NovelToon NovelToon
Cinta Bintara Remaja

Cinta Bintara Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Teen Angst / Menjadi NPC / Kehidupan Tentara / Persahabatan
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Reno, adalah putra kedua dari tiga bersaudara. Papanya memiliki jabatan yang tinggi di suatu instansi pemerintah dan mamanya seorang pengacara terkenal, kakanya jebolan sekolah kedinasan yang melahirkan Intel negara. Sementara dia anak tengah yang selalu dibanding-bandingkan dengan kesuksesan sang Kaka, berprofesi sebagai TNI berpangkat Bintara. Tapi Reno adalah anak yang penurut dan paling berbakti pada kedua orangtuanya.

Keinginannya menjadi seorang TNI karena kejadian luar biasa yang mempertemukan dirinya dengan sosok yang sangat dia kagumi, sosok idola yang merubah hidup dan cara pandangnya.

Hingga pada suatu hari takdir mempertemukan Reno dengan Kanaya yang membantu cita-citanya menjadi seorang TNI terwujud.
Kanaya menemani Reno dari nol karena Reno tidak mendapatkan dukungan dari kedua orangtuanya.

Apakah cinta kasih Reno dan Kanaya akan berlanjut ke pelaminan, atau Kanaya hanya dimanfaatkan Reno saja untuk mencapai cita-citanya?

Yuks ikuti kisah Reno di Cinta Bintara Rema

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 : Akhir Cinta ...

Semilir angin di tepi dermaga menyapu wajah Reno dengan hawa dinginnya, langit makin kelabu, sesekali rintik air jatuh ke bumi seakan daya tampung awan sudah melebihi muatannya.

"Ren ... " Sandi mendekati sang putra yang sabar menunggunya

"Pa ... " Reno langsung memeluk tubuh kurus papanya.

Lelaki dewasa itu kini nampak tidak terawat dengan rambut yang lebat belum dicukur dihiasi 'kembang jambu' warna putih di beberapa tempat.

"Kenapa papa memilih seperti ini daripada melawan? Aku yakin kita akan menang Pa." ujar Reno

"Gak apa-apa nak, jalani ini hanya dua tahun. Yang penting karier kamu tidak akan terhambat. Papa sudah cukup sampai di melati tiga saja." Sandi tersenyum hambar.

Nonsense jika dia tidak menginginkan deretan bintang menghiasi pundaknya, ia juga ingin. Apalagi prestasi Adi Makayasa sudah tersemat sejak dulu, impian dan harapan seringkali tidak sejalan dengan kenyataan. Tapi takdir menariknya melupakan semua impian itu, Sandi tidak menyesali semua yang terjadi.

Menolong Kanaya adalah sisi kemanusiaan yang tidak boleh ia hilangkan dalam dirinya, meskipun karier sebagai taruhannya. Jika orang lain akan menyalahkannya, dia sama sekali tidak akan pernah menyesal.

"Apa yang bisa Reno lakukan untuk membantu papa?" tanya remaja yang kini beranjak dewasa

"Tidak ada. Papa hanya berharap kamu sukses. Bantu papa dengan hal itu saja!" tegas Sandi

"Kesuksesanku adalah hal yang berbeda, aku pasti akan hadiahkan itu untuk papa dan mama. Namun aku akan sangat bangga mengusung papa menjadi sang bintang. Ijinkan Reno membantu papa." pinta nya

"Apa yang bisa kau lakukan hai Bintara remaja?!" tantang sang Papa

"Papa akan terkejut saat mengetahui nya, tunggu saja tanggal mainnya Pa ... " yakin Reno dengan bangga

Sandi merangkul bahu putra semata wayangnya. "Bagaimana lisensimu, sudah sampai mana?" tanya Sandi

"Aku sedang menjalani PPL hingga akhir tahun ini, Pa. Program tahun depan CPL, doakan aku lulus, Pa." ucap Reno

"Good job! Tentu nak, Papa selalu berharap dan berdoa yang terbaik untukmu

"Kenapa papa makin kurus, apa papa kurang tidur?" Reno menatap Sandi dengan wajah sendu

"Ya, banyak hal yang papa pikirkan hingga gangguan insomnia." lirih Sandi

"Papa butuh teman hidup, butuh seseorang yang mengingatkan papa makan, minum vitamin or something else ... apa papa tidak kasian dengan mamaku, dia juga berjuang sendirian." Reno menaikan sebelah alisnya menggoda sang Papa

Sandi tertawa lebar, matanya mengerjap sebentar, "Salahsatu yang membuat papa semakin kurus adalah merindukannya" bisiknya dengan Playfull

Reno menggelengkan kepalanya dengan jenaka, "Sudah aku duga, papa dan mama terlalu jaim. Gercep dong Pa, aku mau saat pernikahanku punya orangtua yang lengkap untuk tradisi sungkeman." ledek Reno

"Papa sudah punya calon menantu?" tanyanya dengan wajah pura-pura terkejut.

"Tentu bukan saat ini, Pa. Reno mau ngejar karier dulu." Remaja itu menundukkan wajahnya sambil menyembunyikan senyuman.

"Kanaya?" tanya Sandi dengan gurat kekhawatiran

"Sudah aku tutup perasaan itu, Pa. Kalau dulu aku selalu mencari jalan untuk bisa bersamanya, saat ini meskipun jalannya ada, Reno kasih Perboden." ucapnya diiringi tawa renyah

"Bukan cinta yang salah, tapi bukan orang yang tepat." getir Sandi

"Reno!!" panggil Arga

"Hai Ga! Sini ... " ajak Reno pada sahabatnya yang baru saja datang dengan Sinta

"Om Sandi!" sapa Arga lalu mencium punggung tangan Sandi, begitu juga dengan Sinta.

"Arga, Sinta, terima kasih selalu menemani Reno..." ucap Sandi

"Apanya yang menemani, dia itu datang kalau ada maunya aja Pa ..." ejek Reno

"Ah kau Ren! Bukannya kebalik yo!" bantah Arga

Hati Sandi menghangat melihat derai tawa dan candaan putranya, dia seringkali memastikan putranya berada di lingkungan terbaik dan membawanya kearah yang lebih baik.

Setelah lama mereka berbincang berbagai hal, Reno pun pamit karena jadwal kepulangannya menggunakan kereta sudah semakin mengikis.

"Pa, Reno dan Arga sudah mengupayakan kembalinya papa ke kesatuan. Mohon papa jangan menolak, dan jangan sia-sia kan usaha kami." pinta Reno

"Apa yang kalian lakukan? Kamu tidak melakukan sesuatu yang melanggar hukum, kan?!" tanya Sandi khawatir.

"Papa tenang saja, kami hanya melakukan hal kecil saja." Reno memeluk papanya dengan erat.

Satu bulan berlalu ...

"Kolonel Sandika Dwipangga, berdasarkan surat telegram nomer ... Penimbang, memutuskan, melanjutkan masa dinas dengan jabatan ... " suara tegas pembaca Surat Keputusan memenuhi ruangan rapat yang dihadiri para petinggi.

Dengan tubuh tegap dan sikap sempurna, wajah yang menegang menahan haru, tangannya terkepal di sisi tubuh. Sandi mengucap ribuan puji syukur pada yang Maha kuasa, keadilan akhirnya datang menyapanya.

Meskipun beribu tanya dan rasa khawatir dalam benak, bagaimana sang putra bisa membantunya hingga sejauh ini, apa yang ia lakukan, bagaimana bisa ...

Dan pertanyaan lain yang suatu saat akan dia tanyakan pada Reno. Dia berharap, putranya tidak melakukan hal yang sama sepertinya dulu, hingga terjebak dalam pernikahan dingin yang merubah takdirnya hingga sekarang.

*

*

Di sebuah grup chat Alumni SMA

Dumas : "Ren! Sombong Lo, ke Jakarta gak nemuin kita-kita."

Aldo : "Cewe yang kemarin lo bawa, tipe-tipe old money ya Ren."

Angga : "Cewe baru? Naya? Ops sorry Naya, gue lupa lo ada di grup"

Dealova : "Hai gaes rame lagi nih grup, setelah setahun tenggelam. Hampir aja gue hapus nih grup"

Dumas : "Hai ayank, gimana winter di sana? Kapan ayank pulang"

Dealova: "Dua bulan lagi ayank"

Callista : "Hei kalian! Bukan disini tempat buat ayang-ayangan, mending kalian japrian deh. Jiwa jomblo gue meronta-ronta"

Leo : "Mana nih bocahnya? Renoooo .... "

Reno : Send Picture 🖼️

Dumas: "Ayang Reno... Gue aneeennn ... Jahat Lo ke Jakarta gak nemuin gue!"

Aldo : (balas Reno) "Kodok!! Nyupir pesawat Lo, kereeennn ..."

Reno : (balas Aldo) "dua tahun cukup lah buat gue menunggu kabar, akhirnya gue harus hengkang dan tahu diri."

Reno : (balas Dumas) "gue juga aneeennn ayankk ..."

Aldo : (balas Reno) mantaabb bro!! Perbaiki kualitas, yee gak!"

Reno : "Hai semua, gue juga kangen kalian. Kapan kita reuni nih"

Dealova : "bulan depan yok, gue libur kuliah"

Calista: "Ren, kenalin gue sama temen lo dong, biar gue gak jomblo terus"

Leo : "gue juga jomblo Ca, kita merger aja Ca."

Dumas : *koprol*

Dealova : Tertawa (dengan nada lembut)

Aldo : "Gue demen nih ada yang nembak 🤣🤣🤣"

Angga : Tertawa (dengan nada tronton)

Reno : Send Picture 🖼️ "Lo pilih Ca, mau gue bawain yang mana?"

Calista: 😍🌹🌹🌹

Dealova: 😍😍

Dumas : "Ayangg ...!!"

Leni : "gue atu, Ren"

Angga : (balas Leni) "Eehh ... Crush gue komen"

Dalam diam, hati seseorang kini bergemuruh setelah membaca chat dari sebuah grup chat. Dia meremas ponselnya, wajahnya kini memerah dengan airmata yang menggenang. "Secepat itu kamu move on, Ren. Kamu hilang kabar, seakan melupakan aku, tapi kamu seolah menjadi korban atas keheningan cinta kita." lirihnya.

Di sebuah Lapangan Udara.

Seorang pemuda memakai baju jumpsuit berwarna orange yang berbahan aramid, menatap ponselnya dengan senyuman segaris. Ini adalah usaha terakhirnya menghubungi Kanaya, setelah ratusan chat dan surat cinta yang tidak ada balasan.

Sebagai lelaki dia harus memberi garis tegas, ada awal harus ada akhir. Dia ingin kisah cintanya berakhir dengan baik, tidak menggantung dan terabaikan. Kepercayaan yang semakin menipis kini hilang di makan waktu dan keadaan.

Apa yang dia lihat beberapa bulan lalu, saat Kanaya dan Fajar makan di suatu restoran, sebenarnya sudah membuatnya bisa mengambil keputusan. Tapi dia butuh penjelasan dari Naya langsung, jika ingin kisahnya di akhiri, kini Reno sudah siap.

Setelah berapa lama waktu menunggu, akhirnya ponsel Reno bergetar, tertera nama Kanaya di layar ponselnya. Reno menarik napas panjang sebelum kemudian menggeser layarnya ke tombol hijau.

"Hallo ... " sapa Reno dengan nada dingin

"Apa maksud kamu, Ren! Kamu yang hilang kabar tapi seolah kamu yang jadi korban." merepet Kanaya

"Tunggu! Apa aku tidak salah dengar? coba kamu cek semua chat aku yang kamu abaikan sejak dua tahun lalu, Naya!" bantah Reno

" ... " Kanaya terdiam

"Tapi saat itu aku sedang sibuk, Ren. Gak sempat balas chat kamu." dengan Entengnya Kanaya menggunakan kata sibuk sebagai alasan

"Kamu sibuk? Oke aku tidak akan mengganggu waktu sibuk kamu lagi, Naya"

Hening.

Mereka saling diam dan membiarkan keheningan menggantung di udara. Hanya napas lirih yang terdengar, pikiran mereka sibuk dengan pendapat masing-masing.

Dalam diam Reno mengutuk percakapan itu, dia merasa sudah memberikan perhatian dan prioritasnya untuk Kanaya, namun dengan entengnya Kanaya mengatakan sibuk sebagai alasan. Apalagi yang bisa dia harapan kan dari hubungan ini.

"Aku sudah dijodohkan ... " lirih Kanaya

"Selamat! Aku hanya bisa mengucapkan selamat!" ucap Reno dengan tegas

"Ren ... " Kanaya menggantung kalimat selanjutnya

"Kita harus putus, kan?" tanya Reno dengan lembut

Hening.

Terdengar Isak di seberang panggilan, sesekali tarikan napas Kanaya terdengar berat.

"Ren, kenapa kamu gak marah, kenapa kamu begitu sabar menghadapi ku, menghadapi keluargaku, kenapa Ren, kenapaaa..." teriak Kanaya

"Dulu, yang kutahu, kamu hanya punya aku. Apa jadinya kalau aku marah, kamu akan berlari kemana? Aku hanya punya hati yang lapang untuk kamu singgahi, Naya. Tapi sekarang kamu punya orang lain yang bisa menciummu, membuatmu tertawa bahagia. Sebagai lelaki, lebih baik aku yang menyudahi hubungan ini, kamu tidak salah, tidak pernah salah di mataku. Kamu berhak bahagia, Naya"

"Selamat tinggal ... " ucapan penutup dari Reno memutus percakapan mereka di telepon.

Kanaya histeris dalam tangisan yang tertahan.

"Aku, gadis penguyah luka. Saat kukecil, aku pandai mengeja impian dan harapan di ujung senja. Aku belum mengerti apa itu derita nan nestapa.

Kini, setiap hari adalah luka. Dipaksa mengunyah kegetiran dan ketidakadilan. Malam, tidak lagi sama seperti malam-malam bersamamu. Mataku sulit terpejam, isi kepala selalu riuh bergemuruh.

—Menghitung luka yang tak terbilang.

Airmata seringkali jatuh tanpa raungan di udara, bahkan seringkali menjadi irama saat makan malam bersama.

*Ruang sepi adalah tempatnya bersembunyi dari dunia yang enggan mendengar lirih hati dari luka**ku*.

Bagaimana bisa kamu ucap, aku berhak bahagia?' "

...☘️☘️☘️☘️☘️...

B e r s a m b u n g ...

Hai gaess ...

Masih kuat puasanya? selamat menjalankan sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan ...🩷

Jangan lupa like, komen dan iklannya 💐🫰🫰

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
nyesek banget nih
Elisabeth Ratna Susanti
biasanya nama Sucipto itu nama dokter😃
Dinar
Aku pertama kak 🌟
Aksara_Dee: hallo Kaka ... terima kasih hadirmu membahagiakanku🩷🩷
total 1 replies
Abu Yub
Aku mampir lagi dedek/Rose//Rose//Rose/
Abu Yub
wajah
Abu Yub
Adegan
Abu Yub
hmmm
Big Man
kerenn thoor..
Big Man
aku mampir nh thor..
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
😎
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
...... 🥲🥲🥲🥲🥲🥲🥲🥲🥲🥲🥲.......
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹
Elisabeth Ratna Susanti
murah senyum dan murah hati 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
keren narasinya 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
ada mas Reno ganteng 🥰
Teteh Lia
Ketika cinta buta mengalahkan cinta tulus. aishhh... aq ngomong apa sih. ✌️
Teteh Lia
Kamu sendiri yang memilih menghancurkannya.
Teteh Lia
jahat banget 😤
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
🤷‍♀️🤷‍♂️🤷‍♀️🤷‍♂️🤷‍♀️🤷‍♂️🤷‍♀️🤷‍♂️🤷‍♀️🤷‍♂️🤷‍♀️🤷‍♂️🤷‍♀️🤷‍♂️🤷‍♀️🤷‍♂️🤷‍♀️🤷‍♂️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!