NovelToon NovelToon
"My Love...." LILY

"My Love...." LILY

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Aku membacanya di sebuah buku, bunga Lily memiliki pesona yang manis dan lugu, mungkin itulah yang membuat dia jatuh cinta padaku.
Lily biru memiliki arti kesetiaan dan kepercayaan, mungkin inilah yang menginspirasinya untuk selalu menungguku.

Takdir mempertemukannya dengan Reiner.
Lily dan Reiner saling mencintai, namun takdir juga yang memisahkan mereka.
"Apa salah kita Li, kita hanya jatuh cinta".
"Kamu dan aku tidak salah, yang salah adalah waktu, karena kita bertemu diwaktu yang salah".

Disaat itulah Leo datang mengobati Lily.
"Dulu kamu menungguku bertahun tahun untuk aku datang padamu, kali ini maafkan aku membuatmu menunggu lagi...."

Tiger Lily memberi makna kepercayaan diri.
Lily, I dare you to fall in love.
And, I dare you to love me.

Full of love from me,
Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Merawatku

Semenjak Reiner menyatakan perasaannya padaku, dia lebih sering menanyakan kabarku. Menanyakan apa aku sudah makan saat bertemu di perpustakaan, makan bersamaku dan rekan-rekanku di tempat kerja dan mengucapkan selamat tidur setiap malam.

Dengan intensitas obrolan kami yang semakin bertambah, aku jadi tau latar belakang keluarganya yang ternyata jauh diatasku, tau alasan mengapa ia bekerja part time. Aku juga menjelaskan latar belakang keluargaku kepadanya.

Setiap pulang kerja, Reiner masih selalu mengikuti motor ojek ku sampai depan gang, sampai aku masuk ke dalam rumah, baru aku mendengar motornya pergi menjauh.

Akupun mulai memperhatikannya, dengan perlakuannya aku merasa tidak kesepian.

Sudah 2 hari ini, turun hujan setiap jam pulang kerja. Di hari pertama, Reiner memaksaku naik motornya, dengan alasan membawa 2 jas hujan jadi aku tidak akan terlalu basah, akhirnya aku menurutinya.

Di hari ke 2, aku membawa jas hujan sendiri jadi aku bisa menolak Reiner dan naik ojek, seperti biasa ia akan mengikuti ojekku sampai dia merasa aku aman sampai di rumah baru dia pergi.

Tapi hari ini dia memaksaku lagi naik motornya, dia berkata setidaknya jika naik motornya akan lebih cepat sampai ke rumah jadi aku tidak sakit karena sudah 3 hari kehujanan. Aku tidak punya alasan kuat untuk menolaknya, jadi akupun mengiyakan tawarannya.

Besok paginya aku merasa pusing dan tidak enak badan, kurasa tiap malam kehujanan akhirnya badanku mulai menyerah.

Siang hari aku terbangun dari tidurku karena suara telepon yang terus menerus berbunyi.

"Li, kamu ada dimana?".

Suara Reiner terdengar mengkhawatirkanku.

"Di kost Rei, aku tidak enak badan" jawabku.

"Baiklah, istirahat saja Li, aku akan membawakanmu makanan", jawab Reiner.

Lalu tidak lama kudengar teman kostku mengetuk pintu kamarku.

"Li ada yang mencarimu di depan".

Aku ke depan rumah kostku dan melihat Reiner dengan tentengan plastik makanan.

Kostku tidak memiliki ruang tamu, setiap tamu yang datang entah berdiri depan kost atau masuk kamar. Jadi kuajak Reiner masuk ke kamarku.

Sesampainya dalam kamar ia memegang dahiku.

"Li kamu demam, ayo kita ke dokter Li" Ajak Reiner.

"Tidak apa-apa Rei aku sudah minum obat tadi pagi, aku hanya perlu istirahat saja Rei".

"Kamu belum makan siang kan Li, ayo makan dulu"

Kulihat Reiner mempersiapkan makananku, minumanku, ia juga membelikanku minuman untuk panas dalam. Aku jadi teringat pada mamaku saat melihat Reiner, tidak terasa aku sedikit menahan air mataku supaya tidak menetes.

Saat Reiner mendekatiku sambil membawa makanan, ia melihat mataku sedikit berkaca-kaca. Ia mengelap air mataku yang berada di ujung mataku dengan jarinya.

"Apa kamu sungguh-sungguh merasa sakit Li? aku bawa ke dokter ya Li".

"Tidak perlu Rei, aku tidak apa apa".

Reiner meminta ijin untuk pulang dan berjanji akan kembali lagi dengan makan malam.

Aku terbangun saat ada tangan yang menyentuh kepalaku.

Ternyata Reiner sudah dikamarku lagi sedang mengompresku.

"Maaf aku masuk saat kamu tidur, tadi aku minta ijin teman kost mu untuk masuk", kata Reiner.

"Ya Rei tidak apa apa", kataku sambil bangkit untuk duduk.

"Aku bangunin kamu ya?", tanya Reiner.

"Ga kok, aku sudah lama tertidur dari tadi", jawabku.

"Mau makan Li? aku bawa makanan lagi".

"Nanti aja Rei aku belum lapar".

"Badanku berkeringat aku mau mandi dulu", jawabku pada Reiner.

Lalu Reiner menahanku untuk bangun,

"Tunggu disini Li, biar aku siapkan air hangat untukmu", kata Reiner berlari ke kamar mandi kostku.

Saat aku selesai membersihkan diriku, aku sudah merasa lebih baik. Kulihat Reiner menonton TV dikamarku.

Aku duduk di lantai disamping Reiner.

"Li kamu tiduran aja di atas Li, jangan disini".

"Ga apa apa Rei aku sudah baikan, kamu bawa makanan apa?".

"Aku bawa nasi tim, apa kamu suka nasi tim?".

" Ya, ayo kita makan", ajakku.

Lalu aku melihat Reiner mempersiapkan segalanya untukku lagi seperti tadi siang.

Reiner memaksaku tiduran lagi setelah makan dan minum obat.

Akhirnya aku duduk diatas tempat tidur dan Reiner menyelimuti kakiku.

"Terima kasih Rei untuk hari ini".

"Aku mengkhawatirkanmu Li, aku juga tidak tau bagaimana cara merawat orang sakit, setidaknya biarkan aku menemanimu agar kamu tidak kesepian".

Kata-kata Reiner membuatku terharu, tau darimana kalau aku suka merasa kesepian.

"Apa aku salah bicara Li?", tangannya bergerak ke wajahku, melihat mataku yang sudah berkaca-kaca.

"Ga Rei, hanya disaat seperti ini aku merindukan keluargaku", jawabku.

"Li , aku juga suka merasa kesepian, di rumah mamaku sibuk, kakakku juga, apalagi ia sudah memliki keluarga sendiri".

"Semenjak aku mengenalmu, meski aku sendiri, aku tidak merasa kesepian. Aku sibuk memikirkan bagaimana supaya aku lebih baik lagi agar pantas bersamamu".

"Aku tidak bisa menggantikan keluargamu, tapi setidaknya biarkan aku menjadi bagian dari kamu, aku berjanji akan selalu ada disaat kamu memanggilku, bahkan sebelum kamu panggil aku juga sudah ada disini sekarang", kata Reiner sambil tersenyum padaku.

"Terima kasih Rei", jawabku.

Setelah aku minum obat lagi, Reiner memintaku berbaring untuk tidur, dia baru akan pulang jika aku tertidur.

Aku terbangun beberapa jam kemudian kulihat jam sudah jam 11 malam.

TV ku masih menyala, tapi lampu kamarku sudah dimatikan. Awalnya kukira Reiner sudah pulang, ternyata kulihat dia tertidur di lantai kostku.

Samar-samar dari cahaya TV kuperhatikan Reiner cakep juga, kulitnya bersih, hidungnya mancung, bulu matanya panjang dan lentik. Apa aku sudah mulai menyukainya? Atau ini karena perlakuannya hari ini yang membuatku terharu jadi ada perasaan hangat muncul seperti sekarang.

Aku mencoba membangunkan Reiner perlahan, tapi dia tertidur pulas.

Aku coba lebih mendekatinya lagi dan kali ini sambil memegang wajahnya kucoba membangunkannya lagi.

Tiba-tiba Reiner terbangun, kami saling bertatapan dalam jarak sangat dekat. Tangannya bergerak ke punggungku hendak memelukku. Karena kaget aku mundur menjauh dan duduk di lantai.

"Maaf" Kata Reiner sambil duduk disampingku.

"Iya" jawabku, jantungku berdebar sangat kencang, kuharap dia tidak mendengarnya.

Reiner melihat ke arah jam dindingku, lalu berkata,

"Sudah malam, aku pamit pulang Li".

"Iya, hati-hati Rei" jawabku.

Besok paginya Reiner sudah berada di depan kostku lagi. Aku sudah selesai bersiap-siap untuk pergi ke kampus.

"Kamu sudah baikan Li? Apa kamu mau kuliah pagi?".

"Ini aku bawakan sarapan".

"Terima kasih Rei, aku akan memakannya nanti sepulang kuliah, aku hanya akan mengikuti 1 mata pelajaran saja kok hari ini", kataku sambil meletakkan makanan dari Reiner ke dalam kamarku.

"Ijinkan aku mengantarmu sampai kampus Li, lalu aku juga akan masuk ke kelasku nanti".

Aku mengangguk, mengiyakan tawaran Reiner.

Siang Reiner datang lagi ke kost, begitu aku membuka pintu yang dia lakukan adalah memegang dahiku dan berkata,

"Sepertinya badanmu masih sedikit hangat Li".

Kami berdua masuk ke dalam kamarku.

"Kamu nanti belum masuk kerja dulu kan Li", tanya Reiner.

"Kemarin aku sudah tidak masuk, aku rencananya mau masuk nanti, lagipula aku sudah baikan".

"Ayolah Li, beristirahat 1 hari lagi, nanti kamu sakit lagi", pinta Reiner.

"Aku benar-benar sudah baikan Rei".

Setelah berdebat, akhirnya aku menurutinya dan beristirahat 1 hari lagi.

Reiner pamit pulang untuk pergi kerja, dia berkata tidak enak dengan atasan jika bolos 2 hari.

Dalam hati aku senang dengan perhatian Reiner, iapun telah berubah, kini ia tidak suka bolos bekerja.

1
Whyro Sablenk
mkch thor...
crtnya bagus, ending-nya bikin nyesek, harusnya bikin ending mereka bs bersama lg thor...
fien: endingnya diambil dari kisah nyata ditambahkan bumbu2 menjadi karya fiksi kak 🥰
terima kasih kak untuk dukungannya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!