NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Sempurna

Kesayangan Tuan Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nikma

Ellia Naresha seorang gadis kecil yang harus menjadi yatim piatu diusianya yang masih sangat muda. Setelah kepergian orang tuanya, Ellia menjalani masa kanak-kanaknya dengan penuh siksaan di tangan pamannya. Kehidupan gadis kecil itu akan mulai berubah semenjak ia melangkahkan kakinya di kediaman Adhitama.

Gavin Alvano Adhitama, satu-satunya pewaris keluarga Adhitama. Dia seorang yang sangat menuntut kesempurnaan. Perfeksionis. Dan akan melakukan segala cara agar apa yang diinginkannya benar-benar menjadi miliknya. Sampai hari-hari sempurnanya yang membosankan terasa lebih menarik semenjak Ellia masuk dalam hidupnya.

Cinta dan obsesi mengikat keduanya. Benang takdir yang sudah mengikat mereka lebih jauh dari itu akan segera terungkap.

Update tiap hari jam 08.00 dan 20.00 WIB ya😉🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjelajah Hutan

Di sebuah akhir pekan, setelah membuatkan sarapan dan mengantar paman Yunus berangkat kerja. Hari itu, Ellia meminta izin untuk kembali tidur. Ellia merasa mengantuk dan sangat lelah karena sudah begadang menyelesaikan tugasnya. Tentu saja paman Yunus mengizinkannya. Bahkan, sebenernya ia tak memperbolehkan Ellia memasak. Hanya saja Ellia yang memaksa sehingga paman Yunus membiarkannya.

"Sudah masuk dan tidurlah lagi." Perintah paman Yunus pada Ellia sebelum berangkat.

"Iya paman, aku akan masuk setelah melihat paman pergi. Hehe." Ucap Ellia bersih keras.

Akhirnya, paman Yunus berjalan meninggalkan rumah. Baru setelah Ellia tak lagi melihat punggung paman kesayangannya itu. Ia segera masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya.

Sebelum tidur, Ellia dengan sengaja membuka jendela kamarnya agar angin masuk. Baru setelah itu ia kembali ke atas tempat tidur dan mulai terlelap dalam mimpinya.

Hari itu, Gavin yang memang tidak ada jadwal kemana-mana memutuskan untuk ke rumah pohon. Ia mengira akan bertemu Ellia di sana. Namun, sesampainya Gavin di rumah pohon ia tak melihat keberadaan Ellia. Bahkan, rumah pohon itu seperti sudah beberapa minggu tak dikunjungi. Ada sedikit debu yang menumpuk dimana-mana.

Gavin segera mengirim pesan pada Ellia untuk memintanya datang. Namun, di tunggu-tunggu Ellia tak kunjung membalas pesannya. Lalu Gavin mencoba untuk menelpon Ellia. Namun, tetap saja tak juga di jawab.

"Berani sekali gadis itu menghindariku sekarang." Gumam Gavin kesal.

Lalu, ia bernisiatif untuk mendatangi rumah kayu dimana Ellia tinggal. Sebelumnya ia tadi melihat paman Yunus bekerja seorang diri tanpa Ellia temani. Gavin menduga kalau gadis itu pasti ada di rumah.

Sesampainya, Gavin di depan rumah. Ia pun mengetuk pintu beberapa kali. Namun, tetap tak ada jawaban dari dalam. Ia juga tak bisa masuk begitu saja. Walaupun, sebenarnya ia adalah pemilik asli rumah itu. Kemudian, Gavin mencoba berkeliling rumah. Sampai ketika ia melihat ada jendela yang terbuka di samping rumah. Gavin pun berjalan mendekatinya.

Di sanalah ia melihat seseorang yang ia cari dari tadi. Ia melihat Ellia di sana sedang tertidur pulas dengan gaun tidurnya. Gavin terus menatapnya dengan intens, seakan memandangi sebuah karya seni yang indah. Setelah beberapa lama, barulah Gavin mulai mengetuk jendela kamar Ellia untuk membangunkan gadis itu.

Tok ... Tok ... Tok ...

Ellia menggeliat dari tidurnya saat mendengar suara ketukan yang semakin lama semakin keras. Sebelunya, samar-samar memang ia mendengar suara ketukan di pintu. Namun, tak lama kemudian hilang. Ia mengira mungkin salah dengar. Tapi, sekarang suara ketukan itu semakin kencang. Dan mau tak mau Ellia berusaha membuka matanya.

Perlahan Ellia bisa melihat ada seseorang yang berdiri di luar jendela kamarnya. Kebetulan jendela kamarnya memang berada lurus dari tempat tidurnya. Sehingga hal pertama yang akan ia lihat ketika membuka mata adalah jendela. Ellia mengerjap beberapa kali, berusaha memperjelas pandangannya dan melihat siapa orang yang berdiri di sana.

"Bangun!" Perintah suara yang begitu rendah dan dingin. Suara yang Ellia kenal dan paling tak ingin ia dengar saat itu.

"Tuan muda?" Seru Ellia saat ia sudah benar-benar sadar siapa orang yang berdiri di luar jendela kamarnya.

Ellia langsung bangun terduduk di atas tempat tidurnya. Matanya membulat melihat Gavin sudah berdiri tegak di sana dengan mata yang menatapnya tajam. Ellia berusaha menelan salivanya dengan susah payah.

"A-Ada apa tuan muda kesini?" Tanya Ellia gugup. Gavin hanya diam dan terus mengamati Ellia. Ellia segera menarik selimut untuk menutupi dirinya saat ia sadar ia hanya mengenakan gaun tidur tipis.

"Lihat ponselmu." Perintah Gavin, sambil memalingkan pandangannya.

Ellia yang masih bingung tetap dengan segera mengambil ponselnya di atas nakas. Ia terkejut saat melihat ada beberapa pesan dan panggilan dari Gavin.

"Maafkan saya tuan, ponsel saya dalam keadaan diam. Saya tak tahu kalau anda mengirim pesan dan menelpon saya." Ucap Ellia menjelaskan.

"Kalau sudah sadar. Cepat bangun dan lakukan tugasmu. Kamu gak lupa kan kalau masih punya hutang hukuman padaku?" Tanya Gavin mengingatkan Ellia. Pertanyaan itu langsung membuat rasa kantuk dimata Ellia sepenuhnya menghilang.

"Iya tuan. Saya masih mengingatnya. Saya akan segera kesana." Kata Ellia lesu. Gavin masih diam di tempatnya dan membuat Ellia bingung.

"Anda boleh pergi terlebih dulu tuan. Saya akan bersiap-siap dulu." Pinta Ellia yang kebingungan melihat Gavin tak juga beranjak dari tempatnya.

"Saya tidak akan melarikan diri tuan." Imbuh Ellia meyakinkan. Barulah disitu Gavin menurut dan pergi dari posisinya.

Setelah Gavin pergi, Ellia dengan segera berlari ke jendela dan menutupnya. Ia menggurutu dan memaki Gavin dengan kesal. Padahal, ia ingin menghabiskan akhir pekannya dengan bersantai. Namun, kemewahan seperti itu pun tak dapat Ellia rasakan. Karena takut akan menbuat Gavin menunggu lama, Ellia segera bergegas mandi dan bersiap-siap.

Tanpa Elia tahu, sebenernya Gavin tak benar-benar pergi. Gavin memilih duduk dan menunggu Ellia di teras rumah kayu itu. Gavin juga segera menghubungi Fauzan untuk meminta sesuatu sambil menunggu Ellia siap.

Saat Ellia sudah siap, ia segera keluar dari rumah. Ia sangat terkejut melihat Gavin yang menunggunya di depan rumah. Gavin melihat Ellia yang sudah berganti pakaian santai dengan blues bewarna putih dan rok selutut bewarna coklat. Rambut hitam panjangnya di kepang kesamping dengan rapi.

"Tu-tuan, kenapa anda masih di sini? Kan saya sudah bilang tidak akan kabur?" Kata Ellia yang menahan kekesalannya.

"Bawa keranjangmu." Perintah Gavin sambil berdiri dari duduknya.

"Keranjang? Untuk apa tuan?" Tanya Ellia bingung.

"Tunjukkan padaku, bagaimana selama ini kamu memungut jamur dan buah dari tanahku." Jawab Gavin dingin.

Ellia kembali terkejut mendengar jawaban tuan mudanya itu. Ia tak tahu motif dan jalan pikir yang diinginkan Gavin. Apa dia sebosan itu sampai ingin melihatnya mengumpulkan jamur dan buah liar? Walaupun, bingung Ellia tak mau lagi berdebat. Jadinya, ia langsung mengambil keranjang, pisau kecil, gunting dan sarung tangan yang biasa ia pakai.

"Mari tuan muda." Ajak Ellia yang berjalan terlebih dulu, diikuti oleh Gavin di belakangnya. Ellia berusaha mengabaikan keberadaan tuan mudanya itu dan fokus mencari jamur juga buah-buahan liar seperti biasa.

Gavin dengan patuh terus mengikuti langkah Ellia. Ia terus mengamati setiap hal yang dilakukan Ellia yang terlihat begitu hafal jalan-jalan di hutannya itu. Terlebih setiap tempat yang di datangi oleh Ellia pasti terdapat apa yang mereka cari. Gavin beberapa kali tersenyum melihat ekspresi Ellia yang akan berubah senang saat berhasil mendapatkan buruannya.

"Tuan lihatlah, di sini buah resberinya sangat banyak dan sudah merah-merah." Seru Ellia antusias saat melihat rimbunan pohon rasberi yang sudah masak.

Dengan cekatan ia langsung memetik buah-buah itu. Sesekali ia memakannya dan kegirangan saat rasa manis meledak di mulutnya. Gavin juga terus mengamati itu. Bisa ia lihat bibir Ellia yang ranum semakin memerah seiring jumlah rasberi yang ia makan. Tanpa sadar ia berjalan mendekat ke arah Ellia dan langsung menarik tangan gadis itu.

.

.

.

Bersambung ...

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Ita Xiaomi
Berharap Ellia aman-aman saja.
Ita Xiaomi
Jgn ganggu Ellia. Ntar ribet urusannya klo Clara ikut campur.
Ita Xiaomi
Terharu.
4U2C
memang apa lagi yang diingin nyonya CLARA sama ELLIA,,pasti akan menyuruh ELLIA ini itulah,,kerana CLARA merasakan diri cukup pantas jadi nyonya 🤣🤣🤣🤣🤣 kasihan ELLIA nantinya,,seorang anak angkat perkeja kebun haruskah direndahkan didepan orang ramai ya..
Nikma: Huhu, perbedaan kasta memang sangat ironis yaa🥺🥺
total 1 replies
susy yudhistira
sadar vin.....
Nikma: Susah kayaknya kak😌
total 1 replies
jenny
sampe segitunya efek dari syok yang dirasakan Ellia membuat dia langsung sakit. jika berita ijinnya paman Yunus karena anaknya sedang sakit sampai terdengar si tuan muda, apa dia gak merasa bersalah?
Nikma: Harga dirinya Gavin tuh kayaknya ketinggian kak, jadi susah merasa bersalahnya😌

btw, makasih uda mampir dan dukung novel aku ya kak🤗🥰
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Ita Xiaomi
Tuan jgn nak semaunya ya. Itu anak gadis org dijaga jgn nak disakiti. Dr kecil dia dah hidup menderita.
Nikma: Yuk, pukul Gavin rame² kak😌
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
simta dila
sweet ya tapi apakah benar begitu?
Nikma: Hmm, gimana yaa🤭✌️
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
Ita Xiaomi
Sore aja ambilnya. Klo malam gelap ntar ada yg lain pula.
simta dila
baca novel ini aku merasa kaya kisah di kerajaan Thor 😍😁
simta dila: iy sepertinya begitu KK hehe
Nikma: Hehe, iya kah kak? Mungkin karna latar tempat dan pembawaan tokoh²nya yaa?🤭
total 2 replies
Ita Xiaomi
Eh tuan muda klo mau buah ambil sendiri.
Ita Xiaomi
Lg bobo' Ellia tuh.
susy yudhistira
lain d mulut lain di hati, tuan muda😊
4U2C
nah loh GAVIN,,apa perasaanmu akan tenang??? pasti tidak kan.
4U2C
nah kan belum apa-apa CLARA sudah pandai memerintah ELLIA seperti pelayan,,belum nanti kalau sudah nikah apa akan jadinya..???
4U2C
ya setuju sangat sama FAUZAN,,ELLIA boleh cari kebahagiaan sendiri dan GAVIN juga sama..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!