"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 01
DORRR
DORRR
"Cepat pergilah sebelum mereka menemukanmu!!" ucap wanita paruh baya itu kepada anak perempuannya.
"Tapi bagaimana dengan ibu dan ayah? aku tidak bisa meninggalkan kalian....hiks.....hiks" ucapnya dengan nada penuh kesedihan dan derai air mata yang mengalir deras.
"Jangan fikirkan kami, lebih baik kau segera pergi sayang" Wanita paruh baya itu memeluk putri semata wayangnya dengan tangisan tersedu-sedu.
"Tapi berjanjilah padaku kalian akan baik-baik saja dan segera menyusulku...." ucapnya dengan tatapan sendu yang di balas anggukan oleh ibunya.
"Tunggulah bawalah ini sebagai bekalmu nanti" wanita itu memberikan beberapa perhiasan serta beberapa gepok uang untuk putrinya yang ia sudah siapkan di sebuah ransel.
DORR
DORR
Suara tembakan semakin terdengar jelas membuat perempuan muda itu semakin ketakutan.
"Ayo cepat lewat sini!, jalan ini akan menuju ke hutan, berlarilah secepat mungkin agar mereka tidak bisa menemukanmu!"
"Tapi......"
"LARI!!! CEPAT!!!!" Wanita paruh baya itu mendorong keras anaknya agar segera keluar, gadis itu segera berlari dengan cepat menuju jalan yang telah di tunjukkan oleh sang ibu yaitu hutan.
"Hiduplah dengan tenang anakku, maafkan ibu dan ayah" wanita paruh baya itu menatap kepergian sang anak, dan sampai beberapa saat ia membalikan tubuhnya dan mengambil sebuah pistol di laci yang berada di ruangan itu.
Ia berjalan menuju orang-orang yang sedang beradu tembak di luar, "Baj****an MATI KALIAN SEMUA!!!" umpat wanita paruh baya itu sembari menembaki semua orang berbaju hitam itu, matanya memerah padam serta nafasnya yang memburu menahan emosi.
DORR
"Aghhh....." teriak wanita itu saat ia terkena tembakan tepat di dadanya, nafasnya mulai tersenggal-senggal ia menatap suaminya yang sudah terkapar tak bernyawa, ia segera merayap berusaha menggengam tangan sang suami.
Namun seorang pria tanpan bertubuh tinggi jenjang menginjak kakinya dengan kejam sampai wanita itu memekik kesakitan.
"Agh....ssshh...." wanita itu menoleh ke arah pria yang menginjaknya, seketika wajahnya menunjukkan senyum penuh ejekan.
"Kita lihat apakah kau...... akan menyesal di kemudian hari!!, atau..... kau akan tetap tenang setelah membunuh seorang yang kau anggap musuhmu!!, cihh..... aku baru sadar kau memang hanya seorang pria muda bodoh......yang tidak tau akan kebenaran!!" ucap wanita paruh baya itu dengan amarah yang mendalam.
"Dan ya kuperingatkan satu hal, suatu hari nanti saat kau tau keberanannya aku bersumpah...... kau akan menderita seumur hidupmu!!!, bahkan kau akan sangat amat tersiksa!!!"
Terlihat seringai menyeramkan yang ia tunjukkan saat melihat penderitaan kepada wanita itu seketika luntur dan berganti tatapan tajam serta menyeramkan
"Lihat apakah kau akan mengatakan hal bodoh dan konyol itu lagi setelah bertemu dengan seseorang di neraka sana!" jawabnya dengan lantang dan tegas
"Sudah cukup main-mainnya, sekarang waktunya kau menemani suami tercintamu itu" ucap pria bertubuh tinggi itu dengan seringai iblis penuh kepuasan sembari melangkah pergi meninggalkan wanita paruh baya itu.
"LEDAKKAN TEMPAT INI!!!!" perintahnya kepada seluruh pengawalnya.
BUMM!!!
Tak lama kemudian terdengar suara ledakan hebat yang menghanguskan rumah mewah milik mereka.
Gadis yang tengah berlari seketika menoleh saat melihat kobaran asap hitam serta suara ledakan di belakangnya.
"TIDAK!!!! AYAH!! IBU!!!" teriaknya histeris, ia berlutut dan menangis sejadi-jadinya kala melihat kobaran api serta asap hitam mengepul di depan matanya, tangannya mengepal keras dadanya naik turun, serta wajahnya penuh akan kesedihan dan penyesalan.
"Ayah, Ibu, aku akan membalasnya untuk kalian" Ucapnya dengan menatap tajam kobaran api itu dengan penuh kebencian.
Seorang pria tanpan bersandar di mobil hitamnya sembari menghidupkan cerutunya, ia begitu menikmati pemandangan yang menurutnya luar biasa,
"Bagaimana apa kau puas atas balas dendammu?" tanya seorang pria lain di sampingnya.
"Belum, masih ada satu yaitu anaknya" jawabnya datar.
"Mungkin saja anaknya di sembunyikan di bawah tanah dan ikut terbakar disana"
*
Paginya wanita muda berparas cantik bernama Gizela Arabella yang biasa di panggil Gizel oleh orang-orang di sana, ia terkenal sebagai wanita pintar dan berparas cantik serta suka membantu, dan wanita pekerja keras.
"Gizel hari ini kau harus datang untuk acara ulang tahunku, kau harus menemaniku oke!" Viona Jiera tidak lain adalah teman satu-satunya Gizel yang berada di sana, mereka tidak sengaja bertemu dan akhirnya menjadi sahabat, walaupun terdapat perbedaan antara mereka Viona dan keluarganya juga menganggap Gizel sebagai keluarga.
"Tentu saja aku akan selalu siap menemanimu" ucapnya dengn nada penuh semangat.
Siangnya Gizel datang ke rumah Viona untuk membantu menata beberapa makanan serta perlengkapan untuk acara ulang tahun Viona. Gize juga menata beberapa bunga untuk menjadi hiasan di acara pesta ulang tahun Viona seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Sebentar lagi acara akan di mulai, ayo kita pergi kesana"
Viona menarik tangan Gizel menuju tempat inti acara, para tamu juga sudah mulai berkumpul untuk menyanyikan lagu ulang tahun untuk Viona.
Setelah beberapa saat pesta di mulai, keluarga Viona merupakan keluarga yang tergolong kaya di kota itu yaitu Farhat Pavlo, jadi tidak heran jika mereka mengadakan pesta mewah dan yang datang bukan hanya kolega serta orang-orang kaya melainkan penduduk pinggiran kota juga mereka undang agar merasa senang dan memakan makanan yang enak.
Setelah acara pemotongan kue selesai terlihat Gizel hanya duduk dan terdiam melihat pemandangan menari-nari yang ada di depannya namun ia juga sedikit memainkan tepukan untuk menghargai pesta acara Viona.
"Gizel kenapa kau sendirian disini? ayo kita menari!" ajak seorang pria tanpan dan gagah bernama Victor Bram kakak dari Viona.
"Ah kak Victor, aku hanya sedang tidak ingin menari, aku lebih suka menikmatinya" ucapnya dengan senyum indahnya.
Manik mata hazel serta rambut coklatnya membuat Victor seketika terpana saat itu juga, ia tak henti-hentinya menatap Gizel yang nyaris begitu sempurna di matanya
"Emhh kalau begitu aku temani" Victor duduk di samping Gizel dan sesekali melirik wanita cantik di sampingnya yang sedang tersenyum senang.
"Astaga kakak ternyata kau disini bersama Gizel, aku dari tadi mencarimu kau ini!!" ucap Viona yang tiba-tiba datang mengganggu lamunan sang kakak.
"CK!! kau ini mengganggu saja, ada apa?" tanyanya dengan ketus.
"Ayah memanggilmu katanya ada urusan penting yang harus kau lakukan!!"
Victor menghela nafas kasar "Gizel aku pergi dulu sampai jumpa bay" Victor melambaikan tangan kepada Gizel dan di balas lambaian juga.
"Gizel ayo kita makan dulu, aku lapar sekali dari tadi hanya menerima tamu saja" ucap Viona dengan manja.
"Baik prinses ayo kita makan yang banyak sampai kenyang" ucap Gizel dengan penuh semangat, keduanya berjalan menuju makanan sembari bercanda gurau
Setelah beberapa jam berlalu akhirnya pesta selesai juga, setelah berpamitan dengan orang tua Viona dan sahabatnya, Gizel memutuskan untuk segera pulang karena hari sudah mulai larut, awalnya Gizel ingin di antar oleh supir Viona namun saat ia tengah berjalan tiba-tiba pria kekar serta tanpan menghentikan langkahnya dan meraih tangannya.
Gizel terhenti dan menatap ke arah pria itu "Kak Victor kenapa kau disini?" tanya Gizel yang heran melihat Victor di depannya pasalnya ia tadi mendengar jika Victor disuruh ayahnya untuk mengecek gudang pertanian mereka.
"Aku yang akan mengantarmu, lagipula ini sudah malam kita juga searah aku menuju gudang dan kau menuju rumahmu, bagaimana?" ucapnya dengan penuh percaya diri.
Gizel terlihat terdiam sejenak sebenarnya ia akan di antar oleh supir keluarga Pavlo namun sepertinya lebih aman jika pulang bersama Victor, karena jalanan menuju rumahnya sepi dan gelap, ia takut jika ada penjahat yang menghadangnya
"Emh Baiklah kak, aku mau pulang bersama kaka" ucapnya sembari mengembangkan senyumnya.
Victor juga mengembangkan senyumnya saat mendengar jawaban dari Gizel, Ia segera berlari untuk membukakan pintu mobilnya untuk Gizel ia segera menjalankan mobilnya dan mengantar Gizel ke rumahnya.
Beberapa menit perjalanan akhirnya sampai di tempat tinggal Gizel sebuah ruko berlantai dua yang Gizel gunakan sebagai rumah serta tempat usahanya.
*
"Sudah tiga tahun tapi anak dari keluarga ja**ng itu belum ketemu juga!!" ucap seorang pria dengan rekannya.
"Aku bahkan tidak tau siapa anak dari keluarga itu, aku bahkan tidak menemukan foto apapun tentang anaknya"
"Hem apa kau tau anaknya seorang wanitam atau pria?"
"Tidak, aku tidak tahu, bodohnya aku seharusnya sebelum meledakkan tempat itu aku mencari informasi tentang anaknya, dengan begitu keluarga mereka akan benar-benar tidak tersisa" ucap Pria itu sembari mengepalkan tangannya.
*^*
Selamat datang di cerita Athour semoga suka dan minta reviewnya ya😊
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.