NovelToon NovelToon
My Duda

My Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest
Popularitas:20.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: BatagorAci

Kisah Cinta antara seorang duda beranak satu dengan gadis cantik yang ternyata adalah adik dari asistennya sendiri.

Semuanya berawal ketika Ghea bertemu dengan bocah tampan bernama Gathan. Dilanjutkan dengan pertemuan Ghea dengan Gavin, yang ternyata adalah ayah dari Gathan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BatagorAci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 10

Malam ini, seperti biasa di kediaman keluarga Ghea tengah melakukan kegiatan makan malam bersama.

"Hei hei apaan lu, ayam itu punya gua jangan lu embat!" Seru Ghea sambil memukul tangan Satya yang akan mengambil sepotong sisa ayam goreng dipiring menggunakan centong sayur.

"Aww sakit monyet!" Gerutu Satya sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang habis dipukul Ghea.

"Bodo amat." Balas Ghea tak peduli, segera diambil sepotong paha ayam goreng itu sebelum kecolongan oleh Satya.

Kedua orang tua mereka hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua anaknya yang jarang akur jika tengah berada di meja makan. Pasti mereka berdua akan berebut inilah, dan itulah.

"Besok-besok bund, kalo goreng ayam jangan sisain pas aja, biar mereka nggak berebut kaya orang kelaparan gitu. Abang sama adiknya sama aja, pada nggak Mau ngalah." Seru Ayah menyindir kedua anaknya.

"Iya yah, kalo perlu bunda nggak usah lagi masak ayam, masak nya tahu tempe aja." Sambung bunda menimpali.

"Setuju tuh bund." Balas Ayah.

"Jangan gitu lah bund, ayam goreng bunda nih favorit banget buat Ghea. Apalah arti makan enak tapi tanpa ayam goreng bunda." Ucap Ghea mengeluarkan jurus rayuan mautnya.

"Dih ngeles bund si monyet, bilang aja lu mau dimasakin ayam goreng sama bunda setiap hari." Cibir Satya dengan ketus.

"Itu tau." Balas Ghea memutar bola mata nya malas. Sedangkan Satya mendumel sambil bibirnya komat-kamit karna tak kebagian ayam goreng terakhir itu tadi.

"Masih aja berantem, heran bunda punya anak kayak kalian." Ucap bunda.

"Jangan heran sama Ghea bund, herannya sama Bang Sat aja." Balas Ghea dengan tangan yang sibuk menguliti ayam goreng dipiringnya.

"Ghe, kalo ngomong di filter sayang." Tegur ayah.

"Hehe maap kan putri kesayanganmu ini ayah, Ghea khilaf, suer.'' Ucap Ghea sambil mengangkat kedua jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk peach.

"Minta maap sama abang mu."

"Tangan Ghea kotor yah, ntar aja pas lebaran." Jawab Ghea. Ucapan Ghea hanya mendapat helaan nafas dari sang ayah. Sedangkan Satya hanya berdecih mendengar ucapan sanga adik.

Setelah makan malam usai, keluarga kecil itu memutuskan untuk menonton tv bersama diruang tengah.

"Ghe lu apaan sih mepet-mepet sama gua, sumpek tau! geseran sana!" Seru Satya.

"Nggak mau lu aja yang geser, gua udah pw disini." Balas Ghea tetap kekeh ingin duduk disana. Tanpa pikir panjang Satya langsung menggeser duduknya ke ujung sofa agar berjauhan dengan Ghea. Namun bukan Ghea kalo tidak mengerjai abangnya dulu. Gadis itu kembali merapatkan tubuhnya pada tubuh abangnya, lagi-lagi membuat Satya merengut kesal.

"Ghea lu bisa nggak sih diem, tonton tuh tv, jangan ganggu gua!" Decak Satya kesal.

"Abanggggg maafin Ghea bang, Ghea janji nggak nakal lagi bakal nurutin ucapan abang." Rengek Ghea sambil bergelayut manja ditengah kokoh Satya.

"Belum lebaran, besok aja kalo lebaran lu gua maafin." Ketus Satya tanpa menatap sang adik.

"Bunda ayah ,abang nggak mau maafin Ghea nih. Abang jahat bund hiks.....hiks...." Rengek Ghea mengadu pada kedua orang tuanya yang duduk disampingnya.

"Abang adiknya dimaafin tuh, nggak baik berantem sama sodara sendiri, apalagi sodara sedarah." Ucap bunda menasehati.

"Nggak ah, dimana-mana tuh adik bakal nurutin ucapan kakaknya, nah ini malah membangkang! Lebih nguntamain orang lain yang bahkan baru ketemu dua kali dari pada abangnya sendiri." Sindir Satya sambil mengoceh.

"Bunda abang nyindir Gheaaaaa, marahin bund." Ucap Ghea mengadu pada sang bunda.

"Abang." Panggil sang bunda. Satya tak habis pikir, bundanya itu gampang sekali dirayu oleh adiknya, yang mana membuat Satya kesal karna bundanya membela adiknya.

"Iya-iya dimaafin, udah seneng sekarang!" Ketus Satya.

"Ghe sayang, salim sama Abang mu."

Ghea Mengangguk dan menengadah kan tangannya pada Satya. Dengan cemberut Satya menyerahkan tangannya.

"Nah kan bagus kalo akur begini, adem yang liat juga." Ucap Bunda tersenyum bahagia.

"Makasih Bang Sat, lope yuuuuuu sekebon." Seru Ghea yang langsung menghambur memeluk tubuh tegap Satya dari samping.

"Emang lu punya kebon?" Tanya Satya.

"Punya lah, punya ayah maksudnya, iya kan yah?." Jawab Ghea diakhiri cengiran.

"Inget ye, lu jangan macem-macem setelah ini. Gua bisa aja aduin ke bunda sama ayah, kejadian tadi sore." Ancam Satya sambil berbisik di telinga Ghea. Ghea bersusah payah menelan salivanya sendiri akibat ucapan abangnya.

"Hm." Guman Ghea sambil mengangguk masih memeluk Satya.

Sebenarnya ucapan satya hanya untuk menggertak Ghea saja, tidak ada maksud hal lain selain menjahili adiknya.

"Oh iya Tya, kamu udah urus pengunduran dari kantor lama kamu kan?" Tanya ayah pada Satya.

"Udah yah, tadi sore udah bilang. Besok suratnya Satya kirim ke kantor." Jawab Satya.

"Oh baguslah, biar kamu cepet-cepet ngurus perusahaan ayah. Ayah udah tua, waktunya istirahat." Jelas ayah.

"Iya yah, maafin Satya baru bisa bantu ayah sekarang." Balas Satya.

"Iya nggak papa, ayah tau kamu masih nyari pengalaman. Sekarang pengalaman kamu kan udah luas, ayah yakin kamu bisa ngelola perusahaan keluarga kita, biar lebih berkembang dari sebelumnya." Balas Ayah memaklumi putranya itu.

"Jadi abang resain dari kantor bukan karna marah, sama Pak Gavin." Tanya Ghea.

Sial, Satya baru menyadari jika pembicaraan tadi didengar Ghea. Bisa-bisa aktingnya akan terbongkar disini.

"I i-itu juga salah satunya! Inget ya kamu jangan macem-macem diluar sana kalo ketemu sama Gavin!" Ketus Satya menyebut Gavin tanpa embel-embel boss lagi.

"Iya-iya yang udah nggak manggil boss Gavin." Balas Ghea.

"Emang Ghea sama boss kamu kenapa bang? emang mereka juga kenal?" Tanya bunda penasaran.

"Kenal bund, baru dua kali ketemu aja udah nempel kayak perangko." Balas Satya.

"Emang iya? Bunda penasaran deh sama boss abang itu." Ucap Bunda.

"Mantan bunda." Ralat Satya.

"Iya sayang, mantan boss kamu maksudnya. Masih lajang atau udah nikah?" Tanya bunda penasaran.

"Duda anak satu bund." Jawab Satya.

"Tapi Ganteng." Sahut Ghea cepat.

"Masih muda emang?"Tanya ayah ikut penasaran.

"Selisih satu tahun sama abang, bund." Jawab Satya.

"Wah masih muda, ganteng, pinter, mandiri, pasti jadi incaran banyak cewe ya bang?"

"Iya, saking banyaknya yang ngincer, anak gadis kesayangan bunda juga ikut ngantri." Sindir Satya.

"Ghea juga suka sama mantan boss abang? Serius? kenalin dong. Kalian berdua udah kenal kan? hayo dong bawa kesini ajak main, ajak makan malem atau makan siang gitu biar bunda masakin." Seru Bunda semangat. Entah kenapa mood bunda naik saat tau anak gadisnya menyukai seseorang, walau itu duda sekalipun. Toh duda bukan sebuah aib yang harus dipermalukan.

"Wah bunda satu server nih sama Ghea, siap lah ntar Ghea bawa kesini kalo sempet. Sama Gathan bolehkan?"

"Gathan?"

"Anak nya pak Gavin, bund." Jawab Ghea.

"Iya boleh kok sayang."

1
Triastuti
emang dasar lo satria satria...
Triastuti
gheaaa berani amat looooo
Triastuti
lanjutkan ghe...
Wulan Fasana
love youuu.💞💕😍
Wulan Fasana
kayaknya bagus ceritanya.,,lanjut ahh,,.,.
Wulan Fasana
👍👍lanjut..,.
Lilis Suryani
Luar biasa
ulfa lingga
novel gesrek 😅
Nah
Buruk
Nur Halima
gw baca ulang" oiiii
Vitamincyu
👍👍👍
Vitamincyu
😂😂
Deistya Nur
keren, semangat terus ka 👍💪
Adelio Pratama
gak nyambung banget kata² novel nya berantakan
Ratih Hermansyah
/Facepalm//Facepalm/berapa abad baca novel yg nyosor duluan si cewe yg nyium di novel ini😂😂😂😂
ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI
😁😁😁
Mamake
wkwkwk
maulidha
Lucu
Lai Lai
ghea U the best
Putra Alif
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!