NovelToon NovelToon
Lady Of Queen

Lady Of Queen

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Slice of Life
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lady_Xiyun

Putra Mahkota Arthur Orion de Havencourt telah kehilangan minatnya terhadap wanita setelah mantan tunangannya menikah dengan kerajaan lain. Ratu, yang melihat putranya seperti tidak berminat menikah, memiliki ide untuk menjodohkannya dengan putri seorang duke wilayah Nightshade. Namun, duke tersebut ternyata membenci kekaisaran karena kaisar sekarang mengambil tahta kakaknya melalui kudeta.

Arthur, yang tidak menyadari hal ini, tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis yang menarik hatinya. Seraphina Elara de Nightshade, putri dari duke Alexander Victor de Nightshade, merasa terkekang dari segala aturan dan peraturan sebagai seorang wanita. Ia berminat untuk pergi ke ibukota dan hidup bebas dari keluarganya.

Ketika Seraphina bertemu dengan Arthur, seorang pria yang aneh dan menarik, hidupnya mulai berubah. Apakah cinta mereka dapat mengatasi konflik antara keluarga mereka, atau apakah kebencian dan dendam akan menghancurkan kesempatan mereka untuk bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melihat ke dalam Masa Depan

Axel memandang Ana dengan mata yang penasaran. "Apa yang kita harus lakukan untuk menemukan jawabannya?" tanyanya.

Ana mengangguk. "Aku pikir kita harus mencari informasi lebih lanjut tentang tanaman yang langka itu," katanya. "Mungkin ada beberapa catatan atau dokumen yang dapat membantu kita memahami apa yang terjadi pada kamu."

Axel mengangguk. "Baiklah, aku siap untuk membantu," katanya.

Ana tersenyum. "Aku senang kamu siap untuk membantu, Axel," katanya. "Kita akan mencari informasi lebih lanjut tentang tanaman yang langka itu dan mencoba untuk menemukan jawabannya."

Mereka berdua kemudian keluar dari kamar atas dan menuju ke ruang bawah tanah kedai, di mana Ana menyimpan beberapa catatan dan dokumen tentang tanaman yang langka itu.

Sementara itu, Seraphina dan Dion sedang berbicara di ruang tamu kedai. "Apa yang terjadi pada Axel?" tanya Seraphina dengan khawatir.

Dion mengangguk. "Aku tidak tahu, tapi aku pikir minuman 'Mimpi di Malam' itu memiliki efek yang tidak terduga," katanya.

Seraphina memandang Dion dengan mata yang penasaran. "Apa yang kamu maksud?" tanyanya.

Dion mengambil napas dalam-dalam sebelum berbicara. "Aku pikir minuman itu dapat membuat orang memiliki mimpi yang sangat nyata," katanya. "Mungkin Axel sedang mengalami sesuatu yang tidak terduga."

Seraphina memandang Dion dengan mata yang penasaran. "Apa yang kamu maksud dengan 'sesuatu yang tidak terduga'?" tanyanya.

Dion mengangguk. "Aku tidak tahu, tapi aku pikir Axel mungkin sedang mengalami sesuatu yang tidak dapat dijelaskan oleh logika," katanya.

Seraphina memandang Dion dengan mata yang khawatir. "Apa yang kita harus lakukan untuk membantu Axel?" tanyanya.

Dion mengangguk. "Aku pikir kita harus mencari informasi lebih lanjut tentang minuman 'Mimpi di Malam' itu dan mencoba untuk menemukan jawabannya," katanya.

Sementara itu, Ana dan Axel sedang mencari informasi tentang tanaman yang langka itu di ruang bawah tanah kedai. Mereka menemukan beberapa catatan dan dokumen yang membantu mereka memahami apa yang terjadi pada Axel.

"Aha!" seru Ana. "Aku menemukan sesuatu yang penting!"

Axel memandang Ana dengan mata yang penasaran. "Apa itu?" tanyanya.

Ana memandang Axel dengan senyum. "Aku menemukan bahwa tanaman yang langka itu dapat membuat orang memiliki kemampuan untuk melihat ke dalam masa depan," katanya.

Axel memandang Ana dengan mata yang terkejut. "Apa yang kamu maksud?" tanyanya.

Ana mengangguk. "Aku pikir Axel mungkin memiliki kemampuan untuk melihat ke dalam masa depan," katanya. "Dan itu mungkin yang terjadi pada kamu saat kamu meminum minuman 'Mimpi di Malam' itu."

Axel memandang Ana dengan mata yang terkejut. "Apa yang kamu maksud dengan 'melihat ke dalam masa depan'?" tanyanya.

Ana mengangguk. "Aku pikir Axel mungkin memiliki kemampuan untuk melihat apa yang akan terjadi di masa depan," katanya. "Mungkin kamu telah melihat sesuatu yang akan terjadi pada kamu atau pada orang lain."

Axel memandang Ana dengan mata yang penasaran. "Apa yang aku telah lihat?" tanyanya.

Ana mengangguk. "Aku tidak tahu, tapi aku pikir kamu harus mencoba untuk mengingat apa yang kamu telah lihat," katanya.

Axel memandang Ana dengan mata yang terkejut. "Aku tidak tahu apakah aku bisa mengingat," katanya.

Ana mengangguk. "Aku percaya kamu bisa," katanya. "Kamu hanya perlu mencoba untuk mengingat."

Axel mengambil napas dalam-dalam dan mencoba untuk mengingat apa yang dia telah lihat. Setelah beberapa saat, dia mulai mengingat sesuatu.

"Aku melihat... aku melihat sebuah kota yang sangat besar dan indah," katanya. "Aku melihat sebuah istana yang sangat tinggi dan megah."

Ana memandang Axel dengan mata yang penasaran. "Apa lagi yang kamu lihat?" tanyanya.

Axel memandang Ana dengan mata yang terkejut. "Aku melihat... aku melihat sebuah perang yang sangat besar dan berdarah," katanya.

Ana memandang Axel dengan mata yang khawatir. "Apa yang kamu maksud dengan 'perang yang sangat besar dan berdarah'?" tanyanya.

Axel mengambil napas dalam-dalam sebelum berbicara. "Aku melihat bahwa perang itu terjadi di antara dua kelompok yang sangat kuat," katanya. "Aku melihat bahwa banyak orang yang terluka dan tewas dalam perang itu."

Ana memandang Axel dengan mata yang sangat khawatir. "Apa yang kita harus lakukan untuk mencegah perang itu?" tanyanya.

Axel memandang Ana dengan mata yang tidak yakin. "Aku tidak tahu," katanya. "Aku hanya melihat bahwa perang itu akan terjadi, tapi aku tidak tahu bagaimana cara mencegahnya."

Sementara itu, Seraphina dan Dion sedang berbicara di ruang tamu kedai. "Apa yang terjadi pada Axel?" tanya Seraphina dengan khawatir.

Dion mengangguk. "Aku tidak tahu, tapi aku pikir Axel mungkin memiliki kemampuan untuk melihat ke dalam masa depan," katanya.

Seraphina memandang Dion dengan mata yang penasaran. "Apa yang kamu maksud?" tanyanya.

Dion mengambil napas dalam-dalam sebelum berbicara. "Aku pikir Axel mungkin telah melihat sesuatu yang akan terjadi di masa depan," katanya. "Dan itu mungkin yang membuatnya sangat khawatir."

Seraphina memandang Dion dengan mata yang khawatir. "Apa yang kita harus lakukan untuk membantu Axel?" tanyanya.

Dion mengangguk. "Aku pikir kita harus mencari informasi lebih lanjut tentang kemampuan Axel untuk melihat ke dalam masa depan," katanya. "Mungkin ada beberapa cara untuk membantu Axel mengontrol kemampuannya itu."

Seraphina memandang Dion dengan mata yang penasaran. "Apa yang kamu maksud dengan 'mengontrol kemampuannya'?" tanyanya.

Dion mengambil napas dalam-dalam sebelum berbicara. "Aku pikir Axel mungkin perlu belajar bagaimana cara mengontrol kemampuannya itu, sehingga dia tidak terlalu khawatir tentang apa yang dia lihat di masa depan," katanya.

Sementara itu, Ana dan Axel sedang berbicara di ruang bawah tanah kedai. "Aku pikir kita harus mencari informasi lebih lanjut tentang perang yang kamu lihat di masa depan," kata Ana.

Axel mengangguk. "Iya, aku setuju," katanya. "Aku ingin tahu lebih lanjut tentang apa yang akan terjadi di masa depan."

Ana memandang Axel dengan mata yang penasaran. "Apa yang kamu pikir kita harus lakukan untuk mencegah perang itu?" tanyanya.

Axel memandang Ana dengan mata yang tidak yakin. "Aku tidak tahu," katanya. "Tapi aku ingin mencoba untuk mencegahnya."

Ana memandang Axel dengan mata yang khawatir. "Aku pikir kita harus berhati-hati dalam mencoba untuk mencegah perang itu," katanya. "Kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika kita mencoba untuk mengubah masa depan."

Axel mengangguk. "Iya, aku setuju," katanya. "Tapi aku tidak bisa hanya duduk dan menunggu perang itu terjadi. Aku harus mencoba untuk melakukan sesuatu."

Ana memandang Axel dengan mata yang penasaran. "Apa yang kamu pikir kita harus lakukan pertama kali?" tanyanya.

Axel memikirkan sejenak sebelum berbicara. "Aku pikir kita harus mencari informasi lebih lanjut tentang perang itu," katanya. "Kita perlu tahu siapa yang terlibat, apa yang menyebabkan perang itu, dan apa yang kita bisa lakukan untuk mencegahnya."

Ana mengangguk. "Iya, itu adalah langkah yang baik," katanya. "Aku akan membantu kamu mencari informasi lebih lanjut tentang perang itu."

Sementara itu, Seraphina dan Dion sedang berbicara di ruang tamu kedai. "Aku khawatir tentang Axel," kata Seraphina. "Dia terlihat sangat khawatir tentang sesuatu."

Dion mengangguk. "Iya, aku juga khawatir tentang dia," katanya. "Tapi aku pikir kita harus percaya pada Axel dan Ana untuk menyelesaikan masalah ini."

...To Be Continued...

Note:

Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih love you.

1
Zalina
ceritanya menarik
Freya Cattleya
gini namanya Seraphina Elara de Nightshade kedua sahabat baiknya gak tau kalau dia anak seorang duke jadi dia memperkenalkan diri menjadi ela singkatan elara.
Dede Mila
mampir
Freya Cattleya: kemana
total 1 replies
kalea rizuky
oh jd satu nama
kalea rizuky
q kira ketemu serafina kok jd Ella
Musiyana Oke
cerita romance fantasy menarik
Freya Cattleya
menarik dan tidak membosankan
gema sunyi
cerita nyata Dan menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!