Kerajaan Danemor menjadi sebuah kerajaan yang kuat setelah Raja Adolf I telah naik takhta menggantikan raja sebelumnya, namun dibalik kuatnya kerajaan itu, menyimpan sisi kelam yang sangat mengerikan, Raja yang sangat keji terhadap musuh dan rakyatnya sendiri, pertumpahan darah sangat lumrah terjadi di kerajaan Danemor.
Kelahiran seorang anak laki laki menjadi harapan untuk semua orang untuk menggulingkan takhta Raja Adolf I, mampukah anak harapan itu mampu melakukannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sergey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu kembali
Adolf terbangun setelah ia tertidur setelah rapat kemarin, ia mulai berdiri dan meninggalkan aula istana, melakukan kegiatan rutinnya seperti makan pagi, mandi, lalu berolahraga, setelah selesai melakukan rutinitas nya, ia menyiapkan perbekalan dan kuda untuk membawa dirinya pergi, tak lupa dia juga memanggil Pan dan 2 pengawal setia nya Rey dan Ron untuk menemaninya, selesai dengan persiapan, Adolf menemui Jhon untuk dia beri tugas mengurus istana.
"anda mau pergi kemana tuan?."
"aku ingin pergi meninggalkan istana intuk menemui Eva, aku titip istana terlebih dahulu Jhon, sehari setelahnya aku akan kembali lagi."
"baiklah tuan, semoga kembali ke istana dengan sehat."
Adolf bergegas pergi bersama Pan dan 2 pengawal setia nya, kali ini dia tidak lagi menggunakan baju biasa dan berjalan kaki, kini dia memakai armor kebanggaannya serta kuda yang begitu gagah, membuat Adolf sangat berwibawa dan kharismatik.
dia memacu kuda dengan cepat untuk sampai ke desa Yats, seolah olah ia tak sabar bertemu Eva setelah sekian lamanya, hingga tepat siang hari menjelang sore, sampai lah dia ke desa Yats, orang orang di desa Yats tentu mengenali bahwa orang yang menaiki kuda memakai armor merah serta mahkota di kepalanya adalah raja mereka, para warga yang melihat Adolf senang bukan main mereka, mereka berteriak gembira menyambut kedatangan raja di desa mereka, hingga akhirnya kepala desa datang menemui Adolf di jalanan desa.
"salam yang mulia raja, saya Yadi adalah kepala desa yang mengelola desa Yats, bolehkah saya mengetahui maksud kedatangan raja ditempat terpencil ini?."
"salam mu aku terima, Yadi kamu telah mengelola desa ini dengan sangat baik, aku senang desa ini tidak ada kejahatan yang berlalu lalang, semoga dirimu mampu menjaga kepercayaan warga karena jabatanmu, aku kemari ingin bertemu dengan seseorang, tetapi aku tidak ingin keramaian mengganggu waktu ku untuk bertemu dirinya, jadi aku tugaskan kamu Yadi untuk mengatur warga."
"terimakasih atas pujian anda yang mulia, saya akan melaksanakan tugas dengan baik."
Setelah berbincang dengan Adolf, Yadi memberi pengumuman untuk warga nya
"perhatian para warga desa Yats, raja berkunjung karena ingin bertemu seseorang diharapkan seluruh warga tidak mengganggu Raja untuk menemui seseorang, harap lanjutkan aktivitas kalian seperti biasa terimakasih."
Warga pun bubar dan melanjutkan aktivitas nya seperti biasa, kini Adolf sudah sampai di penginapan Eva, ia mengambil tanaman mawar merah yang cantik itu, lalu ia letakkan tanaman itu kembali ke tempatnya, setelah itu Adolf masuk ke dalam penginapan, tampak Eva sedang sibuk membersihkan penginapan, Eva tidak menyadari bahwa Adolf sudah ada dibelakangnya, hingga ketika ia berbalik, Eva terjatuh dan hampir pingsan karena dibelakangnya adalah seorang raja, Eva yang panik pun langsung berdiri menghadap raja, Adolf yang melihat tingkah lucu Eva ingin menahan tawa nya , setelah itu Eva memulai pembicaraan.
"salam yang mulia raja, saya Eva pemilik penginapan ini." Eva melihat Adolf sambil membungkuk penuh hormat.
"salam mu aku terima Eva, aku adalah Adolf seseorang yang telah kamu temui setengah bulan yang lalu." Adolf berkata dengan tersenyum.
Eva yang terkejut pun hampir menangis seolah tak percaya bahwa pemuda yang dia temui setengah bulan yang lalu ternyata adalah seorang raja.
"benarkah demikian baginda raja?." Eva pun menangis.
"lihatlah wajahku dengan baik Eva, aku adalah Adolf yang kamu temui setengah bulan yang lalu, maafkan aku tidak memberitahu identitas ku yang sebenarnya kepadamu, aku dalam misi untuk memantau daerah ku Eva." Adolf menggenggam tangan Eva.
"tapi tuan, aku hanya rakyat biasa saja, aku tidak pantas untuk menerima cintamu yang mulia." Eva yang perlahan percaya Adolf
"tidak masalah Eva, aku mencintaimu apa adanya, jika aku tidak mencintaimu sungguh aku tidak akan pernah datang kemari lagi, namun aku kembali untuk membuktikan rasa cintaku kepada mu "Adolf pun memeluk Eva.
setelah beberapa saat, kini mereka berdua berada di halaman penginapan sambil duduk di taman mawar merah, terlihat bahwa beberapa menit yang lalu mereka berdua menangis, dan sekarang mereka tertawa bahagia, bercanda ria, layaknya kekasih yang baru saja menikah, tak terasa malam hari tiba, kini mereka menikmati indahnya pemandangan bintang di langit, Adolf pun kemudian berdiri, ia menggenggam Eva dan mengajaknya berdiri.
"Eva, aku mengatakan ini dengan hati yang sungguh sungguh, maukah kamu menikah denganku?." Adolf memandangi Eva dengan sungguh sungguh.
Eva yang terharu pun menangis kembali dan ia berkata "ya aku bersedia menikah denganmu Adolf."
Kini mereka kembali berpelukan satu sama lain, setelah merasa lega, mereka pun kembali ke kamar masing masing untuk beristirahat.
Esok pagi nya, Adolf seperti biasa melakukan rutinitas pagi nya, setelah selesai, ia pun menemui Yadi, tak lupa ia berpamitan kepada Eva.
Setelah sampai di kediaman kepala desa, Adolf pun mengetuk pintu rumah Yadi, setelah beberapa saat, Yadi pun membuka kan pintu rumahnya, Yadi terkejut bahwa raja Adolf datang untuk menemuinya, segera dia mempersilahkan Adolf masuk kedalam rumahnya, Adolf pun mengatakan maksud tujuan kedatangannya menemui Yadi, Adolf bermaksud agar Yadi bersedia menjadi wali dari Eva, Yadi yang peka terhadap situasi nya pun setuju.
Yadi banyak menceritakan tentang Eva yang menjadi wanita tercantik di desa, dia adalah wanita yang tidak pernah dekat dengan pria manapun, yang lebih istimewa dia adalah seorang yang sangat baik terhadap orang disekitarnya, Adolf yang mendengarkan semakin terkesan kepada Eva, membuat Adolf semakin mantap menjadikan Eva sebagai istrinya.
Setelah basa basi sudah selesai, Adolf kembali ke penginapan, Adolf melihat Eva sedang berdiri di jendela, memandang langit cerah dan burung terbang, Adolf pun menghampiri Eva dan bersebelahan dengannya, Adolf pun memulai topik pembicaraan.
"aku tadi dari rumah Yadi."
"ada apa dengan pak Yadi, tuan?" Eva yang penasaran dengan Adolf.
"aku akan meminta dirinya menyetujui untuk menjadi wali orang tua mu Eva."
sontak setelah mendengar itu Eva pun terkejut, dirinya tidak tau harus bicara bagaimana lagi, namun ia kembali bertanya.
"apa kamu serius ingin menjadikan aku sebagai istrimu, aku hanya wanita dari desa."
"aku tidak akan bilang lagi Eva, aku sangat serius dengan mu, aku yakin dengan diriku sendiri untuk menjadikanmu sebagai permaisuri ku, aku harap kamu menerima nya." Adolf menatap Eva dengan sungguh sungguh.
Eva yang mendengar pernyataan Adolf mata Eva kembali berkaca kaca, Adolf pun yang melihat Eva mengusap air matanya, Adolf kemudian memeluk Eva untuk menenangkannya.
Di siang hari setelah niatnya disampaikan, Adolf pulang kembali ke istana, tak lupa dia berpamitan kepada Eva, dia tersenyum dan melambaikan tangannya pada Adolf, Adolf pun sadar, dirinya telah terlambat kembali ke istana, meski agak terlambat dari yang ia katakan pada Jhon, tetapi demi cinta, ia rela menunda tugasnya sebagai raja.