NovelToon NovelToon
Istri Yang Dingin

Istri Yang Dingin

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Romantis / Tamat / Contest / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: desih nurani

Sweet Alexsandra, seorang gadis yang memiliki sifat dingin. Ia dipaksa untuk menikahi seorang lelaki kejam demi keuntungan bisnis orang tuanya. Perusahaan lelaki itu begitu sulit ditaklukkan. Sehingga gadis itu digunakan sebagai alat. Sweet harus rela melepaskan segala mimpinya. Menjadi seorang istri dari lelaki yang sama sekali tidak menganggap dirinya ada. Lelaki yang selalu menganggapnya sebagai pecinta harta.

Hidup tanpa cinta sudah menjadi hal lumrah baginya. Mungkinkah ia akan mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Pagi hari, Sweet sudah terlihat rapi. Kemarin sore, beberapa pelayan mengantar berbagai model pakaian ke kamarnya. Sweet sempat terkejut dengan semua fasilitas yang Alex berikan. Semua barang branded ada di kamarnya saat ini. Mulai dari pakaian, tas, sepatu dan aksesori lainnya.

Sweet duduk ditepi ranjang. Menatap nanar Black Card yang sengaja Alex berikan padanya.

"Nyonya, Tuan juga memberikan kartu ini untuk anda. Tuan berpesan agar Nyonya menggunakan kartu ini, jika tidak, Nyonya harus menerima hukuman."

Perkataan sang pelayan itu terus terngiang. Sweet bingung harus melakukan apa untuk Black Card itu. Sedikit pun ia tak berniat untuk menggunakan uang suaminya. Uang tabungannya masih cukup untuk menghidupi dirinya sendiri.

"Hah, ini sangat merepotkan," keluhnya seraya bangun dari tempatnya. Ia memasukkan segala keperluannya ke dalam tas. Dan langsung beranjak dari sana dengan kaki yang sedikit pincang.

"Hey, sudah membaik?" tanya Mala saat mereka berpapasan.

"Sudah," sahut Sweet. Mala yang mendengar itu tersenyum senang.

"Mau kemana sudah cantik?" Mala kembali bertanya.

"Kantor, pagi ini ada meeting penting."

"Owh, pergi dengan Ayah?"

"Tidak, aku pergi sendiri." Sweet berjalan keluar rumah. Dengan cepat Mala menahannya.

"Mau kemana? Sebaikan sarapan dulu," ajak Mala. Sweet sempat menolak, tetapi Mala berhasil membujukknya.

Sweet berjalan menuju ruang makan bersama Mala. Langkah Sweet tertahan saat melihat Alex sudah ada di sana. Lelaki itu sudah telihat rapi dengan pakaian formalnya. Tatapan tajam langsung menusuk lubuk hati Sweet.

"Sweet, bergabunglah," ajak Milan yang sedang melayani Alex. Sweet tidak bereaksi apa pun. Ia berjalan menuju meja makan. Seorang pelayan menarik kursi di sebelah Alex.

"Silahkan, Nyonya." Sweet pun duduk disebelah suaminya. Pelayan itu kembali melayani Sweet.

"Dia bisa sendiri, kau pergi dan kerjakan tugas lain." Alex memerintahkan pelayan itu untuk pergi.

"Jangan dibiasakan manja," lanjutnya. Sweet menatap Alex malas.

Cih, bicara untuk orang lain memang mudah. Tidak sadar diri!

"Tidak perlu menggerutu untukku, perhatikan saja dirimu yang menyedihkan." Alex seakan mengerti dengan tatapan Sweet.

Milan dan Mala pun langsung menatap keduanya bergantian. Sweet ikut menatap mereka. Dengan cepat ia membuang pandanganya. Suasana pun menjadi canggung. Tidak ada lagi sepatah kata pun yang keluar. Hanya suara dentingan sendok garpu yang membentur piring mecah segala kecanggungan.

***

"Masuk," titah Alex pada Sweet. Sejak tadi Sweet berdiri di depan pintu gerbang. Menunggu sebuah taksi. Namun tak kunjung datang.

"Tidak perlu, aku naik taksi." Sweet menolak tawaran Alex. Ia sedikit menjauh dari mobil Alex.

"Terserah padamu, tunggu saja hingga kau mati berdiri," Alex menutup kaca mobil dan langsung meninggalkan Sweet yang masih setia berdiri.

Lima belas menit berlalu, tapi tak ada satu pun taksi yang lewat. Padahal hari ini merupakan hari kerja. Biasanya taksi banyak yang lewat. Sweet mulai panik karena lima menit lagi meeting akan dimulai.

"Bagaimana mungkin di sini tidak ada taksi yang lewat?" gerutunya sambil terus melihat jalanan sepi. Bahkan tak ada satu pun kendaraan yang lewat. Kakinya mulai berdenyut nyeri karena terlalu lama berdiri.

Tin tin!

Suara klakson mobil membuat Sweet terkejut. Sebuah Ferrari silver sudah berdiri disampingnya. Sweet sedikit mundur. Hingga pintu Ferrari itu terbuka.

"Sweet, kau sedang apa sendirian?" tanya pemilk mobil. Sweet menghela napas lega.

"Aku sedang menunggu taksi, Tuan Hanz. Anda tinggal di sini juga?" jawab Sweet. Ya, pemilik mobil itu adalah Tuan Hanz.

"Taksi? Mana ada taksi di sini. Ini kawasan elit. Tidak ada taksi yang berani masuk, kau tidak tahu itu?" tanya Tuan Hanz heran. Sweet langsung menggeleng.

"Di mana tunangamu? Jangan katakan habis manis sepah dibuang," celetuk Tuan Hanz. Sweet sama sekali tak menjawab pertanyaan Tuan Hanz.

"Sudahlah, ayo masuk. Ikut denganku, kebetulan meeting akan segera di mulai bukan?"

"Anda ikut meeting juga?" tanya Sweet kaget.

"Tantu, jangan banyak berpikir. Ayo segera masuk," ajak Tuan Hanz. Sweet pun menuruti perintah lelaki itu. Tuan Hanz membantu Sweet membukakan pintu. Ia sedikit heran saat melihat langkah kaki Sweet yang sedikit pincang.

"Terima kasih," ucap Sweet. Tuan Hanz tersenyum manis sebagai balasan.

Sweet menyentuh kakinya yang terasa begitu nyeri. Semua itu tak luput dari perhatian Tuan Hanz.

"Kenapa dengan kakimu? Apa ulah si tua bangka itu? Seharusnya kau menolaknya, dia terlalu kejam untukmu," celoteh Tuan Hanz dengan senyuman smirknya.

"Kau terlalu kecil untuk menghadapi orang sepertinya," lanjut Tuan Hanz. Sweet sama sekali tidak mengerti arah pembicaraan lelaki itu.

"Maaf, Tuan. Kenapa anda bisa ikut serta dalam meeting kali ini?" tanya Sweet mengalihkan pembicaraan.

"Ini semua atas perintah tunanganmu, dia meminta semua yang berhubungan dengan perusahaan Ayahmu harus ikut meeting. Aku juga tidak tahu tujuannya apa?" Jawab Tuan Hanz.

Sweet tampak berpikir sejenak.

Apa sebenarnya yang Ayah rencanakan dengan lelaki itu?

"Sweet, kau baik-baik saja?" tanya Tuan Hanz saat melihat Sweet termenung. Sweet terhenyak dari lamunannya.

"Ya, i'm ok." Sweet membenarkan posisi duduknya.

Beberapa menit berlalu, mereka pun tiba di kantor.

"Apa perlu aku bantu?" tanya Tuan Hanz saat melihat Sweet yang sulit berjalan.

"Tidak, terima kasih." Sweet pun berjalan sebisa mungkin. Ia tidak mau menyusahkan orang lain.

Sesampainya di ruang meeting. Sweet cukup terkejut, karena ruangan itu hampir penuh.

"Sweety, kau baik-baik saja, ada apa dengan kakimu?" tanya Jeremy menghampiri putrinya.

"Hanya kecelakaan kecil, Dad." Sweet pun duduk ditempat khusus untuknya. Mata coklatnya bergerak dan bertemu dengan mata biru milik Alex. Tatapan lelaki itu sangat mengerikan. Dengan cepat Sweet memutuskan pandangannya.

Kini meeting pun belansung tanpa kendala. Setiap devisi menyampaikan informasi masing-masing dengan baik.

"Dalam satu tahun ini omset perusahaan terus meningkat 7% dalam setiap bulan. Itu artinya dalam satu tahun peningkatan mencapai 84%. Salah satu omset terbesar pada bulan ini berasal dari proyek pembangunan hotel Diamond yang dihubungkan langsung dengan pusat perbelanjaan ...." Sweet menjelaskan hasil laporan yang sudah ia siapkan tanpa ragu. Ia mengatakan semua permasalahan dengan begitu apik.

"Berikut rincian dana dalam satu tahun, kita bisa melihat jika kurva omset setiap bulan terus meningkat drastis. Proyek ini cukup menguntungkan. Selanjutnya kita beralih pada proyek lainnya ...."

"Omset harus naik hingga 95%. Tangani proyek kecil yang terbengkalai, jangan pernah meremehkan hal kecil. Perbaiki kinerja dibagian personalia. Pilih karyawan yang memiliki kinerja bagus, jangan sekedar mengandalkan orang dalam, tapi otak beku. Kita butuh kerja bukan sekadar bicara." Potong Alex tanpa ragu.

Semua orang terdiam, termasuk Sweet yang masih berdiri di depan.

"Satu lagi, perbaiki laporan keuangan. Revisi seluruh bagian, semuanya tak berguna. Rapat ini cukup sampai di sini." Alex bangun dari duduknya dan beranjak pergi meninggalkan ruangan. Suasana begitu mencekam.

"Yang lain bisa bubar, kecuali kau Sweet." Perintah Jeremy. Wajahnya telihat merah. Semua orang langsung keluar ruangan. Tuan Hanz menatap Sweet penuh iba.

Huh, aku harap kau bisa menangani lelaki itu, Sweet. Ubah Hanz dalam hati. Lalu ia pun bergegas meninggalkan tempat meeting. Saat ini hanya tersisa Sweet dan Jeremy.

"Dad?" Panggil Sweet. Ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi.

Jeremy bangun dari duduknya.

"Apa kau membuatnya marah, Sweet? Apa yang kau lakukan kemarin, kenapa dengan kaki dan kepalamu? Kau membuatnya kesal?" beribu pertanyaan ia hujani untuk Sweet. Gadis itu semakin bingung.

"Seharusa aku yang bertanya, Dad. Kenapa perusahaan kita di bawah kendalinya? Sebelumnya tidak seperti ini, Dad."

"Sudah aku katakan padamu, semua itu tergantung padamu. Jangan pernah membuatnya marah, ingat itu, Sweet. Ikuti semua perintahnya, perbaiki laporanmu!" Jermy meninggalkan tempat itu dengan hati yang kesal.

Sedangkan Sweet, ia terduduk lemas. Ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Sebelumnya perusahaan baik-baik saja. Tidak ada yang bisa mengendalikannya selain pemilik perusahaan itu sendiri. Tapi sekarang, semua di luar kendali.

1
Siti Juaningsih
Luar biasa
Karmin Vikar
Kecewa
sharvik
kumpulan orang2 munafik trnyata . .hati dg mulut sllu brbeda .
Widi Nuhgraeni
extra part Thor
ajiu jiu
rasa ny ngk mau tamat 😌😌😌
Siti Nurjanah
seru
Ainie Mahryan Jaya
Luar biasa
Jasmine Mine
alurnya keren susah ditebak, ada saja kejutan di setiap partnya
Rin Rs
Aku rasa smpai kegenarasi ke7 jg semua krekter laki2 suka pemaksa suka ikut kehendak sendiri tanpa memikirkan perasaan lawan mereka ini yg kadang aku kurang suka dgn krekter laki2 seperti ini
Rani Mahrani
Kecewa
Rani Mahrani
Buruk
Rin Rs
Arez bodoh d ksi mulut itu d guna arez apa susahny bilang iya entar kmu yesal arez bikin sabrina salah fhm entar endingny kaya kejadia yg dulu terulang
Rin Rs
Arez sedikit pon tidk punya rasa bersalah kesian yg jdi krekter wanitany tertindas terus
Rin Rs
Harus ny dia ngak usah sok cemburu kn yg d suka istriny itu jg org yg sma heran sma arez mental
Rin Rs
Heran semua krekter laki2 sma suka maksa mau menang sendri sekali2 jg buat mereka kapok dgn keteguhan krekter pasangan mereka
Rin Rs
Knpa semua lelaki ny suka memaksa sok berkuasa mauny nasib thor ngak bikin peran wanitany stres ndk nekt bunuh diri dpt cowok sok maksa benar mulu kn biar kapok mereka maunya d turutin mulu
meilanyokey
semakin seru dan semakin puanasss permasalahan,..... Alex kamu benar2 BODOH..... sweet semangat kau kuat..... pergi jauh dari Alex biar dia kapok dan nyesel..... good job thorrrr
meilanyokey
bagus semangat sweat janganlemah
meilanyokey
sy mulaitertari thor
lili Permatasari
/Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!