NovelToon NovelToon
Aletha Rachela

Aletha Rachela

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Delima putri

Masa lalu yang kelam mengubah hidup seorang ALETHA RACHELA menjadi seseorang yang berbanding terbalik dengan masa lalunya. Masalah yang selalu datang tanpa henti menimpa hidup nya, serta rahasia besar yang ia tutup tutup dari keluarganya, dan masalah percintaan yang tak seindah yang dia banyangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6: Bahagia

Diana menoleh kearah anak perempuan dan langsung memeluk nya. "Sayangg, sini nak bunda kangen banget sama kamu." Diana merentang tangan nya agar sang anak memeluknya.

aletha masuk kedalam pelukan hangat bundanya. "Akhirnya kamu kembali lagi kesinii sayang, bunda sangat merindukan mu." ucap dania sambil mengelus pucuk kepala aletha dengan lembut.

"Maaf bunda, aletha baru berani pulang sekarang." aletha mengucapkan kata maaf pada sang bunda pasalnya dia merasa sangat bersalah.

"tidak papa nak, yang penting sekarang kamu sudah pulang dan kembali kepelukan kami lagi." ucap dania dengan tulus.

"Asli kita kesini cuma disuruh liat drama aja.. " ucap rere memecahkan acara haru atas kepulangan aletha.

"Lo nganggu mereka rere, nggak liat kondisi banget asal ceplos.." ucap lala

"Hehe ya maaf, soalnya gue udah pegel berdiri terus ini." kata Rere dengan cengengesan dan mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ehhh aduh, ada rere sama lala juga.. ayo sayang kita masuk." ajak diana, diana pun masuk keruang tamu keluarga dengan merangkul anak perempuan nya.

mereka berdua mengangukan pala nya dan mengikuti langkah Diana. "Oke bunda." ucap nya

rara dan lala ikut duduk dengan bersama mereka diruang tamu keluarga adijaya. "udah selesai nih bun drama nya, nggak mau dilanjut lagi drama nya?." Gurau rere dan mendapatkan kekehan dari mereka semua.

"Ohh ternyata dua curut ini ikut juga.. kirain betah disana liat bule.." kekeh Darian melihat kedua sahabat adanya yang ikut kemari.

"ihh enggak ya bang, kita bosen liat bule mulu jadi ya sekali kali ke Indonesia buat liat produk lokal, kan katanya cowok Indonesia banyak yang ganteng ganteng.. " ucap rere dengan tertawa.

"yapp benar sekali, termasuk abang.. ya nggak ree?" tanya darian sambil menyuar rambut nya ke belakang dengan narsis.

lala dan rere memutar bola mata malas. "iya in deh ree, biar cepet." timpal lala.

"awas ya lo dek, gue kutuk jadi ayam biar bisa dimakan." canda Darian pada mereka berdua, dan dibalas dengan cengiran.

"Emang lo penyihir bang, bisa ngutuk bidadari kayak gue. hahahah..." tawa rere lalu berlari menuju kamar yang sudah disiapkan oleh keluarga adijaya buat rere dan juga lala.

"REREEE.. AWAS LO YA KALO TURUN." teriak darian.

"BODO AMAT BANG, RERE NGGAK DENGER.. " teriak rere disela larinya sambil tertawa mengejek pada Darian.

Melihat kedekatan mereka seperti itu memang lala dan rere  dianggap seperti putri dan adik mereka karena rere dan lala sahabatan dengan aletha sendari kecil.

***

Makan malam tiba..

Semua anggota keluarga adijaya duduk dengan tenang sembari memakan hindang yang sudah ada diatas meja, makan malam dengan hening tanpa suara sudah menjadi tradisi di keluarga ini jadi tidak heran lagi.

"Setelah makan, pergi ke ruang keluarga ada yang ingin ayah bicarakan." ucap Rama sambil meletakkan sendok dipiring.

semua menganggukkan kepalanya. "Baik ayah." jawab Darian dengan mengelap bibir dan tangan nya.

"Ada apa yah."tanya Aletha, ia penasaran terlebih dahulu.

"Selesaikan makan mu lalu pergi ke ruang keluarga." tegas Rama lalu berlalu pergi meninggalkan meja makan.

"Satria selesai, aku pergi duluan bun." ucap satria sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Aku juga bun." Darian menyusul langkah abang nya.

Makan malam pun selesai tinggal para gadis dan Diana yang sedang membereskan ruang makan.

"Ayah mau ngomong apa ya bun? kok keliatan seriuss banget tadi mukannya." tanya aletha dengan membawa piring piring mereka ke tempat cuci piring.

"Nggak tau bunda, belum di-briefing sama ayah." ucap Dania sambil bergurau.

aletha cemberut." ihh bunda thata lagi serius juga."ucapnya.

Mereka selesai dan segera pergi ke ruang tamu seperti perintah ayah nya tadi.

"yukk kita ke ruang tamu, kasian ayah kamu sama abang kamu udah nunggu in kita dari tadi." ucap Dania dengan merangkul mereka.

Dapat dilihat semua keluarga adijaya sudah berkumpul diruang tamu atas perintah sang tuan adijaya.

"Ayah mau bicara apa?." tanya Aletha sendari tadi mendudukkan bokong nya disofa, begitu pun dengan kedua sahabat dan bunda nya.

"Ayah mau ngomong, kamu mau sekolah lagi disini tidak sayang?." tanya Rama.

"Memang boleh ayah?." ucap Aletha penuh harapan.

"sure baby, apapun keputusan mu akan ayah usahakan sayang." ucap Rama dengan senyuman hangat dan menatap mata putrinya dengan lembut.

"Mau ayah, mau bangett malahan." seru aletha bersemangat , tidak lupa juga dengan senyuman manis nya yang membuat bertambah lebih cantik dengan senyuman itu.

Semua melihat betapa bahagianya sosok aletha di keluarga adijaya, sosok ayah yang selalu mengusahakan apapun untuk anaknya, sosok bunda yang selalu, sosok bunda yang selalu hangat, sosok kakak yang selalu menyayangi adik nya dengan cinta yang hangat dan sosok sabahat yang selalu ada untuk dirinya, aletha memeiliki itu semua ia sangat beruntung.

"baiklah sayang, kamu bakal sekolah di AR high school , kamu bakal satu sekolah sama abang kamu andrian, dan untuk lala dan rere apa kalian mau setuju untuk sekolah lagi?." tanya Rama menatap kedua gadis itu.

"SETUJU YAHH." Seru lala dan rere dengan bersamaan jangan lupa mata binar mereka.

"Terimakasih ayah, aku sangat menyayangi ayah." ucap Aletha sambil memeluk Rama.

Rama membalas pelukan putrinya."Sama sama sayang, ayah lebih menyayangi mu dari kamu menyayangi ayah. dan apapun untuk putri ayah ini agar bisa selalu bahagia, tetap disisi ayah ya nak." ucap Rama  mengelus punggung putrinya.

"Ayahh..... Aletha pasti selalu bersama ayah, aletha janji, aletha lebih menyayangi ayah, sayang aletha itu sebesar Lautan jadi ayah tidak bisa menyaingi sayang nya aletha ke ayah." ucapnya remeh pada sang ayah.

"Kalo gitu sayang nya ayah ke aletha sebesar samudra." jawab Rama dengan tertawa.

"ihh, sayang nya aletha ke ayah sebesar galaksi deh biar lebih besar dari samudra." Aletha menjulurkan lidahnya, mengejek ayah nya dengan candaan khas anak dan ayah.

Rama tertawa kecil dan mengacak rambut putrinya dengan penuh kasih sayang. "Dasar anak ayah, selalu punya jawaban yang menang ya."

Semua yang berada di ruangan itu tertawa menyaksikan interaksi hangat antara Aletha dan ayahnya. "tapi yang harus aletha tau, ayah menyanyangi mu lebih dari apapun, dan tidak bisa diukur dari yang ada dibumi ini, nak." lanjut Rama.

Rere dan Lala yang tadinya duduk sambil memakan camilan ikut berkomentar. "Eh, Tha, gue jadi iri. Gue juga mau punya ayah kayak gini. Bisa nggak nih, gue diangkat jadi anak keluarga Adijaya aja?" Rere berkata sambil berpura-pura serius, membuat semuanya kembali tergelak.

"Aku setuju! Ayah, angkat aku jadi anak juga dong, biar bisa rebutan sayang kayak Aletha," timpal Lala sambil tertawa kecil.

1
Febrianto Ajun
cerita ini bisa bikin saya menangis! Tapi juga sukses bikin saya tertawa geli beberapa kali.
Hitagi Senjougahara
Boss banget deh thor, jangan lupa terus semangat nulis ya!
Dear_Dream
Senang banget bisa menemukan karya bagus kayak gini, semangat terus thor 🌟
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!