Alur slow diawal
Up 2 chapter/hari, jam tidak menentu.
Genre : Action, Fantasi, Petualangan, Romantis, Komedi, Drama, Harem
_____
- Arc 1. Dimensi Kecil : Ch.1 - Ch.94
- Arc 2. Benua Lingwu : Ch.95 - Ch.263
- Arc 3. Benua Chenwu : Ch.264 - lanjut ke Book 2
Untuk novel ini saya gk jamin bakalan lebih bagus dari Pahlawan Di Dunia Kultivator, tapi saya akan usahakan agar ceritanya bisa lebih bagus dan memuaskan para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ardian Uzumaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.10 - Cai'er
Xiang Yang baru saja berniat memakan ayam bakarnya, namun gerakannya terhenti karena menyadari seekor ular merah kecil sudah berjarak satu meter dari dirinya.
Xiang Yang terkejut melihat ular merah yang hanya sebesar jari telunjuk dengan panjang satu jengkal itu, dia sama sekali tidak merasakan kehadiran ular merah tersebut.
Xiang Yang tidak mengalihkan perhatian dari ular merah kecil itu, dia masih tidak menyerang karena tidak merasakan jika ular merah kecil akan menyerangnya, namun Xiang Yang masih tetap tidak menurunkan kewaspadaannya.
Hingga ular kecil merah berada 1 meter darinya, ular kecil itu mengangkat kepalanya, melihat Xiang Yang dengan tatapan penuh harap.
Xiang Yang menyerjap beberapa kali melihat itu, sebelum mengambil potongan kecil ayam bakar ditangannya.
"Kau mau?" ucap Xiang Yang.
Ular kecil merah segera mengangguk cepat seperti ayam mematuk biji-bijian.
"Dia mengerti bahasa ku!" Xiang Yang terkejut, tidak menyangka akan ada hewan kecil seperti itu yang mengerti bahasanya.
Menyodorkan sepotong kecil daging ayam itu, tanpa basa basi, sang ular kecil langsung melahapnya sampai habis.
Xiang Yang tersenyum, kemudian menyobek daun pisang yang sebelumnya dia ambil sebagai alas tidur.
Xiang Yang memotong daging ayam sebesar jari kelingking sebanyak 10 potongan, ditaruh diatas daun pisang, lalu memberikan pada ular kecil.
"Makanlah yang lahap!" Xiang Yang mengelus kepala kecil ular itu dengan jari telunjuknya.
Ular itu terlihat jinak, tidak berbahaya jadi Xiang Yang tidak sungkan untuk menyentuhnya, namun masih tetap waspada.
Ular kecil terlihat riang dan nyaman kepalanya dielus, membuat Xiang Yang merasa ingin menggigit ular itu karena terlihat sangat imut dengan tubuh kecilnya.
Xiang Yang tersenyum lembut lalu lanjut memakan ayam bakar. Tidak sampai 1 menit, Xiang Yang melihat kearah ular kecil.
Xiang Yang sedikit tersentak karena daging ayam yang dia berikan sudah habis dalam sekejap.
Xiang Yang menyerjap beberapa kali, dia merasa seharusnya dengan banyaknya daging ayam yang dia berikan, itu sudah seukuran dua kali tubuh ular kecil itu, namun tidak terlihat bagian tubuh ular itu yang menggembung, masih terlihat biasa seperti belum makan apa-apa.
"Kau mau lagi?" tanya Xiang Yang.
Ular kecil langsung mengangguk cepat, terlihat sangat menyukai ayam bakar buatan Xiang Yang.
"Ternyata makanan buatan ku sangat enak sampai ular kecil sangat menyukainya!" gumam Xiang Yang, merasa bangga dengan dirinya sendiri.
Xiang Yang pun kembali memberikan 2 kali lipat lebih banyak potongan daging ayam pada ular kecil.
Setelah 10 menit berlalu, Xiang Yang dan ular kecil telah menghabiskan ayam bakar.
"Aaah! Kenyang sekali" Xiang Yang mengelus perutnya.
Sesaat kemudian menoleh kearah ular kecil yang masih terlihat seperti semula setelah memakan setengah dari bagian 1 ekor ayam.
Xiang Yang tersenyum kecut "Kau ini sebenarnya ular apa? Bisa makan sebanyak itu padahal tubuh mu sangat kecil, masuk kemana semua makanan yang kau makan?" Xiang Yang mengelus kepala ular kecil.
"Aku akan tidur dulu ular kecil, sebaiknya kau pulang ke rumah mu!" Xiang Yang pun tidur dengan daun pisang sebagai alas.
Belasan menit berlalu, Xiang Yang pun tertidur lelap.
Ular merah kecil masih diam ditempat memandang wajah tidur Xiang Yang.
Ular kecil pun bergerak pelan, menaiki tubuh Xiang Yang lalu tertidur diatas dadanya.
Xiang Yang sama sekali tidak mengetahui jika yang membuat pada hewan buas dan Spirit Beast keluar dari Hutan Pohon Darah adalah ular kecil tersebut.
Tidak ada hewan buas atau Spirit Beast yang berani mendekati goa itu karena aura yang dikeluarkan ular merah kecil membuat semua hewan buas menjauh.
Mungkin karena Xiang Yang yang tidak memiliki kultivasi, menyebabkan dirinya tidak peka terhadap aura, sehingga tidak menyadari aura kuat yang ular kecil itu keluarkan.
***
Pagi harinya, Xiang Yang terbangun, membuka matanya karena merasakan ada sesuatu yang menggeliat diwajahnya.
Pandangan Xiang Yang kabur sementara, sebelum akhirnya melihat ular merah yang berada diwajahnya.
"HAAAA!!" Xiang Yang terkejut segera bangkit membuat ular kecil itu terlempar kemudian jatuh ketanah.
Menyadari hal itu, Xiang Yang menatap ular kecil dengan wajah bersalah "Kau tidak apa-apa ular kecil?"
Xiang Yang berjalan mendekati ular kecil, berjongkok lalu mengelus tubuhnya yang lembut membuat ular itu menggeliat sebentar lalu mundur kebelakang.
"Maafkan aku ular kecil, aku tadi tidak sengaja!" Xiang Yang berpikir jika ular kecil itu takut padanya karena kejadian tadi.
Ular kecil mengangguk pelan membuat Xiang Yang tersenyum lalu mengelus kepalanya.
Di dalam goa saat ini masih remang-remang, perapian juga sudah padam, hanya terdengar suara derasnya air terjun di balik pintu.
"Sudah pagi kah?" Xiang Yang berjalan keluar dari goa dibalik air terjun, diikuti oleh ular kecil yang mengekor dibelakangnya.
Setibanya di luar air terjun, Xiang Yang susah bisa melihat matahari pagi dan suara burung-burung.
Xiang Yang meregangkan tubuhnya "Hm, mandi adalah hal terbaik saat pagi hari!"
Xiang Yang segera melepaskan seluruh pakaiannya lalu melompat terjun ke sungai.
Xiang Yang menyelam, menggosok seluruh tubuhnya, lalu memunculkan kepalanya mengambil nafas.
"Ular kecil, kau tidak mau ikut mandi?" tanya Xiang Yang.
Ular kecil menggeleng dengan cepat.
Xiang Yang pun melanjutkan mandinya, selama belasan menit dan akhirnya selesai mandi.
Xiang Yang beranjak keluar dari sungai, bisa dilihat otot tubuhnya yang sangat proporsional, membuat ular kecil tampak kagum menatap seluruh tubuh Xiang Yang.
Namun beberapa saat kemudian, ular kecil menggeleng keras lalu membalik badan, menghadap kearah lain.
Setelah mengeringkan tubuhnya, Xiang Yang memasang kembali pakaiannya, kemudian melihat kearah ular kecil yang masih menghadap kearah lain.
"Ada apa dengan mu ular kecil?" Xiang Yang berjongkok lalu mengelus kepala lembut ular kecil, membuat ular kecil merasa nyaman.
Namun sesaat kemudian, Xiang Yang malah membelai tubuhnya, membuat ular kecil menggeliat.
Melihat ular kecil menggeliat seperti kucing membuat Xiang Yang merasa lucu, dia akhirnya terus menggelitik seluruh tubuh ular kecil, membuat ular kecil semakin menggeliat.
Namun setelah beberapa menit, ular kecil itu tiba-tiba bangkit kemudian mendesis keras dengan wajah mengancam.
Xiang Yang segera menjauhkan tangannya agar tidak digigit "Maafkan aku luar kecil, aku tidak tau jika itu membuat mu tidak nyaman!"
Ular kecil masih menatap tajam Xiang Yang, tatapannya seakan mengatakan untuk jangan pernah menyentuh ku lagi.
Xiang Yang tersenyum pahit, dia merasa bersalah dan menyesal telah membuat ular kecil imut itu membenci dirinya.
Xiang Yang menghela nafas "Ular kecil, aku akan melanjutkan perjalanan ku, aku akan pergi dulu!"
Xiang Yang berbalik lalu berjalan santai. Ular kecil tertegun sejenak, lalu bergerak mengikuti Xiang Yang.
Menyadari hal itu, Xiang Yang berbalik menatap ular kecil dengan bingung "Apa kau mau ikut dengan ku?"
Ular kecil menunduk, terlihat berpikir sejenak, sebelum menatap Xiang lalu mengangguk berkali-kali dengan wajah penuh tekad.
Xiang Yang tersenyum lalu mengulurkan tangan kirinya "Kemarilah!"
"Karena kau ingin mengikuti ku maka aku akan memberimu nama" Xiang Yang berpikir sejenak lalu mengatakan "Nama mu sekarang adalah Cai'er!"
\=\=\=
**Writer season 6 sudah di mulai, mohon doa dan dukungannya kawan-kawan supaya novel ini bisa juara nanti🙏😁.
Meskipun sekarang up nya memang lambat, hanya 1 Chapter/hari, tapi bulan depan Author janji up nya bakalan lebih rajin lagi**