NovelToon NovelToon
Teman Tak Kasat Mata

Teman Tak Kasat Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin
Popularitas:832
Nilai: 5
Nama Author: Putri cobain 347

Deskripsi

Perjalanan hidup seorang gadis perantauan, hidup dikota dengan harapan bisa merubah ekonomi keluarga nya.

Sebut saja Aisha, dia terkenal dengan sikap nya yang terkesan dingin, tak pandai berteman dan sering memilih untuk menyendiri.

Kesendirian itulah yang membuat nya bertemu dengan gadis cantik keturunan Korea.

Pertemuan itu pun akhirnya membuat Aisha nyaman dan memilih untuk berteman dengan gadis Korea yang sebenarnya tidak terlihat oleh mata teman-teman kerja nya.

Bagaimana kisah Aisha yang berteman dengan hantu?
Ikuti keseruan ceritanya hanya di novel karya putri cobain.

Silahkan membaca, ditunggu like komen dan jangan lupa subscribe nya, biar semangat update nya 😃😃🙏 terima kasih sebelumnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebakaran pabrik

Setelah peristiwa kematian Liana, banyak karyawan yang akhirnya mengundurkan diri, entah apa sebabnya, yang jelas mereka merasa sudah tidak nyaman, apa lagi dengan potongan gaji yang seharusnya mereka dapatkan.

"Kalau libur dipotong gaji terus menerus, gimana kita mau dapat uang."

Ucap karyawan yang merasa jika mereka sangat dirugikan pihak pabrik.

"Sabar, mungkin bulan depan tidak akan terjadi seperti ini lagi."

Jawab karyawan lainnya.

"Ahhhh, ogah banget kerja begini, kalau libur harus nya tidak dipotong gaji."

Jawab karyawan yang ingin berhenti bekerja.

Ada beberapa karyawan yang akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja, dan ada beberapa karyawan lainnya yang masih tetap bertahan.

"Aisha, lu mau ikut keluar juga?."

Tanya Rey yang pada Aisha.

"Gua, gua masih butuh Rey, gua belum dapat kerja di tempat baru."

Jawab Aisha yang harus menjadi tulang punggung keluarga nya.

"Oke deh, gua juga ikut lu, mungkin ada baiknya jika kita tetap bersama."

Jawab Rey yang tersenyum pada Aisha.

Begitu juga dengan Asti and the gank, mereka masih tetap bertahan di pabrik itu.

Pagi hari masih biasa saja, hingga kejadian kembali terulang saat hari menjelang malam, lampu pabrik tiba-tiba padam.

"Aisha!, lu dimana Sha?."

Teriak Sean yang naik ke lantai tiga.

Suasana begitu mencekam, suara teriakan ketakutan karyawan jelas terdengar.

Karena ketakutan, banyak karyawan yang terjatuh dari tangga, semua itu terjadi saat karyawan mencoba untuk keluar dari dalam pabrik.

"Rey, gua disini, tolong gua Rey."

Teriak Aisha yang sempat melihat Rey yang berjalan menggunakan lampu senter ponsel nya.

"Aisha!, ngapain lu disini, kenapa lu nggak turun."

Ujar Sean yang berhasil menemui Aisha.

"Aku lihat Rey tadi, dia kearah sana."

Jawab Aisha yang terjatuh bersama dengan karyawan lainya.

Aisha berusaha untuk membangun kan beberapa teman kerjanya yang terjatuh, hanya saja, banyak dari mereka yang pingsan karena jatuh yang cukup keras.

Setelah berhasil keluar dari dalam pabrik, semua karyawan pun menunggu karyawan lainnya yang sedang di evakuasi, namun sayang, ada kebocoran gas yang membuat hancur berantakan isi pabrik.

"Lari, semua karyawan di harap untuk menjauh dari are pabrik."

Teriak petugas kebakaran yang baru saja datang.

"Sean, dimana Rey, Andi dan Adit, kemana mereka?."

Tanya Aisha yang tidak mau diajak keluar dari sana.

"Kita akan mencari nya, kita tidak bisa berbuat apa-apa Sha."

Jawab Sean yang langsung memaksa Aisha untuk keluar dari sana.

Benar saja, dalam hitungan detik, api pun melahap pabrik beserta isinya, entah apa yang terjadi di dalam sana.

Beberapa jam kemudian, Aisha pun mencoba untuk mencari tahu keberadaan teman-teman nya, namun sayang, mereka tidak ada satupun yang ditemukan.

Suara tangisan beberapa karyawan pun membuat suasana semakin ramai, banyak petugas kebakaran dan kepolisian yang datang ke sana.

Keesokkan harinya, Aisha pun kembali ke pabrik dan melihat bagaimana keadaan pabrik yang mereka tempati.

"Pak, dimana korban selamat, dan apa ada korban jiwa?."

Tanya Aisha pada polisi yang sedang mengevakuasi tempat itu.

"Untuk sementara belum bisa dijelaskan, yang jelas, banyak korban jiwa di dalam."

Jawab pak polisi yang ikut berduka cita atas kejadian itu.

"Sha!, untung saja lu selamat."

Ucap Asti yang langsung memeluk tubuh Aisha.

"Asti, mana teman kamu yang lain?."

Tanya Aisha yang melihat Asti yang hanya sendiri.

Sementara itu, hal tidak terduga sedang dilakukan oleh pak Doni, ternyata dia membawa Seli, Mina, Jihan, dan Jangkung.

Ditempat yang berbeda, mereka pun sempat bertanya pada pak Doni, kenapa hanya mereka yang diselamatkan.

Namun pak Doni justru tersenyum dan langsung mengurung mereka dalam satu ruangan.

"Pak, kita mau pulang pak!."

Teriak Seli yang berusaha untuk menahan pintu ruangan itu.

"Tunggu saja, kalian akan tahu apa yang akan terjadi pada kalian nanti."

Jawab pak Doni yang langsung menendang Seli hingga terlempar ke belakang.

"Seli, lu nggak kenapa- napa?."

Tanya Mina yang banyak memilih untuk diam.

"Nggak kenapa gimana?, sakit badan gua."

Jawab Seli yang merasa kesakitan pada tubuh nya.

"Keterlaluan pak Doni, apa yang sebenarnya dia inginkan dari kita?."

Tanya Jangkung yang memiliki perasaan yang tidak enak pada pak Doni.

"Kita akan mati, kita akan menyusul Liana dan yang lainnya."

Jawab Jihan yang hanya seorang diri, karena dia memang beda bagian.

"Jangan asal bicara!, kita sedang panik, bisa-bisa nya lu bikin kita tambah takut."

Jawab Jangkung yang langsung memukul Jihan.

"Kung!, jangan terlalu kasar, dia memang bukan teman kita, tapi dia terkurung bersama kita."

Teriak Mina yang menyuruh Jangkung berhenti memukuli Jihan.

"Apa bener yang dikatakan oleh Aisha, karena kita makan daging itu?."

Tanya Seli yang ingat dengan ucapan Aisha.

"Lu percaya sama omongan orang gila?, apa lu nggak bisa mikir lagi!, Aisha hanya menakuti kita."

Jawab Jangkung yang tidak percaya dengan ucapan Seli.

"Aku percaya jika Aisha yang berbicara, aku yakin jika dia tahu sesuatu."

Jawab Jihan yang membuat Jangkung semakin emosi.

"Eh lu, jadi lu teman Aisha!, apa lu percaya dengan ucapan nya, hanya orang bodoh yang mau percaya."

Ujar Jangkung yang menarik rambut panjang Jihan.

"Berhenti kung, bisa mati itu anak!."

Tegur Mina yang langsung menarik tangan Jangkung.

"Siapa nama lu, sedekat apa Liana dan Aisha."

Tanya Mina pada Jihan.

"Gua Jihan, gua satu bagian dengan Aisha dan Liana, dan setahu gua, hanya Liana dan gua yang peduli dengan Aisha."

Jawab Jihan yang mengira jika semua nya ada kaitannya dengan Aisha.

"Oh,,, jadi lu tahu tentang kamar yang dibuka Aisha?, apa bener dia yang buka."

Tanya Jangkung yang ingin mengorek informasi tentang Aisha.

"Iya, gua tahu, bahkan gua sering lihat jika pak Doni sering memperhatikan nya."

Jawab Jihan dengan air matanya yang mengalir di pipi nya.

"Terus, jadi lu tahu kalau pak Doni sekongkol dengan Aisha?."

Tanya Seli yang justru membuat Jihan bingung.

"Gua nggak tahu, tapi gua nggak percaya jika Pak Doni bersekutu dengan Aisha, gua sering lihat pak Doni yang terkesan tidak suka dengan Aisha."

Jawab Jihan yang masih membela Aisha.

"Kelewatan lu Aisha, gua yakin kalau Aisha ingin berteman dengan Asti, makan nya dia menyuruh pak Doni."

Ujar Seli yang mengambil keputusan sendiri.

"Tidak mungkin, itu tidak mungkin, gua sering denger jika Aisha berusaha untuk menjauhi Asti."

Jawab Jihan yang bertolak belakang dengan Seli.

Beberapa saat kemudian, mereka pun akhirnya terdiam saat mendengar pintu ruangan yang dibuka.

Jelas terlihat, ada beberapa wajah asing yang membuat mereka panik, mereka berwajah asing dan terlihat sangat menakutkan.

"Ini tumbal yang akan kita serahkan."

Ujar pak Doni yang membuat Seli dan yang lainnya panik dan ketakutan.

"Kenapa hanya empat, kita butuh dua lagi, dan apa kamu sudah dapat gadis suci itu?."

Tanya orang yang berwajah asing.

"Masih ada diluar, tenang bos, mereka bisa di amankan."

Jawab pak Doni yang melihat ke arah mereka berempat.

"Pak!, maksud nya apa!, kenapa kita yang akan dijadikan tumbal?."

Tanya Jangkung yang mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

"Kalian lah yang memiliki hubungan dekat dengan Aisha, dia adalah gadis suci yang akan dijadikan segel untuk kalian."

Jawab pak Doni yang tersenyum pada Jangkung.

"Siapa mereka!, kita tidak pernah melihat mereka sebelumnya."

Tanya Seli yang melihat wajah orang yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

"Mereka adalah pemilik perusahaan, mereka pemuja iblis, dan ingat, apa kalian pernah dengar cerita Ara?."

Tanya pak Doni yang melihat wanita disampingnya.

"Hantu Ara yang sering diceritakan Aisha?."

Jawab Jihan dengan suara nya yang bergetar.

"Benar!, dia adalah ibu Ara, nyonya Lee dari keluarga Lee."

Jawab pak Doni yang menjelaskan pada mereka.

"Kasihan, sebentar lagi kalian akan bersatu selama nya, dan tunggu sampai Asti dan Aisha datang bersama kalian."

Ucap pak Doni yang langsung menutup kembali pintu ruangan itu.

Apa yang akan dilakukan pak Doni pada mereka?, apa yang akan terjadi pada Aisha selanjutnya.

1
putri cobain 347
Semangat up buat nulis, semangat juga buat yang baca
putri cobain 347
seru

lanjutkan semangat menulis dan berkarya selalu
putri cobain 347
thanks yang udah mau mampir, jangan lupa like komen dan subscribe nya kak🙏🙏
Author GG
sampai sini dulu, nanti balik ..
putri cobain 347: thanks kak, sehat dan sukses selalu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!