucap heni sambil menahan air mata nya, agar dia tidak menangis di depan anak nya...
"kok nenek tega bu ngusir kita, memang nya kita salah apa bu,
"Nenek cuman salah paham aja sama kita nak, yuk buruan mandi yu, Terus langsung wudhu ya nak, abis itu kita sholat subuh...
"iya bu sahut mila, dan mila pun turun dari kasur nya, dia pun segera msuk ke kamar mandi dan membersih kan diri serta menggosok gigi nya...
Tak lama kemudian mila pun akhir nya selesai mandi, dan dia segera keluar dari kamar mandi...
"sini sayang pakai baju kamu, ibu udah siapin baju kamu,,, ucap heni yg sudah meletak kan pakaian anak nya untuk segera di kenakan...
"Iya bu sahut mila sambil melangkah ke arah ibu nya...
Usai mila berpakaian, mila pun segera mengenakan mukenanya, dan sholat subuh berjama'ah bersama ibu nya....
Hari pun sudah semakin siang,, Heni dan Mila pun keluar dari kamar, dan berniat untuk berpamitan kepada ibu mertua nya...
"Mila sayang kita pamitan sama nenek dulu ya, Semoga aja nenek kamu udah bangun dari tidur nya..
"iyaaa bu, sahut mila agak sedih, karna akan segera keluar dari rumah, yg selama ini dia tinggali bersama ibu dan almarhum bapak nya..
Tok,,, tok,,, tok,,, Heni mengetuk pintu kamar ibu mertua nya secara perlahan,..
Tak lama kemudian pintu pun di buka,..
"Ada apa heni, kamu ngetuk ngetuk pintu kamar ibu, ucap bu Laras...
"Maaf bu, Heni mengganggu, Heni sama Mila mau pamit bu,,
Heni pun ingin meraih tangan ibu mertua nya, tapi sayang nya bu laras segera menyingkir kan tangan nya, agar tidak di sentuh oleh heni dan mila...
"iya segeralah kalian pergi dari rumah ini, ucap bu laras dengan ketus...
Mila pun hanya melihat interaksi ibu dan nenek nya, dia tak ingin bersuara, karna takut salah bicara, dan nenek nya akan marah-marah pada nya,, karna selama mila tinggal di rumah ini, dis tidak pernah mendapat perhatian dari nenek nya,
Nenek nya mila bisa bersikap baik hanya di depan alm bapak mila saja, tapi kalau alm bapak mila tidak ada di rumah, nenek mila selalu marah-marah terhadap Mila...
Heni dan mila pun akhir nya keluar dari rumah yg selama ini memberikan kenangan Yang tak bisa dia lupakan, perlahan Heni berjalan menggandeng tangan Mila, dan pada akhir nya mereka pun sampai di terminal...
"Bu kita mau ke mana, tanya Mila..
"Ibu juga belum tau nak, kita akan kemana, sahut Heni...
"terus ngapain kita di terminal ini bu? Ucap Mila..
"ibu juga bingung nak, apa kita naik angkot aja, terus kita minta sama sopir angkot, tuk mencarikan rumah kontrakan untuk kita tinggal, ucap bu heni yg meminta pendapat pada anak nya, padahal Mila baru berusia 6 tahun, tapi mila sangat mengerti dengan keadaan ibu nya...
"boleh bu,,, tapi apa ibu punya uang untuk menyewa rumah kontrakan untuk kita tinggal, ucap Mila..
"ibu sih ada sedikit uang simpanan nak, insya Allah mampu untuk bayar sewa kontrakan untuk sementara, nanti kalau kita udah dapat rumah kontrakan, nanti ibu pikir kan lagi, gimana cara nya agar kita bisa bertahan hidup, ucap heni penuh kesabaran...
"Ya sudah bu,, kita minta bantuan pak sopir aja, siapa tau pak sopir mau bantuin kita bu,.. Sahut Mila..
Heni dan Mila pun akhir nya melangkah menghampiri sopir angkut yg sedang mangkal di terminal....
(bersambung)