NovelToon NovelToon
API ASMARA OM EZAN

API ASMARA OM EZAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Arum

Mohon bijak dalam berkomentar. Kritik boleh asal membangun dan sopan. Jika tidak suka dengan cerita ini langsung SKIP saja tidak perlu tinggalkan jejak ⭐


Gita Kirana 20th seorang yatim piatu yang hidup berdua dengan Om nya yang berprofesi sebagai TNI. Suatu hari om dari Gita harus meninggalkan Gita karena di tugaskan untuk bergabung dengan pasukan relawan di Gaza.


Bara yang saat itu khawatir dengan Gita, dia meminta sahabatnya untuk menjaga keponakannya itu. Karena Bara tidak mau hanya menitipkan Gita begitu saja, Bara pun meminta hal yang di luar dugaan.

Bara meminta sahabatnya untuk menikah dengan Gita dengan alasan agar sang sahabat bisa menjaga Gita 24 jam.

Lalu bagaimana reaksi kedua orang yang tiba-tiba di jodohkan itu, apakah mereka setuju untuk memenuhi permintaan Bara? Ikuti kisah mereka yaa...

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidur Bersama

"Sudah, jangan menangis...kamu itu sudah dewasa. Bahkan sekarang kamu sudah menikah. Jadilah istri yang baik untuk Ezan. Dia pria yang baik, makanya om percaya dengan dia."

"Tapi dia..

"Apa, tua! Astaga Gita .. Dia itu dewasa. Bahkan kalau kata orang, yang dewasa itu banyak pengalaman nya."

Gita mengerucutkan bibirnya mendengar kata-kata Bara yang terkesan ambigu.

"Bro..!!" Ezan melemparkan sebuah botol air mineral kerah Bara. Dengan cepat tan tepat, Bara menangkapnya dengan mudah.

"Thanks bro !!" Bara mengacungkan botol yang dia pegang dan dia pun mengucapkan terimakasih pada sahabatnya itu.

"Ini, minumlah.." Ezan menyerahkan sebuah air mineral pad Gita.

Tak lupa, Ezan dengan sweet nya memastikan jika botol itu sudah dibuka.

"Ehemmm....kalau mau mesra-mesraan jangan di sini dong !! Jomblo nih !!"

Ezan menatap Bara dengan tatapan mengejek. "Makanya cari di sana nanti."

"Aku mau perang, bukan mau liburan dodol!!"

Kedua sahabat itu pun saling meledek satu sama lain. Pemandangan itu membuat Gita tiba-tiba berkaca-kaca.

Bara yang tak sengaja menatap ke arah Gita langsung berkomentar.

"Ta, kamu nangis? sudah, jangan sampai habis air mata kamu."

Plak...

Bara benar-benar membuat Gita kesal mendengar candaan Bara.

"Om Bara !! Aku tuh lagi sedih, terharu...apalagi lihat Om Bara sama Om Ezan kayak tadi, buat aku sedih."

"Sudah, jangan sedih...Om jadu kepikiran nanti. Tapi ngomong-ngomong..kenapa kamu manggil Ezan masih Om?"

"Lahhh...kan emang Om-om, gimana sih !"

Bara tepuk jidat mendengar ucapan keponakannya itu.

"Astaga Gita!! Jangan panggil om lagi lah, dia itu suami kamu."

Gita mengerutkan keningnya, menatap bingung ke arah Bara.

 "Ehh..setidaknya panggilannya di ganti. Seperti sayang, honey, mas, atau apalah yang pas untuk panggilan istri ke suami."

Ezan hanya bisa menahan senyum melihat ekspresi wajah istrinya itu.

"Iiiihhh...geli lah, kenapa harus panggil sayang, honey, itu sih buat perempuan yang bucin sama pacarnya....ini kan...

"Gita, om nggak ingin kamu kurang ajar dengan suami kamu sendiri. Sekarang ini dia adalah surgamu, mengerti? Setidaknya, kamu dan Ezan sama-sama belajar menerima satu sama lain. Zan, maafin aku yang sudah memberikan beban berat ini. Kamu harus membimbing Gita dengan susah payah."

Ezan menepuk bahu Bara. Terlihat Ezan menarik nafas dalam-dalam.

"Bro, kenapa harus ngomong seperti itu..sekarang ini Gita itu istri ku, tanggung jawab ku. Kau tenanglah, tetap bertugas dengan penuh kehati-hatian. Jaga diri kamu, kembali dengan selamat. Kalau perlu kembali bawa bini."

Ezan pun terkekeh untuk membuat suasana tidak terlalu canggung.

"Doakan saja yang terbaik bro !!"

Terlihat seseorang melapor pada Bara untuk bersiap. Hal itu membuat Gita meneteskan air matanya.

"Jangan menangis, jaga diri kamu baik-baik. Bersikaplah selayaknya istri. Kamu sudah dewasa,pastinya kamu tahu apa yang harus kamu lakukan. Rumah Om, sekarang sementara di kontrakan. Barang-barang kamu juga sudah di angkut oleh orang-orang suruhan Ezan ke apartemennya. Om berangkat dulu. Jaga diri kamu."

"Om juga, Gita sayang Om. Kembali dengan selamat jangan lupa jaga diri dan makan yang banyak."

Bara mengusap lembut kepala Gita dan mengecup kening ponakannya. Walaupun memang serasa berat harus meninggalkan Gita yang selama ini dia rawat dan dia jaga setelah kedua orang tuanya tiada, namun Bara sedikit lega karena saat ini Gita sudah ada Ezan yang menjaganya.

Bara melepaskan pelukannya dari Gita dan kemudian beralih ke Ezan.

"Bimbing istrimu. Sebenarnya dia gadis manis yang perlu kasih sayang. Jangan pernah bentak dia, aku serahkan ponakanku untuk kamu jaga."

"Tenanglah bro, aku akan jaga istri kecil ku itu dengan baik. Jaga dirimu, kembalilah dengan selamat."

Bara mengangguk dan kemudian lansung membalikkan tubuhnya berjalan tanpa menoleh lagi kebelakang.

Gita terlihat menangis dalam dekapan Ezan. Tangisan nya begitu menyesakkan dada Ezan.

"Tenanglah, dia akan baik-baik saja."

Ezan mengeratkan dekapannya memberikan rasa hangat yang begitu membuat nyaman Gita.

Terlihat Semua rombongan team sudah menempati posisi nya dan terlihat keluarga mereka pun menangis dengan penuh keharuan, ketakutan, kecemasan, namun bagaimana lagi...semua sudah menjadi tugas yang harus di lakukan.

Karena terlalu lelah menangis, Gita pun tertidur lelap di jok depan samping supir. Sedangkan Ezan mengemudikan mobilnya ke arah kediaman keluarga nya.

Membutuhkan waktu dua puluh menit mereka sampai di rumah besar keluarga Hutama.

Ezan mengangkat tubuh Gita ala bridal style, dia dengan penuh kehati-hatian melangkah masuk ke dalam rumah. Terlihat keluarganya sedang berkumpul disana.

"Loh, Zan...Gita kenapa?" ibu Ezan terlihat cemas melihat tubuh Gita yang di angkat oleh Ezan.

"Nggak apa-apa mah, Gita cuma capek. Aku ke kamar dulu.."

Ezan melangkah meninggalkan tempat itu, tidak memperdulikan tatapan yang sinis dari Vani dan juga Sisi.

" Dasar perempuan manja, bisanya ngerepotin orang!" Rahma yang mendengar cibiran adik iparnya pun langsung bereaksi.

"Wajarlah, mereka pengantin baru. Apalagi itu wajar kok, manja-manja dengan suami. Yang nggak wajar itu, manja-manja sama orang lain." Rahma melirik sinis ke arah Vani membuat adik iparnya itu geram dengan sikap Rahma.

Sedangkan Ezan dengan perlahan membaringkan tubuh Gita diatas tempat tidur miliknya. Dengan telaten dia mencopot sepatu yang masih di pakai Gita. Lalu dia pun menyelimuti tubuh Gita dengan selimut tebal untuk menghangatkan tubuh istrinya itu.

Ezan membenarkan rambut yang sedikit menutupi wajah cantik Gita.

"Hahh...semoga kamu tidak akan selalu sedih Ta, ada aku disini... aku nggak tahu apa aku sudah tertarik sama kamu atau perasaan ini hanya sekedar rasa ingin melindungi seperti layaknya Bara."

 Ezan tak memahami apa yang dia rasakan saat ini. Perasaannya hanya ingin membuat Gita bahagia. Dia ingin selalu melindungi gadis itu.

Sudah lama hatinya kosong, apa dia harus mencoba membuka hati nya untuk gadis kecil itu? Ezan beranggapan biar waktu yang mengubah segalanya.

Ezan pun melangkah ke kamar mandi guna membersihkan diri nya. Tak sampai lima belas menit, dia sudah keluar dari kamar mandi dan mulai bergabung dengan Gita di tempat tidur yang sama.

Beruntung tempat tidur Ezan lumayan lebar, hal itu membuat posisi mereka berdua lumayan berjarak. Ezan mulai menutup matanya, rasa lelahnya membuat dia cepat terlelap dan masuk dalam mimpi indahnya.

...----------------...

Pagi mulai menyapa, Gita yang mendengar suara alarm ponselnya pun mulai terusik. Dia mengernyitkan dahinya nya dengan posisi mata nya masih terpejam.

Tangannya bergerak-gerak merasakan sesuatu yang asing bagi Gita.

Saat tangannya menyentuh sesuatu yang terasa menggelitik, rasa yang familiar dan membuat mata ngantuk Gita pun terpaksa dia buka dengan perlahan. Dia menatap tangannya yang sudah ada di atas dada berb*lu dan hal itu membuat mata yang tadi nya masih ngantuk langsung terbuka lebar.

Matanya dia arahkan keatas dan dia matanya semakin melebar saat dia sadar jika dia sudah ada dalam dekapan Ezan.

"Aaaaaaaa....!!"

Suara teriakan Gita pun langsung pecah dan hal itu membuat Ezan yang masih tertidur pulas langsung membuka matanya karena terkejut dengan teriakan Gita.

To be continued...

Maaf ya kalau yang nanya kok Nama ibunya Ezan jadi Rahma, namanya Fani Rahma Hutama jadi biar nggak bingung antara Vani dan Fani jadi Othor ganti penyebutan nya.

1
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Semoga KK author lekas sembuh dan dapat berkarya kembali... aamiin 🤲
Nar Sih
semoga cpt sembuh dan sehat kembali ya kak puspa
Tiara Bella
moga cepet sehat kembali ya thor
Salsa Billa
up nya lama bgt thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Al Ghifari
kapan lanjut nih
Al Ghifari
ayo cepat dong dilanjut seru banget
Nar Sih
lgi,,kmu harus sabar dan nahan diri ,tunggu istri kecil mu siaap ya ezan ,pasti klau udah waktu nya semua jdi milik mu
Rubyred
mudah2 gita bisa menerima ezan ya
Rubyred
wah.....ezan dah mulai bucin nie
mom'snya devadhamian
kasian nya om ezan udah punya istri juga masih tetep harus puasa hehehe
Nar Sih: iya ya kak ,kasihan om ezan nya ,istri kecil nya blm siap jdi istri yg sebnr nya
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Nar Sih
lanjutt kakkk👍👍
Herman Lim
erzan buka hati mu utk Gita
Kasih Bonda
next thor semangat
Tiara Bella
Luna paling mantan istrinya ezan
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Wow ... Luna, siapakah dia? sepertinya sangat spesial di hati Ezan.
Rubyred
siapa luna
Rubyred
gantung thor....penasarakan jadinya
Nar Sih
pasti gita bkln luluh juga dgn sikap erzan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!