NovelToon NovelToon
Pendekar Dari Alam Dewa

Pendekar Dari Alam Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...


Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Di pagi yang cerah, suasana di gerbang utama Sekte Api Emas terasa berbeda. Kedatangan utusan dari Sekte Pedang Langit membawa kabar penting yang segera menarik perhatian semua orang. Utusan itu, seorang pria paruh baya dengan jubah biru bercorak pedang perak, berbicara dengan nada tenang namun penuh wibawa di hadapan Tetua Yan dan beberapa tetua lainnya.

"Latih tanding antar sekte akan diadakan di pinggiran Kota Shengguang, tepatnya di sebuah arena besar yang telah dipersiapkan oleh sekte kami," ucap utusan itu. "Kami berharap Sekte Api Emas dapat membawa murid-murid terbaiknya untuk menunjukkan kemampuan sejati mereka."

Tetua Yan mengangguk penuh percaya diri. "Tentu saja. Murid inti kami telah dipersiapkan dengan baik. Kami akan berangkat secepatnya."

Utusan itu tersenyum tipis, tetapi ada kilatan kecil di matanya yang membuat beberapa tetua Sekte Api Emas merasa bahwa ia sedang menguji mereka. Setelah memberikan rincian waktu dan lokasi, utusan itu segera berpamitan dan pergi.

Tidak butuh waktu lama setelah kepergiannya, Tetua Yan langsung mengumpulkan semua murid inti dan beberapa tetua lain untuk membahas keberangkatan. "Kita akan menuju arena itu hari ini juga. Pastikan kalian sudah mempersiapkan semuanya. Jangan sampai Sekte Pedang Langit meremehkan kita!"

Rombongan Sekte Api Emas pun segera bersiap. Selain para murid inti yang menjadi pusat perhatian, beberapa murid tingkat 2 dan 3 ikut serta sebagai pendukung, bersama dengan para tetua yang akan memimpin perjalanan ini.

Long Tian, yang sebenarnya tidak terlibat langsung, tetap ikut dalam rombongan. Bai Zhi dan Han Yu memandangnya dengan penasaran. "Kau ikut juga? Bukankah ini khusus untuk murid inti?" tanya Bai Zhi.

Long Tian hanya tersenyum tipis. "Aku hanya ingin melihat seperti apa kekuatan Sekte Pedang Langit. Lagipula, perjalanan ini bisa jadi hiburan yang seru."

Han Yu tertawa kecil. "Kau ini memang suka mencari hal menarik, ya? Baiklah, setidaknya kami punya hiburan tambahan."

Perjalanan menuju pinggiran Kota Shengguang dimulai. Rombongan besar itu bergerak dengan tertib, menciptakan pemandangan yang megah saat mereka melintasi jalan-jalan utama. Para penduduk setempat yang melihatnya langsung berbisik-bisik, kagum sekaligus penasaran.

Setelah beberapa jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di tempat yang disebutkan oleh utusan Sekte Pedang Langit. Arena besar itu berdiri megah di tengah dataran luas, dikelilingi pepohonan yang rimbun. Arena tersebut terbuat dari batu hitam yang kokoh, dengan tribun melingkar yang cukup besar untuk menampung ratusan penonton.

Di depan arena, utusan tadi bersama beberapa murid Sekte Pedang Langit menyambut mereka. "Selamat datang, rombongan Sekte Api Emas. Semoga perjalanan kalian menyenangkan," ucap utusan itu dengan nada ramah, meskipun tetap terasa sedikit formal.

Tetua Yan hanya membalas dengan anggukan tegas. "Arena yang kalian siapkan cukup megah. Kami harap ini juga mencerminkan kesungguhan Sekte Pedang Langit dalam latih tanding ini."

Utusan itu tersenyum tipis. "Tentu saja. Kami selalu serius dalam semua hal, terutama saat menyangkut kehormatan sekte kami."

Rombongan Sekte Api Emas kemudian memasuki arena, mengamati tempat tersebut sambil mempersiapkan diri untuk pertarungan besar yang akan datang. Suasana perlahan memanas, menciptakan rasa penasaran dan ketegangan di antara kedua sekte.

Tidak lama setelah rombongan Sekte Api Emas tiba dan menempati tempat duduk yang disediakan, suara gemuruh dari arah timur membuat semua orang menoleh. Rombongan utama Sekte Pedang Langit akhirnya tiba dengan penuh wibawa.

Di barisan depan, Patriark Sekte Pedang Langit, seorang pria berambut putih dengan jubah biru bergambar pedang perak yang menyilaukan, melangkah dengan penuh karisma. Di belakangnya, lima tetua sekte berdiri dengan sikap gagah, memancarkan aura yang membuat para murid Sekte Api Emas menahan napas. Lebih jauh di belakang, 20 murid inti Sekte Pedang Langit berjalan dengan barisan yang rapi. Mereka tampak percaya diri, masing-masing membawa pedang mereka yang bersinar tajam.

"Patriark mereka bahkan datang langsung?" bisik salah satu murid Sekte Api Emas, matanya terbelalak.

"Dan lihat jumlah mereka, hampir dua kali lipat dari kita," tambah yang lain dengan nada gentar.

Tetua Yan, yang berdiri di depan rombongan Sekte Api Emas, tetap tenang meskipun jelas terlihat bahwa situasi ini membuat tekanan cukup besar. Patriark Sekte Pedang Langit berhenti tepat di tengah arena, memandang ke arah Tetua Yan dengan senyum tipis.

"Salam hormat kepada Tetua Yan dan seluruh murid dari Sekte Api Emas. Kami merasa terhormat bisa bertemu di sini untuk latih tanding ini," katanya dengan suara lantang.

Tetua Yan membalas dengan senyum tipis. "Sekte Api Emas juga merasa terhormat menerima tantangan ini. Semoga latih tanding ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kedua belah pihak."

Setelah ucapan formal selesai, kedua belah pihak langsung menyepakati aturan. Salah satu tetua Sekte Pedang Langit menjelaskan aturan yang sederhana namun jelas.

"Pertama, duel akan dilakukan dalam format satu lawan satu. Kedua, akan ada pertarungan tim yang beranggotakan tujuh orang dari masing-masing sekte. Duel dianggap selesai ketika salah satu pihak tidak dapat melanjutkan atau menyerah. Kekalahan atau kemenangan akan ditentukan oleh juri yang netral."

Tetua Yan mengangguk. "Kami menyetujui aturan ini. Biarkan para murid menunjukkan kemampuan terbaik mereka."

Dengan aturan yang telah disepakati, suasana semakin memanas. Para murid dari kedua sekte menatap ke arah arena, memikirkan siapa yang akan menjadi wakil pertama mereka.

"Baiklah," kata Tetua Yan dengan suara lantang. "Sekte Api Emas akan menunjuk salah satu murid inti terbaik kami untuk memulai duel ini."

Di sisi lain, Patriark Sekte Pedang Langit berbicara singkat dengan salah satu murid inti mereka, yang langsung melangkah maju dengan penuh percaya diri.

"Pertarungan pertama ini akan menjadi awal yang menentukan," bisik Long Tian kepada Bai Zhi dan Han Yu, yang duduk di sebelahnya.

"Semoga murid inti kita cukup kuat," jawab Bai Zhi, meskipun raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran.

Arena besar itu kini dipenuhi dengan ketegangan. Murid-murid dari kedua sekte berteriak memberikan dukungan kepada wakil mereka, sementara tetua dari kedua belah pihak mengamati dengan penuh kewaspadaan.

Duel pertama pun akan segera dimulai.

...

Tetua Yan berdiri dengan tenang, tetapi tatapannya tegas saat ia menunjuk salah satu murid. "Jian Hao, kau maju pertama," katanya dengan suara lantang.

Jian Hao, seorang pria bertubuh tegap dengan sorot mata tajam, melangkah maju ke tengah arena. Ia mengenakan seragam murid inti dengan lambang Sekte Api Emas di dadanya. Suara sorak-sorai dari rombongan Sekte Api Emas bergema, memberikan dukungan penuh kepadanya. Jian Hao, salah satu murid inti paling senior, telah mencapai Ranah Prajurit Bumi level 3, jauh melampaui kebanyakan murid lainnya.

Di sisi lain, dari rombongan Sekte Pedang Langit, seorang pria tinggi dengan wajah dingin melangkah maju. "Zhen Hu," kata salah satu tetua Sekte Pedang Langit, memperkenalkan murid mereka. Zhen Hu telah mencapai Ranah Prajurit Bumi level 4 dan merupakan murid kebanggaan sekte itu. Ia dikenal sebagai pengguna Teknik Pedang Langit, teknik pedang terkuat milik Sekte Pedang Langit.

Mata Zhen Hu menatap Jian Hao dengan pandangan meremehkan. "Apakah ini yang terbaik dari Sekte Api Emas? Kau pasti bercanda," katanya dengan suara rendah, tetapi cukup keras untuk didengar semua orang.

Jian Hao tidak tergoyahkan oleh provokasi itu. Ia mencabut pedangnya, yang bersinar dengan aura api keemasan. "Jangan terlalu percaya diri sebelum bertarung," balasnya dengan nada datar.

Tetua dari kedua sekte mengangguk, memberikan tanda bahwa duel dapat dimulai. Barier transparan besar segera muncul di sekeliling arena, melindungi para penonton dari dampak pertempuran.

Zhen Hu tersenyum dingin. "Ayo kita mulai."

Keduanya bergerak dalam sekejap, hampir seperti bayangan yang berkelebat di tengah arena. Pedang Jian Hao menyala dengan energi api keemasan, menciptakan jejak panas di udara setiap kali ia menyerang. Teknik Pedang Api Emasnya menunjukkan kekuatan yang menghancurkan, menyerang dengan presisi yang mengincar titik lemah lawan.

Namun, Zhen Hu tetap tenang. Pedangnya memancarkan cahaya biru yang dingin, aura Teknik Pedang Langit.

Clang! Clang! Clang!

Ia menangkis setiap serangan dengan mudah, gerakannya halus dan penuh keyakinan.

DUAR! Benturan pertama terjadi, menciptakan gelombang energi yang mengguncang barier transparan di sekeliling arena. Penonton menahan napas saat percikan api dan cahaya biru bertabrakan di udara, membuat arena seperti medan perang yang dipenuhi energi destruktif.

Jian Hao melangkah mundur, lalu melompat maju dengan serangan vertikal yang dipenuhi aura api. "Tebasan Api Membakar Langit!" teriaknya. Pedangnya memancarkan aura yang meledak-ledak, menciptakan serangan yang cukup untuk menghancurkan sebuah bangunan besar.

Namun, Zhen Hu hanya tersenyum tipis. Ia mengangkat pedangnya dengan gerakan sederhana, lalu berbisik, "Gelombang Pedang Langit." Aura biru dari pedangnya menyapu seperti badai, melawan serangan Jian Hao dengan kekuatan yang jauh lebih besar.

DUAR! DUAR!

Suara ledakan terus bergema saat kedua teknik itu bertabrakan. Tanah di bawah mereka retak, dan barier di sekitar arena bergetar hebat.

Keringat mulai membasahi dahi Jian Hao. Meskipun ia memberikan segalanya, perbedaan tingkat kekuatan mulai terlihat. Serangan-serangannya yang penuh tenaga terus-menerus dihancurkan oleh Zhen Hu yang tampaknya nyaris tidak mengeluarkan usaha.

"Apakah ini batasmu?" Zhen Hu berkata dengan nada mengejek. Ia mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, memancarkan aura biru yang semakin intens. "Inilah akhirnya. Tebasan Pedang Langit Tak Tertandingi!"

Cahaya biru berbentuk pedang raksasa meluncur dari pedangnya, membelah udara dengan kecepatan tinggi dan menghantam Jian Hao langsung. Jian Hao mencoba menahan serangan itu, tetapi kekuatan serangan tersebut terlalu besar.

DUAR!

Tubuh Jian Hao terpental, menghantam dinding barier sebelum jatuh ke tanah. Pedangnya terlepas dari tangannya, dan tubuhnya dipenuhi luka. Meskipun terluka parah, Jian Hao mencoba bangkit, tetapi tubuhnya tidak lagi kuat.

Tetua Yan segera melangkah maju, memberikan tanda bahwa pertarungan selesai. "Cukup!" serunya dengan suara keras.

Zhen Hu menurunkan pedangnya, memasang senyum dingin. "Itu adalah pertarungan yang lumayan menyenangkan, tapi sayangnya, itu terlalu lemah," katanya sebelum kembali ke tempatnya.

Sorak-sorai dari rombongan Sekte Pedang Langit bergema, sementara suasana di pihak Sekte Api Emas terasa suram. Meskipun kalah, Jian Hao telah memberikan segalanya. Ia dibantu oleh murid-murid lainnya untuk kembali ke tempatnya, wajahnya menunjukkan rasa frustrasi tetapi juga tekad untuk menjadi lebih kuat.

Tetua Yan menggenggam tangannya dengan erat, menatap ke arah Zhen Hu dengan tatapan dingin. Pertarungan pertama telah dimenangkan oleh Sekte Pedang Langit, tetapi ini baru permulaan.

1
Daman Hori
Luar biasa
Bai Xiaojiu
katanya Thor sehari update 5. tapi kenapa 3 hari updatenya cuma 2
Dante-kun: Kepengen sih gitu. Tapi lagi puasa susah mikir. Jadi lagi gak produktif /Frown//Frown/
total 1 replies
Ismaeni
ceritanya semakin menarik saja nih,awalnya aku cuma baca-baca biasa aja jadi suka ngikutin ...semangat thor
Muchtar Albantani
Luar biasa
Saipul Bachri
vote meluncur
ughiex
menarik/Casual/
anggoro yuniarso
kekayaan sekte besar cuma 10.000 keping emass .???
🤭🤭🤭🤭
Iwan Duan
Mantaaaaap Thor lanjoooootken ceritamu
Aman 2016
mantab Thor lanjut updatenya 💪💪
Bai Xiaojiu
mantap.lanjut thor
Aman 2016
lanjut terus Thor tambah lagi updatenya
Aman 2016
lanjut terus Thor semangat semangat
Aman 2016
lanjut Thor
yos helmi
Luar biasa
sadi rimba sikuburan stress
/Facepalm/
yos helmi
jadilah yg komit dgn karya anda.. sampe tuntas !!
Bai Xiaojiu
mantap thor.di tunggu updatenya.semoga sehat selalu thor
Aman 2016
lanjut terus Thor
Bai Xiaojiu
terima Thor kerana updatenya
Aman 2016
mantab Thor 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!