Kimberly tidak menyangka keluarganya akan tega dan sejahat itu menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang, sedangkan kekasihnya dinikahkan dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui calon suaminya buruk rupa dan lumpuh, di tambah sikap lelaki itu sangat kejam serta Arogant. Tak peduli yang dia siksa lelaki atau perempuan, yang calon suaminya tahu hanya menindas.
Apakah pernikahan mereka berjalan harmonis atau berakhir perceraian?
Ikuti yuk Novelku yang Ke 41
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Mula
"Kimberly." Panggil ke dua orang tuanya bersamaan ketika mereka berada di ruang keluarga.
"Ya." Jawab Kimberly singkat.
"Apakah kamu menyayangi kami?" Tanya Daddy Kevin dengan wajah serius begitu pula dengan istri dan adiknya.
"Tentu saja Dad, memang ada apa Dad?" Tanya Kimberly dengan perasaan tidak enak karena tidak biasanya keluarganya bicara serius ini.
"Daddy mempunyai hutang yang sangat besar dengan Tuan Besar Reyhan? jadi Daddy minta kamu bersedia menikah dengan Tuan muda Raynaud." ucap Daddy Kevin.
"Tuan Muda Raynaud?" Tanya Kimberly dengan wajah terkejut.
Semua orang tahu siapa Tuan Muda Raynaud dia adalah tuan Muda Pertama. Di mana Tuan Raynaud adalah pria buruk rupa akibat wajahnya terbakar ketika salah satu mansion milik orang tuanya terbakar.
Bukan itu saja akibat dari kebakaran tersebut salah satu kakinya terkena hantaman balok membuat Tuan Raynaud menjadi lumpuh.
"Tapi Daddy, Kimberly sudah mempunyai kekasih dan kami berencana bulan depan menikah. Jadi lebih baik Bela saja yang menikah dengan Tuan Raynaud." Ucap Kimberly berusaha menolak permintaan orang tuanya.
"Bela masih kuliah jadi kamu saja yang menikah dan mengenai kekasihmu biarkan saja adikmu yang menggantikan posisimu untuk menikahi calon suamimu." Jawab Mommy Valen.
"Tapi Mom ..." Ucapan Kimberly terpotong oleh Mommy Valen.
"Tidak ada penolakan." Ucap Mommy Valen.
"Apa yang dikatakan oleh Mommy mu benar jadi lebih baik kamu menikahlah dengan Tuan Raynaud." Ucap Daddy Kevin.
"Kakak tenang saja, kekasih Kakak akan aku jaga supaya tidak ada yang berani gadis yang mendekatinya. Terlebih aku sangat mencintai Tio jadi Kakak menikahlah dengan Tuan Raynaud ." Sambung Bela.
Kimberly tidak menyangka kalau keluarganya tega dan sangat jahat karena menjadikan dirinya sebagai gadis pelunas hutang sedangkan dirinya yang mempunyai kekasih di suruh menikah dengan adik tirinya.
Kimberly lebih terpukul ketika mengetahui kalau suaminya buruk rupa dan lumpuh di tambah ternyata calon suaminya sangat Arogant dan sangat kejam tidak membedakan apakah itu pria ataupun wanita semua ma x ti mengenaskan.
Sifatnya yang sangat Arogant dan sangat kejam membuat Kimberly tidak suka karena Kimberly mempunyai hati yang sangat lembut, baik hati dan suka menolong orang yang membutuhkan.
Kimberly tidak pernah menghina atau menjauhi orang yang cacat seperti kebanyakan orang. Hanya saja Kimberly tidak menyangka dirinya akan menikah dengan pria cacat.
Sesuatu yang tidak pernah dipikirkan atau dibayangkan sama sekali. Selama ini dirinya membayangkan menikah dengan pria tampan seperti Tio tapi sepertinya kandas di tengah jalan akibat keluarganya yang egois dimana lebih menyayangi Bela dari pada dirinya.
"Aku ini anak Daddy dan Mommy tapi kenapa Mommy dan Daddy memperlakukan aku seperti anak tiri?" Tanya Kimberly dengan mata berkaca-kaca.
Plak
"Tutup mulutmu! Selama ini kami tidak pernah memintamu tapi kenapa kamu menganggap dirimu sebagai anak tiri?" Tanya Mommy Valen kemudian menampar pipi Kimberly dengan keras.
Kimberly memalingkan wajahnya ke arah samping sambil memegang pipinya yang terasa perih akibat tamparan Mommy Valen.
"Kalau memang bukan lalu kenapa aku merasakan perbedaan kasih sayang antara aku dengan Bela?" Tanya Kimberly.
"Kimberly! Kamu ada dua pilihan menikah dengan Tuan Raynaud atau Daddy jual ke pelelangan dan hasilnya untuk melunasi hutang Daddy, mana yang kamu pilih?" tanya Daddy Kevin menyuruhnya memilih.
Duar
Duar
Bagai petir di siang hari itu yang dirasakan oleh Kimberly, bagaimana tidak ayah kandungnya sangat tega mengatakan itu menjual dirinya untuk membayar hutang.
Tes
Tes
Hati Kimberly sangat hancur hingga tidak berapa lama air mata menetes yang sejak tadi di tahannya. Kimberly hanya tersenyum namun terlihat jelas hatinya sangat terluka tapi keluarganya tidak perduli dengan perasaan Kimberly. Sepertinya perasaan mereka sudah ma x ti membuat Kimberly sangat kecewa dengan keluarganya.
"Baiklah aku akan menikah dengan Tuan Raynaud tapi dengan satu syarat." Pinta Kimberly.
"Apa itu syaratnya? Kamu jangan meminta uang Daddy karena Daddy tidak punya uang." Ucap Daddy Kevin.
"Mommy punya uang dan perhiasan tapi semuanya untuk biaya hidup kami dan biaya pernikahan adikmu dengan Tio. Untukmu Mommy tidak bisa memberikannya walau satu sen pun." Sambung Mommy Valen.
"Daddy dan Mommy tenang saja, Kimberly tidak akan meminta uang satu sen pun. Kimberly hanya minta setelah Kimberly menikah hubungan keluarga kita putus karena Kimberly tidak mau dijadikan pelunas hutang yang ke dua." Ucap Kimberly.
"Apa maksudmu?" Tanya Daddy Kevin dengan wajah terkejut.
"Maksudku jika suatu saat nanti Tuan Raynaud menceraikan aku maka aku akan pergi dari kehidupan kalian dan juga kehidupan Tuan Raynaud. Aku tidak mau lagi menjadi wanita pelunas hutang untuk yang ke dua kalinya." Jawab Kimberly.
"Baik kami setuju." Jawab Daddy Kevin.
"Tapi Dad ..." Ucapan Mommy Valen terpotong oleh Daddy Kevin.
"Daddy sudah setuju dan tidak boleh ada penolakan." Ucap Daddy Kevin.
"Apa yang dikatakan Daddy benar Mom, kita harus menerima permintaan Kimberly." Sambung Bela sambil mengusap punggung Mommy Valen.
Mommy Valen hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar ketika mendapatkan tatapan tajam suaminya terlebih putri kesayangannya menyetujui permintaan Kimberly sedangkan Kimberly pergi meninggalkan mereka menuju ke arah kamarnya.
"Mau kemana kamu?" Tanya Mommy Valen dengan nada kesal ketika melihat Kimberly main pergi saja.
"Kimberly ingin istirahat." Jawab Kimberly sambil melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga menuju ke kamarnya yang berada di lantai tiga.
Sebenarnya di mansion tersebut ada lift tapi Kimberly lebih suka menggunakan tangga sekalian berolahraga. Kini tinggal Daddy Kevin, Mommy Valen dan Bela di ruang keluarga.
"Daddy, kenapa menyetujui Kimberly memutuskan hubungan dengan kita?" Tanya Mommy Valen.
"Kamu juga sama, kenapa menyetujui permintaan Kimberly?" Tanya Mommy Valen dengan nada kesal.
"Mommy sayang, kalau kita tidak setuju permintaan Kimberly yang ada Kimberly tidak akan mau menikah dengan Tuan Raynaud." Jawab Daddy Kevin sambil tersenyum menyeringai.
"Jadi maksud Daddy, sebenarnya Daddy tidak setuju sama seperti Mommy tapi Daddy pura-pura setuju dengan permintaan Kimberly?" Tanya Mommy Valen memastikan.
"Tepat sekali." Jawab Daddy Kevin.
"Kalau kamu Bela?" Tanya Mommy Valen.
"Bela sudah ada rencana agar Tio mau menikah dengan Bela yaitu Kak Kimberly menikah dengan pria yang lebih kaya dan ingin menguasai hartanya. Demi menguasai harta milik Tuan Raynaud, Kak Kimberly memutuskan hubungan keluarga." Jawab Bela sambil tersenyum devil.
"Bagus juga idemu, Mommy sangat suka dengan ide Daddy dan Bela." Ucap Mommy Valen sambil tersenyum devil.
"Seandainya saja Tuan Muda Raynaud wajahnya tidak cacat dan lumpuh, Bela mau dijodohkan karena Tuan Muda Raynaud sangat kaya raya dan hartanya tidak akan pernah habis tujuh keturunan." Keluh Bela.
"Sayang, kamu tidak mungkin menikah dengan pria buruk rupa bukan? Kamu akan di hina dan direndahkan oleh orang lain di tambah setiap hari memandangi suami yang buruk rupa." Ucap Mommy Valen memberikan nasehat.
"Tentu tidak mau Mom, lebih baik Kak Kimberly yang di hina dan direndahkan oleh orang lain di tambah setiap hari memandangi suaminya yang buruk rupa." Ucap Bela.
"Anak pintar." Ucap Mommy Valen sambil mengusap rambut putrinya yang sangat disayanginya.
"Kalau begitu kita istirahat karena besok pagi Daddy akan menemui Tuan Besar Reyhan untuk membicarakan pernikahan Kimberly dengan Tuan Muda Raynaud." Ucap Daddy Kevin.
"Baik Dad." Jawab Mommy Valen dan Bela bersamaan.
Mereka bertiga berjalan ke arah lift karena kamar mereka berada di lantai dua. Lantai dua dan lantai tiga kamarnya sangat luas sedangkan di lantai satu kamarnya tidak begitu luas.