NovelToon NovelToon
Rahasia Seorang CEO

Rahasia Seorang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Anjar Sidik

Rachel, seorang CEO muda yang sukses, hidup di dunia bisnis yang gemerlap dan penuh tekanan. Di balik kesuksesannya, ia menyimpan rahasia besar—ia hamil dari hubungan singkat dengan mantan kekasihnya, David, yang juga merupakan pengusaha terkenal. Tak ingin skandal mengancam reputasinya, Rachel memutuskan untuk menghilang, meninggalkan kariernya dan kehidupan glamor di kota besar. Ia memulai hidup baru di tempat terpencil, bertekad untuk membesarkan anaknya sendiri, jauh dari perhatian publik.

Namun, anaknya, Leo, tumbuh menjadi anak yang luar biasa cerdas—seorang jenius di bidang sains dan matematika. Dengan kecerdasan yang melampaui usianya, Leo kerap membuat Rachel terkejut sekaligus bangga. Di usia muda, Leo mulai mempertanyakan asal-usulnya dan mengapa mereka hidup dalam kesederhanaan, jauh dari kenyamanan yang seharusnya bisa mereka nikmati. Ketika Leo secara tak sengaja bertemu dengan David di sebuah kompetisi sains, masa lalu yang Rachel coba tinggalkan mulai terkuak, membawa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anjar Sidik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Bayangan yang Semakin Mendekat

David tahu bahwa dirinya tak bisa lagi membiarkan situasi ini terus menghantui keluarganya. Setelah pertemuan malam itu, ia mulai menyusun strategi untuk menyelamatkan Rachel dan Leo. Ancaman dari musuhnya semakin nyata, dan kali ini David sadar, ia harus mengambil langkah lebih tegas.

---

Pagi Hari di Rumah

Pagi itu, suasana di rumah David terasa mencekam. Rachel mencoba menjalani aktivitasnya dengan tenang, tetapi rasa cemasnya tak bisa disembunyikan dari pandangan Leo. Anak kecil itu, dengan kejeniusannya, bisa merasakan perubahan suasana di sekelilingnya.

“Mama,” panggil Leo sambil menarik ujung baju Rachel. “Kenapa Mama tampak khawatir? Ada sesuatu yang terjadi, ya?”

Rachel tersenyum samar, mencoba menenangkan putranya. “Tidak apa-apa, Sayang. Mama hanya memikirkan pekerjaan.”

Leo menatap Rachel dengan mata penuh kepolosan, tetapi ada kesan pengertian yang dalam di sana. “Mama, aku bisa bantu kalau ada masalah. Ayah selalu bilang aku pintar.”

Rachel terdiam, merasakan ketulusan Leo. Namun, ia tahu bahwa dunia anaknya seharusnya jauh dari bayang-bayang ancaman ini. “Kamu pintar sekali, Nak. Tapi kali ini, biarkan Mama dan Ayah yang menyelesaikan semuanya, ya?”

Leo mengangguk kecil, meskipun rasa penasarannya masih menggelayut. Di balik kepolosannya, Leo memiliki kemampuan berpikir yang lebih tajam daripada anak seusianya. Ia merasakan bahwa ancaman ini tidak main-main.

---

Di Kantor David

David sibuk mengatur ulang strategi perusahaan. Kali ini, ia membuat keputusan-keputusan penting yang akan memperlihatkan posisinya lebih kuat, mengisyaratkan bahwa dirinya siap berhadapan langsung dengan musuhnya. Ia tahu bahwa setiap gerakannya akan diamati.

Saat sedang berbincang dengan Andrew, tiba-tiba ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal.

“Bagaimana keluargamu, David? Apakah mereka masih aman? Masihkah kamu bisa tidur nyenyak di malam hari?”

Wajah David menegang. Ia menunjukkan pesan itu pada Andrew, yang langsung menanggapinya dengan tatapan serius.

“David, kita tidak bisa membiarkan dia mengendalikan situasi. Dia tahu cara bermain dengan psikologi kita. Kita harus lebih cerdik darinya.”

David menghela napas panjang. “Aku tahu, Andrew. Tapi kali ini, aku tidak hanya berurusan dengan ancaman bisnis. Ini tentang keluargaku. Aku tidak bisa berpikir secara objektif seperti biasanya.”

Andrew menepuk bahu David. “Itulah yang dia inginkan. Dia ingin membuatmu kehilangan kontrol. Kau harus tetap tenang.”

---

Malam Hari di Rumah

Malam itu, Rachel mendapati David duduk termenung di ruang tamu, memandang jauh ke arah jendela. Ia mendekatinya dengan ragu, lalu duduk di sampingnya.

“David, aku tahu kamu sedang mencoba melindungi kami. Tapi… tolong jangan berjuang sendirian,” ujar Rachel, suaranya lembut namun penuh harapan.

David menoleh, menatap wajah istrinya yang penuh kecemasan. Ia meraih tangan Rachel, mengenggamnya erat. “Aku hanya tidak ingin kalian terlibat dalam permainan kotor ini.”

Rachel tersenyum samar. “Bukankah aku sudah menjadi bagian dari hidupmu sejak awal? Kita sudah berjanji untuk selalu bersama, melewati apa pun.”

David menghela napas panjang. “Aku hanya takut kehilangan kalian. Jika sesuatu terjadi pada kalian…”

Rachel memotongnya, “Kita akan menghadapi ini bersama. Percayalah, David, kekuatanmu bukan hanya karena kamu seorang CEO, tapi juga karena kami selalu ada di belakangmu.”

Mendengar kata-kata itu, David merasa sedikit lebih tenang. Namun, di hatinya, ia tahu bahwa ancaman ini lebih dari sekadar permainan psikologis. Musuhnya ingin lebih dari sekadar menghancurkan bisnisnya; ia ingin menghancurkan David sepenuhnya.

---

Pertemuan Rahasia dengan Andrew

Keesokan harinya, David dan Andrew bertemu di tempat yang tidak biasa—sebuah kafe kecil di pinggiran kota. Di sinilah mereka merancang strategi untuk menghadapi musuh yang tidak kasatmata ini.

“David, aku sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengamankan keluargamu. Kita akan memperketat pengamanan di sekitar rumah dan memantau aktivitas di sekitarnya,” ujar Andrew dengan serius.

David mengangguk, meskipun ia tahu pengamanan tambahan mungkin tidak cukup menghentikan musuh yang begitu licik ini. “Andrew, aku juga berpikir untuk menyerangnya dari sisi hukum. Kita harus menemukan bukti yang bisa menjebaknya.”

Andrew mengangguk setuju. “Aku setuju. Kita butuh bukti konkret untuk menjeratnya secara hukum. Tapi itu berarti kita harus masuk lebih dalam ke jaringan mereka. Ini berisiko.”

David menatap Andrew dengan mata penuh tekad. “Aku siap mengambil risiko itu.”

---

Sore di Taman Bersama Leo

Di sela-sela kekhawatiran yang terus membayangi, David memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama Leo di taman. Mereka duduk di bangku, menikmati angin sore yang sejuk.

“Ayah, kenapa akhir-akhir ini Ayah sering terlihat cemas?” tanya Leo dengan polos, menatap ayahnya dengan tatapan penasaran.

David tersenyum, berusaha menenangkan hatinya. “Ayah hanya memikirkan pekerjaan, Nak. Banyak hal yang harus Ayah selesaikan.”

Leo mengangguk, seolah mengerti. Namun, tiba-tiba ia berkata, “Ayah, kalau ada yang mengganggu kita, aku akan bantu Ayah. Aku kan anak yang pintar.”

David tertawa kecil, merasa bangga sekaligus haru. “Kamu memang pintar, Leo. Tapi tugas Ayah adalah melindungimu. Kamu masih terlalu kecil untuk menghadapi hal-hal ini.”

Leo menatap David dengan serius. “Tapi, Ayah, aku juga bisa melindungi Ayah. Kalau Ayah butuh bantuan, katakan saja.”

David terdiam, merasakan kekuatan yang begitu tulus dari anaknya. Meski Leo masih kecil, kepintarannya seolah mampu menembus batas usia. David sadar bahwa dirinya tidak boleh membiarkan anaknya terlibat dalam konflik ini, tetapi hatinya tersentuh oleh ketulusan Leo.

---

Di Rumah - Ancaman Terbaru

Malam itu, saat mereka sudah berada di rumah, tiba-tiba terdengar bunyi dering telepon yang memecah keheningan. David mengangkatnya dengan cepat, mengira itu dari Andrew. Namun, suara di seberang berbeda—suara musuh yang selama ini menghantui mereka.

“David, sudah berapa lama kamu bisa bertahan? Apa kamu yakin bisa melindungi keluargamu dari semua ini?” Suaranya terdengar dingin dan penuh kebencian.

David mengepalkan tangan, berusaha menahan amarahnya. “Kamu tidak akan bisa mengancam keluargaku selamanya.”

Suara itu tertawa kecil. “Lihat saja. Keluargamu adalah kelemahan terbesarmu, dan aku akan memastikan kamu menyaksikan kehancuranmu sendiri.”

David mencoba mengendalikan emosinya. “Jika kau punya masalah denganku, hadapi aku. Jangan libatkan keluargaku dalam permainan kotormu.”

“Terlalu mudah jika hanya menghadapimu. Aku ingin kamu merasa hancur perlahan-lahan, David. Aku ingin melihat kau kehilangan segalanya.”

Telepon itu pun terputus, meninggalkan David dengan amarah yang membara. Kali ini, ia tahu ancaman itu bukan lagi sekadar gertakan. Musuhnya benar-benar siap melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.

---

Sebuah Penemuan Mengejutkan

David tahu ia tidak bisa menunggu lagi. Dengan bantuan Andrew, ia mulai melacak keberadaan musuh yang selama ini mengintainya. Mereka mulai menelusuri setiap petunjuk yang mungkin mengarah pada pria misterius itu, dan akhirnya menemukan informasi yang mengejutkan.

Andrew memberikan sebuah dokumen pada David. “Ini dia, David. Dia memiliki perusahaan bayangan yang terhubung dengan jaringan kriminal internasional.”

David tertegun membaca dokumen itu. Musuhnya ternyata memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari yang ia duga. Bukan hanya seorang mantan rekan bisnis biasa, tetapi seseorang yang memiliki kekuasaan dan koneksi di balik layar.

“Jika kita bisa mendapatkan bukti lebih lanjut, kita bisa menghancurkan jaringan mereka dan mengakhiri ancaman ini,” kata Andrew, suaranya penuh keyakinan.

David mengangguk dengan tekad yang semakin kuat. Kali ini, ia akan menghadapi musuhnya dengan cara yang lebih berani dan strategis. Ia takkan membiarkan keluarganya hidup dalam bayang-bayang ketakutan.

Bab ini diakhiri dengan David yang bertekad untuk menelusuri lebih dalam ke dalam jaringan kriminal musuhnya, bersiap untuk menghadapi risiko yang lebih besar demi melindungi orang-orang yang ia cintai.

1
Kas Gpl
udah ketemu kak,,,, lanjut baca lagi
Ana Jus
lanjut
Rika Ananda
novelmu keren beb
Ana Jus
lanjut
Ana Jus
semangat
🍾⃝ͩ𝙆𝙪ᷞ𝙯ͧ𝙚ᷠ𝙮ᷧ㊍㊍✅
judulnya kayak kereta 🤩
Delita bae
mangat ya 😇😊
Delita bae
mangat salam kenal ya👋😇🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!