Jika suka baca, jika tidak silahkan tinggalkan tak perlu berkomentar negatif!.
Kisah ini season 2 dari judul Kristal Hati Egi ( KHE)
Sinopsis: Cinta tak harus bersatu, itulah yg aku rasakan, diriku mencintai gadis yg tak lain keturunan dari orang yg telah membuat daddy ku terluka, walau kini mereka sudah saling memaafkan tetapi mommy tak merestui hubungan kami, jujur aku sangat ingin memilikinya namun apalah daya ku mereka tak mengizinkan nya, aku tak ingin mengecewakan karna mereka lah aku bisa lahir ke dunia ini.
Aku tak tau apakah bisa bahagia tanpa dirinya karna aku sangat mencintai nya.
Ikuti kisah ku ini . cinta memang tak harus memiliki dan bersatu .
Tinggalkan komen yg positif tak perlu merendahkan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep10" CTHB(KHE 2)10
Mobil paman Alvin melaju dengan tenang di jalanan yg mulai lenggang, Paman menggenggam setir dengan fokus sesekali melirik kaca spion memastikan semuanya aman. Di sebelahnya daddy , duduk diam sambil memandang keluar jendela dengan tatapan kosong sudah 20 menit sejak perjalanan di mulai keheningan di dalam mobil terasa semakin berat.
" Kita ke toko kue dulu ya" Paman Alvin memecah keheningan dengan suara pelan nya namun masih terdengar.
" Nggak usah, langsung aja ke rumah sakit" daddy akhirnya bersuara, tak sedikit pun melihat wajah paman Alvin.
Tanpa banyak bicara lagi paman Alvin pun menambah kecepatan mobilnya , singkat sampai lah di pelataran rumah sakit, dengan langkah gontai mereka masuk.
Di depan pintu kamar rawatku daddy menarik nafas dalam- dalam sebelum mendorong pintu perlahan.
Lampu di dalam kamar dipadamkan sebagian, menyisakan cahaya lembut yg membuat suasana terasa lebih tenang di dalam, daddy melihat mommy duduk di sisi brankar, wajah cantik nya di penuhi kelelahan yg tak mampu mommy sembunyikan.
" Dad" sapa mommy pelan sambil tersenyum tipis , meski matanya jelas menunjukkan kesedihan, yg mendalam.
Daddy menggangguk , beliau melangkah mendekati mommy. Paman Alvin menaruh plastik yg di bawa nya di atas nakas.
" Makan dulu ya, ini lezat tadi beli di tempat biasa" paman Alvin mengeluarkan isi plastik itu yg berisi makanan.
" Nggak mau" tolak mommy sambil tersenyum tipis, paman Alvin tak mau memaksa nya karna paham akan perasaan mommy.
Daddy mendudukan bokong nya di kursi, wajah nya sangat lelah, lalu mengusap lembut kepala ku.
" Thel kamu inget kan waktu kamu dan abang masih kecil kalian main seru- seruan bersama anak panti asuhan yg lagi main . Daddy masih mengingat betul semua itu rasanya itu menjadi kenangan tersendiri" Daddy mengecup kening ku , kedua mata nya sembab.
Aku berlari kecil di halaman panti bersama abang dan beberapa anak panti yg tampak bersemangat,bola terus bergulir ,tawa menggema di udara , aku memberikan semangat pada mereka, sebelah kiri halaman Mommy duduk memangku putra om Ferry yg memeluk mobil- mobilan. daddy pun muncul membawa buku cerita favorite ku lalu meminta paman Alvin membacakan nya.
Aku dan abang pun berjalan menghampiri bersama anak - anak panti.
Kenangan itu membuat daddy kembali sedih , air mata nya pun turun membasahi pipinya.
" Thel kapan sih kamu bangun? daddy , mommy dan semua nya udah kangen, ama suara kamu, senyum mu, hal kecil yg kamu berikan, sayang bangun ya, daddy mohon, kasian mommy yg setiap harinya nangisin kamu" Daddy mengecup kening ku sambil memejamkan mata nya, bibir daddy bergetar .
"Dad , kita panggil anak yatim aja yg ada di panti itu,nanti mereka bantu doa , siapa tau Ethel bisa sadar, usaha kita harus lebih banyak dad, aku yakin bisa berhasil" Abang muncul sambil duduk di kursi roda, Restu mendorong nya, di belakang Restu ada teman - teman ku yg lain nya mereka datang membawa 3 plastik berisi buah, makanan dan kue.
" Betul om, kami setuju , siapa tau aja Ethel bisa segera sadar" Putra memulai sambil menyerahkan plastik itu ke paman Alvin. Aroma segar dan menggoda pun tercium, membuat om Adit dan om Alan mencicipinya sedikit.
" Oke, om mau menghubungi dulu ibu panti nya, kalian duduk dulu di permadani itu!" tunjuk daddy sambil mengeluarkan ponsel nya dari saku celana.
" Oke om" Jawab Putra, Denny , Rara dan Pevita teman ku di kampus itu. Aku paling lebih terbuka pada mereka ketimbang dengan yg lain nya karna mereka tidak dekat.
" Maaf udah punya calon belum nih?" om Alan menggoda Rara dan Pevita, membuat Restu tak mau kalah.
" Belum, kami mau fokus sama pendidikan dulu" jawab kedua nya kompak sambil tersenyum.
" Oh, kalo seandainya aku jadi temen baru kalian boleh?" Restu membuat paman Alvin kesal.
" Nggak boleh, kamu sekolah aja belum lulus , banyak temen itu bagus tapi bisa bikin males, apa lagi temen nya perempuan" paman Alvin bangkit dari duduk santai nya sambil memakan buah.
" Nah dengerin tuh" Ledek Om Alan sambil nyengir membuat Restu kesal, bibir nya mengerucut, di balik pintu Gio kakak nya mengintip dan mendengarkan.
" Hemm membahas temen apa cinta nih?" Gio masuk membawa tas ransel nya.
" Sssttt, kalian keluar deh, kasian nanti Ethel ke ganggu!" kesal mommy sambil berdiri , tanpa banyak bicara lagi mereka keluar.
Hari ini begitu ramai setelah teman- teman ku datang, mereka berusaha agar aku bisa sadar, terutama mommy, begitu menginginkan ku sadar dan membuka suara .
Tante Sherly , tante Auly dan Om Adit melangkah keluar mencari angin , di luar banyak orang yg sedang menghibur keluarga nya yg sakit, mereka duduk di buk sambil menyuapi keluarga nya, ada juga yg membaca cerita . Apa pun itu mereka lakukan demi orang terkasih cepat sembuh. Begitupun mommy ,daddy dan mereka keluarga besar ku.
anrez mau nyanyi apa ya kira2?
anrez kayaknya kalo sama tante dyah hidupnya terjamin, apalagi ada evelyn yg menemani, evelyn tipe adik yg baik soalnya