NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Ayah Dan Adikku

Misteri Kematian Ayah Dan Adikku

Status: tamat
Genre:Tamat / spiritual / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jonah Fernanda

awalnya ibuku bertengkar hebat dengan tetangga depan rumah,entah apa asal muasal permasalahan,karena yang aku dengar tetanggaku itu menyebut ibuky gundul,entah apa maksudnya,
setelah kejadian itu bapakku sakit keras hingga tubuhnya tyrus dan adikkupun terkena imbasnya menyusul terkena penyakit dan divonis terkena paru paru kering,hingga mengakibatkan tubuhnyapun tidak terlihat kuat lagi,hingga mereka meregang nyawa meninggal secara bergantian,apakah ini pengaruh dari keributan ibu dan tetangganya?
supaya tidak penasaran ayo!dibaca ceritanya sampai tamat ya,terimakasih atas perhatiannya,salam🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jonah Fernanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal kepindahan

Saat itu hari hari terasa indah,kami tinggal di desa terpencil di salah satu dusun diujung jawa barat

keluargaku yang hidup dengan sederhana,ibuku seorang ibu rumah tangga, beliau dimasanya adalah seorang yang anggun,pintar,dan pandai beradaftasi dengan lingkungan sekitar,pantas saja beliau seperti itu karena beliau lulusan pendidika sekolah guru dan termasuk sudah dalam jajaran lulusan pendidikan tinggipada masanya,

sedangkan ayahku seorang wiraswastawan,seorang pekerja keras yang ulet dalam usahanya dan tidak sedikit pula mempunyai beberapa teman yang selalu datang berkunjung ke rumahku,

Aku anak pertama dengan dua orang adik yang satu hampir seumuran denganku perempuan juga,hanya selisih umur satu tahun, sedangkan adikku yang bungsu dia laki laki,baru berumur 2 tahun pada waktu itu

Usiaku pada saat itupun masih bocil bocilnya yaitu umur 4 tahun dan adikku yang kedua usia 3 tahun,sedangkan yang bungsu laki laki usia masih bayi

Di pagi hari itu kulihat kedua orangtuaku sedang berkumpul membicarakan sesuatu yang penting,jelas saat itu aku tidak tahu karena berhubung masih bocil,dan esok paginya aku melihat ibuku sedang berkemas kemas

"Neng!,dede!"begitulah panggilan ibu dan bapakku kepada kami ,ya katanya sih panggilan sayang

"Kita sekarang pindah ke jakarta ya nak,ikut bapak"ucapnya

Ya,aku sebagai anak kecil yang belum mengerti hanya diam saja,menurut saja saat aku digantikan pakaianku oleh ibuku,begitu juga adikku pun sama denganku digantikan pula pakaiannya

Pagi itu berangkatlah kami sekeluarga menuju kota jakarta yang dimaksud ibuku,kami akan meninggalkan kampung halaman,tempat aku dan adikku dilahirkan dan dibesarkan,saat aku tidak mengerti apa yang kurasa sedih atau senang,aku dan kedua adikku menurut saja kemana mereka pergi,kamipun sebelumnya berpamitan terlebih dahulu dengan keluarga dan kerabat kerabat,

Dan saat itu kami sebenarnya masih mempunyai nenek yang begitu sedih melepas kepergian kami,beliau hanya menciumiku dan adik adikku lalu dengan terpaksa iapun melepas kami dengan tatapan sedih melambaikan tangannya dari kejauhan sampai aku tidak melihatnya lagi lambaian tangannya,karena kami pergi semakin jauh dengan mengendarai becak,

Dan pada akhirnya sampailah kami di stasiun kereta karena kami pergi dengan menggunakan alat transfortasi kereta,ya menurut kedua orangtuaku itulah alat transfortasi yang biaya ongkosnya relatif murah dan terjangkau dikantong bapakku.

"Tuut!

"Tuut!

"Klinnong!klinong!

"Juss...juss...

Suara kereta itu benar benar memekakkan telinga,namun aku dan adikku yang seperti kembar karena tubuh kami hampir sama dan orangtua kami memakaikan kami pakaian yang sama katanya supaya tidak syirikkan,kami berjingkrak jingkrak gembira melihat kereta yang panjang dengan 15 gerbong berjalan merambat dan berhenti tepat didepan kami,

lalu ayahku memegang lenganku dan lengan adikku serta menggendong tas ransel dipunggungnya yang kekar sedangkan ibuku membawa adikku yang bayi dan satu tentengan tas kecil berisi beberapa pakaian,

maka masuklah kami kedalam kereta itu dan alhamdulillah mendapat tempat duduk tidak terpisah saling berhadapan,setelah terdengar pengumuman bahwa kereta akan berangkat,kamipun dipimpin eh bapakku untuk membaca doa,

Nguuung!

jess...,gujess,tuut!...tuut!...tuut! Mendengar suara kereta itu dan kereta yang kami tumpangi itu perlahan lahan merambat melaju dengan santainya membuat kami lambat laun mengantuk karena telah dipaksa bangun saat kami tidur untuk pergi lebih awal,di pagi buta tadi,akhirnya kamipun tertidur

Aku tersadar setelah tubuhku merasa diusap oleh bapakku

"Hoauemm...aku menguap,aku membuka mataku dan terlihat olehku bapakku sedang memegang tempat bekal yang sudah diisi makanan oleh ibuku,

aku disuapi oleh bapakku dan begitu juga bapakkupun menyuapi adikku bergantian,sungguh bagiku ayahku adalah seorang ayah yang sabar dan telaten membantu ibuku dalam mengurus aku dan adikku karena ibuku terlihat repot mengurus adik bayi danang

"Bu!,kamu makan dulu,nanti lapar,kamu juga kan menyusui dante juga,makan dulu"ucap ayahku lembut

"Ya ampun pak,nanti aja lah,aku mana bisa makan sambil menggendong begini"elak ibuku

"Ya sudah, bapak suapi ya"

Aku lihat bapakku mulai menyuapi ibuku bersama aku dan adikku ,heum...aku bangga dengan kasih sayangnya kepada kami

beberapa jam lamanya perjalanan kami menuju jakarta memang terasa sangat melelahkan tapi akhirnya aku merasakan kereta tiba tiba berhenti dikota yang kami tuju

Kamipun turun perlahan lahan seperti pada awal kami naik begitu juga saat kami turun dari kereta ayahku yang menuntun aku dan adikku dan ibuku tetap menggendong danang,

setelah kami turun kamipun berjalan meninggalkan stasiun kereta menuju halte untuk menunggu bis yang akan mengantar kami ke tempat yang kami tuju

"Cengkareng,kali!..kali!..kali!,ayo!,pak,bu!kosong...ayo!ayo!ayo...naik!pak!teriak kondektur itu gaduh sekali,dia lalu menarik tangan bapakku dan reflek akupun tertarik beserta adikku,akhirnya kamipun naik ke bis itu diikuti oleh ibuku,

"Kosong?!...kosong?!..gimana bang!,kosong apanya,penuh begini"ucap bapakku menggerutu

"Eh, pak!kalau mau kosong naik taksi!ucap kenel itu keras

"Huu!!..tahu tuh si kenek,katanya kosong nggak tahunya penuh begini,kasihan tuh bawa bayi dan anak kecil!"ucap salah seorang penumpang lain yang bersimpati

Tapi mungkin ada penumpang seorang pria dewasa dia menawarkan kebaikannya dengan memberikan tempat duduknya pada ibuku,sontak bapak dan ibuku dengan senang hati menerima tawaran darinya dan tak lupa mengucapkan terimakasih padanya,dengan menganggukkan kepalanya pria itu tersenyum dan iapun langsung berdiri ditempat bekas ibuku tadi,

Bispun dengan cepat dilajukan oleh pak supir,aku dipangku oleh bapakku dan adikku duduk dipangkuan ibuku yang masih menggendong adik danang

"Kiri bang,stopp,pir!bapakku berteriak,dan bispun berhenti lalu kamipun turun, karena menurut bapakku, kami telah sampai ditempat tujuan

"Pak,masih jauh nggak kontrakannya,kaki ibu udah pegal nih"

"Iya bu,sebentar,itu!sudah kelihatan rumahnya"sahut bapak,lalu kamipun dibawa oleh bapak kerumah itu dan kamipun ikut bersama dengan mengekor dibelakang tubuhnya

"Ceklek!,kreekk...suara pintu yang dibuka oleh bapak,ibuku mengedarkan pandangannya kesekeliling rumah

"Pak,ini kontrakan satu rumah?, berapa pak sebulannya?"

"Ya,ibu nggak usah memikirkan itu,masalah bayaran rumah biar menjadi urusan bapak,karena memang sudah tanggung jawab bapak,sekarang kalian istirahat saja ,kebetulan bapak belum beli perabotan rumah,ini juga kebetulan diberi pinjaman tempat tidur oleh yang punya rumah,lumayan untuk sementara,nggak apa apakan bu,besok baru kita kepasar buat beli keperluan yang kita butuhkan"

"Iya pak nggak apa apa yang ada saja dulu,ibu sudah lelah kaki ini ,kalau soal itu besok bisa dibicarakan lagi"

"Euugh,mam?...mam?...mam?...eumm,...rupanya adik dante terbangun

"Eummm..anak ibu udah bangun?,kamu haus ya sayang?ya udah mimi dulu ya"

Kemudian ibu masuk kedalam kamar dan ia merebahkan tubuhnya diatas dipan dengan beralaskan kasur kapuk yang sudah agak lepek atau tipis itu

Ia memberi asi pada adik dante sambil sesekali menepuk nepuk tubuhnya dan menidurkannya

Namun aku dan adikku masih diruang depan menemani bapak yang tengah membersihkan lantai supaya bersih bisa untuk tempat tidur kami bertiga,karena situasi perekonomian kami pada waktu itu yang memang masih sulit

Namun ketika kami baru saja ingin merebahkan tubuh untuk melepaskan penat,terdengar suara pintu diketuk

"Tok!Tok!Tok!

Lalu bapak beranjak dan bangun untuk membuja pintu

"Siapa ya?"tanya bapak

"Saya pak,bu eni,yang punya rumah

"Oh iya,sebentar ya"

"Cekleek!

"oh,ibu?ada perlu apa ya bu,silahkan masuk!"ucap bapak dengan sopan dan santun

"Ah,iya pak terimakasih sudah disini saja,saya hanga ingin memastikan kalau bapak sekeluarga sudah sampai disini"

"Iya bu,alhamdulillah,barusan kami sampai di tempat ini"

"Oh iya,isterinya dimana pak?"

"Ah,...iya isteri saya ada sedang dikamar menidurkan anak kami yang bungsu"

"Ini,anaknya yang dua,sudah sekolah"tanya bu eni lagi

"Alhamdulillah sudah bu,yang pertama ini tetehnya kelas dua dan yang kedua baru kelas satu sekolah dasar,kalau yang bungsu masih usia sebelas bulan"jelas bapak

"Lho saya kira yang dua ini kembar,ternyata tidak kembar toh"

"Iya bu,mereka memang hampir sama tapi tapi mereka tidak kembar tapi hanya selisih satu tahun"

"Ooh...iya seperti kembar,tapi mereka sekolahnya semua akan saya pindahkan kesini bu",dimana sekolah yang dekat ya bu?"

"Oh ada pak,kalau di depan jalan Sekolah negeri ada,tapi harus menyebrang jalan besar dulu pak,rawan!tapi ada juga sih sekolah madrasah islam pak,enggak jauh dari sini,bisa dengan jalan kaki karena dekat juga jaraknya,tinggal lurus saja"

"Oh begitu ya bu"

"Iya pak,karena sudah malam saya permisi, maaf kalau kedatangan saya mengganggu istirahat kalian,permisi pak"ucap ibu itu pamit pada bapak

"Ya bu,terimakasih"

Kemudian ibu eni pergi,bapak pun menutup pintu kembali masuk kedalam rumah,maka bapakpun merebahkan tubuhnya,dan akupun ikut pula merebahkan tubuhku tidur bersama bapak dan adikku yang sudah tertidur duluan dengan nyenyaknya.

1
ceritanya bikin tegang ,seru juga
Reaper
aamiin ya rabbal alamin
Reaper
akhirnya keluarga bisa tenang
Reaper
beruntung benda mistik itu sudah di temukan
Reaper
biarkan saja serahkan pada Tuhan dan hanya dialah yang akan membalasnya
Reaper
semoga adiknya Khusnul khatimah
Reaper
kasihan adiknya ya
Yendra Mahendra
amiiin
Yendra Mahendra
sedih rasanya ditinggal orang yang kita sayang apa lagi mereka mati karena diguna guna,Emang biadab tuh orang pantes jadi calon penghuni neraka tuh!
Yendra Mahendra
alhamdulillah ya akhirnya masalah dapat diselesaikan juga
Yendra Mahendra
author mana lanjutannya
Yendra Mahendra
betull harus dimusnahkan benda mistik itu
Yendra Mahendra
emang kalau udah julid ya begitu senang lihat orang susah
Yendra Mahendra
semoga bapak dan adiknya khusnul khotimah
Yendra Mahendra
kelewatan emang tuh orang julidnya
Yendra Mahendra
namanya musibah
Yendra Mahendra
wah author lupa ngasih judul ya
Yendra Mahendra
kaya kucing beranak aja pindah pindah
Yendra Mahendra
ooh...dari jawa barat
Yendra Mahendra
ceritanya dari kampung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!