Ervan Abraham merupakan seorang pemuda tampan dan kaya raya. sekaligus pemimpin tertinggi The Jokers Warrior, sebuah geng yang ia dirikan sejak lama. beranggotakan puluhan pemuda yang selalu setia mengikutinya.
Bukan hanya itu saja, sedangkan kedudukan kedua orang tuanya menempati posisi pertama sebagai orang terkaya no 1 di tempat tinggalnya.
Pada suatu hari tanpa disengaja.. Ervan dipertemukan dengan seorang gadis cantik penjual kue keliling. namun siapa sangka? sejak pertemuan tanpa disengaja itu lah Ervan memliki rasa suka terhadap gadis itu, dari rasa turun ke hati, puing-puing cinta seolah tumbuh secara perlahan tertanam di hatinya. bertemu tanpa disengaja mencintai secara tiba-tiba.
Akan tetapi siapa sangka? gadis itu justru memiliki perasaan yang sama, ia juga menyukai Ervan dalam diam. akan kah cinta mereka dapat bersatu?? bagaimana kah kisah selanjutnya? cuss langsung simak sampai akhir 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artandapermana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1. Awal Mula
Brumm... Brumm!!! terdengar suara derungan motor yang begitu memekakkan telinga.
Terlihat dari kejauhan ada puluhan pengendara motor berbaris rapi menguasai jalan dipenuhi rombongan puluhan pengendara motor itu. mereka mengenakan jaket yang sama, di belakang jaket mereka terdapat lambang tengkorak tertancap pisau serta tertulis The Jokers Warrior di bawahnya.
Dan ternyata itu adalah Ervan bersama para anggota geng motornya sedang menuju ke sebuah tempat entah kemana tujuan mereka.
Beberapa saat kemudian. mereka semua berhenti tepat di jalan yang sepi, di depan mereka nampak ada segerombolan pria seolah menyambut kedatangan mereka.
Ervan turun dari motornya dan berjalan satu langkah, Ervan berdiri dengan gagahnya seraya berkacak pinggang, menatap gerombolan para pria itu. sedangkan seluruh anggotanya berbaris rapi di belakangnya siap siaga tuk mulai berperang.
Seorang pria bertubuh penuh tato maju selangkah dengan gagahnya sambil berkata.. "Dateng juga lo teryata!" ucapnya menatap tajam dengan tersenyum miring.
"Jangan banyak bocot deh lu, ayo kita mulai sekarang, gue udah gak sabar!" ucap Ervan menantang pria itu.
"Nantangin!! Udah mulai seru nih? bagus baguss! pemimpin The Jokers Warrior memang sudah edan," ujar pria itu sambil bertepuk tangan tersenyum menyeringai.
"Selama ini gua udah sabar ngadepin tingkah kalian, tapi sekarang kesabaran gua udah gak berlaku, kalian selalu mengusik kita." ucap Ervan lagi, kesabarannya mulai habis.
Dimana gerombolan para pria itu merupakan musuh bebuyutannya, sebuah geng yang selalu membuat onar dan meresahkan orang lain, bukan hanya itu saja, mereka bahkan pernah mengeroyok salah satu anggota Ervan yang sering terjadi, Ervan yang tak terima memutuskan balas dendam untuk menyerang mereka.
"Jangan banyak omong! maju sini lo semua. lesty goo genggg.. serang mereka!!!
Pria bertubuh penuh tato yang bernama Toni itu memberi aba-aba tuk mulai menyerang. seketika itu seluruh anak buahnya pun maju untuk mulai menyerang.
Majuuuu... Serang mereka!!!! teriak seorang pemuda yang ada di dekatnya Ervan, memerintahkan seluruh anggota The Jokers Warrior untuk menyerang, dia bernama Riko yang merupakan wakil ketua, sekaligus kapten tempur divisi 1.perannya sangat penting dalam The Jokers Warrior dan orang terkuat no 2 setelah Ervan. kemampuannya sudah tidak bisa diragukan lagi, bahkan ia mampu meratakan dan melumat puluhan musuh yang ia lawan.
Seluruh anggota The Jokers Warrior berlarian maju dengan semangat yang membara, hanya mengisahkan Ervan dan juga Riko yang masih diam disana. begitupun dengan Toni ia juga diam di tempat tanpa ikut menyerang sembari memperhatikan pertarungan antara para bawahannya melawan anggota The Jokers Warrior.
Beberapa saat kemudian Ervan dan Riko maju ikut serta dalam peperangan berlangsung. keduanya bertarung dengan gagahnya dengan gaya tersendiri. satu persatu bawahan geng musuh mulai tumbang, kini hanya menyisahkan Ervan yang tengah bertarung melawan Toni, pertarungan mereka berlangsung dengan sengit, namun tetap saja Toni sangat kaulahan ketika berhadapan langsung dengan Ervan, karna kemampuannya sangat jauh di bawah Ervan.
Setelah melewati pertarungan yang cukup sengit, pada akhirnya Ervan pun berhasil mengalahkan Toni dengan mudahnya.
Ervan menopang tubuh Toni dan mencengkram lehernya sambil berkata.. "Kalau lo masih berani mengusik kita apa lagi sampai melukai salah satu dari anggota gua,habis lo! gue gak akan segan-segan menghabisi lo! ingat baik baik! jangan pernah ganggu The Jokers Warrior." Ervan memperingati dengan tegas sambil menatap tajam dengan tatapan penuh kebencian.
"Cabut guys.." kata Ervan sambil berjalan ke arah motornya, disusul para anggotanya yang mengikutinya dari belakang.
Ervan beserta seluruh anggotanya pun pergi meninggalkan tempat itu dengan penuh kemenangan.
Ketika berada di perjalanan terlihat ada seorang gadis yang sedang di palak oleh beberapa preman, bukan hanya itu saja bahkan mereka juga bertindak kasar terhadap garis itu dan menghancurkan barang dagangannya. alhasil kue dagang gadis itu berserakan di jalan, sekilas Ervan sempat melihat kejadian itu.
Ervan yang tak tega perasaan nya seolah menjadi emosi melihatnya, Ervan memberi aba aba pada anggotanya untuk menepi ke pinggir jalan.
Ervan berhenti tepat di dekat gadis itu, dan bergegas turun mendekati gadis itu dan melindunginya.
"Hentikan!! apa-apaan nih!" teriak Ervan dengan nada tinggi sorotan matanya menyalang menatap para preman itu. sedangakan gadis itu terjatuh karna sempat di dorong oleh salah satu dari mereka yang berusaha merebut tas kecil yang berisikan uang hasil dagangannya.
Ervan menjulurkan tangannya pada gadis itu untuk membantunya berdiri, awalnya gadis itu merasa malu dan akhirnya meraih tangan Ervan karna tak kuat tuk berdiri sendiri.
"Kamu gapapa kan?" Ervan memegang bahu gadis itu dengan kedua tangannya dan mengarahkan badannya ke arahnya, Ervan menatap gadis itu dengan khawatir.
Gadis itu hanya mengangguk pelan sambil menunduk karna masih merasa takut dengan hal yang ia alami barusan. sekilas ia mendonga dan melihat ke arah Ervan selang beberapa detik ia kembali menunduk.
Ervan yang sempat melihat wajah gadis itu perasaannya sempat melayang dan terpesona, melihat paras wajah gadis itu yang sangat cantik, hingga berhasil membuatnya terpana walaupun hanya melihatnya beberapa saat.
Ervan sempat melamun memperhatikan gadis itu selang satu detik, Ervan tersadar dari lamunnya dan berbalik badan menatap para preman itu dengan tatapan penuh kebencian.
"Keterlaluan kalian! seenaknya menindas orang yang tak bersalah, perlakuan kalian tak lebih seperti sampah, lo pada mau cari mati apah?! tegas Ervan dengan nada membentak masih dengan tatapan yang sama, penuh emosi dan amarah memuncak.
Ervan bersifat tidak tegaan terhadap orang lain, apa lagi saat ini ia melihat dengan kepala matanya sendiri bagaimana perlakuan para preman itu terhadap gadis tersebut. jelas hal itu mengundang kemarahannya.
"Ada pahlawan kesiangan nih? Hahaha... salah satu dari preman itu tertawa meledek Evan, disusul dengan yang lain juga ikut tertawa.
"Jangan ikut campur lo! ini wilayah kekuasaan kami apapun yang mau gua lakukan ya bebas, terserah gue, jangan sok jadi jagoan deh, berani-beraninya mencampuri urusan kita, lo pikir kita takut sama kalian? anak ingsuan kayak kalian bisa apa, maju sini lo! gua tampung semua." ujar salah satu dari mereka lagi yang merupakan bos dari para preman itu, dengan sombongnya ia menantang Ervan.
Karna ia berfikir jika ia dan para anak buahnya dapat mengalahkan Evan dan semua teman temannya, karna mereka semua memliki tubuh kekar dan berotot yang cukup mempuni, sedangkan anggota Ervan hanya lah segerombolan pemuda yang kalah jauh dari segi umur, fisik atau pun kekuatan.
"Gue sendiri udah cukup!" kata Ervan dengan angkuhnya.
Evan menoleh ke belakang melihat ke arah anggotanya lalu berkata.. "Jangan ada yang ikut campur, cukup diam dan saksikan."