Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Penghuni rumah mewah milik Sanjaya saat ini sedang terheran-heran karena ulah anak semata wayang nya itu, yang tidak biasa memanggil istrinya dengan sebutan sayang. Apa lagi Kevin benar-benar terpaksa menikah dengan gadis pilihan sang papah tercinta. Tidak mungkin dengan cepatnya hati si es kutub bisa berubah dalam sekejap mata.

Sifat nya yang dingin, cuek, angkuh terhadap orang lain. Pasti akan merasa heran dengan perubahan anak dari keluarga Sanjaya itu.

Keira yang sedikit syok dengan apa yang barusan di katakan sang suami hanya bisa membuka mulutnya lebar, dan itu membuat sang suami semakin gemas terhadap tingkah polosnya itu.

"Ma-maksud, ma-mas apa? Heran Keira saat suaminya sudah ada di hadapan nya, yang jaraknya hanya beberapa cm saja. Deru napas yang berbau mind, wangi parfum yang membuat siapa saja akan betah di sampingnya, tidak lupa wajah tampan seorang Kevin.

"Sayang tolong pasangkan dasi ku!?. Dengan memberi sehelai dasi yang berwarnah biru Kevin sedikit menundukkan kepalanya pada wajah Keira. Dan itu berhasil membuat gadis itu semakin bersemu merah, jantung yang tak bisa di kondisikan, wajah tampan yang saat ini berada dalam pandangan nya hanya beberapa cm, layak nya seperti seseorang yang sedang berciuman.

"Ah, i-iya mas! Dengan perasaan gugup Keira berusaha meraih dasi yang di berikan sang suami.

Perbedaan tinggi mereka membuat Keira sedikit susah untuk meraih kerah sang suami yang saat ini sudah kembali menegakkan kepalanya.

Kevin yang melihat sang istri sedikit kesusahan pun langsung meraih pinggang sang istri dan sedikit mengangkat tubuhnya, agar sang istri dapat memasang kan dasi di kerah kemeja yang di kenakan nya.

"Akh" Keira yang merasa ada yang melingkarkan tangan di pinggangnya, pun seketika diam membisu, jantung yang semakin berdegup kencang membuat Keira semakin gugup.

Sementara tuan Danil, Tania, dan bibi Darmi tersenyum simpul dengan suasana pemandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sangat berbanding terbalik dengan nyonya Magdalena yang saat ini benar-benar terbakar api emosi, yang melihat kemesraan dan perubahan sikap anak nya itu, yang sepertinya Kevin sudah menyukai gadis desa itu.

"kurang ajar, awas saja kau gadis kampung! Akan ku pastikan setelah anak ku pergi aku akan menyiksamu!. Batin kesal Magdalena.

Beberapa menit kemudian Keira sudah berhasil memasangkan dasi sang suami. Kevin pun kembali ke posisi semulanya, dan bersiap untuk duduk melakukan sarapan paginya.

Dengan perasaan gugup dan campur aduk, Keira menyajikan sarapan di piring sang suami yang saat ini Kevin sedang memandanginya dengan senyuman yang terukir di sudut bibirnya. Dan itu berhasil semakin membuat sang mama sangat emosional.

Setelah selesai dengan sarapan paginya, Kevin yang saat ini berstatus sebagai suami dari gadis lugu nan polos itu memandang heran terhadap sang istri yang saat ini asik dengan kegiatan nya membersihkan meja makan, yang terdapat beberapa piring, mangkuk, gelas yang sudah kotor.

"Bi!" panggil Kevin. Bibi Darmi yang berada di dapur pun segera berlari kecil menghampiri tuan mudanya itu, yang saat ini sedang berdiri dari duduknya.

"Ada yang bisa saya bantu tuan? Tanya ramah bibi Darmi.

"Tolong bereskan semuanya bi! Aku dan istri tersayang ku ingin pergi! Jelas Kevin dengan menatap dingin ke arah seseorang.

Prang,,,,, suara sendok yang sedikit di banting di atas meja membuat semua orang yang ada di meja makan menatap ke arah Magdalena dengan tatapan bingung, karena ulah nya yang sengaja meletakkan sendok di atas piring dengan sedikit kuat.

Kevin yang melihat perubahan wajah dari sang mama hanya menatap intens saja tampa mau menegur sang mama tercinta.

"Sayang, kamu siap-siaplah aku yang akan mengantar mu!. Jelas Kevin saat Keira sudah selesai dengan sarapan paginya.

Keira yang mendapat panggilan sayang pun semakin malu karena ulah suami paksanya itu.

"Mau kemana? Tanya selidik Magdalena pada sang putra yang mengajak menantunya untuk pergi ke suatu tempat yang dirinya tidak ketahui.

"Kevin mau ajak istri Kevin menemui klien mah!. Jelas Kevin berbohong.

"Tapi mas--

"Cepatlah, kita akan terlambat nanti!. Dengan mengelap telapak tangan nya Kevin menyudahi sarapan paginya.

"Baik mas!. Dengan langkah gontainya Keira berjalan menaiki anak tangga yang menuju kamar nya dan sang suami.

"Pah, ka Kev, 'Ada yang ingin Tania bicarain sama kalian!. Jelas gugup Tania saat Kevin menatap nya bingung.

"Ada apa sayang? Tanya tuan Danil sembari berjalan ke arah sang putri angkatnya itu.

"Tania ingin kembali ke desa!". Jelas Tania.

Nyonya Magdalena yang mendengar penuturan dari gadis desa yang sangat di bencinya itu mengukir senyuman tipis, sangat tipis sehingga orang lain tak dapat melihatnya.

"Loh, kenapa buru-buru sayang? Di sini adalah keluargamu nak, jadi untuk apa kamu kembali ke desa lagi!. Jelas tuan Danil.

Kevin saat ini hanya diam tampa mau angkat bicara sama sekali antara percakapan orang tua dan adik angkatnya itu.

"Baguslah, wanita gembel kaya kamu--

"Mamah!". Suara bariton dari sang pria muda nan tampan saat ini sedang menatap Magdalena dengan tatapan amarah dan tak lupa rahang yang cukup mengeras.

Magdalena yang terkejut atas suara bariton dari sang anak pun hanya menatap sang putra tidak percaya.

Apa yang barusan di lakukan anak nya itu, Kevin tak pernah meninggikan nada suara nya pada sang mama atau papah tersayang nya. Namun saat ini keadaan sangat berbeda Kevin tak bisa mengontrol emosinya kala sang mama menghina seorang gadis yang belum sah menjadi adik angkatnya.

Hah,,, "Apa ini caramu bicara sama mama mu Vin? Mama gak habis fikir dengan semua perubahan mu, semenjak ke dua gembel ini ada di sini!. Semuanya ini karena papah yang sudah membawa dua orang gadis pembawa bencana yang tak di ingin kan mamah hadir di tengah-tengah rumah ini.

Prang,,,,,, suara benda jatuh pun berhasil membuat Magdalena, Tania, Kevin, dan tuan Danil Sanjaya menatap ke arah ruang tamu. Di mana seorang wanita muda yang saat ini sudah menitihkan air matanya.

Betapa kasar, sakit, dan memang sudah nasipnya menjadi seperti ini. Apa dirinya tidak pantas merasa bahagia sedikitpun, apa dunia tak merestui dirinya bahagia sampai kata-kata yang sangat menyakitkan itu sampai terucap.

"Kei!" Tania yang melihat sahabatnya saat ini sedang menangis setelah mendengar semua penuturan dari sang mama mertuanya itu.

Keira yang sudah tidak tahan lagi pun segera berlari menuju anak tangga yang menuju kamar nya dan sang suami.

Kevin yang melihat sang istri menangis hanya diam saja tampa mau mengejar sang istri yang saat ini sudah menangis sesegukan.