Gadis Malang Milik Tuan Kejam

Ibu Marni mengajak Lisa memasuki rumahnya dan menyiapkan teh untuknya.

"Lisa..Bagaimana dengan hidup mu saat ini??Apakah ibu mu masih terus bersikap kasar padamu??" tanya ibu Marni yang tiba-tiba membahas ibu Lisa.

Seketika membuat Lisa sedikit bingung dengan pertanyaan ibu Marni.dan Lisa hanya tersenyum.

"Kenapa ibu tiba-tiba bertanya begitu??"Tanya balik Lisa.

"Sejujurnya sampai saat ini ibu sangat mengkhawatirkan keadaanmu Lisa..Ibu merasa kasihan dengan mu,karna harus hidup bersama seorang ibu yang sama sekali tidak memperdulikan mu..Ibu bicara seperti ini karna sejak kamu kecil ibu sudah tahu bagaimana kamu menjalani hidup.."Ungkap ibu Marni panjang lebar.

Sesaat Lisa terdiam menunduk.

"Apakah kamu masih akan tetap bertahan hidup seperti itu terus Lisa??Apakah kamu tidak memikirkan masa depan mu??Maaf,kalau ibu lancang karna mencampuri urusan kehidupan pribadimu..Itu karna ibu sudah menganggapmu seperti anak ibu sendiri ."Ujar ibu Marni lagi.

"Sejujurnya aku juga lelah hidup seperti ini bu tapi kembali lagi..Melihat aku dibesarkan oleh ibu ku..Dan dia juga adalah ibu kandung ku..Aku seakan tidak bisa meninggalkan dia begitu saja..Walau pun dia sangat membenci ku..Dan tidak tahu kenapa ibu ku sampai harus membenciku dan menganggap ku sebagai anak pembawa sial.." jawab Lisa dengan pilu dan menundukkan kepalanya.

Ibu Marni pun hanya menghela nafas sambil menatap kasihan pada Lisa.

"Ibu berharap kehidupan mu bisa berubah lebih baik Lisa..Tidak hidup seperti ini terus..Kamu anak yang baik dan tulus..Ibu yakin suatu saat ada seseorang yang bisa membuatmu lepas dari semua yang sudah kamu jalani selama ini."Ucap ibu Marni memberi dukungan pada Lisa.

Lisa hanya tersenyum dengan ucapan ibu Marni.

"Terima kasih bu.." jawab Lisa.

Tanpa terasa obrolan Lisa dan ibu Marni sudah terlalu lama.Hingga menghabiskan waktu seharian.Lisa pun berniat akan pulang kerumahnya.

"Lisa pamit pulang ya bu.." ucap Lisa berpamitan.

"Iya Lisa..Jika ada apa apa,datang lah kerumah..Ibu pasti akan menerima mu dengan terbuka.."Jawab ibu Marni.

"Terima kasih untuk kebaikan ibu..Lisa pamit bu." ujar Lisa sambil tersenyum.

"iya Lisa.."Jawab ibu Marni.

Setelah berpamitan,Lisa pun pulang kerumah.Sebelum sampai rumah,sesaat ia menghentikan langkah kakinya.Karna ia merasakan perasaan yang tidak tenang.Ia sedikit merasa cemas,tapi tidak tahu apa yang harus ia cemaskan.

'Kuharap tidak terjadi sesuatu padaku ..Tapi apakah ibu akan melakukan hal itu lagi padaku??'batin Lisa melamun

Dan disaat ia melamun,tiba tiba saja ia dikejutkan oleh Icah dari dari belakang,dengan menepuk bahu Lisa.

Buk..

Sontak membuat Icah terkejut.

"Sedang apa kamu disini??Kamu lagi melamun..?" tanya Icah penasaran.

Lisa hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah..Ayo kita pulang.." ajak Icah.

Namun langkah Lisa masih terhenti,membuat Icah menatap bingung.

"Kenapa Lis??" tanya Icah.

Lisa pun hanya diam sambil melihat Icah.

******

Tiba dikantor,Juan mendatangi Sean yang tengah sibuk dengan banyaknya pekerjaan.

"Tuan..Saya sudah mengantarkan nona Lisa pulang kerumahnya." sahut Juan memberitahu.

Sean melirik kearah Juan.

"Oke..Dan cari tahu siapa gadis itu sebenarnya.." jawab Sean sambil memberi perintah pada Juan.

"Baik tuan..Saya permisi."Jawab Juan mengangguk dan akan pergi.

Namun..

"Tunggu.." sahut Sean memanggil Juan.

Juan pun langsung menoleh.

"Rebut semua aset harta yang dimiliki Mattew..Aku yakin uang itu tidak hanya ia gunakan untuk wanita saja..Dan biarkan keluarganya hidup menderita diluar sana.." ujar Sean kembali memberi perintah pada Juan.

"Baik tuan..Akan segera saya bereskan." jawab Juan.

Sean pun menyuruh Juan pergi tanpa berbicara apa pun lagi.

Juan yang sudah keluar dari ruangannya,sesaat merasa bingung dan heran.

Sebab Sean menyuruh dirinya untuk mencari tahu tentang Lisa.

'Apa yang sedang direncanakan tuan muda ya??' batin Juan sesaat melamun

Dan saat ia sedang melamun,tiba tiba saja seorang wanita muda menghampirinya dengan menunjukkan senyuman yang lebar.

"Hai tampan.."Sapa wanita bernama Angela.

Seketika membuat Juan menatap datar dan malas.Karna dia merasa terganggu jika Angela selalu muncul dan mencoba mencari perhatiannya.

"Apakah malam ini kau sibuk??Maukah kau menemaniku menonton film dibioskop??" tanya Angela yang ingin mengajak Juan.

"Tidak..Aku sibuk.." jawab Juan cuek.

"Huh..Kenapa kau selalu saja sibuk setiap aku mengajak mu keluar ??Apa tidak bisa sekali saja kau menerima ajakan ku??" tanya Angela sambil mengeluh manyun.

"Bahkan jika aku punya waktu pun aku tidak akan pernah menerima ajakan mu Angela..Tolong berhentilah menganggu ku.." ucap Juan memberi tanggapan yang tegas dan datar.

"Memangnya kenapa??Kenapa kau begitu sinis padaku??Apa yang kurangnya dari ku Juan??Aku cantik,aku pintar,bahkan posisi pekerjaanku lebih tinggi darimu.." ujar Angela dengan percaya dirinya.

Sesaat Juan hanya tersenyum meremehkan.

"Justru karna kau terlalu cantik,membuatku tidak berminat padamu Angela..Dengan wanita berponi barcode..Berhenti lah terus mendekatiku,karna kau sama sekali tidak masuk dalam kategori pilihan ku..Paham.." jawab Juan sambil tersenyum dan menepuk bahu Angela sebelum pergi.

Dan Juan pun akhirnya pergi meninggalkan Angela begitu saja.

Sementara Angela hanya menatap sendu dengan penuh kekecewaan.

"Pria berhati dingin dan cuek..Sulit sekali membuat mu takluk..Heeemmm..." ujar Angela bicara pada dirinya sendiri.

...****************...

Vina terlihat berjalan mondar mandir seperti setrikaan.Menunggu Lisa yang masih belum juga pulang kerumah.Perasaan kesal dan amarah yang saat ini masih menyelimuti dipikirannya ,sengaja dia pendam.Agar ia bisa meluapkan seluruh amarahnya pada Lisa,saat Lisa akan pulang nanti.

"Kemana gadis sialan itu?Kenapa dia masih saja belum pulang??".

"Apa jangan jangan dia tidak berani pulang??Awas saja jika dia berani tidak pulang..Aku tidak akan mengampuni mu gadis sialan." gerutu Vina yang merasa tidak tenang.

Bukan karna memikirkan keadaan Lisa,tapi ia memikirkan nasibnya jika ia tidak mengembalikan uang Clara.Dan berniat ingin menjual Lisa kembali pada mucikari yang lain.Dengan bayaran yang lebih tinggi dari Clara.

Sementara Lisa pun menceritakan semua yang terjadi padanya pada Icah.Karna Icah terus mendesak Lisa agar terbuka padanya.Sebab Icah tahu jika Lisa sedang menyembunyikan sesuatu dari nya.

"Hah??Kamu serius??Apa aku tidak salah dengar Lis??" tanya Icah begitu terkejut saat Lisa menceritakan semua yang terjadi padanya.

Lisa hanya mengangguk pelan.

"Bego..Tolol..Ibu macam apa yang tega menjual putri kandungnya pada laki laki hidung belang??Ini benar benar gila Lisa..Bang*at banget kelakuan ibumu.." umpat Icah meluapkan amarahnya dengan mengeluarkan kata kata kasar tentang ibu Lisa.

Lisa hanya terdiam dan menunduk.

"Ini sudah kelewatan Lisa,kamu harus bertindak..Jangan diam saja..Seharusnya kamu buat laporan polisi..Karna ini sudah tindak pidana..Melanggar undang undang memperdagangkan manusia..Dan yang membelimu juga akan kena pidana.." ujar Icah menjelaskan.

"Jangan Cah...Aku tidak tega melakukannya..Dia ibuku,aku tidak mau durhaka padanya..Bagiku aku sudah bersyukur bisa selamat dari lelaki gendut itu.." jawab Lisa yang menolak saran Icah.

"Kamu ini bagaimana??Yang durhaka sebenarnya itu ibumu,bukan kamu..!!!Kalau kamu tidak bertindak,itu tidak akan membuat ibu mu sadar..Dia akan seterusnya melakukan hal itu padamu..Menghancurkan masa depan mu,melayani nafsu bejat buaya-buaya sialan diluar sana..Dan ibumu menikmati uang haram yang membuatmu hanya akan mendapatkan dosa selamanya .." ujar Icah memberi peringatan pada Lisa dengan perasaan kesalnya.