NovelToon NovelToon
HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

Status: tamat
Genre:Mata-mata/Agen / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:19.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

1. Gairah sang kakak ipar
2. Hot detective & Princess bar-bar

Cerita ini bukan buat bocil ya gaess😉

___________

"Ahhh ... Arghh ..."

"Ya di situ Garra, lebih cepat ... sshh ..."

BRAKK!

Mariam jatuh dari tempat tidur. Gadis itu membuka mata dan duduk dilantai. Ia mengucek-ucek matanya.

"Astaga Mariam, kenapa bermimpi mesum begitu sih?" kata Mariam pada dirinya sendiri. Ia berpikir sebentar lalu tertawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Setelah hampir satu jam di dalam kamar pasien, Mariam keluar. Garra, Aldo dan Lani setia menunggu diluar. Ada dua orang polisi yang berjaga di di depan pintu juga. Mariam menatap ketiganya bergantian lalu pandangannya berhenti di Garra.

"Bagaimana?" tanya pria itu.

"Anak itu cerita semuanya. Ini rekamannya." Mariam menyerahkan alat perekam berbentuk pulpen ke Garra.

"Dan ini sketsa penjahat yang coba aku gambar menurut keterangan anak itu. Ada dua orang." ia menyerahkan dua lembar kertas ditangannya juga. Mereka melihatnya.

"Kalian harus menangkap penjahatnya. Harus." kata Mariam  dengan wajah kesal. Kasian sekali bocah di dalam yang harus kehilangan orangtuanya. Kalau mau merampok ya rampok saja, kenapa sampai dibunuh segala. Dasar sakit jiwa.

"Aldo, Lani, serahkan semua bukti ini pada Devon." perintah Garra. Aldo dan Lani mengangguk.

"Pergilah." ucap pria itu menyuruh mereka pergi.

"Kau tidak ikut dengan kami?" tanya Lani menatap Garra. Pria itu menggeleng.

"Aku akan mengantarnya. Setelah itu balik ke kantor." ucap Garra menunjuk Mariam dengan dagu. Lani memaksakan seulas senyum. Menutupi rasa tidak sukanya karena Garra dekat dengan perempuan lain.

"Kalau begitu kami akan tunggu bos dikantor." timpal Aldo sebelum pergi dari situ. Garra mengangguk.

"Aldo," panggil Mariam. Aldo berbalik.

"Jangan ugal-ugalan bawa mobilnya. Jangan di ajak kemana-mana juga. Ingat, kamu bawa cewek. Nanti diminta tanggung jawab lagi kalau dia kenapa-napa."

Haishh ... Tuh perempuan betul-betul ya. Hobi sekali cari masalah dengannya. Aldo menatapnya dongkol. Salah apa dia coba.

"Jangan hiraukan dia. Pergi saja." kata Garra. Aldo terpaksa pergi. Dasar cewek gila.

"Setelah ini kita kemana?" tanya Mariam kemudian, menaikkan wajah menatap Garra.

"Antar kau pulang." sahut pria itu. Raut wajah Mariam mengerucut.

"Gimana sih, kok langsung pulang? Aku udah berjasa besar loh hari ini. Traktir kek, ajak ngedate kemana gitu, atau apalah. Masa aku nggak dapat untung apa-apa! Sekurang-kurangnya di cium sama kamu, lebih pun nggak apa-apa!" celetuk gadis itu sebal. Suaranya cukup kencang hingga kedua polisi yang berjaga di situ menatap ke arah keduanya. Garra sampai malu dibuatnya.

"Pelan kan suaramu, tunggu di sini sebentar." pria itu menunduk dan berbisik pelan di telinga Mariam. Untung tidak ada orang lain yang lewat di depan situ.

Mariam bersedekap dada, melihat Garra yang masuk ke dalam kamar pasien bocah tadi. Beberapa menit kemudian pria itu keluar, bicara sebentar dengan kedua polisi yang berjaga di depan dan menghampiri Mariam lagi.

"Ayo." ia menarik pelan pergelangan tangan gadis itu. Mereka meninggalkan rumah sakit kemudian.

Sepanjang perjalanan wajah Mariam cemberut terus. Malah Garra tidak bicara-bicara lagi. Gimana nggak tambah sebal coba. Padahal dia kan mau berduaan lebih lama dengan laki-laki itu.

"Kita mau kemana?" gadis itu bertanya kemudian. Karena melihat mobil Garra tidak berjalan ke arah jalan rumahnya.

"Apartemenku."

Hening sebentar.

Mariam menatap Garra yang fokus menyetir. Pria itu fokus melihat jalan. Pastinya agar tidak terjadi kecelakaan atau menabrak apapun. Namun Garra tahu Mariam terus memandanginya. Ia bisa lihat pergerakan gadis itu dari sudut matanya. Laki-laki itu menyeringai. Pasti Mariam senang dia menyebut apartemen.

"Ke apartemen kamu? Buat apa ayo ... Ih Garra mulai nakal deh." Mariam mencolek pipi laki-laki itu.

"Aku sedang menyetir Mariam." tegur Garra.

"Oke bos. Tapi bilang dong, kenapa mau ke apartemen kamu. Aku bisa mati penasaran nih. Kan aku orangnya kepo." ucapnya. Ujung bibir Garra terangkat.

"Kau akan tahu nanti." katanya.

Beberapa saat kemudian, mobil milik Garra memasuki tempat parkiran sebuah gedung besar. Gedung apartemen Garra. Habis memarkir mobil mereka langsung naik ke lantai dua puluh sembilan. Tempat apartemen laki-laki itu berada.

Garra menghentikan langkah begitu mencapai pintu tempat tinggalnya. Ia menatap Mariam.

"Bukalah." ucap pria itu. Mariam bingung.

"Apanya? Baju aku? ih, Garra. Jangan di sini dong. Kan ini jalan umum, gimana kalau ada yang lihat?"

"Maksud aku pintu, bukan pakaian kamu bocah nakal," Garra mengetuk pelan kepala Mariam saking gemasnya.

"Oh, heheh ..." gadis itu terkikik.

"Tapi kok aku yang buka sih? Ini kan rumah kamu. Kamu yang tahu password-nya juga."

"Kamu juga tahu."  balas Garra. Mariam meliriknya.

"Kau lupa pernah meminta apa padaku saat menginap di sini?" pria itu berkata lagi. Dahi Mariam berkerut samar, lalu berseru kemudian.

"Jangan bilang kamu benar-benar menggantinya dengan nomor ulang tahunku?!" Mariam menutup mulutnya kuat-kuat masih tidak percaya.

"Buka saja sendiri." ujar Garra. Tentu langsung di buka sama Mariam. Dan ...

Ceklek ...

Terbuka. Pintu itu terbuka. Mariam langsung melompat kegirangan.

"Yeah! Aku bisa ke sini kapanpun aku mau dong." serunya. Garra menggeleng-geleng. Tidak bisa apa dia anggun sedikit. Tapi kalau tidak begitu, bukan Mariam namanya.

Garra berjalan masuk ke dalam. Mariam mengikuti dari belakang, tak lupa menutup pintu depan. Dari belakang, ia menatapi punggung tegap Garra. Bahkan dari dilihat dari belakang saja laki-laki itu sangat tampan. Lalu Mariam mengingat kata-kata Garra beberapa hari yang lalu. Dan mengingat sesuatu yang ia lakukan terhadap pria itu yang awalnya di kira hanya mimpi. Ternyata kenyataan.

Mariam tersenyum. Sekarang waktu yang pas. Hari ini dia harus mendengar Garra setuju pacaran dengannya. Sudah bisa ia pastikan Garra memang menyukainya juga. Lalu tanpa aba-aba gadis itu menarik tangan Garra, membawanya ke dekat sofa dan mendorong pria itu hingga terduduk di sofa.

"Apa-apaan, Mari ... Ahh ..." Garra yang kaget, dibuat bukan makin kaget karena Mariam sudah duduk di pangkuannya. Pria itu menegang seketika. Sesuatu di balik celananya langsung bereaksi ketika bersentuhan dengan perut Mina. Oh ya ampun. Pria itu menahan napas, mencoba menahan diri.

"Turun Mariam." katanya.

"Nggak mau." Mariam menggeleng sambil tersenyum lebar. Ia mengalungkan tangannya di leher Garra. Jarak wajah mereka sangat dekat. Mariam tak ada malunya sama sekali. Garra sampai heran, bagaimana bisa dirinya yang seorang laki-laki besar, maskulin, dilihat begitu gentleman oleh orang-orang di luar sana malah kalah telak pada gadis kecil ini. 

"Apa yang kamu ingin aku ingat, sudah kuingat." bisik Mariam ditelinga Garra. "Kamu nggak bisa menolak aku lagi bunny." ucapnya lagi.

Garra menatap Mariam. Melihat gadis itu dari jarak sedekat ini, dan posisi mereka yang begitu intens membuat hasratnya bangkit seketika. Biar bagaimanapun, ia juga hanyalah seorang laki-laki normal.

"Apa yang kau ingat?" pancingnya.

Alis Mariam terangkat. Lalu tertawa.

"Mau dengar dengan kata-kata atau langsung aku praktekkan saja? Lagipula kau sudah pernah merasakan tanganku di sana kan?" hening sesaat, lalu Garra tertawa kecil.

"Kau sangat nakal bocah." pria itu mengetuk gemas hidung Mariam.

"Tapi kau suka bukan?"

1
Elly Salmon
woii seru ... ayo berantem ... lanjuut👍
🤎 Tétëh Sund@
𝒁𝒐𝒆𝒚 𝒕𝒓𝒂𝒖𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂, 𝒄𝒃 𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍.𝒍𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒔 𝒂𝒋𝒂 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒔𝒊 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖 𝒅 𝒑𝒘𝒏𝒋𝒂𝒓𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒇𝒊𝒕𝒏𝒂𝒉 𝒑𝒘𝒏𝒄𝒆𝒎𝒂𝒓𝒂𝒏.𝒏𝒂𝒎𝒂 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖𝒂𝒏.𝒈𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒑𝒐𝒌
🤎 Tétëh Sund@
𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈 𝑷𝒂𝒔𝒄𝒂𝒍 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒊𝒘𝒂 𝒅𝒆𝒕𝒆𝒌𝒕𝒊𝒇 𝒑𝒂𝒑𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒅 𝒔𝒆𝒅𝒆𝒕𝒂𝒊𝒍 𝒊𝒕𝒖 𝒃𝒊𝒂𝒓𝒑𝒖𝒏 𝒈𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒄𝒄𝒕𝒗.👍
🤎 Tétëh Sund@
𝒍𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒁𝒐𝒆𝒚 𝒔𝒎 𝒀𝒖𝒎𝒚 𝒌𝒏𝒑 𝒈𝒂 𝒅𝒊 𝒃𝒊𝒅𝒆𝒐𝒊𝒏 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊
🤎 Tétëh Sund@
𝒊𝒔𝒊 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏.𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒖 𝒈𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒎𝒎𝒉 𝑴𝒂𝒓𝒊𝒂𝒎 𝒚𝒈 𝒋𝒅 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒓𝒖𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂.🤭
🤎 Tétëh Sund@
𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊.𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍.𝒔𝒊𝒌𝒂𝒑 𝒅𝒐𝒏𝒈 𝒁𝒐𝒆𝒚 𝒋𝒈𝒏.𝒕𝒆𝒓𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒔𝒓𝒂𝒉 𝒕𝒓𝒔 𝒅𝒊 𝒅𝒛𝒐𝒍𝒊𝒎𝒊, 𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔.𝒑𝒂𝒔𝒄𝒂𝒍 𝒎.𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒈 𝒚𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍 𝒔𝒊𝒌𝒂𝒑 𝒔𝒎.𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒎.𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒚𝒈 𝒈𝒂 𝒎𝒂𝒖 𝒏𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒍𝒈.
🤎 Tétëh Sund@
𝒁𝒐𝒆𝒚 𝒋𝒈𝒏 𝒋𝒅 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒈 𝒈𝒂 𝒆𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒓𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒎 𝒐𝒓𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒔𝒊𝒏𝒈 𝒃𝒘𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓 𝒚𝒆𝒓𝒃𝒖𝒌𝒂 𝒔𝒎 𝒐𝒓𝒈 𝒚𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝒌𝒎 𝒌𝒍𝒘𝒓𝒈𝒂 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒈𝒂 𝒆𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒎 𝒈𝒂 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒋𝒅 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒋𝒈 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒌𝒍𝒘𝒓𝒈 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒓𝒏 𝒌𝒎 𝒚𝒓𝒔 𝒃𝒊𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒈 𝒋𝒖𝒍𝒊𝒅 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒍𝒍𝒚 𝒌𝒎
🤎 Tétëh Sund@
𝒘𝒌𝒘𝒌𝒌𝒘𝒌𝒌... 𝒎𝒎𝒉 𝑴𝒂𝒓𝒊𝒂𝒎 𝒉𝒆𝒃𝒐𝒉 𝒔𝒆𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊
𝒔𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒁𝒐𝒆𝒚 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒎.
🤎 Tétëh Sund@
𝒚𝒂 𝒂𝒎𝒑𝒖𝒖𝒏𝒏 𝒌𝒐𝒄𝒂𝒌 𝒎𝒎𝒉 𝑴𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒎 𝒑𝒂𝒔𝒖𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂.😆😆
🤎 Tétëh Sund@
𝒈𝒐𝒐𝒅 𝒎𝒎𝒉 𝑴𝒂𝒓𝒊𝒂𝒎 𝒔𝒊𝒂𝒑² 𝒋𝒅 𝒎𝒂𝒄𝒂𝒏.🤭
🤎 Tétëh Sund@
𝒍𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒁𝒐𝒆𝒚 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒂𝒊𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 𝒔𝒉 𝒕𝒂𝒓 𝒕𝒖𝒉 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒆𝒅𝒆𝒎𝒊𝒕 𝑴𝒊𝒕𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒈𝒆𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉 𝒏𝒉𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉𝒊𝒏 𝒌𝒎... 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉 𝒎𝒌𝒔𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒊 𝒍𝒖𝒂𝒓 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒌𝒎 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖𝒑𝒖𝒏 𝒎𝒂𝒖 𝒌𝒓𝒏 𝒈𝒂 𝒎𝒂𝒖 𝒅𝒊 𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉𝒊𝒏 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒆𝒅𝒆𝒎𝒊𝒕 𝒕𝒖𝒏𝒋𝒖𝒌𝒊𝒏 𝒌𝒆𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏 𝒌𝒎 𝒚𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒊 𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒈 𝒌𝒎 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒈𝒏 𝒌𝒓𝒏 𝒈𝒂 𝒆𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒎 𝒋𝒅 𝒌𝒐𝒓𝒃𝒂𝒏.
🤎 Tétëh Sund@
𝒚𝒂 𝒂𝒎𝒑𝒖𝒖𝒏𝒏 𝒎𝒎𝒉 𝑴𝒂𝒓𝒊𝒂𝒎 𝒈𝒂 𝒏𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉² 𝒃𝒂𝒓 𝒃𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂.😄
🤎 Tétëh Sund@
𝒎𝒎𝒉 𝑴𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝒕𝒉𝒆 𝒃𝒆𝒔𝒕 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒋𝒅 𝒈𝒂𝒓𝒅𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒆𝒑𝒂𝒏 𝒁𝒐𝒚𝒂.👍😁
🤎 Tétëh Sund@
𝒉𝒂𝒅𝒆𝒖𝒖𝒉𝒉𝒉 𝒁𝒐𝒚𝒂 𝒌𝒐𝒌 𝒌𝒂𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒔𝒉 𝒂𝒑𝒂 𝒈𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒊𝒇𝒂𝒕𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒁𝒐𝒚 𝒑𝒐𝒍𝒐𝒔 𝒔𝒉 𝒑𝒐𝒍𝒐𝒔 𝒕𝒑 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒎𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒆𝒔𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒌𝒆 𝒃𝒆𝒈𝒐... 𝒎𝒂𝒂𝒇 𝒚𝒂 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒌𝒂𝒍𝒐 𝒌𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒈𝒂 𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒂𝒍𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒖𝒓𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒓 𝒁𝒐𝒚𝒂.🤭
🤎 Tétëh Sund@
𝒈𝒂 𝒖𝒔𝒂𝒉 𝒏𝒈𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝑮𝒂𝒓𝒓𝒂, 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒅𝒖𝒂 𝒚𝒈 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒓𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒊𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒌𝒂𝒑 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒕𝒖,. 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒚𝒈 𝒉𝒂𝒓𝒊𝒔 𝒎𝒘𝒏𝒄𝒐𝒃𝒂 𝒊𝒌𝒉𝒍𝒂𝒔 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒎𝒂𝒂𝒇𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂.
🤎 Tétëh Sund@
𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒈𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆 𝒓𝒖𝒎𝒊𝒕 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒎𝒉 𝒕𝒊𝒓𝒊 𝑮𝒂𝒓𝒓𝒂 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓 𝒈𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆 𝒇𝒂𝒕𝒂𝒍 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏² 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆 𝒌𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒉𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒄𝒖𝒌𝒖𝒑 𝒍𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒊 𝒃𝒊𝒂𝒓𝒌𝒂𝒏 𝒖𝒋𝒖𝒏𝒈² 𝒏𝒚𝒂 𝒁𝒊𝒓𝒐 𝒚𝒈 𝒕𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒏𝒂 𝒊𝒎𝒃𝒂𝒔 𝒌𝒆𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒍𝒂𝒖 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂 𝒂𝒏𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒖𝒕𝒂𝒎𝒂 𝑮𝒂𝒓𝒓𝒂.
🤎 Tétëh Sund@
𝕝𝕒𝕘𝕚𝕟 𝕞𝕒𝕣𝕚𝕒𝕟 𝕜𝕖𝕟𝕒𝕡𝕒 𝕘𝕒 𝕔𝕖𝕡𝕖𝕥 𝕔𝕖𝕣𝕚𝕥𝕒.𝕤𝕒𝕞𝕒 𝕘𝕒𝕣𝕣𝕒 𝕥𝕟𝕥𝕘 𝕝𝕒𝕟𝕘𝕚𝕥 𝕤𝕙 𝕛𝕕 𝕣𝕒𝕟 𝕘𝕒 𝕙𝕒𝕣𝕦𝕤 𝕜𝕖𝕟𝕒 𝕒𝕞𝕦𝕜 𝕘𝕒𝕣𝕣𝕒 𝕝𝕒𝕟
🤎 Tétëh Sund@
𝕤𝕒𝕓𝕒𝕣 𝕪𝕒 𝕃𝕒𝕟𝕘𝕚𝕥, 𝕤𝕖𝕞𝕠𝕘𝕒.𝕜𝕖𝕝𝕒𝕜 𝕕𝕡𝕥 𝕡𝕖𝕟𝕘𝕘𝕒𝕟𝕥𝕚𝕟𝕪𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕚𝕒𝕞.👍
🤎 Tétëh Sund@
𝕓𝕒𝕣² 𝕥𝕒𝕡𝕚 𝕡𝕦𝕟𝕪𝕒 𝕣𝕒𝕤𝕒 𝕥𝕒𝕜𝕦𝕥 𝕛𝕦𝕘𝕒 𝕪𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕚𝕒𝕞.😄
🤎 Tétëh Sund@
haduuhh mariam, cb dewasa lah dikit jangan bikin.malu.keluarga sama Garra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!