Proses revisi. Harap maklum
Sebuah kisah yang menceritakan keponakan angkat dan om angkatnya. Semua berjalan normal pada awalnya. Namun, karna kecelakaan yang menewaskan keluarganya membuat Om angkat sangat membenci keponakan angkatnya. Tapi, tak di sangka benih-benih cinta tumbuh di hati mereka.
Kebahagian itu tidak bertahan lama. Karna suatu hari kesalah pahaman mendera hubungan mereka.
Penasaran kam? Yuks baca.
Plak, satu tamparan melayang di pipi mulus Bella hingga dia tersungkur. Bella yang bingung apa kesalahannya hanya bisa beringsut mundur.
"Ma-mas, anak kita!" Bella terisak, saat merasakan ada darah mengalir diantara kedua pahanya.
Aska menjambak rambut Bella dengan kasar, "Kau, masih berani menyebut itu anaku!" teriak Aska. Lalu dia melepaskan jambakannya dengan kasar.
Bella berjalan terseok-seok, dia takut suaminya kembali menyiksanya.
6 Tahun berlalu, mereka dipertemukan kembali dan setelah mereka bertemu kembali, Aska baru mengetahui bahwa selama ini dia telah salah paham terhadap istrinya.
Semua cara telah dia lakukan untuk mendapatkan maaf dari Bella. Namun, Bella yang sekarang bukan Bella yang dulu. Sehingga Aska harus berjuang untuk mendapatkan maaf dari Bella.
Diawal banyak bawang
Di tengah-tengah kebucinan bertebaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab4
Setelah selesai makan, Bella memutuskan kembali ke kamar. Dia sholat isya dan kemudian tidur.
Tapi lagi- lagi Nasib Bella sangat tidak beruntung, karna Bella merasakan perutnya sangat sakit di susul sakit di bagian pinggang.
Bukan tanpa alasan rasa sakit itu datang, Bella yang hanya memiliki ginjal satu dan tidak pernah meminum obat pasca mendonorkan ginjalnya.
Harga obat yang mahal membuat Bella enggan membeli obat tersebut, walaupun sudah ada Bpjs tapi tidak semua pengobatan di tanggung.
Bella harus mengeluarkan uang lagi untuk menebus obatnya. Tentu saja Bella tidak punya uang sebanyak itu, Bella hanya berpikir mencari uang dahulu untuk kuliah. Berharap setelah pulus Bella bisa mendapat perkerjaan yang lebih baik agar bisa menopang hidupnya kedepan.
"Ahh bunda, Bella enggak kuat ... hikss ... hikss." Bella meringis merasakan sakit di bagian pinggangnya.
Tiba- tiba Bella teringat bahwa Charles memberi uang kepada Bella. Bella pun melihat berapa isi uang itu, mata Bella terbelalak melihat berapa uang yang di berikan Carles.
Akhir nya bella menelpon Carles
Tut ... Tut ... Tut ..
"Hallo mba Charles!" ucap Bella di telepon.
" Ada apa kembaran ku?" balas Charles.
"Mba ini salah ngasih amplop gga sama bella ... ini ko isi nya banyak banget mba. Bella antrin uang nya besok ya?"
"Ih iyey mah bikin kaget aja, kirain ada apa ganggu akikah emm ... itu untuk Bella, akikah dapet keuntungan dobel hari ini terima ya dadah kembaran ku jangan telepon lagi ya!" balas Charles dan dia langsung mematika teleponnnya.
Dengan uang itu Bella memutuskan untuk pergi ke dokter. Saat Bella bersiap-siap untuk pergi ke dokter, kaki Bella tiba-tiba lemas. Bella benar-benar tidak bisa bangkit. Bella pun ber'istghfar sebanyak-banyaknya dan tanpa sadar Bella pun langsung tertidur.
Kemudian Bella terbangun pukul 02,00 dini hari. Bella pun memutuskan untuk sholat tahajud. Kekuatan istighfar benar-benar membuat takjub, Setelah Bella bangun rasa sakit itu lenyap begitu saja. Dan setelah selesai sholat air mata Bella pun menetes lagi.
"Ayah ... bunda bella rindu, hiks hiks hiks." Bella selalu terisak di sela-sela doanya.
Pagi pun tiba. Dengan wajah lesu Bella bersiap-siap untuk berangkat. Karna semalam Bella tidak menemukan telur di kulkas, Bella berasumsi bahwa Aska tidak mengijinkan Bella makan lagi di rumah itu, padahal bibi lupa membeli telur jadi Bella memutuskan langsung pergi bekerja tanp sarapan.
Tiba di perusahaan Abraham grup.
"Pagi bella non Bella!" ucap lelaki yang tak lain adalah pak Dirman. Satpam di prusahaan Abraham grup.
Tak ada yang tau status Bella, hanya pa Dirman lah yang tau, karna dulu sebelum jadi satpam di prusahaan pa Dirman menjadi satpam di rumah Bella.
"Pagi pa dirman, saya masuk dulu ya pak."
Beberapa jam kemudian.
Dengan lesu dan Lelah Bella tetap semangat bekerja. Seperti biasa sebelum jam makan siang para Office girl selalu di perintah oleh para staf untuk membelikan makan.
Dan Bella sudah membelikan makanan untuk staf di lantai atas, ketika menunggu di depan lift. Kebetulan Aska juga keluar dari lift. Seperti biasa ketika Aska dan Bella bertemu di prusahaan, Aska tidak melirik Bella sedikit pun, dan bella juga hanya menunduk. Tapi tidak hari ini, Aska sdikit terkejut melihat kondisi Bella yang pucat walau sebentar aska bisa menormalkan ekpresinya.