Seorang pengusaha wanita yang sangat sukses dan merupakan ketua dari organisasi mafia yang paling disegani tiba-tiba mengalami peristiwa yang mengubah hidupnya, jiwa yang penuh kekuatan dan kekuasaan itu terlempar kembali ke masa lalu.
Tiba-tiba saja, dia menemukan dirinya berada di tubuh seorang gadis cantik yang terabaikan setelah ibunya tiada. Ayahnya bahkan lebih memilih mengabaikannya demi kebahagiaan dengan istri dan putri barunya.
Terjebak dalam kehidupan yang sama sekali berbeda, dia harus berjuang tidak hanya untuk menemukan cara kembali ke masa kini, tetapi juga untuk menemukan kebahagiaan bagi pemilik tubuh yang di tempatinya.
Dengan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya, dia memulai perjalanan penuh tantangan untuk menemukan jati dirinya yang sejati dan menghadapi konsekuensi masa lalu yang terus mengikuti langkahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Transmigrasi
Selamat datang di karya baru author, cerita transmigrasi sesuai permintaan readers. Jangan lupa dukungannya ya ☺️ bebas hujat sepuasnya, tapi dilarang memberikan rating buruk.
...----------------...
Sinar matahari menerobos masuk di antara celah-celah pepohonan, membuat seorang gadis terusik, dia menggeliatkan tubuhnya sambil sesekali menguap, memperhatikan sekeliling sambil mengerutkan dahinya.
"Dimana ini?" sebuah kalimat meluncur begitu saja dari bibir tipisnya, namun tak lama kemudian dia berjalan menuju sungai yang tak jauh dari tempat itu. Berniat untuk mencuci wajah sekaligus membersihkan diri, namun matanya tiba-tiba saja melotot dengan mulut yang menganga. Dia berteriak dengan sangat kencang, dan baru saja menyadari jika wajahnya telah berubah.
Aaargh...
Amelia Ricardo, seorang pengusaha wanita berusia 27 tahun sekaligus ketua mafia yang terkenal memiliki jiwa kejam, dikelilingi ribuan pengikut, memiliki harta berlimpah, dengan tangan dinginnya, dia berhasil menyingkirkan satu persatu kerikil dan duri tajam yang menghalangi jalan menuju puncak.
Namun pada akhirnya, tubuh yang penuh kekuatan tersebut harus mengalami sebuah insiden yang tidak terduga, jiwanya tiba-tiba saja terlempar ke dalam tubuh seorang gadis muda berusia 15 tahun yang bernama Xia Lin, seorang gadis yang sangat malang, memiliki jalan hidup yang tragis, terlahir dari keluarga bangsawan, namun dia harus terusir dari kediaman setelah mendapatkan fitnah dari saudara tiri dan juga ibu tirinya.
Serentetan ingatan pemilik tubuh mulai berdatangan, membuat gadis itu terus saja mengerang kesakitan sambil sesekali mengusap wajahnya dengan kasar. Bagaimana mungkin dia yang memiliki kekuasaan begitu besar harus menjalani kehidupan yang penuh penderitaan? Meskipun tubuhnya ringkih dan lemah, namun jiwa yang mengisinya saat ini bukanlah gadis bodoh yang sama.
Amelia Ricardo terlahir sebagai seorang wanita bertangan besi, dia berhasil menghancurkan seluruh saingan bisnisnya hanya dalam jentikan jari dan sekarang dia kembali dihadapkan dengan masalah baru, kehidupan yang sangat tidak dia inginkan, namun mau tak mau harus dia jalani.
Mungkinkah saat ini tuhan tengah menghukum dia karena terlalu banyak melenyapkan orang-orang yang tidak berdosa? Namun dengan memasuki tubuh gadis itu, dia berjanji di dalam hati akan memberikan pembalasan dan pelajaran yang setimpal, terhadap orang-orang yang selama ini telah banyak menyiksa pemilik tubuh aslinya, hingga jiwanya meraung, memohon dan meminta, agar mendapatkan keadilan.
Dengan langkah kecil, Amelia yang kini berada di dalam tubuh Xia Lin kembali ke arah sungai, membasuh wajahnya, kemudian melompat dan berenang. Untuk sementara, dia akan tetap tinggal di hutan, mencoba untuk meneruskan hidup sambil meningkatkan kembali kemampuan yang dia miliki di kehidupan sebelumnya.
Berbekal tekad yang kuat, Xia Lin akan merubah pandangan seluruh dunia yang menganggap dirinya sebagai seorang gadis rendah, karena fitnah kejam yang diberikan oleh ibu tiri dan juga adik tirinya.
Tidak apa-apa jika dia harus menderita saat ini, namun tunggu di masa depan setelah dirinya bertransformasi kembali menjadi seorang wanita kuat, tidak hanya keluarga bangsawan Xia, bahkan keluarga kekaisaran sekalipun harus membungkukkan badan mereka saat berhadapan dengannya.
Dia bukanlah wanita yang ceroboh, menunjukkan diri untuk mendapatkan cemoohan dari orang-orang, sementara saat ini tubuhnya masih lemah, bahkan tak kan mampu melawan jika sampai ada orang yang melayangkan tangan dan berbuat tidak baik.
Meski sebagian orang merasa takut berada di hutan, namun dia yang selama hidupnya telah menjalani pelatihan seperti seorang militer sejak kecil hanya menganggap hutan sebagai tempat yang aman.
Xia Lin merasa tidak nyaman dengan pakaian yang dia gunakan, terlalu banyak lipatan yang membuat dia kesulitan, hingga akhirnya memutuskan untuk merobek sebagian dari pakaiannya, agar lebih mudah untuk melangkah.
Hari demi hari dia lewati dengan berbagai macam pelatihan yang sangat keras, di bawah terik sinar matahari, gadis itu berlari, memperkuat kekuatan kakinya, melakukan push up 50 kali dan sit up 50 kali.
Pada malam harinya, dia terpaksa harus memasak air, pemilik tubuh sebelumnya tidak pernah berolahraga sama sekali, hingga rasa letih dan sakit mulai terasa di sekujur tubuh. Namun Xia Lin tidak akan pernah menyerah, dia telah berjanji untuk menapakkan kakinya dengan penuh kepercayaan diri, tidak ada waktu untuk mengeluh, kini saatnya untuk dia berjuang semakin keras.
Setiap pagi dia akan berlari hingga beberapa putaran, merangkak di atas jalanan berbatu, menaiki bukit yang curam, bahkan menuruni jurang, semua itu dilakukan hanya untuk membuat tubuhnya semakin kebal dengan berbagai situasi buruk yang mungkin saja terjadi di masa depan.
***
Enam bulan berlalu dengan sangat cepat, tubuh gadis yang dulu lemah kini dipenuhi dengan otot yang kuat, matanya tajam dan dingin, auranya benar-benar menindas. Dia hidup di antara ratusan binatang buas, namun hingga saat ini masih bertahan tanpa terluka sedikitpun.
Kulit yang dulunya putih bersih kini tampak berwarna lebih gelap, terpanggang sinar matahari setiap kali dirinya menggerakkan tubuh untuk mencapai kestabilan kekuatan yang dia inginkan.
Xia Lin tidak akan terburu-buru untuk kembali ke kota kekaisaran, di hutan ini dia telah memiliki tempat yang begitu nyaman, bahkan tidak pernah kekurangan makanan, meski harus mencakar-cakar tanah untuk mencari umbi-umbian atau bergelantungan di atas pohon demi mendapatkan buah-buahan, bahkan berkali-kali menyelam ke dasar air hanya untuk mengejar ikan dan tak jarang dirinya juga berburu layaknya binatang pemangsa.
Hanfu yang dulu dia gunakan sudah tak lagi berbentuk, setelah perubahan pada seluruh otot tubuhnya, gadis itu memutuskan untuk membuat pakaian sendiri yang terbuat dari kulit binatang buas, dia tampil layaknya Tarzan.
Trang...
Trang...
Trang...
Telinga tajam Xia Lin tiba-tiba saja mendengar suara pertarungan tak jauh dari tempatnya, dia baru saja merebahkan diri di atas dahan pohon besar untuk beristirahat, namun sebuah kekacauan membuat mata gadis itu menjadi sangat dingin. Sejak kehidupan pertamanya, dia sangat membenci orang-orang yang suka mengganggu, apalagi di saat tubuhnya menginginkan ketenangan.
Dengan gerakan yang sangat malas, gadis itu bangun, kemudian menajamkan penglihatannya, hingga mata indah itu menyipit. Sebuah pertarungan yang sangat tidak adil, dua orang pemuda tampan yang menggunakan pakaian mewah berhadapan dengan sekitar 30 orang pria berpakaian hitam.
Wajah gadis itu berkedut, selama 6 bulan dia melatih kemampuannya, namun tidak pernah mendapatkan lawan yang setara. Hutan yang begitu luas, hanya ada satu manusia yang berani tinggal, bahkan binatang buas mundur teratur begitu Xia Lin mendekat.
Hati gadis itu bersorak, akhirnya dia mendapatkan samsak tinju yang cocok untuk melatih kekuatan tubuhnya. Dia mematahkan ranting pohon, kemudian melompat dan berdiri tepat diantara kedua orang pemuda berpakaian mewah, sambil menatap tajam ke arah sekumpulan pria berpakaian hitam yang terlihat sangat kaget, karena tidak merasakan kehadiran gadis itu sebelumnya.
"Menyingkir lah gadis jelek!" ucap salah seorang pria berpakaian hitam sambil menatap tajam ke arah Xia Lin, namun gadis itu membalas tatapannya dengan tak kalah tajam.
"Kalian mengganggu waktu istirahatku!" ucap Xia Lin, nadanya terdengar sangat datar, membuat beberapa orang pria berpakaian hitam langsung bergidik.