The Mystery Of Life: SECRET PORTAL

Pada jam 16.00 sore, setelah Armelyn mencetak dokumen di lantai 24 dan memberikannya kepada bapak CEO. Ia pun pergi ke ruangannya dan kembali bekerja.

Saat sudah berada di ruangannya sendiri, di sana ia tidak melihat adanya Virissa di tempat itu namun ia mengabaikannya dan melanjutkan pekerjaannya. Tiba-tiba seorang ketua divisi pemasaran yang bernama Florellia datang ke ruangan tempat Armelyn bekerja dan berjalan menghampiri Armelyn untuk memberitahukannya sesuatu.

“Permisi Armelyn, kamu boleh ke ruangannya pak CEO dulu kah? Dia tadi mencarimu” kata Florellia sambil melihat ke arah Armelyn yang sedang bekerja di laptopnya.

Armelyn pun langsung merasa aneh karena tadi baru saja ia memberikan dokumen yang baru dicetak olehnya ke ruangan bapak CEO.

Setelah Armelyn mendengarnya, ia pun menoleh ke arah Florellia lalu menjawabnya dengan tersenyum ramah, “iya baiklah kak”

Armelyn pun langsung bergegas beranjak dari tempatnya untuk pergi ke ruangannya pak CEO. Namun tiba-tiba Florellia menjawab kata-kata Armelyn karena ingin menemaninya pergi menemui bapak CEO itu, “Oh iya, biar aku yang nganterin kamu sekalian. Aku juga habis ini mau bertemu dengan bapak CEO”

Mereka berdua pun akhirnya berjalan ke ruangan bapak CEO yang bernama Rodrick itu, beberapa saat kemudian mereka pun sampai di ruangannya.

Saat di dalam ruangan bapak CEO itu, terlihat ruangan sudah bersih dari segala macam kerusuhan yang baru saja terjadi. Semua barang-barang yang berserakan dan berjatuhan di lantai, sekarang terlihat sudah kembali kepada tempatnya semula. Hal ini karena ruangan telah dibersihkan oleh pihak petugas kebersihan yang ada di lantai itu.

Sementara itu, Florellia sedang duduk di hadapan bapak CEO itu dan berdiskusi sedikit dengannya yaitu bapak Rodrick mengenai beberapa rancangan terkait penjualan. Armelyn pun disuruh untuk duduk sementara di sofa yang tidak jauh dari meja bapak Rodrick dan di samping kiri dekat dengan pintu masuk ruangan bapak Rodrick itu.

Ketika sedang menunggu Florellia menyelesaikan diskusinya dengan bapak Rodrick itu, Armelyn tiba-tiba mendapat pesan chat dari Virissa yang ternyata pesan itu sudah dikirim olehnya sejak 20 menit yang lalu. Armelyn pun langsung membuka dan membaca pesan itu dalam hati, ternyata Virissa saat itu sedang mengabarkannya bahwa sekretaris CEO yang adalah Rashilla dan bapak manajer umum yaitu bapak Marvin masuk RS karena tadi ada kecelakaan kecil di ruangan bapak Rodrick.

Armelyn pun sontak kaget mendengar berita itu, ia pun membalas pesan tersebut kepada Virissa dengan menanyakan tentang bagaimana keadaan mereka saat ini dengan perasaan yang sedih dan gelisah.

Di saat itu, Virissa yang kebetulan sedang menggunakan ponselnya pun melihat notifikasi chat masuk dari Armelyn dan tanpa menunggu lama, ia pun langsung mengirimkan pesan chat kembali kepadanya dan mengabarkan kalau mereka berdua dalam kondisi baik-baik saja sekarang. Selain itu, Virissa juga mengirimkan pesan agar Armelyn juga ikut dengannya untuk menjenguk mereka berdua yang saat ini sedang berada di dalam RS.

Tak lama setelah Armelyn membaca pesan yang baru saja dikirim oleh Virissa itu, tiba-tiba bapak Rodrick menoleh ke arah Armelyn dan memanggilnya meskipun ia belum selesai berdiskusi dengan Florellia.

"Armelyn" panggil bapak CEO itu.

Armelyn pun langsung menoleh ke arah sumber suara lalu beranjak dari sofa itu dan berjalan menghampiri bapak Rodrick lalu bertanya, “ada apa ya pak?”

Bapak Rodrick pun langsung mengeluarkan surat perpanjang kontrak magang dan sebuah pulpen hitam lalu memberikannya kepada Armelyn. Ia pun menerimanya dengan perasaan kaget dan tidak percaya lalu menatap ke wajah bapak Rodrick itu untuk memastikan bahwa apa yang ia terima itu benar.

Bapak Rodrick pun langsung menoleh ke arah Armelyn dan berkata dengan bangga, “Kamu sudah melakukan yang terbaik Armelyn. Aku tahu kontrak magang 3 bulanmu itu selesai pada hari ini namun aku ingin kamu tetap lanjut sebagai karyawan magang karena kinerjamu yang sudah baik itu”

Armelyn pun menatap ke arah bapak Rodrick dengan perasaan yang cukup bahagia lalu ia pun langsung berkata kepadanya sambil tersenyum lebar, "Iya terima kasih banyak pak, selama ini bapak juga sudah menjadi seorang bapak CEO yang baik"

Lalu Armelyn pun langsung melihat ke arah surat itu dan membaca secara perlahan isi surat itu dimulai dari judulnya sampai ke kalimat paling terakhir dari surat itu. Setelah beberapa menit Armelyn membaca surat perpanjangan magang itu sampai selesai, ia pun langsung dengan cepat menandatanganinya.

Sesaat setelah ia menandatangani surat itu, ia pun menyadari sesuatu bahwa dirinya memiliki simbol kupu-kupu yang artinya ia harus bekerja sebagai karyawan tetap di sini jika ingin selamat. Lalu sebelum ia memberikan surat dan pulpen hitam itu kembali kepada bapak Rodrick, ia pun bertanya kepada bapak Rodrick, “Pak, mohon maaf tapi aku punya simbol kupu-kupu jadi apakah-“

Kata-kata Armelyn pun terpotong oleh jawaban dari bapak Rodrick tanpa mendengar semua perkataan Armelyn sampai habis terlebih dahulu, “Ohh, kalau begitu kamu tenang saja. Percayalah padaku sebentar lagi semua masalah itu akan selesai, semua kutukan itu pasti akan hilang”

Setelah mendengar perkataan itu dari bapak Almon, tiba-tiba Armelyn merasa sedikit tenang dan langsung memberikan surat dan pulpen itu kembali kepada bapak Rodrick. Tak lama kemudian, bapak Rodrick menyuruh Armelyn untuk pulang cepat hari ini karena sesuai kontrak yang lama hari ini adalah hari terakhirnya bekerja jadi ia ingin memberi hadiah dengan mempercepat jam pulang Armelyn, namun ia hanya melakukannya di hari ini saja.

Armelyn pun dengan wajah senang menoleh ke arah pak Rodrick dan menjawab, “Oke baik pak, semangat dengan kerjanya”

“Semangat juga kamu Armelyn” jawab pak Rodrick dengan tersenyum bahagia sambil menatap ke arah Armelyn.

Lalu Armelyn pun berjalan keluar dari ruangan bapak Rodrick itu dengan perasaan yang gembira dan setelah ia keluar dari ruangan itu, pak Rodrick dan Florellia melanjutkan diskusi mereka tentang penjualan produk mereka yang memiliki kemungkinan untuk menurun karena adanya kecelakaan kecil di kantor ini.

“Aku rasa kita harus mempercepat produksi dari lipstik terbaru kita pak, apalagi perusahaan kita sangat besar jadi menurutku insiden ini pasti akan cepat tersebar” kata Florellia dengan sangat serius sambil melihat ke arah bapak Rodrick.

“Kalau begitu mari kita targetkan akhir bulan depan untuk launchingnya, seharusnya model iklan produk kami sudah ada dan semuanya sudah siap diperjualbelikan” jawab bapak Rodrick dengan rasa percaya bahwa semua insiden ini pasti akan beres.

Florellia pun mengangguk mengiyakan dan menjawab, “Baiklah, berarti besok kita harus segera membuka lowongan bagi para model untuk iklan produk baru kita”

Bapak Rodrick pun menjawab sambil memikirkan cara untuk menghadapi situasi ini, “Siap kalau begitu, aku akan segera mengabari Ethan untuk membuatkan poster open recruitment agar bisa disebarkan lewat sosial media dan platform lainnya”

“Oke baik, terima kasih pak. Aku akan pergi ke ruanganku kalau begitu, semoga semua ini cepat-cepat berakhir” jawab Florellia sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan pak Rodrick.

“Iyaa terima kasih kembali Flo” jawab bapak Rodrick itu dengan tersenyum dan berdiri lalu mengulurkan tangannya untuk berjabat kembali kepada Florellia, setelah itu ia pun duduk dan kembali kepada laptopnya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Tepat setelah Florellia meninggalkan ruangannya, bapak Rodrick pun langsung mengirimkan pesan bahwa perusahaan kosmetik sedang membutuhkan poster open recruitment lowongan untuk model produk iklan dan besok harus segera disebarkan ke sosial media dan segala platform, maka itu posternya harus sudah ada sebelum hari itu.

Hal ini harus segera dilakukan untuk menutupi insiden kecil yang terjadi di perusahaan yang di mana hal ini memiliki kemungkinan untuk diberitakan di media kepada Ethan melalui email perusahaan agar ia mengetahui bahwa ini adalah hal yang sangat penting dari kantornya untuk Ethan ketahui.

Beberapa menit setelah ia mengirimkan pesan itu dan mengurusi beberapa dokumen penting di laptopnya, ia pun segera mematikan dan menutup laptopnya lalu membereskan juga merapikan mejanya karena ia akan pergi ke RS yang sama dengan kedua kerjanya itu sedang berada untuk menjenguk adiknya yang baru saja bangun dari koma 7 tahun itu.