NovelToon NovelToon
Setahun Menjadi Istriku

Setahun Menjadi Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:16.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: SHy

"Setahun menjadi istriku maka kau akan mendapatkan uang 500 juta yang kau butuhkan!" Kata Justin pada Lily yang sedang membutuhkan dana yang sangat besar untuk membantu ekonomi keluarganya.

Tawaran yang terdengar cukup menguntungkan untuk dirinya membuat Lily terpaksa menerima tawaran Justin. Lily berpikir jika tawaran yang Justin berikan kepadanya saat itu merupakan jalan keluar dari permasalahannya.

Tanpa Lily sadari jika satu tahun pernikahan yang dia jalani bersama Justin membuatnya terbelenggu dengan cinta pria itu dan membuatnya sulit untuk melepaskannya di saat wanita yang pria itu cintai telah kembali dan ingin merebut posisinya sebagai istri Justin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 - Mendengar Tapi Tak Didengar

Lila merubah rutenya yang awalnya ingin langsung pergi ke apartemen menuju ke sebuah butik untuk membeli pakaian baru di sana. Mengandalkan sisa uang pemberian Justin, Lila membayar beberapa pakaian yang ia beli untuk dibawa pergi ke rumah Justin esok hari.

Jika saja uang tersebut bukanlah uang pemberian Justin, Lila pasti sangat sayang untuk membelanjakannya. Apa lagi pakaian yang ia beli mencapai harga jutaan rupiah.

Setelah selesai membayar beberapa pakaian yang ia beli, Lila segera pulang ke apartemen. Karena sudah terbiasa memaksa makanan untuk dirinya sendiri, Lila menyempatkan waktu untuk memasak menu yang simple lebih dulu sebelum akhirnya beristirahat di dalam kamar.

Di tempat yang berbeda, Justin terlihat sudah berada di kediamannya. Kepulangannya dari tempat bekerja sore itu disambut dengan pelukan hangat oleh Mama Amanda.

"Kamu pasti capek banget ya, nak." Kata Mama Amanda melihat wajah Justin yang nampak kelelahan saat baru saja pulang bekerja.

Senyuman di wajah Justin terbit. Dia memang merasa lelah, namun rasa lelahnya itu sirna setelah melihat senyuman sang mama.

"Jadi mana calon kakak iparku?" Tiba-tiba saja si gadis cantik Jena bertanya. Wajahnya nampak girang saat mempertanyakan hal tersebut. Nampaknya adik Justin itu sudah tak sabar bertemu calon kakak iparnya.

"Sabar dulu dong. Besok baru Kakak bawa dia ke sini." Balas Justin. Dia pun mengusap kepala Jena karena merasa gemas.

"Ih, Kakak jangan diacak rambut Jena!" Seru Jena. Dia menjauhlan diri dari jangkauan Justin agar Justin tak bisa mengacak rambutnya lagi.

Justin tertawa. Dia pun menghentikan kejahilannya pada Jena.

"Iya, padahal Mama maunya ketemu sekarang. Kenapa diganti jadi besok?" Tanya Mama Amanda.

Pandangan Justin beralih pada Mama Amanda kemudian menjawab. "Lebih baik besok saja, Ma. Sekarang Mama kan lagi capek. Akan lebih baik Mama, Papa dan Jena istirahat dulu. Besok pagi baru bertemu dengannya."

Mama Amanda mengiyakan saja. Sepertinya tidak baik menurutnya jika memaksa Justin membawa calonnya saat itu juga.

"Yasudah, kalau begitu aku ke kamar dulu." Pamit Justin. Bukannya tidak ingin berbincang lama dengan keluarganya, namun ia sudah harus menelefon balik Marsha yang sejak tadi berusaha menelefon dirinya.

Mama Amanda mengiyakannya. Dia tahu putranya itu lelah dan membutuhkan waktu untuk beristirahat.

Masuk ke dalam kamar, Justin langsung saja melakukan panggilan telefon pada Marsha. Karena panggilan telefon tak kunjung terhubung, Justin memutuskan untuk mengganti pakaiannya lebih dulu. Namun baru saja membuka jas dan kemejanya, ponselnya sudah berdering dan memperlihatkan panggilan telefon dari Marsha.

"Hallo, sayang." Suara Marsha terdengar mendayu di seberang sana. Mendengarnya nada suaranya saat ini, membuat Justin menebak jika wanitanya sedang bahagia saya ini.

"Hallo, sayang. Maafin aku gak telfon balik langsung tadi." Kata Justin.

"Gak apa-apa, sayang. Aku ngerti kok kamu pasti sibuk banget." Balas Marsha.

Justin tersenyum mendengarnya. Hal yang paling ia sukai dari Marsha selama ini adalah, wanita itu sangat mengerti dengan kesibukannya dan tidak pernah menuntut banyak hal darinya.

"Oh ya, sayang. Aku mau kasih tau kalau aku terpilih jadi model brand pakaian wanita yang terkenal di sini." Beri tahu Marsha.

Justin merasa ikut senang mendengarnya. Dia tahu bagaimana kekasihnya itu berjuang untuk bisa menjadi model untuk brand tersebut hingga akhirnya kini bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.

"Ya udah sayang, aku cuma mau kasih tau kamu masalah ini. Kalau begitu aku tutup dulu ya telfonnya. Nanti aku telfon lagi kalau udah di rumah!" Kata Marsha tanpa berniat mempertanyakan kabar Justin lebih dulu.

Justin mengiyakannya. Akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan untuk dirinya hanya menjadi pendengar untuk Marsha tanpa memiliki kesempatan untuk didengar.

***

1
Dewi Nurani
Luar biasa
Dede Heri
Kecewa
Dede Heri
Buruk
Bude Wito
Luar biasa
Sukliang
lebih baik jgn jadi masih bisa persembahkan mahkotanya ke suami yg sebenarnya bukan suami kontrak
Sukliang
enak pisah kamar Thor
Soraya
knp yg ngurus pernikahan lila bukannya justin
Soraya
bukannya jastin sama lila teman sekolah waktu sma, jastin bucin akut sama marsha
Soraya
lila nya aja yg bodoh
Soraya
harusnya sertifikat rumah lila yang nyimpen jgn dikasih ibu tirinya yang megang
Soraya
peran utamanya sama sama bodoh yg laki laki gak punya prinsip dh tau ceweknya gak mau masih aja berharap, yg perempuan katanya cerdas tpi kok mau aja dibudakin ibu tirinya
Soraya
klo ku yang jadi lila biar aja disita Bank lila kn dah kerja dia bisa kos biar aja ibu adik tirinya jdi gelandangan, ngapain juga mikirin rumah percuma klo dia tidurnya dikamar pembantu padahal itu rumahnya sendiri
Soraya
suruh aja ibu tirimu yang nyari duit lila
Soraya
mampir thor
Lilis Minarsih
Biasa
Eka 'aina
pencarian nya terlalu bertele-tele
fitri 3333
pernah baca tapi lupa lagi 😭
Tara Lestari
👍
syarifah aluyah
Luar biasa
Sri Sunarti
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!