NovelToon NovelToon
Pelabuhan Yang Salah

Pelabuhan Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Janda / Pernikahan Kilat / Cerai / Cinta Paksa
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

"Kenapa aku bisa di sini? Kenapa aku tak memakai baju?"

Alicia Putri Pramudya begitu kaget ketika mengetahui dirinya dalam keadaan polos, di sampingnya ada pria yang sangat dia kenal, Hafis. Pria yang pernah menyatakan cinta kepada dirinya tetapi dia tolak.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan Alicia Putri Pramudya?

Yuk pantengin kisahnya, jangan lupa kasih ulasan bagus dan kasih bintang 5 untuk yang suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terima kasih, Sayang.

Semenjak bangun tidur Cia terus aja dimanjakan oleh Hafis, wanita itu juga diperlakukan dengan sangat baik oleh pria itu. Cia merasa sangat senang sekali, walaupun belum tumbuh cinta di hatinya untuk pria itu.

Namun, yang terpenting untuk Cia saat ini adalah dicintai. Tak apa tak cinta, toh hidup itu akan merasa lebih berharga kalau dicintai.

"Kamu mau ke mana, Sayang? Kok pagi-pagi sekali pengantin baru sudah rapi-rapi?" tanya Hanzel ketika melihat Cia dan juga Hafis yang keluar dari dalam kamar Cia dengan membawa dua koper besar.

"Mau pindah ke apartemen, Yah. Kayaknya aku udah harus mulai rumah tangga sendiri," ujar Cia.

"Ayah sih setuju saja, tapi apa tidak terlalu cepat?"

Hanzel merasa kalau Cia belum lama pulang dari luar negeri, dia masih merindukan putrinya itu. Dia masih ingin tinggal satu atap bersama dengan putrinya, tetapi putrinya terlihat tidak sabar ingin memulai rumah tangganya.

"Nggak dong, Yah. Kan' katanya kalau orang sudah menikah itu harus segera pindah, buat rumah tangganya sendiri. Cia ingin segera belajar rumah tangga yang baik dan juga benar," jawab Cia.

"Ya udah terserah kamu aja, tapi jangan lupa untuk sering main ke sini. Jangan lupa untuk bilang juga sama daddy dan juga Ibu kamu," ujar Hanzel.

"Siap, Ayah."

Akhirnya Cia memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu dengan Hafis, setelah itu dia berpamitan kepada Sahira dan juga Hanzel untuk tinggal di apartemen.

Sahira sempat tidak ingin melepaskan kepergian putrinya, karena wanita itu masih belum ikhlas untuk berpisah dengan putri sulungnya itu.

Namun, setelah Cia dan juga Hafis menjelaskan dan meyakinkan, akhirnya Sahira melepaskan kepergian putri pertamanya itu.

Walaupun sebenarnya Sahira dan juga Hanzel sempat merasa heran, karena ketika putri dan menantunya pindah ke apartemen, kedua orang tua dari Hafis juga malah ikut pindah dan berkata akan berhenti bekerja.

Ini sangat aneh menurut mereka, terlebih lagi kedua orang tua dari Hafis itu ternyata malah menempati rumah milik Cia.

"Apa tidak apa-apa kalau Cia misah dari kita, Yah?" tanya Sahira khawatir.

Entah mengapa ada keraguan di dalam hati Sahira, dia merasa tidak bisa melepaskan putrinya begitu saja dengan Hafis.

"Nggak, Yang. Toh Hafis itu suaminya," jawab Hanzel.

"Tapi, ini aneh, Yah. Masa besan kita malah nempatin rumah Cia," protes Sahira.

Hanzel juga merasakan hal yang sama, bisa-bisanya kedua orang tua Hafis itu minta berhenti bekerja. Lalu, mereka dengan gampangnya menempati rumah Cia yang diberikan oleh Dion.

"Iya sih, ini aneh. Tapi, kita pantau saja rumah tangga anak kita. Jangan sampai kecolongan," ujar Hanzel.

Walaupun Cia bukan anak kandung Hanzel, tetapi dia begitu menyayangi anak sulungnya itu. Baginya Cia sama seperti Zayn dan juga Zahra, sama-sama anak kandung yang dia sayang.

"Kalau untuk itu aku percayakan sama kamu, Sayang. Aku repot banget ngurus si kembar," ujar Sahira.

"Ya, Sayang." Hanzel mengecup kening istrinya.

Jika Hanzel terlihat sedang khawatir, berbeda dengan Hafis, pria itu terlihat begitu bahagia karena kini sudah berada di apartemen milik Cia. Dia juga begitu bahagia karena mendapat kabar dari ayah dan ibunya, kalau mereka sudah menempati rumah Cia.

"Makasih ya, Sayang. Kamu tuh bener-bener luar biasa,'' ujar Hafis.

"Hem," jawab Cia sambil memerhatikan apartemen yang kini dia dan suaminya tempati.

"Mulai hari ini aku berjanji akan menjadi suami yang baik, kamu tahu kan' dari dulu aku begitu menyukai kamu. Aku akan selalu mencintai kamu dan anak-anak kita nanti," ujar Hafis.

"Ya," jawab Cia.

Cia sama sekali belum pernah berpacaran, dia belum pernah mendapatkan perhatian dan juga pengertian dari lawan jenis. Baru kali ini dia dekat dengan pria dan langsung menikah.

Wanita itu tentunya belum bisa membedakan yang mana perasaan yang tulus dan mana perasaan yang tidak, bagi Cia saat ini yang penting belajar berumah tangga dengan baik dan benar bersama dengan Hafis.

"Semuanya sudah rapi, aku mau ke Resto dulu. Masih siang soalnya," ujar Cia.

"Ya, pergilah dulu, Yang. Aku juga mau ke kampus," ujar Hafis.

"Bukannya kamu ambil kelas karyawan? Kenapa harus ke kampus?"

"Ada hal yang perlu diurus, kamu baik-baik ya. Besok aku baru bisa bantu kamu kerja," ujar Hafis dengan senyum manisnya.

"Oke," ujar Cia.

Cia pergi ke Resto untuk bekerja, karena walaupun dia pengantin baru, tetapi dia tidak mengajukan cuti. Dia ingin tetap bekerja, karena libur pun rasanya percuma.

Dia inginnya pergi liburan ke luar kota, tetapi yang pasti hal itu tidak bisa dilaksanakan. Karena Hafis berkata untuk saat ini dia harus bolak-balik kampus, karena ada kegiatan yang harus dilakukan di kampus.

Saat Cia tiba di Resto, dia melihat di sana ada Anjar yang sedang makan siang. Awalnya Cia ingin mengabaikan pria itu, tetapi sayangnya tidak bisa, karena Anjar sudah terlebih dahulu memanggil namanya.

"Mbak Cia, sini bentar dong."

"Mau apa sih? Kenapa pakai manggil-manggil segala?" tanya Cia sambil duduk tepat di hadapan Anjar.

"Cuma mau bilang, jangan terlalu polos jadi cewek. Jangan mau dibohongi, suaminya bilang mau ngampus, tapi malah berduaan sama cewek lain."

"Kamu ngomong apa sih? Gak jelas!" kesal Cia karena setiap kali dia bertemu dengan Anjar, pria itu dirasa selalu menyudutkan suaminya.

"Nggak ngomong apa-apa, cuma minta Mbak Cia menjadi istri yang smart aja."

Anjar tahu kalau omongannya tidak akan didengar, makanya pria itu malah memutuskan untuk segala pergi dari sana. Bukan tanpa alasan Anjar berkata seperti itu, karena ternyata dia bersekolah di kampus yang sama dengan Hafis.

"Dasar anak gak jelas!" kesal Cia.

Setelah mengatakan hal itu Cia langsung masuk ke dalam ruangannya, dia bekerja dengan sangat baik walaupun sempat tersinggung dengan apa yang dikatakan oleh Anjar.

Pukul delapan malam dia bersiap untuk pulang, wanita itu sempat menelpon suaminya tetapi nomornya tidak aktif.

"Mungkin baterainya habis," ujar Cia yang seperti biasanya tidak pernah berpikiran negatif.

Wanita itu akhirnya pulang ke apartemen, dia langsung mandi, melaksanakan kewajibannya terhadap Sang Khalik, lalu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Kenapa Hafis belum pulang ya?"

Cia sebenarnya merasa begitu lelah, tetapi dia tidak bisa mengabaikan pertanyaan yang ada di kepalanya. Akhirnya dia menelpon mertuanya.

Mertuanya berkata kalau Hafis ketiduran di rumah mereka, setelah pulang kuliah Hafis yang kecapean malah tidur.

"Ya udah gak apa-apa kalau dia mau tidur di sana," ujar Cia.

Cia merasa lega karena ternyata suaminya ada di rumah kedua orang tuanya, akhirnya wanita itu memutuskan untuk tidur. Namun, pada pukul satu malam dia mendengar suaminya pulang, Cia sempat bangun karena Hafis memberikan ciuman mesra untuk dirinya.

Akan tetapi, dia tidur kembali setelahnya. Karena dia sangat mengantuk, dia rasanya begitu kesulitan untuk membuka matanya.

"Badanku rasa pegal-pegal," ujar Cia ketika dia membuka matanya.

Walaupun seperti itu, dia tetap berusaha untuk turun dari tempat tidur. Dia ingin mandi dan melaksanakan kewajibannya terhadap Sang Khalik. Wanita itu bahkan sudah mengambil handuk dan bersiap untuk mandi, tetapi gerakannya terhenti ketika melihat leher Hafis yang banyak tanda merahnya.

"Tadi malem aku gak ngelakuinnya sama Hafis, kenapa leher dia merah-merah?" tanya Cia.

Cia yang tidak mau mati penasaran akhirnya membangunkan suaminya, Hafis bangun dengan mata yang terlihat masih mengantuk.

"Kenapa, Sayang? Mau olah raga pagi?" tanya Hafis.

"Nggak mau, aku cuma mau tanya. Itu leher kamu kenapa merah-merah?"

"Hah?"

Hafis yang kaget dengan pertanyaan Cia langsung mengambil ponselnya, lalu dia menyalakan kamera ponsel dan bercermin lewat kamera depan.

Awalnya pria itu terlihat begitu gugup sekali, tetapi tidak lama kemudian dia bisa menguasai ekspresi wajahnya kembali.

"Oh, ini perbuatan kamu tadi malam."

"Hah? Masa sih?"

Hafis menarik wanita itu ke dalam pelukannya, lalu dia memberikan kecupan manis di bibir istrinya.

"Pas aku pulang kamu tuh ngajakin aku itu, kamu udah cium aku, udah gigit leher aku. Eh, kamu malah tidur."

"Masa sih?"

"Iya, kamu tuh nakal banget. Padahal punya aku udah bangun, tapi kamu kaya ngeledek gitu."

"Aduh, maaf ya, Mas. Aku gak inget," ujar Cia tak enak hati.

"Tak apa, Sayang. Aku maafkan, sekarang mau?" tanya Hafis dengan tangannya yang mulai gentayangan di dada istrinya.

"Nggak ah, nanti waktu subuhnya keburu abis." Cia menolehkan kepalanya ke arah jam digital yang ada di atas nakas.

"Oke, kamu mandi gih. Aku mandinya abis kamu aja, takutnya kalau mandi bareng nanti nggak tahan." Hafis mengerlingkan sebelah matanya dengan nakal.

"Apa sih? Nakal!" ujar Cia yang langsung masuk ke dalam kamar mandi.

1
kalea rizuky
gmna fis dpet lacur kasian hahah
kalea rizuky
hahaha kapok kau fis
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
lanjut
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
pembohong dan munafik harus di black list Hafis
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
habisin eddah dahulu... muslim kan...
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
mungkin kenan Fis kamu suka nonton filem bule 🤣 kok
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
apa Naomi pacaran sama bule🤣🤣🤣
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
kenapa seperti itu maksudnya/Facepalm/ rencana jahat mu gagal total
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
wkwkw kali ini kamu pula di tipu Hafis rasain lho
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
tiba2 jadi Bodoh ya hafis/Facepalm/mudah banget tu percaya
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
enggak papa enggak bisa kembali harta Yg telah hafis Ambil.
yg penting bisa lepas dari lelaki jahat itu ..dan bongkar kejahatan dia.. Nanti suatu saat harta yg di rampas enggak selama nya milik dia..
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
kan sudah ku duga ternyata Hafis itu jahat .. Jangan2 selama ini Hafis lah yg menjebakkan Cia..baik Cia main cantik aja.. biarin dia dulu.. alhamdulillah kamu tahu diam2 jgn labrak dulu.. sampai masa nanti baru kamu semprot itu keluarga
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
Hafis ini yg menjebakkan..apa dia dan Lina yg punya angkara??
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
apa Hafis yg sebenar nya jahat
florida agustina
polosnya lebih ke bodoh sih kalo aq bilang,sbagai wanita aq sakit hati bacanya gk cinta tp otaknya gk jalan,klo cinta buta otak gak jalan si masi wajar,tp terserah othorlh kn othor yg buat cerita,mgkn othor mau buat cewek polos yg bodoh dlm cerita ini
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
hurmm..apa itu Hafis ya. .udah semoga Hafis bisa jadi suami yg baik
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
pasti Nina yg bubuh itu ubat perangsang pada makanan
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
mungkin Nina mau menjebakkan Hafis tetapi Cia yg makan ...yg ada Cia n Hafis Akhir nya khilaf
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
siapa yg menjebakkan Cia..sehingga dia terhilat murahan di depan Hafis.. kasihan Cia
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
kayaknya ada maksud yg tersembunyi perkataan hafis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!