CINTA TULUS EMBUN

Pernikahan afkar dan juga Karin berjalan dengan mulus tanpa adanya restu dari mamah jihan dan papah emir tidak hanya mereka. Jasmin dan anggota keluarga yang lain juga tidak merestui pernikahan kedua afkar ini.

Mereka mengharai perasaan embun saat ini, bahkan mereka rela membawa embun jalan-jalan ke sebuah villa milik papah emir.

Mereka melakukan ini agar embun tidak merasa sendiri, mamah jihan dan papah emir tidak ingin menantu kesayangan mereka sedih.

Mamah jihan dan papah emir merasa gagal menjadi orang tua dari afkar. Afkar benar-benar keras kepala sampai-sampai menentang ucapannya.

‘’ Embun sini nak, lihat nih papah habis bakar sate. Ayok di coba ‘’ Kata Mamah jihan.

‘’ Wah ini enak mah. Papah hebat ya ‘’ Puji Embun memberikan dua jempol kepada papah emir.

‘’ Papah memang paling jago kalo soal begini. beda sama mamah. Bukannya enak eh malah gosong ‘’ Canda jasmin sambil tertawa

Mamah jihan langsung melotot kearah jasmin ‘’ Jasmin, awas ya kamu ‘’ Ancam mamah jihan.

Mungkin bibir embun bisa tersenyum namun hati embun,.. hati tidak bisa di bohongi jika saat ini dirinya sedang sedih. Membayangkan suaminya yang sedang malam pertama membuat embun hanya bisa membuang nafasnya kasar.

Papah membawa sepiring sate dan juga sosis ‘’ Nih buat ketiga wanita yang papah sayangi. Makanlah ‘’ Kata Papah emir duduk di kursi.

‘’ Oh iya nak, setelah pulang dari sini lebih baik kamu tinggal bersama kita ‘’ Ucap Papah emir.

Embun tersenyum ‘’ Bukannya embun  menolak permintaan papah, tapi embun sudah memutuskan untuk tinggal di apartemen milik mas afkar. Mungkin setelah pulang dari sini embun akan langsung tinggal disana ‘’ Jawab embun

Tadi afkar sudah ngomong kepada embun jika rumah yang di tempatinya itu adalah rumah impian Karin, jadi afkar meminta kelembutan hati embun untuk pindah ke apartemen pribadinya.

Bukan tanpa alasan embun menolak ajakan papah emir, bagaimana pun embun menghargai perasaan Karin yang notaben nya adalah istri sah afkar. Embun ingin menjalani rumah tangganya dengan baik-baik saja tanpa ada saling cemburu dengan Karin.

‘’ Kamu yakin tidak mau tinggal sama kita? ‘’ Tanya Mamah jihan.

‘’ Iya kak. Tinggal sama kita aja biar aku ada temennya ‘’ Bujuk jasmin.

‘’ Nanti embun janji akan sering main ke rumah mamah, dan menemani jihan juga ‘’ Kata embun.

Mamah jihan dan papah emir tidak bisa memaksa menantu kesayangannya ini. Mereka menghargai apapun yang menjadi keputusan embun.

Karena hari semakin malam, embun dan yang lain masuk kedalam kamar masing-masing.

Embun masuk kedalam kamarnya, ia mengelus kedua lengannya agar hangat ‘’ Ya allah, permudahkan lah jalan hidup hamba, dan berikan hamba kesabaran yang tiada tara. ‘’ Gumam embun melihat kearah langit yang gelap.

Bukannya tidur embun malah pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudu, embun ingin mengadu kepada sang pencipta.

DI LAIN TEMPAT.

Afkar dan Karin baru saja selesai melakukan malam pertama. Afkar sangat kecewa karena ternyata Karin sudah tidak suci lagi.

Yang awalnya afkar memberikan sentuhan lembut agar Karin terasa nyaman dan tidak merasakan sakit seperti embun semalam. Afkar malah di kejutkan dengan jalannya yang mudah tanpa ada rintangan seperti ketika melakukannya dengan embun.

Bahkan afkar sampai tidak melanjutkan permainannya karena tiba-tiba saja adiknya lemas tak berdaya.

‘’ Sejak kapan? ‘’ Tanya afkar.

‘’ Sejak kapan apa? ‘’ Tanya Karin yang pura-pura bodoh

‘’ Sejak kapan kamu tidak perawan? ‘’

Tatapan afkar begitu tajam dan juga dingin ‘’ Apa selama ini kamu melakukannya dengan pria lain? ‘’

Karin tersenyum tipis ‘’ Sudahlah apa sih yang kamu permasalahkan.. toh kamu juga sudah mencicipi wanita itu kan? Ayo ngaku??? ‘’ Elak Karin. Bukannya jujur Karin malah mencari kesalahan afkar.

‘’ Aku juga wanita normal yang ingin di sentuh.. selama kita pacaran kamu tidak pernah mau menyentuhku jangankan untuk bercinta, setiap aku mau mencium kamu pun selalu menghindar dengan alasan ingin menjaga kehormatan aku sebagai wanita. Lalu apa yang kamu lakukan dengan wanita itu? ‘’ Tanya Karin ‘’ tidak hanya bercinta kamu malah menikahinya di belakangku hiks.. ‘’ Karin menangis

‘’ Bukannya mencari keberadaanku, kamu malah menikah dengan wanita lain hiks…  kamu pikir aku tidak sakit hati melihat kenyataan jika pria yang aku cintai ternyata menikah dengan wanita lain”

‘’ Aku tidak akan menikahinya jika kamu tidak pergi dan membatalkan pernikahan kita ‘’

‘’ Karena sekarang aku sudah ada di sini, maka ceraikan dia. Aku tidak ingin ada orang ketiga di antar kita ‘’ Pinta Karin ‘’ Kamu sayangkan kepadaku, kamu cintakan.. kalo begitu tinggalkan dia. Aku mohon ‘’

‘’ Aku tidak bisa menceraikannya ‘’

‘’ Kenapa, apa kamu sudah mencintai wanita itu? ‘’

‘’ Karena aku yang telah mengambil mahkotanya, aku tidak mungkin menceraikannya setelah apa yang sudah ia berikan kepadaku. Sekarang kamu harus terima dia sebagai istri pertamaku karena bagaimana pun kita bisa menikah atas dasar ijin darinya. ‘’ Ucap afkar ‘’ Kamu bisa lihat bukan, di saat yang lain menentang pernikahan kita, hanya embun yang memberikan restu untuk kita ‘’

Afkar langsung pergi dari kamar hotel dan memilih mendinginkan kepalanya di luar sana.

Di lobby hotel, afkar memesan kopi kepada resepsionis.

Afkar menghubungi bilal dan menanyakan bagaimana keadaan istri pertamanya disana, afkar bernafas tenang karena ternyata embun baik-baik saja bahkan ikut bercanda dengan anggota keluarga yang lainnya.

‘’ Maafkan aku, embun. maafkan aku karena sudah menyakiti hatimu ‘’ Gumam afkar mengusap wajahnya dengan kasar.

KEESOKAN HARINYA.

Afkar bangun tidur langsung melihat Karin yang sudah rapih ‘’ Kamu mau kemana? ‘’ Tanya Afkar.

‘’ Aku mau menenangkan diriku, untuk beberapa hari ini jangan ganggu aku. Karena aku butuh ketenangan ‘’ Ucap Karin yang langsung mendorong koper miliknya.

Afkar menggelengkan kepalanya ketika melihat Karin yang pergi begitu saja, afkar mengusap wajahnya dengan kasar.

‘’ Baru juga menikah satu hari kepalaku sudah seperti mau pecah ‘’ Gumam afkar.

Tidak ingin terus memikirkan Karin yang entah akan pergi kemana, afkar langsung siap-siap buat menyusul embun ke villa keluarga.

Afkar sudah siap jika kedua orang tuanya akan mencaci maki dirinya yang penting afkar bisa bertemu dengan embun.

Di villa embun dan yang lain sedang menikmati sarapan yang tadi pagi embun buat.

‘’ Wah kamu tidak hanya cantik ya, tapi pintar masak juga ‘’ Puji sodara mamah jihan

‘’ Tante bisa aja ‘’

‘’ Mantu siapa dulu dong.. ‘’ Ucap bangga mamah jihan.

‘’ Iya mantu kamu tapi sayang anak kamu bodoh ‘’ Ucapnya dengan lantang.

‘’ Mah, tante. Embun ambilkan air minum ya ‘’ Kata embun.

‘’ Iya sayang ‘’

Embun tidak ingin mendengar kejelakan suaminya, lebih baik embun pura-pura tidak tau daripada harus ikut menjelekan suaminya sendiri.