Devano Hanoraga, pria dingin yang super rich, perfeksionis, berkuasa, dingin, tegas dan tak takut mati yang menjadi pengusaha hebat dan tak kenal ampun selalu menjadi incaran para wanita yang selalu ingin hidup mewah tanpa ingin bekerja keras.
Ia tak sengaja menolong gadis cantik yang bekerja di Bar milik sahabatnya sebagai pelayan untuk membiayai kuliahnya saat dirinya dijual untuk melunasi hutang judi Kakak tirinya.
Yesica Anastasya, gadis cantik yang terpaksa bekerja di Bar untuk membiayai kuliahnya dan juga untuk membiayai Ibu tirinya yang pemalas dan Kakak tirinya yang senang berjudi.
"Jadilah wanitaku maka aku akan melunasi hutang Kakakmu." Devano.
"Aku bersedia menjadi wanitamu asal kau izinkaan aku melanjutkan studyku." Yesica.
"Deal."
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Apakah Devano akan jatuh hati hingga sejatuh-jatuhnya pada sugar Baby yang ia tolong dan selamatkan dari Ibu dan Kakak tirinya?
Follow:
Fb: Isti
Ig: istikomah50651
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 23
Devano meminta Kris untuk mengumpulkan seluruh staf karyawan karena ia ingin apa yang dilakukan oleh Febi menjadi pelajaran ke depannya. Febi yang harus melakukan hal itu sebenarnya tak siap karena malu, tapi ia benar-benar membutuhkan pekerjaan itu. Gaji seorang office girl di Emerald Jewelry di atas UMR perusahaan lainnya, bisa dibilang dua kali lipatnya maka dari itu ia mau tak mau menuruti apa yang dikatakan oleh Bos besarnya itu.
Namun, dalam hatinya Febi mengutuk Yesica dan menganggapnya kecentilan pada Bos besarnya. Ia tak terima karena apa yang dirasakannya saat ini adalah salah Yesica, begitulah pikir Febi.
“Ada apa ini? Mengapa kita dikumpulkan di jam seperti ini?” tanya salah seorang karyawan pada karyawan lainnya yang tak tahu ada apa.
“Entah, aku juga tak tahu. Tapi siapa gadis yang berada di samping Tuan Vano itu yah,” ucap yang lainnya.
“Dan Febi, apa yang dia lakukan, bukankah Tuan Vano sudah memecatnya?” tanya karyawan lain.
“Entahlah, kita tunggu saja ada pengumuman apa,” yang lainnya menyahut.
“Kalian pasti bertanya-tanya kenapa saya mengumpulkan kalian di sini di jam sibuk kalian,” ucap Devano membuka suaranya.
“Kalian lihat gadis kecil di samping saya ini?” Devano merangkul pinggang Yesika dan sedikit menariknya agar tubuh mereka semakin dekat, hal itu langsung menarik perhatian semua pegawai yang menyaksikannya.
“Dia adalah calon Nyonya muda Hanoraga. Mulai sekarang jika melihatnya datang kalian harus bersikap seperti pada saya. Jika saya tahu ada yang memperlakukannya seperti karyawan ini melakukannya maka tanpa belas kasihan saya akan memecat kalian saat itu juga tanpa ampun. Kali ini dia bisa selamat karena calon istri saya yang memintanya, tapi tak ada lain kali.” Devano memperkenalkan Yesica sebagai calon istrinya, tentu saja semua pegawainya langsung terkejut.
“Hai kamu, katakan apa yang mau kamu sampaikan,” titah Devano beralih pada Febi yang berdiri dengan menundukkan kepalanya, semua orang ikut beralih menatap pada Febi.
“Ada apa ini?” banyak para pegawai yang mempertanyakan ada apa sebenarnya.
“Nona, saya... saya minta maaf atas apa yang saya lakukan kemarin. Saya sudah menyadarinya dan sekarang saya menyesalinya. Maafkan saya,” ucap Febi dengan menahan kekesalannya karena merasa malu harus meminta maaf pada gadis kecil di depan teman sekantor lainnya.
“Aku sudah memaafkannya kok, aku juga minta maaf karena gara-gara aku kamu jadi kesulitan seperti ini.” Yesica malah balik meminta maaf membuat yang lainnya merasa terharu dengan sikapnya yang memaafkan.
Usai acara drama yang digelar, Yesica pun bersiap berangkat ke kampus karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat tiga puluh menit.
“Mas, aku pergi ke kampus dulu,” pamitnya.
“Hm.” Devano hanya ber hm ria saja.
“Astaga, kalau lagi kumat dinginnya orang ngomong hanya ber hm ria ajah,’ batin Yesica, ia pun pergi dengan diantar oleh Kris.
“Terima kasih, Kris. Saya masuk dulu,” pamitnya pada Kris.
“Saya akan menunggu Anda di sini sekitar jam empat sore nanti, Nona,” ucap Kris memberitahu.
“Baiklah.” Yesica turun setelah berucap demikian. Ia menyeberang jalan menuju kampusnya karena ia meminta Kris untuk dituruninya sedikit jauh dari kampus.
Di depan kampus, dua sahabatnya sudah menunggu dirinya.
“Maaf yah aku telat, yuk kita langsung ke kelas saja,” ajaknya dan mereka pun langsung bergegas menuju kelasnya, ia dan Vivi berpisah dengan Luna karena mereka tak satu jurusan.
“Yes,” panggil Vivi.
“Hm,” yang dipanggil hanya ber hm ria saja, ia sudah benar-benar mirip dengan Devano, mentang-mentang sebentar lagi akan menjadi istrinya.
“Kamu jujur sama aku, kamu sama teman Tuan Lucas ada hubungan apa? Aku lihat kamu turun dari mobil mewah dan itu bukan hari ini saja, kemarin juga,” tanya Vivi yang curiga. Yesica yang sedari tadi sibuk dengan tugas yang diberikan oleh dosen untuk mendesain perhiasan dengan tema Angel Heart pun langsung menoleh pada sahabatnya yang duduk tepat di sampingnya.
“Apa Luna juga mengetahuinya?” bukannya menjawab, Yesica malah bertanya balik.
“Dia gak tahu, tadi pas kamu keluar dari mobil aku mengalihkan perhatian dia karena aku tahu kamu menyembunyikan sesuatu dari kita berdua.”
“Syukur deh kalau Luna tak tahu, aku takut dia mengatakan sesuatu yang tidak-tidak pada Riyan.” Yesica mengelus dadanya lega dan tanpa sadar khawatir dengan Riyan.
“Ih, kamu kok malah mengkhawatirkan Kak Riyan sih. Pertanyaanku belum dijawab tahu.” Vivi menyenggol lengan Yesica membuat desain gambarnya seketika tercoret.
“Yaaah, kamu Vi, lihat kan jadinya begitu deh,” seru Yesica melihat desainnya yang tak sesuai dengan harapan karena tercoret disenggol oleh Vivi.
“Yah maaf, tinggal buat lagi ajah, kan baru sedikit ini. Lagi kamu gak jawab pertanyaanku malah mengkhawatirkan Kak Riyan,” protes Vivi setelah meminta maaf.
“Masa sih aku mengkhawatirkan dia? Kok aku gak merasa yah.” Yesica menoleh pada Vivi karena mendengar ucapan sahabatnya itu.
“Astaga Yes, seharusnya tadi aku rekam yah biar kamu denger. Tau ah Yes, aku gak mau bicara sama kamu lagi kalau kamu gak mau kasih tahu aku yang sebenarnya.” Vivi merajuk, ia melanjutkan desainnya yang sempat tertunda.
“Yah maaf, aku gak sadar tadi waktu ngomong. Nanti aku ceritakan saat tak ada Luna yah, tapi hanya kita saja yang tahu, jangan kamu bocorkan pada siapa pun,” ucap Yesica. Vivi yang tadi merajuk kini langsung menoleh dengan wajah berbinar.
“Serius?” tanya Vivi dan Yesica hanya menganggukkan kepalanya. “Oke deh, aku janji hanya kita saja yang tahu,” sambungnya, mereka lalu melanjutkan tugas mendesain perhiasan yang diminta oleh dosen mereka.
Tugas selesai, Yesica dan Vivi mengumpulkannya di meja dosen, mereka kemudian berjalan keluar menuju kantin. Luna belum keluar karena kelasnya belum berakhir.
“Jadi?” tanya Vivi, mereka sudah duduk dengan hidangan yang tadi dipesannya.
Yesica memajukan kepalanya diikuti oleh Vivi.
“Aku dan Tuan Vano akan menikah secara siri,” ucap Yesica berbisik agar tak ada yang mendengarnya.
“WHAT!!!” Vivi memekik terkejut sampai bangun dari duduknya karena terkejut yang luar biasa.
“Ssst.” Yesica meletakkan telunjuknya di bibirnya dan menarik Vivi agar duduk kembali, ia menoleh kana kiri dengan senyum yang dipaksakan pada mahasiswa dan mahasiswi yang seketika itu menoleh pada mereka karena tingkah Vivi.
“Sorry-sorry, aku kaget ajah dengarnya. Kok bisa sih?” ucap Vivi bertanya ingin cerita lebih lanjutnya.
Yesica menceritakan apa yang sebenarnya terjadi saat di Bar beberapa hari lalu tanpa ada yang ditutupi olehnya sedikit pun.
“Waaah keren, kamu bakal jadi istrinya pengusaha terkaya nomor satu dinegara kita loh, Yes. Aku turut bahagia buat kamu, akhirnya kamu terlepas dari Ibu dan Kakak tiri kamu yang parasit itu. Pokoknya semoga kamu bahagia. Eh salah, harusnya kamu harus bahagia.” Vivi bukannya prihatin, ia malah berucap syukur dan mendoakan agar sahabatnya itu bahagia dengan pernikahannya.
“Tapi aku menikah siri loh, Vi, bukan resmi.” Yesica menekankan dikata menikah sirinya.
“Yah memangnya kenapa? Siapa tahu saja dari menikah siri akan berlanjut menjadi menikah resmi, seperti di dalam komik-komik dan novel-novel yang ada di Mangatoon itu. Oh iya, seperti cerita novel yang kubaca yang judulnya Romansa Dokter Ganteng dan Pelayan Cafe karyanya Isti Shaburu loh, Yes. Dia juga awalnya menikah siri dengan dokter pemilik rumah sakit tempat Ibunya dirawat demi membiayai Ibunya yang koma, eh gak tahunya si prianya malah jatuh cinta dan akhirnya mereka menikah deh,” harapan Vivi, ia juga memberikan contoh pernikahan ending bahagia dari pernikahan kontrak secara siri yang dibacanya diaplikasi berwarna merah, ada juga berwarna biru yang hanya khusus novel semua.
“Kamu itu kebanyakan baca novel, Vi. Namanya juga novel kan karangan seseorang, cerita yang diciptakan oleh orang yang membuatnya, mana bisa kamu samakan kisahku dengan kisah novel. Dunia kami berbeda, novel penciptanya pengarangnya sedangkan aku penciptanya Allah yang maha kuasa,” protes Yesica karena sahabatnya itu malah mengandaikan kisahnya seperti kisah novel yang dibaca oleh Vivi.
“Yah kan siapa tahu ajah menjadi kenyataan, harapan dan doa baik harus diaminkan agar terwujud. Aku sih berdoa agar kisahmu dengan Tuan Vano bisa berakhir bahagia seperti novel yang kubaca.” Vivi masih bersikeras mendoakan sahabatnya itu.
“Iya-iya aku aminkan, semoga saja semua doamu terkabul sesuai apa yang kamu harapkan.”
“Mengharapkan apa nih.” Luna yang baru datang duduk di samping Yesica dan memotong pembicaraan keduanya. Seketika mereka berdua menoleh pada Luna yang baru datang membuat Luna jadi bingung sendiri.
3 sahabat yang sudah menemukan kebahagiaan nya.