NovelToon NovelToon
Semua KARENA Kamu

Semua KARENA Kamu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Gue sama dia temen, enggak lebih. Gue enggak suka sama dia, enggak cinta. Ngerti enggak sih loe..? tau enggak gue cinta siapa..? gue cinta loe Esra, GUE SAYANG SAMA LOE...!!"

"ONTA...!"

"KAKAK..!!"

"Apa..? mau tau kan siapa yang udah bikin aku sakit hati sampai jadi bajingan.? nih dia orangnya "sembari menunjuk kearah Esra "AKU CINTA SAMA DIA..!!"

"Kakak sadar kamu...!"

"SADAR...!! aku sadar banget. Aku selama ini menahan semuanya. Menahan sakit hati karena cuma dianggap kakak, menahan sakit hati setiap melihat dia deket cowok laen. Aku tahan semuanya. DIA YANG BIKIN HATI AKU ENGGAK BISA BUAT SUKA SAMA PEREMPUAN LAIN.

"Dia adek kamu kak..!"

"Bukan adek sedarah kan.? enggak ada ikatan saudara kan..? LALU APA SALAHNYA..?"

"KAK..

"Iya aku tau, enggak boleh gitu kan maksud kamu..? Jadi adek aku selamanya, terserah, TERSERAH..!!"

Gimana ya kelanjutan kisah cinta yang terhalang ikatan persaudaraan dan juga tanpa berbalas. Yuk mamoir dicerita baruku ini...!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKK 26

Full stok dan full power, suplemen raga Okan pagi ini. Senyum terus saja terukir dibibirnya, para orang tua dan adik senang melihatnya. Anak dan kakak mereka akan bersatu bahagia selamanya.

Sebelum disibukan dengan urusan perusahaan serta persiapan pernikahannya, Okan akan menjadi supir pribadi bagi sang calon istri. Ini akan menjadi agenda baru Okan setiap harinya.

"Kakak selama diNew Zealand ngapain aja..?" tanya Esra setelah ia dan Okan berada didalam kendaraan.

"Mikirin kamu..!"

"Kakah ih, serius kenapa..?"

"Aku serius banget loh, emang mikirin kamu."

"Udah lah males aku." ucap Esra cemberut.

Okan terkekeh "tawuran diatas ring, terus buka toko roti sama ayah, ibu dan Merve."

"Ayah, ibu itu siapa..? Merve siapa..?"

Okan pun menceritakan siapa itu ayah dan ibu yang dimaksud, bagaimana mereka bertemu hingga bisa amat dekat hubungannya hanya dalam waktu kurang dari dua bulan. Begitu juga dengan cerita soal Merve.

"Kakak hebat, terbaik emang."

"Enggak juga, udah seharusnya kan begitu..? saling membantu. Nanti kita bulan madu kesana ya..? aku kanalkan sama mereka. Kamu bakal klop sama Merve, dia punya hobby sama kaya kamu, jago didapur juga."

Esra menatap wajah bebinar Okan "kakak enggak ada macam macam kan sama Merve..?"

"Enggak dong, percaya sama aku. Udah lama aku menjauh dari hal brengsek itu. Disana aku emang fokus untuk melupakan kamu, tapi enggak sampe aneh aneh dan nyatanya aku enggak bisa juga melupakan kamu, sedikit aja enggak bisa."

Esra tersenyum "iya aku percaya."

Empat puluh menit berlalu, mereka tiba dikafe. Dengan beriringan, Okan dan Esra memasuki bangunan yang cukup luas itu. Dan ternyata disalah satu kursi yang terletak dibagian pojok kafe, sudah ada Abra dan Irena.

Esra langsung keruangannya, sementara Okan menyambangi pasangan itu.

"Mau bikin dosa dihotel sono." ucap Okan tengil.

"Jangan menjemput ajal sekarang, belum juga hajatan." sahut Irena.

Okan terkekeh mendengar balasan dari calon kakak iparnya itu.

"Sah barengan aja yuk.." seru pasti kan..?" ajak Okan antusias.

"Loe duluan aja, nih calon nyonya belum mau." ketus Abra.

"Kenapa..?" tanya Okan pura pura tidak tahu.

"Gue memantapkan hati dulu onta, untuk masuk menjadi bagian keluarga kalian. Keadaan gue sama kalian jauh banget, orang tua gue juga minder, mereka merasa enggak pantas jadi bagian keluarga kalian."

"Toa mak lampir loe apaan sih..? elo kan udah kenal semua sama keluarga kami..? mereka udah merestui juga kan.? lagian soal harta, kasta apa lah itu namanya, keluarga kita mana mikirin sih. Selama loe baik, tulus, bisa membuat kecebong Pamungkas bahagia, cukup udah itu." jelas Okan.

"Gue juga bilang gitu, masih aja kekeh ngomong begitu lagi begitu lagi. Rese emang...!" sahut Abra kesal.

"Gue memantapkan dulu hati gue juga orang tua gue onta."

"Terserah loe deh yang, terserah..!" pungkas Abra "udah sono kerja, ayo onta kita cabut."

Okan langsung mengekori Abra yang sudah lebih dulu pergi, sedangkan Irena menuju kedapur Kafe & Resto.

"Irena kenapa bisa punya pemikiran begitu sih..?" selidik Okan setelah ia dan Abra tiba diperusahaan Pamungkas.

"Dari awal pacaran juga udah ngomong begitu dan semakin menjadi gara gara ketauan gue bayarin uang kuliah dia sama sekolah adeknya."

"Masalah sepele gitu doang juga, susah emang cewek kadang, semua pake perasaan." balas Okan.

"Makanya gue sekarang kalau memberi adeknya uang jajan diem diem, perjanjian dulu jangan sampai ngomong sama Irena. Kasihan gue sama adeknya, sekolah bawa duit pas pasan, tuh anak sampe jarang jajan, nahan laper."

"Itu alasan gue kenapa enggak mau merusak Windi, gue melihat keadaannya enggak tega. Apa lagi ucapannya waktu itu, bikin gue sadar langsung."

"Serius loe belum beri Windi leher naga..?" tanya Abra tak percaya.

"Sumpah demi apa pun, masih ori dia. Gue selama ini mencukupi kebutuhannya sama bikin toko bunga, murni karena rasa sayang sebagai sahabat. Dia juga baik Bra, hidupnya cuma mikir keluarga."

"Iya kalau baik, mirip banget itu Windi kaya Irena keadaannya, kembar malah. Cuma gue herannya kalau Windi yang kasih itu duit atau bantuan lain, Irena mau. Kenapa dari gue enggak..?"

"Beda lah, mereka sahabatan dan memang udah selalu berbagi. Kalau loe pacar, dia mikir mikir lah. Takut dikira matre, manfaatin, atau apa lah."

"Pusing gue, udah pengen sah ini. Pengen punya anak banyak, cinta banget gue sama Irena onta." ucap frustasi Abra.

"Entar gue bantu untuk memberi pengertian. Loe sabar aja, kalau jodoh enggak kemana."

Abra mengangguk.

"Udah kerja sono, gue numpang tidur disini dulu." imbuh Okan.

Abra pun fokus dengan pekerjaannya. Sementara Okan benar benar terlelap dikamar khusus yang berada diruangan itu untuk beristirahat

Pukul lima sore, Okan dan Abra menuju kekafe. Senyuman manis lagi lagi tergores dibibir Okan, kala melihat sang pemilik hati.

"Selamat petang calon istri..!" sapa Okan terkekeh.

Esra pun tertular "selamat petang calon suami."

Sedangkan Abra diam membisu, tak mau menyapa sang kekasih. Pria itu masih kesal akan penolakan Irena untuk menikah.

"Yank, kamu kenapa..?" tanya khawatir Irena.

"Pikir aja sendiri sama kamu." ketus Abra berlalu memasuki ruang kerja sang adik.

"Kenapa sih Abra onta..?"

"Loe tau pasti alasan dia begitu Ren..! lagian elo apa sih..? masalah sepele dibikin berat. Niat baik jangan ditunda dan dipersulit, apa lagi cuma karena harta, tahta dan kasta. Aturan manusia patahkan, loe kan yang bilang dulu sama gue..?"

Irena terdiam, sedangkan Esra mencubit pelan lengan sang calon suami.

"Apa perlu Abra miskin dulu biar elo mau diajak nikah..?" tanya Okan lagi "sono samperin itu kecebong, dan ubah itu pikiran jelek elo."

Irena menyambangi sang kekasih, dan kembali pembahasan perihal kelanjutan hubungan mereka terulang lagi.

1
Novi Sri
semangaaaaaaat💪💪💪💪
Sri Siyamsih
lama" kurang sreg dgn bahasamu / kata thor. maaf 🙏
Sri Siyamsih
ikutan tegang thor
Sri Siyamsih
o...h Okan junior otw nih
Sri Siyamsih
buktikan Abra kl kamu bisa berubah lebih baik lg,
Sri Siyamsih
hem gimana abra kl irena gak mau trima msa lalu kamu,
ist_goliteratur
Thor buat cantiknya Okan bangun, dong.
ist_goliteratur
Pengen jadi Esra.
Datu Zahra
keren
Delia ATA
Mampir gaes dikarya baruku...!!!
KAMSIA....🙏🙏🙏
Sri Siyamsih
kalau beneran okan pergi, tar baru terada kehilangan esranya
Sri Siyamsih
caramu slh okaaan knp jd buas gitu, hah semoga Esra tdk membencimu.
Sri Siyamsih
lega rasanya y dah d kluarin uneg"nya slma ini. yoook tinggl berjuang Okan utk mendaptkn cinta esra💪
Sri Siyamsih
putusi aj Tomy Esraaaa, sblm terlambat.
Sri Siyamsih
mudah"an Tomy nggk bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!