NovelToon NovelToon
Oh My Boss

Oh My Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: NovitaEdi Mboknya Gavriel

Menceritakan kisah cinta antara bos dan assisten pribadinya. Dimana mereka dulunya adalah teman dekat sewaktu sekolah dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NovitaEdi Mboknya Gavriel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Bos Baru

Klik.

Pintu rumah Aiko terbuka. Masuk seorang gadis yang merupakan teman serumah Aiko. Dengan wajah kusut ia masuk dan langsung melempar tubuhnya ke sofa. "Hari ini capek banget.." keluhnya. Hari ini ia harus kerja lembur karena harus menyelesaikan pekerjaannya.

"Udah pulang? Nih aku bikinin teh!" Aiko menyodorkan gelas yang ia bawa kepada Nayla, teman serumahnya.

"Thank you.." Nayla segera menyeruput minuman hangat tersebut. Dia benar-benar merasa haus dan capek.

"Aku capek banget. Ish, kurang ajar emang tuh si bos baru.

"Bos baru?"

"Em.." Nayla dengan cepat menganggukan kepalanya.

"Di hotel ada bos baru, katanya anak pemilik hotel. Dia tuh rese banget. Kita semua dimarahi dan bahkan dia memecat koki baru dan beberapa karyawan hotel. Memaksa kita untuk lembur. Ih nyebelin banget.." Nayla merasa sangat kesal dengan bos barunya tersebut. Selama ini, dia memang tidak pernah lembur. Jadi dia merasa kesal karena ulah bos barunya tersebut.

"Lagian kenapa sih harus di rombak? Orang hotel itu udah hampir bangkrut.." kata Nayla lagi.

"Huss jangan gitu. Kalau bangkrut, kamu mau kerja dimana? Cari pekerjaan sekarang susah tahu." sahut Aiko. Ia sudah merasakan betapa sulitnya mencari pekerjaan.

"Iya sih.. Oh ya, gimana? Kamu udah dapat pekerjaan?" Aiko menggelengkan kepalanya sembari tersenyum pahit.

"Ah yang sabar.." Nayla memeluk sahabatnya itu.

"Oh ya, kamu coba lamar di hotel tempatku kerja aja!" Nayla baru ingat kalau hotel tempatnya kerja ada lowongan. Dan kebetulan bos barunya juga mencari karyawan baru.

"Tempat kamu ada lowongan?" Nayla mengangggukan kepalanya dengan cepat.

"Tapi nggak tahu di tempatkan di bagian apa.."

"Nggak masalah, yang penting aku dapat pekerjaan dulu." Aiko mulai bersemangat. Akhirnya ia akan mendapat pekerjaan. Ia pun merasa lega.

"Oke, besok bawa lamaran kamu! Ikut aku ke hotel!" dengan semangat Aiko mengganggukan kepalanya.

****

Keesokan harinya.

Pagi-pagi sekali Aiko sudah bangun dan bersiap. Saking senangnya ia akan mendapat pekerjaan baru. Pasalnya sudah seminggu ia menganggur. Aiko berdiri di depan cermin dengan tersenyum bahagia. Senyuman manis terlihat begitu jelas. "Aku yakin aku akan dapat pekerjaan. Setidaknya agar tidak membebani Nayla terus-terusan." gumam Aiko.

"Nay, ayo bangun!" Aiko membangunkan Nayla yang masih tidur.

"Masih jam segini kenapa udah ribut sih, Ai.." gerutu Nayla yang masih mengantuk. Ia masih menguap berkali-kali.

Klik.

Pintu rumah itu terbuka. Masuk seorang wanita berpakaian rapi. Dia menatap Aiko yang berdandan rapi. Ia bahkan memutari Aiko berkali-kali. Seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat. "Rapi amat neng? Mau kemana?" tanya Lala, salah satu sahabat Aiko selain Nayla.

Dulunya rumah itu tempat tinggal mereka bertiga. Namun Lala sekarang tinggal bersama suaminya. Namun, meskipun sudah berkeluarga, Lala masih sering main ke rumah tersebut.

"Cari kerja dong. Doain aku ke terima yak!" jawab Aiko penuh semangat.

Lala melihat jam tangannya. Masih pagi. "Jam segini?" Lala terheran, karena bahkan Nayla masih tidur.

"Bukannya kemarin kamu bilang mau istirahat karena capek nggak dapet-dapet pekerjaan?"

Kemarin Aiko memang mengirim pesan seperti itu ke Lala. Karena mungkin saking frustasinya Aiko kemarin sebelum Nayla mengajaknya bekerja di tempat yang sama dengannya bekerja.

"Iya sih. Tapi kata Nayla ada lowongan di hotel tempat Nayla kerja. Makanya doain supaya aku ke terima!" kata Aiko.

"Kamu dari mana? Anterin Chika ke sekolah?" tanya Aiko.

"Hmm.. Sekalian anter sarapan buat kamu dan Nayla." Lala mengangkat bungkusan yang ia bawa.

"Ahh maacih.. Tahu aja kalau aku lagi bokek.." Aiko menerima bungkusan itu dengan senang.

Tak lama, Nayla pun bangun. Ia melihat Aiko dan Lala sedang mengobrol sembari makan. Ia pun segera beranjak dan ikut makan bersama kedua sahabatnya. "Tau aja kalau tanggal tua.." ucap Nayla sembari memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Tadi masak banyak tapi nggak habis, terus aku keinget kalian berdua, ya udah aku bawa sekalian anter Chika sekolah." Lala menjelaskan. Padahal sebenarnya ia memang sengaja masak banyak untuk kedua sahabatnya.

"Emang di hotel Moonlight ada lowongan? Bukannya hotel itu udah mau bangkrut?" Lala masih penasaran.

"Hmm... Bos baru mau buat Moonlight ramai lagi katanya."

Selesai sarapan, Nayla segera mandi dan bersiap berangkat kerja. Ketiga wanita tersebut berangkat bersama, meskipun mereka tidak sama tempat kerjanya. Lala bekerja di sebuah toko tas, sementara Nayla menjadi resepsionis di hotel Moonlight. Tapi jarak antara toko tempat Lala bekerja dengan Hotel Moonlight tidak terlalu jauh dan searah juga.

"Tunggu disini dulu!" Nayla meminta Aiko untuk menunggu dirinya. Ia kemudian pergi menemui wakil direktur untuk menyerahkan lamaran Aiko.

"Dia mau kerja jadi apa aja." kata Nayla kepada wakil direktur. Wakil direktur tersebut sudah lama bekerja di hotel tersebut. Begitu juga Nayla, jadi mereka cukup dekat dan Nayla tidak sungkan.

Wakil direktur bernama Fahri tersebut menganggukan kepalanya sembari menerima lamaran milik Aiko. "Aku serahin ke bos dulu.." katanya.

"Kalau langsung interview, orangnya ada kok, nunggu di depan." kata Nayla dengan senang.

Fahri kembali hanya menganggukan kepalanya. Kemudian ia masuk ke dalam ruangan Shaka. Meletakan lamaran Aiko di mejanya.

Setengah jam kemudian. Seorang pemuda masuk ke dalam hotel dengan langkah yang gagah. Sayangnya, Aiko hanya melihat punggungnya saja. Karena dia sedang mainan handphone. "Dia siapa?" tanyanya hanya dengan gerakan mulut.

"Bos.." jawab Nayla juga dengan gerakan mulut.

Aiko pun melongo. Dari perawakannya, bos itu terlihat tampan dan sepertinya masih muda. "Oh..." Aiko menganggukan kepalanya.

Tak lama kemudian, Fahri menemui Nayla dan mengatakan jika bos mereka ingin menemui Aiko, si pelamar pekerjaan. Nayla yang merasa senang langsung menarik Aiko yang menunggu di lobbi. "Ini Aiko temen aku. Tolong ya pak Fahri?!" kata Nayla dengan maksud yang jelas.

Fahri lalu membawa Aiko ke ruangan Shaka. Langkah kecil itu penuh semangat, senyuman terus mengembang di wajah manisnya. Hembusan nafasnya mulai tenang dan tentu saja ia merasa senang karena pada akhirnya dia akan mendapat pekerjaan. Sehingga ia tak perlu merepotkan teman-temannya.

Tok. Tok. Tok.

Setelah mengetuk pintu tiga kali. Fahri langsung masuk ke dalam ruangan tersebut. "Ini yang ingin bekerja di hotel kita pak." kata Fahri.

"Apa niat kamu bekerja di hotel ini?" tanya Shaka. Namun anehnya, Shaka tidak menampakan wajahnya, dia membelakangi Aiko dan juga Fahri.

"Tidak ada niat lain pak, hanya ingin bekerja mencari uang." jawaban yang realitis dari Aiko. Tujuan bekerja kan memang untuk mencari uang.

"Kamu pernah menjadi assisten pribadi?"

"Iya.." awalnya Aiko sangat antusias, namun melihat kelakuan Shaka yang terus bicara tapi membelakangi dirinya. Membuat Aiko menjadi kesal. Dia menganggap Shaka tidak sopan.

"Berapa lama?"

"Sekitar satu setengah tahun."

"Kalau gitu, kamu jadi assisten pribadi aku mulai sekarang. Silahkan ikut Fahri untuk menanda tangani kontrak!" mata Aiko terbelalak. Ia malah bengong karena diterima kerja dengan begitu mudah. Padahal selama seminggu kemarin, ia sangat kesulitan mencari pekerjaan.

"Bapak serius?"

"Ya. Apa aku batalkan aja?"

" Jangan pak!!" spontan Aiko berseru.

"Terima kasih pak. Jadi kapan saya mulai kerja?"

"Besok."

Aiko benar-benar merasa bahagia. Ia kemudian mengikuti Fahri untuk menanda tangani surat kontrak kerja. Ia bahkan melupakan sikap tak sopan Shaka begitu saja. Yang paling penting ia keterima kerja.

Begitu Aiko keluar dari ruangannya. Shaka mulai memutar kursinya. Wajahnya nampak ceria dan berseri. Entah apa yang membuatnya begitu bahagia.

1
❤ Nadia Sari ❤
Aduh Aiko napa terjadi adegan 21+sblm waktunya takut Rino ancam Shaka untuk menikah dgn wanita pilihan Rino lho 😟
❤ Nadia Sari ❤
Ya udah Rino sama Silvi aja 😜😆
Patrick Khan
..reza baik juga ternyata di balik sikapnya yg ambisius
❤ Nadia Sari ❤
Napa Rino gak sama Silvi aja 😆
❤ Nadia Sari ❤
Rino oh Rino pengen dirinso rasanya 😜
Patrick Khan
.lnjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Malah cocokan David en Aiko..Sama2 kocak dan nyambung 😄
Patrick Khan
.aku suka🥰
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Reza ayo mandiri tanpa Rino dan bisa menikahi Riska 🙏
Marlina
Luar biasa
❤ Nadia Sari ❤
Reza ini kasihan udah mamanya dimadu, meninggal, eh pacarnya diancam...Rino oh Rino jahat bener sih jadi ayah... Aku berharap Reza mengundurkan diri dari jabatannya biar Rino kelimpungan...Yuk bisa Reza berjuang dengan kaki sendiri 🫠
❤ Nadia Sari ❤
Lama2 David sama Lala nih gpp toh chika nyaman 🥰
❤ Nadia Sari ❤
Ini mah acara kebersamaan ... Sabar ya Shaka😁
❤ Nadia Sari ❤
Shaka ... Shaka .. Kau mlh ngomong Dewi pacarmu tapi Aiko istrimu harusnya kamu tegas mengatakan kalo Dewi pacar boongan ntar Aiko pergi ke luar negri nyesel deh
Patrick Khan
.lanjut kak
❤ Nadia Sari ❤
Ayo Aiko jangan tujunjukkin cemburumu lagi 😊
❤ Nadia Sari ❤
Aiko ayo belajar lupain Shaka walau mereka acting tapi kamu khan gak tau ayo bikin kamu bahagia😘
Patrick Khan
.shaka main sosor aja😂😂😂
Patrick Khan
.apa dewi merencanakan sesuatu..🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!