NovelToon NovelToon
Tragedi Dimalam Pertama

Tragedi Dimalam Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Diyuta

Siapa sangka malam pertama yang seharusnya indah bagi pasangan yang baru saja menikah justru menjadi malam yang sangat mengerikan sekaligus menyakitkan karena suaminya tak sengaja terbunuh dalam perkelahian menyelamatkan dirinya.

Apa motif pembunuhan yang sebenarnya,siapa yang membunuh dan bagaimana nasib istrinya itu?
Ikuti kisah selengkapnyaa karna akan ada ketegangan,air mata,cinta dan juga dendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6

 Satu Minggu berlalu sejak kepergian Abrar, Azra yang masih diliputi duka masih saja mengurung diri didalam kamar.Ia bahkan tak makan dan minum dengan baik.

Art yang datang pulang pergi dua hari sekali sampai harus menginap dirumah itu demi sang nyonya yang sebenarnya masih menjadi nona karna segelnya masih belum terbuka meskipun ia sudah menikah.

" Bu,ayo turun kita jalan-jalan keluar.Ibu coba liat wajah ibu dicermin.Mata ibu sembab dan sayu.Biar ibu seger ayo bibi antar ibu kesalon.Bapak pasty sedih diatas saja jika melihat ibu dengan keadaan begini." ucap Bu Mun dengan lemah lembut.

Bi Mun baru beberapa bulan ditugaskan bersih-bersih dua hari sekali dirumah Abrar.Namun hari dimana terjadinya perampokan itu Bu Mun tidak datang lantaran satu hari sebelumnya rumah sudah dibersihkan.Baru siang bi Mun datang dan melihat keadaan Azra yang memprihatinkan.

" Tapi bi,aku.."

" Bu,sudah tujuh hari semenjak kepergian bapak ibu hanya mandi,ibu kurang makan,ibu jarang minum.Rambut ibu sangat kusut Bu,gapapa Bu ayo bibi antar." ucap Bi Mun.

Azra menatap wajahnya dari pantulan cermin.Ditatapnya wajah yang pucat dan tampak kusam,rambut panjang yang tak ia rawat selama beberapa hari terlihat sangat kusut.Bahkan kantung mata Azra terlihat sangat jelas.Sesaat Azra melihat dirinya seperti odgj.Tatapan mata yang kosong membuatnya terlihat semakin memprihatinkan.

" Baik bi,kita kesalon diujung jalan saja.Apa bibi sudah selesai dengan pekerjaan bibi?" tanya Azra dengan suara yang terdengar masih serak dan lemah.

" Sudah Bu,ibu tunggu disini biar bibi yang ambil tas ibu." Bi Mun lantas menuju kelantai atas kekamar utama dirumah berlantai dua itu.

Lain dengan Wulan dan Amira yang selalu tampil cantik meskipun dalam keadaan berduka,bahkan dua wanita tersebut baru selesi acara kumpul-kumpul bersama teman sosialitanya dengan kedok arisan.Yang sebenarnya perkumpulan wanita-wanita tersebut adalah wadah untuk ajang pamer dan juga ajang hura-hura.Mereka selalu bersaing dalam hal fashion.Tak tanggung tanggung bahkan mereka sering kali wara Wiri keluar negri hanya untuk acara liburan yang tak penting.

Para suami bekerja keras demi mencukupi gaya hidup hedon kedua wanita tersebut.

" Mba,semenjak dari pemakaman kita tidak pernah bertemu lagi dengan Azra.Bahkan kita sama sekali gak tau gimana kabar tuh perempuan sekarang!" ucap Wulan membuat Amira seketika teringat jika dia punya menantu yang ditinggalkan putranya.Wanita yang seharusnya jadi tanggung jawabnya setelah kepergian putranya.

" Gimana kalau kita sekarang kerumah Abrar lan,enak aja dia mau enak-enakan menikmati harta peninggalan anakku." Ucap Amira yang langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh Wulan.

Dua wanita paruhbaya itu langsung mengemudikan mobilnya dan menuju kearah rumah Abrar.

Kurang lebih 35 menit perjalanan mereka menuju rumah Abrar kini mereka sampai tepat didepan rumah Abrar.Dalam waktu bersamaan Azra dan Bu Mun juga baru sampai didepan rumah.

" Bu,seprtinya ada tamu." Ucap Bi Mun yang langsung membuat Azra menoleh dengan cepat.

Azra tersenyum kala melihat siapa yang datang berkunjung kerumahnya.Namun kenyataan yang Azra dapatkan tampaknya lain.Dua orang wanita paruhbaya itu datang bukan untuk membalut luka hatinya namun justru memberi luka baru.

" Oh begitu kelakuan kamu yaa! Suami kamu baru tujuh hari,tanah makakamnya masih basah dan kamu sudah keluyuran!" Sentak Wulan dengan nada bicara yang sangat kasar.

" Dari mana saja kamu!" tanya Amira dengan nada tinggi.

" Masuk dulu mi,bunda." Azra tetap bersikap baik kendati hatinya terasa ngilu dengan apa yang Wulan tuduhkan.

" Tanpa kamu minta pun kamu mau masuk,jangan sok berlaga jadi nyonya.Ini rumah mendiang putraku,kamu tidak berhak atas apapun." ucap Wulan membuat bi mun mengusap dadanya.

Wulan dan Amira melenggang masuk kedalam rumah mendahului Azra setelah bi Mun membuka pintu.

Sementara Azra mengikuti dari belakang.

" Mau minum apa mi,bunda?" tanya Azra masih dengan nada suara yang lembut.

" Heii apa-apan ini Azra,kamu baru nyalon iyaa?Astaga Azra!" Teriak Wulan kala tak sengaja melintas dibelakang Azra,wangi rambutnya tercium hingga keindra penciuman Wulan.

" Apa nyalon! Azra kamu tau tidak wanita yang baru ditinggal suaminya sebelum genap 40 hari itu dilarang keluar rumah,ini kamu malah nyalon buat apa Azra? Baru beberapa hari jadi janda udah klayaban kemana-mana.Gatel kamu gatel?" Bentak Amira sbari mengacak acak rambut Azra yang tergerai indah.

" Awh sakit mi,ampun!" rintih Azra.

Bi Mun yang sudah berada didapun lantas tergopoh gopoh lari kedepan mendengar teriakan majikannya.

" Maaf nyah itu bukan salah Bu Azra.Tadi bibi yang ajak Bu Azra kesalon.Keadaan ibu tadi sangat memprihatikan,rambutnya kusut wajahnya kusam.Ibu tidak makan dan minum dengan baik,ibu juga tidak istirahat dengan baik maka dari ibu bibi ajak ibu kesalon biar badan ibu segar.Ini saja ibu dari pagi belum makan dan minum apapun,setiap hari ibu menghabiskan waktunya dengan mengurung diri dikamar.Ibu nangis dan tatapan matanya selalu kosong nyah.Jika mau disalahkan biar salahkan bibi saja." Ucap Bi Mun yang benar-benar tak tega melihat Azra diperlakukan kasar dan dibentak oleh mertuanya.

" Diem kamu bi! Pembantu gak usah ikut campur,kalian itu sama saja.Dari kasta yang sama,dari golongan yang sama.Enak ya numpang hidup dirumah anak saya!" Kata-kata Amira terdengar semakin kasar.

Ditengah keributan itu tiba-tiba Natan datang membuat dua wanita yang sedang mendidih hatinya itu seketika mereda.

" Loh mami,bunda kalian disini?" Sapa Natan.

" Seharusnya bunda yang tanya untuk apa kamu disini Hem!" Cecar Wulan pada Natan.

" Natan dateng sama ayah dan papih karna ada yang mau kami bicarakan sama Azra.Tadi papi bilang mami dan bunda lagi pergi arisan makanya Natan gak telfon bunda.Tapi Natan kirim pesan ko.Coba bunda cek!" ucap Natan.

Wulan lantas mengambil benda pipih dalam tas mahalnya,benar saja ada panggilan tak terjawab dari nomor suaminya dan pesan dari Natan.

" Bun, nanti kalau udah selesai arisan langsung kerumah ka Abrar ya,ada yang mau Natan bicarakan dengan kalian semua.Nanti ada papih dan juga ayah.Bunda ajak mamih sekalian."

" Em,iya bunda baru buka.Memangnya apa yang mau kamu bicarakan dengan kami.Bisa-bisanya kamu mengumpulkan kami dirumah ini!" Tanya Wulan penuh selidik.

Natan menghela nafas panjang,setelahnya ia menatap wajah semua orang secara bergantian.

Detik berikutnya Natan meminta semua orang untuk duduk.

" Maaf jika Natan sudah menganggu waktu kalian,tapi ada hal penting yang mau Natan sampaikan.Sebenarnya...

Bersambung......

1
Bening Hijau
bu wulan belum tahu si natan nih
Bening Hijau
harta!harta! dan harta! selalu itu2 mulu yang di bahas
Bening Hijau
sedih banget part ini
Nurfida Anggraini
lanjut dong athor
Atha Diyuta: dtunggu ka
total 1 replies
Selviana
🌹🌹🌹 untuk author nya supaya lebih semangat 💪🥰🥰
Atha Diyuta: mksh kk
total 1 replies
Selviana
semoga Azra membuka hatinya untuk Natan
Selviana
lucu... lucu... lucu aku suka
Selviana
tarik sis....
Selviana
Kamu ini ya Natan terlalu pede
Selviana
mungkin cacing kelaparan 😄😄😄😄
Selviana
ngeselin juga nih Ardi
Selviana
syukurlah Azra bisa tersenyum lagi dengan candaan Natan
Selviana
berarti wulan menampar Natan terlalu keras sampai bibirnya berdarah.Kenapa Wulan kasar begitu ya sama anak sendiri?
Selviana
Sabar Natan, emang sakit saat orang kita cintai masih memikirkan orang yang sudah meninggal
Bening Hijau
2 iklan untuk mu,,
bca nya w nangis
Atha Diyuta: mksh kk
total 1 replies
Bening Hijau
awal2 udah buat penasaran ajah
Dewi Payang
5🌹buat Jamilah dan pasukan jandanya🫰🫰
Dewi Payang: Ma sama kak🙏
Atha Diyuta: mksh kk
total 2 replies
Dewi Payang
Mereka polisi?
Dewi Payang
Untung ada Jamilah dannpasukaan jandanya👍👍
Dewi Payang
Udah kebal mereka Za
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!