NovelToon NovelToon
Revenge Abandoned Princess

Revenge Abandoned Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:57.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reyarui

Arinsa, sorang dokter residen tahun ke-4 meninggal karena kelelahan. Tapi dia tiba-tiba membuka matanya dan melihat suasana yang jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya.

" Weeeh dimana ini, bukannya aku sudah mati? Beeeuh diiiingiiin."

Awalnya Arinsa tidak bisa mengetahui situasi nya hingga dia mendapatkan semua ingatan dari tubuh ini.

" Putri terbuang, dasar bajingan. Mereka yang tidak bisa mengendalikan kelaminnya tapi anak yang jadi korban. Tenang saja Arinsa, nama kita sama-sama Arinsa. Aku akan membalas semua rasa sakit hatimu. Dan kamu bisa istirahat dengan tenang. Kerajaan ini, akan aku hancurkan dengan tanganku."

Bagaimana cara Arinsa bertahan hidup dengan status barunya sebagai Putri Arinsa De Rouglas?

Dan bagaimana cara dia membalas dendam pemilik tubuh asli yang sudah diabaikan oleh keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RAP 05

" Tapi Tuan Putri, sekarang gaun Anda sungguh ~"

Barina tidak mampu berkata-kata. Dia jelas tidak berani mengatakan bahwa gaun Arinsa buruk. Dan dia juga bingung bagaimana meyakinkan Arinsa untuk tidak masuk ke dalam pesta.

" Kenapa?"

" Bu-bukan begitu, hanya saja saya rasa pestanya sudah di mulai. Anda akan datang sebagai yang terkahir. Dan itu pasti membuat Anda menjadi pusat perhatian. Gaun Anda sekarang ini sangat kurang untuk menghadiri pesta ulang tahun Putra Mahkota, Tuan Putri."

" Bodo amat, memangnya aku memikirkan hal itu. Sekarang yang harus aku lakukan hanya masuk saja. Dan kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku sampai seperi itu. Aku bisa mengatasinya."

Ucapan Barina bukannya membuat Arinsa goyah, dia ,alah semakin bertekad. Bukan hanya itu. Berkat apa yang dikatakan oleh pelayannya baru saja, Arinsa mnejadi memiliki sebuah ide.

Kereta milik Arinsa berhenti sedikit lebih jauh dari pintu Istana. Dia memang sengaja melakukannya karena ingin melihat-lihat. Arinsa juga meminta Barina untuk pergi melakukan tugas yang sudah diberikan.

" Nah mulai dari sini lakukan akting sebaik mungkin. Tidak sia-sia kan dulu jadi artis theater saat kuliah? Pergunakan ilmu itu sekarang Arin."

Arinsa berjalan dengan sedikit lebih cepat. Tamu yang datang memang sudah tidak ada lagi jadi dia leluasa untuk berjalan tanpa diperhatikan oleh siapapun.

Adapun yang memanggilnya adalah kesatria penjaga. Seorang pria berusia sekitar 30 tahunan itu bertanya tentang tujuan Arinsa. Dia masih belum menyadari bahwa Arinsa adalah sang putri.

" Maaf, Anda mau kemana Lady? Sekarang sedang ada pesta, jika Lady datang untuk menghadiri pesta maka mohon tunjukkan undangan yang Anda miliki."

" Apa aku sungguh-sungguh harus memberikan undangan?"

Degh!

Kesatria itu terkejut, dia bagai melihat hantu. Mulutnya menganga dan matanya membelalak.

" Kenapa diam?"

" Louisa, aah bukan tidak mungkin dia. Dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Kalau begitu berarti, Anda Yang Mulia Putri Arinsa De Rouglas. Ya Tuhan, Tuan Putri. Anda sungguh sangat cantik, Anda benar-benar memiliki wajah Louisa."

Arinsa mengerutkan alisnya. Kesatria itu menyebut nama Louisa, dimana Louisa adalah nama milik mendiang ibunya.

Jika dilihat caranya bicara agaknya kesatria di depannya itu adalah orang yang mengenal ibu dari Arinsa.

" Apa Anda mengenal ibu saya?"

" Ya betul Tuan Putri. Nama saya Gilman, Louisa dulu adalah teman saya sebelum ... . Ya itu, dia adalah teman yang baik. Sudah lama sejak terakhir Anda datang ke istana. Bagaimana kabar Anda, Tuan Putri?"

Kalimat yang tidak selesai dari Gilman tadi tentu saja dipahami oleh Arinsa. Dan dia juga tidak ada niat untuk membahasnya. Namun bertemu seseorang yang mengenal ibunya di istana, tentu akan bisa bermanfaat bagi Arinsa.

" Paman, bisa membantuku untuk masuk ke dalam. Aku ingin mengucapkan Selamat pada kakak ku yang sedang ulang tahun"

Arinsa menelisik wajah Gilman yang tampak ragu. Itu adalah hal yang sudah pasti. Terlebih sudah lama dia tidak datang. Orang pasti akan menganggap dia adalah putro bodoh seperti yang sebelum-sebelumnya.

Akan tetapi dugaan Arinsa salah. Gilman sekarang tersenyum lalu menunjukkan jalan kepada Arinsa.

" Saya akan mengantar Anda, silakan ikuti saya."

" Baik, terimakasih Paman."

" Ah iya, panggil saya Gilman saja. Saya tidak pantas dipanggil paman oleh Anda, Tuan Putri. Saya hanya kesatria rendahan."

Arinsa diam, tidak mengangguk dan juga tidak menggeleng. Dunia yang dia datangi ini adalah dunia yang sistem kasta nya masih begitu kental. Orang tua harus hormat kepada yang lebih muda jika dari segi kedudukan memnag lebih rendah. Sungguh hal yang masih baru bagi Arinsa.

" Nah ini aula pesta, silakan masuk dan nikmati pesta Anda."

" Ehmm, Gilman. Apa kamu mau ikut aku ke kastel ku. Begini, aku tidak punya kesatria untuk melindungi ku. Jika aku mendapatkan izin untuk membawamu, apa kamu mau?"

Gilman terkejut, ia tidak pernah menyangka akan mendapatkan tawaran seperti ini. Selama ini dia hanya dijadikan kesatria biasa karena berasal dari rakyat biasa dan bukannya bangsawan. Akan tetapi kemampuan Gilman sungguh luar biasa.

Para kesatria yang berasal dari bangsawan, mereka selalu menekan Gilman. Sehingga Gilman tidak pernah bisa menunjukkan kemampuannya selama ini.

Pria itu pun pasrah, kemampuan yang sudah ia latih mati-matian untuk bisa jadi kesatria istana menjadi tidak berguna dan percuma. Ia pun tak pernah lagi berharap apapun, dan berakhir menjadi kesatria penjaga pintu saja.

Namun tawaran dari Arinsa seolah menjadi angin segar. Jika dia bisa menjadi kesatria pelindung dari Arinsa maka kemampuannya pasti bisa berguna. Ya, Gilman tidak banyak memiliki keinginan. Dia hanya ingin kemampuannya menjadi berguna saja.

" Tentu saja Tuan Putri, tentu saja saya mau. Itu sebuah kehormatan bagi saya bisa melindungi Tuan Putri."

" Bagus, nanti kita bertemu lagi di tempat pertama kali kita bertemu setelah acara pesta selesai."

" Baik Tuan Putri, selamat menikmati pesta Anda."

Arinsa tersenyum, dia melepaskan mantelnya. Awalnya ia ingin meletakkan ke sembarang tempat. Namun oleh Gilman mantel itu diambil untuk disimpan.

Penjaga pintu depan aula memicingkan mata saat melihat Arinsa. Meskipun sudah tahu bahwa dia sang putri namun agaknya penjaga pintu itu bersikap tak acuh.

" Putri bodoh yang terbuang."

Pasti isi kepalanya begitu. Rumor yang tersebar adalah Arinsa diasingkan di kastel karena bodoh. Bodoh di sini dalam artian seperti orang yang tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain, berbuat sesukanya sendiri, dan tidak layak untuk dianggap sebagai keturunan raja.

" Begitukah caramu memperlakukan seorang putri? Sungguh kurang ajar sekali berani menatapku dengan tajam. Kau ingin aku mencongkel mata mu ya."

Degh!

Penjaga pintu depan aula itu terkejut mendengar ucapan Arinsa. Yang ia dengar, Arinsa adalah seorang penakut yang bahkan melihat wajah orang saja tidak berani. Tapi baru saja dia melihat hal yang sangat berbeda dari rumor. Gaya bicara yang lantang dan tegas, serta tatapan mata yang tajam. Itu sungguh sikap seseorang putri.

" Ma-mafkan saya Yang Mulia Putri. Sa-saya akan mengumumkan kedatangan Anda. Ekehm, Tuan Putri Arinsa De Rouglas memasuki aula!"

Tap tap tap

Shaaah

Suasana pesta yang tadinya ramai mendadak sunyi senyam. Iringan musik pun juga berhenti seketika. Semua pandangan tertuju kepada Arinsa. Bisik-bisik antar bangsawan pun menjadi suara yang paling menonjol di ruangan itu.

" Itu sang putri, waah dia cantik ya. Meskipun baju dan riasannya biasa saja."

" Tapi katanya dia bodoh, makanya diasingkan ke luar istana."

Seperti itulah kata-kata yang meluncur dari bibir mereka. Bagi Arinsa, dia tidak peduli dengan semua itu. Misinya adalah menunjukkan bahwa dia masih keturunan raja.

" Selamat ulang tahun Kakak, semoga Kakak selalu diberi keberkahan dan kejayaan. Salam kepada Ayahanda dan Ibunda, putri yang tidak berbakti ini sungguh merasa bersalah karena sudah lama tidak menyapa orang tua."

" Gadis sialan, kenapa dia tiba-tiba muncul begini, grrrttt."

TBC

1
@haerani-d
wow amazing, terimakasih tuan naga pedang mu begitu hebat /Drool/
semangat Arin demi cita-cita membangun negeri impian /Determined/
seperti othor yang tetap semangat untuk update, semoga selalu sehat dan bahagia /Kiss/
Reyarui: terimakasih banyak kak untuk dukungannya
total 1 replies
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor.... semangat
@haerani-d
haih si kakak othor ku yang satu ini, memang benar-benar...
sudah dikasih yang manis-manis hingga bikin meleleh, nah sekarang saatnya tegang, semoga jantung aman.../Slight/
Osie
kereeenn..yg turunan darah naga Glenn tapi yg bisa ketemu naga es malah arin
@haerani-d
waduh yang mau dipeluknya g ada, jadi guling lagi deh.../Proud/
Murni Dewita
kenapa naga es td jd hewan kontrak arinsa ya????
Murni Dewita
putra mahkota soplak
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Ampun dah Glen sampe hilang fokus gitu 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Arinsa yg dipeluk oleh Glen kok saya yg baper ya 🤭🤭
GiZaNy
yaampun Glen.. baru menyatakan perasaan udah salah bikin koordinasi tujuan gate teleportasi... ckckck... segitu bucin nya sampe isi kepala jadi Arinsa semua.. 🤣🤣🤣
GiZaNy
ehhh dah nerima nihh Arin dipeluk Glen..? dahlah dinikahin aja.. biar semua mengiri Arinsa bersanding sama Glen 😁😁
awesome moment
udh kompak n
Murni Dewita
semoga barina bernar2 berubah baik ya
Murni Dewita
raja laknat itu ...
Murni Dewita
👣
Viona Syafazea
kan anak mu memang bodoh yang hanya bisa gunakan kepala bawah nya saja.. /Facepalm//Facepalm/
@haerani-d
wow amazing... sang naga begitu percaya padamu Rin, mahluk mitologi itu tahu ketulusan hatimu
ah emang si kulkas kalau dah Nemu pawang ngedadak berubah hangat seperti wedang jahe /Chuckle/
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor.... semangat
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Glen dah bucin nih sama Arinsa 🤭🤭
GiZaNy
wahhh Glen si Pangeran Es dah mulai menghangat.. bisa2nya dia langsung meluk Arinsa begitu.. 😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!