Clara Alaysya mahasiswi cantik dan pintar yang harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidupnya. Clara terkenal dengan sikap keras kepala dan juga cerobohnya.
Suatu hari Clara mengalami kesialan yang sangat lengkap. Clara di pecat dari pekerjaannya dan juga terancam di keluarkan dari kampus karna telat membayar uang semester.
Hingga akhirnya dia mendapat tawaran bekerja di istana pengusaha ternama yang terkenal arrogant. Di tambah lagi pertemuan mereka yang sangat aneh membuat keduanya saling membenci satu sama lain.
"Kenapa ada pria kulkas seperti dia di dunia ini?" Clara Alaysya.
"Semua wanita sama saja! mereka tidak pernah menghargai cinta yang tulus. Mereka hanya menghargai harta dan tahta saja" Rafi Alexander
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 08
Setelah selesai mengerjakan tugasnya Clara memilih untuk menyusul para bocah bocah tampan dan cantik di taman belakang. Dia membawa begitu banyak cemilan dan juga minuman untuk anak anak sahabat tuannya.
"Hai anak anak! Siapa yang mau?" ucap Clara memperlihatkan cemilan dan juga minuman yang ada di tangannya.
"Mau!" ucap para bocah langsung mengerumuni Clara.
"Ayo kita duduk di sana. Tidak baik jika makan sambil bermain" ucap Clara membawa anak anak ke kursi santai yang di sediakan di taman belakang.
"Tante! Tante cantik sekali. Rahasianya apa tante?" ucap Yuki dan Sania terus menatap kecantikan Clara.
"Kalian mau tau?" ucap Clara tersenyum.
"Ia, Tante. Kami mau jika kami besar nanti kami terlihat cantik seperti Bibi Zhia. Bibi Zhia sangat cantik dan juga baik" ucap Sania yang memang mengagumi kecantikan Zhia sejak dulu.
Sania Ayunda Wirawan adalah putri Kinan bersama Rissa. Sama seperti kedua orang tuanya dia sangat penyayang dan juga penyabar. Tapi, dia sedikit pendiam dan cengeng seperti Rissa. Jika terjadi sesuatu kepada Sania, Yuki dan Aulyalah yang selalu berada di sampingnya.
Yuki Yuspika adalah putri dari Wildan dan Sinta. Sama seperti Sinta, Yuki bermulut pedas dan juga berpendirian tinggi. Tapi, sikap jahil sang papa turun dengan mulusnya ke dirinya. Usianya kini lima tahun sama seperti Sania. Bahkan mereka berdua di lahirkan di rumah sakit yang sama dan hari yang sama hanya berbeda beberapa jam saja.
"Ama lya emang antik. Ama epelti lya" ucap Aulya tersenyum manis.
"Kamu juga sangat cantik, Sayang" ucap Clara menoel gemas wajah gembul Aulya yang sangat mengemaskan.
"Tapi, kecantikan wajah itu tidak ada artinya di bandingkan kecatikan hati, Sayang. Semua orang bisa memiliki wajah cantik tapi, tidak dengan hatinya" jelas Clara.
"Bibi Zhia memiliki keduanya, Tan. Dia sangat cantik bahkan menjadi model terkenal. Tidak hanya cantik tapi dia juga sangat baik dan lembut" ucap Yuki.
"Yuki benar, Tante! Bibi Zhia sangat baik" sambung Sania.
"Tante, Erlan mau lagi" ucap Erlan melihat gelasnya kosong.
Erlan Nozendra adalah purta Ardiyan dan Nur. Usianya kini empat tahun lebih, dia lebih muda lima bulan dari Yuki dan Sania. Dia memiliki sifat pendiam dan juga dewasa. Di antara ke lima sahabatnya hanya dia yang paling bijaksana dan suka mendamaikan para sahabatnya yang sedang bertengkar.
"Kamu mau lagi, Sayang. Sini biar tante isi gelasnya ya" ucap Clara tersenyum ramah.
"Sania ini milikku!" ucap Yuki merampas mainan yang ada di tangan Sania.
"Ini bukan milikmu! Ini semua milik Paman Rafi, jadi tidak ada satupun dari kita yang memilikinya" ucap Sania.
"Sayang! Kalian tidak boleh bertengkar. Itu mainan yang lain masing banyak" ucap Clara berusaha mendamaikan keduanya.
"Tidak! Aku mau ini" ucap Sania dan Yuki tidak mau mengalah.
Karna saling tarik menarik akhirnya Sania terjatuh. Dia langsung menangis karna pantatnya yang sakit setelah mencium tanah. Yuki yang merasa bersalah langsung datang menghampiri Sania. Mendengar putrinya menangis Kinan dan Wildan langsung bisa menebak apa alasan Sania menangis.
"Sayang kamu kenapa?" ucap Kinan menghampiri putrinya.
"Papa! Yuki jahat. Dia mengambil mainan yang ada di tanganku" ucap Sania mengadu.
"Aku yang mengambil mainan itu dari tempatnya, Pa" ucap Yuki membela diri.
"Sudah! Kalian tidak boleh bertengkar. Ingat kalian itu bersaudara jadi tidak boleh bertengkar" ucap Wildan mendamaikan keduanya.
"Paman benar. Kita semua adalah saudara jadi tidak boleh bertengkar. Kalian bisa memainkan mainan yang lain. Lihat Aulya dia yang paling kecil tapi dia yang tidak pernah bertengkar dengan kita" ucap Erlan menatap Aulya yang bermain sendiri.
"Ia lah. Lya tan antik an uga aik ati" ucap Aulya dengan penuh percaya diri ketika mendengar Erlan memujinya.
"Ha.. Ha... Keponakan kita yang satu itu memang persis seperti Rayyan. Tidak sombong dan penuh percaya diri" ucap Wildan terkekeh melihat Aulya sama persis dengan Rayyan.
"Diam kau! Aku yakin dia akan seperti Zhia yang bisa menjaga martabatnya sebagai wanita" ucap Kinan kesal ketika melihat sifat Rayyan ada di Aulya.
"Aman lya au ama itu" ucap Aulya melihat pohon mangga yang berbuah lebat di depannya.
"Kamu mau itu, Sayang. Biar paman ambilkan ya" ucap Kinan tersenyum manis. Walaupun kesal karna Aulya memiliki sifat yang sama seperti Rayyan tapi, Kinan sangat menyayanginya dan selalu memanjakan Aulya.
Bahkan jika Aulya dapat hukuman dari Zhia maka orang yang pertama Aulya temui adalah Kinan. Memang Aulya dan Rayyan sangat dekat tapi, Aulya lebih manja kepada Kinan.
"Kau yakin mau mengambilnya. Lihat pohonya lumayan tinggi" ucap Wildan menatap pohon mangga yang ada di depannya.
"Apapun yang keponakanku inginkan maka aku harus memberikannya"
"Jika suatu saat nanti dia menginginkan suami putrimu?"
Degh....
Jantung Kinan langsung berdetak kencang mendengar ucapan Wildan. Dia menatap putrinya dan juga Aulya sekilas. Bayangan frustasinya ketika Zhia ingin menikah dengan Rayyan dan berani menentangnya kembali terlintas di pikirannya.
"Tidak! Mereka tidak akan seperti itu" ucap Kinan menepis semua pikiran pikiran kotornya.
"Kamu harus belajar menolak keinginannya yang aku tidak bisa penuhi. Jangan biarkan dia terus ingin mendapatkan apapun yang dia inginkan tanpa mau ada penolakan" ucap Wildan menasehati Kinan yang terlalu memanjakan Aulya.
"Aman ika aman ndak ica ndak apa apa tok. Anti ita eli aja di acal" ucap Aulya mendekati Kinan yang berusaha memanjat pohon mangga itu.
"Iya, Paman.Kita beli saya nanti di pasar. Paman tidak akan mungkin bisa memanjatnya karna pohonnya sangat tinggi" ucap Gibran menatap pohon mangga di depannya.
"Baiklah! Kalau begitu ayo kita pulang. Pasti kalian sudah merepotkan tante cantik'kan?" ucap Kinan melirik Clara.
"Papa! Sania bilang sama mama biar papa tidur di luar" teriak Sania tidak terima sang papa memuji wanita lain di depannya.
"Tidak, Sayang! Papa hanya bercanda. Tidak ada wanita yang mampu mengalahkan kecantikan mamamu di mata papa" ucap Kinan langsung membujuk putrinya.
"Dasar bucin" ucap Wildan terkekeh kecil.
"Kau juga!" ucap Kinan.
"Tante cantik kami pulang dulu ya. Besok kami datang lagi" ucap Erlan dan Gibran menyalim Clara.
"Anak pinter! Tidak hanya tampan tapi kalian berdiua sangat pinta. Besok jika kalian datang tante akan masak makanan yang enak" ucap Clara mencium gemas wajah gembul Erlan dan Gibran.
"Tente cantik kami pulang dulu ya" ucap Sania dan Yuki mencium tangan Clara.
"Ia, Sayang" ucap Clara tersenyum.
"Ante ingat ya Aman Afi acal lya. Adi ante ndak oleh ambil" ucap Aulya menatap tajam Clara.
"Lya kakak bilang sama mama" ucap Gibran menatap tajam Aulya.
"Ndak ante! Lya dan Aman Afi utan iapa iapa, adi ante oleh ambil. Olang lya antik adi ica apat ia ang ebih ampan ali Aman Afi" ucap Aulya dengan angkuhnya.
Melihat tingkah Aulya yang begitu mengemaskan Clara hanya tersenyum kecil. Dia langsung mencium gemas wajah gadis kecil yang berusia dua tahun itu.
"Kamu memang cantik, Sayang. Tante yakin kamu akan mendapatkan pria yang baik dan juga tampan" ucap Clara menoel hidung mancung Aulya.
"Ante uga antik. Lya akin ante lah odoh Aman Afi. Lya ikhlas ika Aman Afi ama ante antik" ucap Aluya mencium wajah Clara lalu berlari ke gendongan Kinan.
Bersambung.....
apa kata maaf itu, menurunkan derajat kaum adam..
otak kerdil..
subhanallah.. apa susahnya mengakui.. takut dibully
sebelum di ip dak diteliti dulu