Aurora Steffani Leandra, gadis polos berusia 18 tahun yang dalam sekejap nasibnya berubah.
Setelah kedua orang tuanya meninggal, tiba-tiba Aurora dikejutkan dengan sebuah kenyataan bahwa dirinya harus menikah dengan seorang pria yang tidak dia kenal.
Siapakah pria yang akan menikah dengan Aurora?.
Dan kenapa Aurora harus menikah dengan pria tersebut?.
Jangan lupa ikuti terus kelanjutan ceritanya ya🤗🤗🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungabunga2929, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Edgar yang melihat Aurora sepertinya merasa kagum dengan mansion miliknya langsung memiliki ide untuk menggodanya.
"Ekhemmm".
"Aku tahu mansionku sangat besar, tapi biasa aja dong lihatnya. Oh iya, aku baru ingat, pasti ini pertama kalinya kamu melihat mansion sebesar ini kan" ucap Edgar.
"Enggak juga, aku udah pernah lihat mansion-mansion besar sebelumnya" ucap Aurora yang merasa malu untuk mengakuinya.
"Udahlah gak usah bohong, dari ekspresi yang kamu tunjukan aja udah membuktikan ucapanku".
"Lebih baik sekarang kamu keluarkan barang-barang mu dan ikut denganku" ucap Edgar.
"Iya iya, bawel banget si. Baru aja mengagumi sebentar udah langsung di perintah-perintah. Emang dasar pria tua yang menyebalkan" batin Aurora.
"Melody langsung mengeluarkan barang-barang miliknya. Dia langsung mengikuti kemana Edgar pergi.
Saat berjalan dibelakang Edgar, ada hal yang membuatnya merasa takjub. Banyak orang yang membungkukkan badannya saat Edgar berjalan.
"Sebenarnya tuan Edgar sekaya apa si. Selain tempat tinggalnya yang sangat besar, disini juga banyak sekali pekerjanya" batin Melody.
Edgar yang melihat Melody kesulitan membawa barang-barangnya langsung meminta pada anak buahnya untuk membawakan.
"Bawakan barang-barang gadis itu" ucap Edgar.
"Baik tuan" ucap anak buah Edgar.
"Nona, berikan barang-barang anda. Biar saya bantu bawakan ke dalam" ucap anak buah Edgar.
"Wahh boleh, lagian aku juga sulit membawa barang-barang ini seorang diri. Terima kasih ya, tapi tunggu jangan panggil aku nona. Panggil Aurora aja ya" ucapnya sambil tersenyum.
Anak buah Edgar hanya mengangguk dan langsung mengambil alih barang-barang milik Aurora.
Aurora terus mengikuti Edgar sampai kedalam mansion. Sampai didalam mansion, Edgar langsung meminta Max untuk mengumpulkan semua pekerjanya.
"Kumpulkan semua orang, aku ingin memberikan pengumuman" ucap Edgar.
"Baik tuan" ucap Max.
Max langsung memerintahkan semua orang untuk berkumpul.
Setelah semua orang sudah berkumpul, langsung saja Max memberitahukan alasan semua orang di kumpulkan.
"Dengar semua, aku akan memberikan sebuah pengumuman mewakili tuan Edgar. Jadi mulai hari ini akan ada maid baru di mansion ini" ucap Max.
Semua orang langsung melihat kearah gadis kecil yang ada disamping tuan Edgar.
"Apa itu maid barunya ya, kenapa masih memakai seragam sekolah" bisik salah satu maid.
"Iya, kau benar. Tumben tuan Edgar membawa seorang gadis kecil ke mansion ini. Dan yang lebih mengejutkannya lagi dia akan menjadi maid disini" bisik temannya.
Mendengar bisik-bisik semua orang, Max langsung meminta Aurora untuk memperkenalkan dirinya.
"Ra, sebaiknya kamu perkenalkan diri kamu pada semua orang yang ada disini" bisik Max.
"Tapi kak, aku takut. Kenapa disini banyak sekali orang" bisik Aurora.
"Gak papa Ra, udah jangan takut ya. Mereka semua baik kok" ucap Max mencoba menenangkan Aurora.
Setelah mengumpulkan keberaniannya, dan Aurora langsung memperkenalkan diri.
"Hallo semua, namaku Aurora. Pasti kalian terkejut karena melihat seragam sekolahku ya".
"Jangan heran, aku bekerja disini untuk sementara sampai semua hutang-hutang keluargaku lunas".
"Hari ini aku akan mulai bekerja disini sama seperti kalian, jadi mohon kerja samanya ya, bantu aku jika ada yang tidak aku mengerti" ucap Aurora.
Semua orang hanya mengangguk mendengar perkenalan diri Aurora.
"Baiklah, kalian sudah mengenalnya kan. Sekarang cepat kalian kembali bekerja" ucap Max.
Semua orang langsung membubarkan diri setelah mendengar perintah Max.
"Sekarang, kau ikut denganku. Aku akan menunjukan ruangan dirimu bisa beristirahat" ucap Edgar.
Aurora langsung menatap Max saat mendengar ucapan Edgar. Karena untuk saat ini hanya Max yang bisa dia percaya.
Melihat Aurora menatapnya, Max langsung mengangguk sambil tersenyum. Menandakan bahwa dia bisa ikut dengan tuan Edgar.
Setelah mendapat anggukan dari Max, barulah Aurora mengikuti Edgar.
"Baiklah" ucap Aurora.
Edgar yang melihat bahwa Aurora mau ikut dengannya setelah mendapat persetujuan dari Max membuat Edgar merasa cemburu dan kesal.
"Kenapa gadis ini harus minta persetujuan dari Max si. Memangnya siapa Max, sampai gadis itu mempercayai perkataan Max" batin Edgar.
"Cepat jalannya, jangan lambat seperi siput" ucap Edgar.
"Iya iya, sabar dong" ucap Aurora.
Sampai di ruangan yang akan menjadi kamar Aurora, Edgar langsung berhenti.
"Ini kamar kamu, cepat masuk dan taruh barang-barang mu. Setelah itu cepat keluar, aku akan memberikan tugas pertama untukmu" ucap Edgar.
"Iya, tunggu sebentar aku juga mau berganti baju. Masa aku mau mengerjakan sesuatu pakai seragam sekolah ini".
"Lagian gara-gara tuan ya, hari ini aku harus bolos sekolah" ucap Aurora.
"Berani kamu menyalahkan ku" ucap Edgar.
"Ehh enggak, bukan gitu maksudnya. Yaudah lah aku mau masuk dulu ya" ucap Aurora yang memilih masuk kedalam kamar karena tidak ingin mendengar kemarahan Edgar.
Setelah menaruh barang-barangnya dan berganti pakaian, Aurora langsung menghampiri Edgar yang sudah menunggunya sejak tadi.
"Jadi tuan, apa yang harus aku lakukan?" tanya Aurora.
"Emm sebelum aku memberitahukan apa tugas pertamamu, tadi aku sudah memikirkan semuanya".
"Jadi pekerjaanmu di mansion ini adalah hanya mengurus diriku. Jadi kamu tidak perlu bekerja seperti maid yang lainnya".
"Kamu hanya fokus mengurusku saja. Seperti menyiapkan baju, membantuku saat aku butuh bantuan dan semua yang berhubungan denganku".
"Aku juga memperbolehkan mu untuk menyelesaikan sekolah. Tapi ingat, setelah pulang sekolah kamu harus langsung datang ke kantorku untuk mulai bekerja" ucap Edgar.
"Baiklah aku akan melakukan seperti yang kamu minta. Terima kasih karena sudah mengijinkan ku untuk tetap bersekolah".
"Oh iya, sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan. Tapi tuan jangan marah ya" ucap Aurora.
"Kamu mau tanya apa?" ucap Edgar.
"Emmmmmm....".
"Apa aku akan mendapatkan gaji seperti yang lainnya" ucap Aurora.
"Untuk masalah itu kamu tenang saja, aku akan memberikanmu gaji seperti yang lain. Karena aku tahu, kamu punya kebutuhan yang harus kamu beli kan" ucap Edgar.
"Wahh benarkah?" ucap Aurora merasa sangat senang mendengar ucapan Edgar.
"Benar, buat apa aku berbohong padamu" ucap Edgar.
"Terima kasih banyak tuan, aku janji akan bekerja dengan sangat baik" ucap Aurora yang tanpa sadar memeluk Edgar karena terlalu bahagia.
"Deg".
Jantung Edgar langsung berdebar sangat kencang saat Aurora memeluknya.
"Sial, perasaan apa ini. Kenapa jantungku berdebar sangat kencang seperti ini. Bagaimana kalau gadis kecil ini sampai mendengar suara debaran jantungku".
"Apa yang akan dia pikirkan" batin Edgar.
Entah kenapa Edgar merasa sangat senang saat Aurora memeluknya seperti ini. Dia tiba-tiba merasakan suatu perasaan yang bahkan dirinya sendiri tidak bisa mengungkapkannya.
Aurora yang baru sadar dengan apa yang dia lakukan langsung melepaskan pelukannya.
"Ya ampun, aku minta maaf tuan. Aku benar-benar tidak sengaja, tadi adalah luapan kegembiraan ku karena tuan masih memperbolehkan ku bersekolah".
"Bahkan tuan juga akan memberikan gaji padaku walaupun aku bekerja sambil bersekolah" ucap Aurora sambil tersenyum.
Melihat senyum terpancar dari wajah Aurora, membuat Edgar merasa sangat senang. Karena dirinya bisa membuat Aurora tersenyum seperti ini.