Ayleen gadis 23 tahun yang bekerja di salah satu Perusahaan Food Product. Perusahaan yang mengeluarkan makanan yang di kemas dan biasa terjual di supermarket yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
Ayleen yang sudah bekerja 1 tahun di Perusahaan itu tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang pingsan pada malam hari.
Di awali dari pertemuan itu yang ternyata pria yang di tolong Ayleen adalah CEO pemilik Perusahaan tempat Ayleen bekerja.
Pria yang bermana Alam Andrean Brawijaya, pria berusia 28 tahun. Pria kaya raya, tampan dengan aura dingin seperti pria pembunuh berdarah dingin yang menatap sangat tajam dan terkesan sangat galak.
Akan tetapi membuat Ayleen dengan cepat menyukai atasannya itu dan mengejar sang atasan yang ingin di jadikan target sebagai pacar. Tetapi pasti Alam sangat risih dengan kehadiran Ayleen yang selalu nempel-nempel.
Bagaimana usaha Ayleen merebut hati sang CEO?
Apakah Alam akan luluh pada wanita bar-bar yang terus menghantuinya?
mari kita lihat Noveln
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18 Perubahan Ayleen.
"Siapa yang berkoar-koar. Aku tidak berteriak kepada orang-orang lain, aku tidak mengatakan hai manusia di manapun kalian berada, bos kita tuan alam sedang sakit jantung,"
"Aku juga tidak pamer atau promosi tentang apa---"
"Diamlah Ayleen!" sentak Alam yang membuat Ayleen kaget dengan wajah marah Alam seperti seorang monster. Alam memang sering marah kepada Ayleen. Tetapi baru kali ini Ayleen melihat kemarahan yang tidak biasa itu.
"Aku tegaskan kepadamu sekali lagi, jika kau sudah tahu apa yang terjadi padaku, maka kau cukup diam. Aku sudah mengatakan kepadamu jika aku tidak menyukaimu dan tidak akan berpacaran denganmu. Aku sudah menolakmu berkali-kali dan seharusnya kau memiliki harga diri yang tidak terus mengejarku!" tegas Alam tampak serius dengan penuh penekanan.
"Aku ini atasanmu dan jangan sampai kesabaranku habis dan menendang kau dari Perusahaan. Kau jangan merasa paling akrab denganku dan melebihi batas dengan segala pergerakan yang kau lakukan di sisiku. Aku sangat tidak menyukai itu,"
"Aku berharap kau mendengarkanku dan tidak menganggap apa yang aku katakan hanya bualan saja. Kau paham itu!" tegas Alam dengan mata melotot yang seperti ingin menerkam Ayleen.
Ayleen hanya diam saja yang tumben tidak menyambar kata-kata Alam.
"Jadi bersikaplah dengan baik seperti karyawan dan bukan seseorang yang sok mengenalku!" tegas Alam ya langsung pergi dari hadapan Ayleen.
"Tapi teh ini---" Ayleen masih berusaha untuk memberikan teh yang sudah dia buat untuk Alam.
Pranggg
Alam yang terlihat sangat marah langsung menepis tangan Ayleen dan gelas tersebut langsung jatuh ke lantai membuat Ayleen kaget dan bahkan air teh yang masih panas itu mengenai kaki Ayleen. Namun Ayleen tidak kesakitan sama sekali dan malah terlihat schok.
"Aku sudah menegaskan untuk tidak menggangguku!" tegas Alam dengan penuh penekanan pada setiap kata yang dia ucapkan. Alam yang hendak pergi namun sebelum itu mata pria penuh dengan amarah itu melihat ke arah kaki Ayleen yang mendadak memerah. Wajah datar Alam tidak bereaksi apa-apa dan langsung pergi begitu saja dari hadapan Ayleen yang masih shock melihat pecahan gelas tersebut.
Tidak lama setelah Alam pergi barulah Ayleen tersadar dengan menghela nafas dan langsung berjongkok yang membereskan pecahan gelas itu.
Ayleen hanya diam dengan tangan yang terus membersihkan tanpa mengatakan atau mengumpat apa-apa setelah apa yang di lakukan Alam pada dan semua itu cukup kasar. Ayleen juga tidak kepanasan sama sekali. Padahal air itu sangat panah yang bisa membuat kaki Ayleen melepuh.
*********
Alam yang memasuki kamar dengan mengusap wajah menggunakan kedua tangan yang terlihat frustasi.
"Wanita itu benar-benar sakit jiwa dan tidak ada takutnya sama sekali dengan. Lihat akibat ulah yang dia lakukan!" Alam yang terlihat masih terbawa emosi sampai ke dalam kamar. Alam memejamkan mata yang mengingat bagaimana dia menepis tangan Ayleen dan air panas yang mengenai kaki Ayleen.
"Arghhh!" umpat Alam yang tiba-tiba saja frustasi harus terbayang dengan hal itu.
"Apa yang aku pikirkan. Apa yang terjadi karena ulah dia sendiri dan itu resiko atas perbuatan yang dia lakukan," umpat Alam, berusaha untuk tidak peduli dengan kaki Ayleen yang terkena air panas. Tetapi pada kenyataannya Alam malah memikirkan hal itu.
***********
Ayleen dan Ruka berada di lapangan di bawah terik matahari yang memeriksa tanaman yang akan dijadikan sebagai bahan produk baru mereka.
Ayleen terlihat saat bekerja dengan serius. Di tengah semua yang bekerja begitu serius tiba-tiba Manajer mereka menghampiri mereka dan juga ada Alam dan Dellon.
"Perhatian untuk semua yang ada di sini," sahut Indra yang memberikan arahan. Semua mata tertuju pada Indra dan menghentikan pekerjaan mereka sebentar, mereka menundukkan kepala saat melihat atasan mereka sudah berdiri tegap di samping Indra.
Tidak seperti biasa. Jika Ayleen melihat Alam. Maka Ayleen akan cengengesan dan senyum-senyum sendiri bahkan tidak segan-segan melambaikan tangan yang menggoda Alam dengan mencari perhatian dari Alam. Tetapi kali ini tidak sama sekali. Karena Ayleen yang fokus pada Indra yang berbicara sejak tadi memberikan arahan kepada mereka.
Ternyata perubahan sedikit dari Ayleen membuat Alam melihat ke arah Ayleen yang memang terlihat cuek dan tidak peduli pada dia seperti biasa.
"Tumben dia bisa diam dan tidak bereaksi apa-apa saat aku ada," batin Alam yang heran dengan tingkah Ayleen.
"Baiklah apa kalian semua sudah paham?" tanya Indra.
"Paham pak!" sahut mereka dengan serentak.
"Baiklah kalau begitu! hanya itu saja yang bisa saya sampaikan ... Hmmm tuan Alam apa ada yang ingin ditambahkan?" tanya Indra yang melihat ke arah Alam. Tetapi Alam tetap arah pandang mata itu tertuju pada Ayleen.
"Tuan!" Dellon harus berbisik pada Alam yang membuat Alam kaget dan baru menyadari jika sejak tadi dia hanya fokus pada Ayleen.
"Oh maaf. Kamu mengatakan apa tadi?" tanya Alam.
"Apa tuan ingin menambahkan sesuatu pada karyawan kita?" tanya Indar.
"Cukup itu saja, hanya saja saya ingin kalian bekerja lebih keras untuk produk ini agar berhasil," ucap Alam dengan singkat dan padat, karyawan itu mengangguk-anggukkan kepala mereka. Alam melihat kembali ke arah Ayleen yang ternyata masih datar dan sama saja.
"Baiklah kalau begitu kalian lanjutkan pekerjaan kalian dan maaf sudah mengganggu," sahut Indra. Para karyawan kembali melanjutkan pekerjaan mereka dan Indra, Alam dan Dellon yang meninggalkan semua karyawan.
Barulah Ayleen melihat kearah Alam.
"Dasar sombong, baru saja jadi CEO sudah semena-mena. Apa Dia pikir dengan apa yang dia lakukan tadi tidak membuat kakiku sakit kepanasan, orang kaya tidak punya attitude," batin Ayleen yang mengoceh sendiri. Ternyata Ayleen masih kesel dengan Alam dan baru mengeluh kaki sakit.
Tetapi tidak tahu. Apakah Ayleen akan berhenti mengejar Alam atau bagaimana setelah Alam memberi peringatan keras dan bahkan sampai melukai dia.
***********
Ayleen kembali melanjutkan pekerjaan dengan cuaca yang semakin lama semakin panas. Ayleen menadahkan kepala ke atas tepat pada matahari yang sangat terik membuat mata Ayleen silau. Ayleen melap keringat di dahinya menggunakan punggung tangan Ayleen.
"Ayleen kamu kecapean?" tanya Ruka. Ayleen dengan wajah yang memang tampak sangat lelah menoleh ke arah Ruka.
"Kamu sampai mimisan seperti itu," Ruka menggerakkan jari ke hidung sendiri.
Ayleen langsung mengusap hidungnya dengan jari yang ternyata memang benar dia sedang mimisan.
"Iya lagi," sahut Ayleen yang langsung mengusap darah di bawah hidungnya dengan baju yang iya pakai.
"Maklumlah aku ini seharusnya di takdirkan sebagai anak orang kaya yang tidak panas-panasan seperti ini. Tetapi sayang saat dalam kandungan aku mengubah takdir itu sendiri dan sekarang lihat, aku harus bekerja dan sampai panas-panasan seperti ini padahal tubuhku saja tidak kuat," ucap Ayleen dengan santai.
"Sok iya kamu. Kamu itu terlalu lebay orang panas kayak gini aja sampai mimisan," sahut Ruka.
"Emang iya, ini belum seberapa dan nanti lihat pasti kulitku merah-merah karena aku sangat tidak tahan dengan hawa panas," ucap Ayleen dengan sewot.
"Apa iya! Udah deh kamu itu nggak usah bermimpi jadi orang kaya dan memiliki tubuh manja. Tubuh manja itu hanya dimiliki orang yang punya uang, yang kehidupan tidak memiliki kekurangan dan selalu seperti ratu," sahut Ruka yang menyadarkan Ayleen yang selalu berkhayal tinggi.
Bersambung
penasaran nih apa yg dilakukan Ayleen 🤭🤭😜😜