NovelToon NovelToon
Menjadi Wanita Kejam Di Dunia Novel

Menjadi Wanita Kejam Di Dunia Novel

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Xiao An wanita karir yang tengah menjalani kehidupannya tanpa hambatan. Tidak sengaja masuk ke dunia novel yang baru saja ia baca. Di novel dia menjadi Nona pertama Han Yu karakter antagonis, putri dari kediaman perdana menteri keuangan Han. Keluarganya sangat kaya dan hidup bergelimang harta. Kedua orangtuanya sangat mencintai putrinya memberikan semua yang di butuhkan. Sebab itu Nona pertama Han Yu sangat manja, pemarah, juga memandang rendah kalangan bawah. Kekejammnya terhadap pelayan membuatnya di takuti semua orang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keraguan yang cukup kuat

Membutuhkan sekitar lima jam untuk merebus obat penawar. Dan di waktu lima jam itu Han Yu tidak bisa menggerakkan lagi tubuhnya. Bintik-bintik merah memenuhi seluruh bagian tubuhnya. Gadis itu sudah di baringkan di atas tempat tidur. Di samping itu Nyonya Han terus berusaha untuk membujuk putrinya. Namun Han Yu masih berusaha memalingkan wajahnya tidak perduli.

"Kamu masih marah dengan Ibu? Ibu melakukannya dengan terpaksa. Apa kamu masih memiliki niat menjadi Selir Kaisar?" Pandangan Nyonya Han sedikit menyidik dengan tatapan berusaha tetap tenang.

Han Yu menatap kearah Ibunya. "Tentu saja tidak."

Wanita itu tersenyum, dia mengelus rambut putrinya. "Putriku tersayang. Bukankah ini sangat baik. Kamu tidak akan di tarik lagi untuk datang ke istana. Ibu juga bisa jauh lebih tenang."

"Tapi cara Ibu benar-benar tidak bisa di percaya." Han Yu melirik tajam.

"Hhehh... jika bukan seperti ini kamu akan tetap di bawa ke istana lagi," ujar Nyonya Han dengan senyuman canggungnya.

Pelayan wanita datang membawa nampan berisi mangkuk obat. "Nyonya."

Nyonya Han mengambil mangkuk obat dengan kepulan asap panas yang masih terlihat sangat jelas. "Ibu akan menyuapimu. Bantu Nona pertama agar bisa menyandarkan tubuhnya."

Dua pelayan wanita lain dan Li An membantu Han Yu untuk bangkit menyandarkan tubuhnya di ujung pembatas tempat tidur. Setelah selesai mereka langsung mundur.

Nyonya Han meniup berkali-kali obat baru menyuapi putrinya. "Jangan di muntahkan. Ibu tidak memiliki obat lain. Hanya membeli satu penawar."

Han Yu dengan terpaksa menelan suapan demi suapan obat yang Ibunya berikan.

"Yu er..." Tuan Han berlari membawa bungkusan manisan kesukaan Putrinya. Dia dan putranya membeli manisan di kota sebelah. Di sana ada toko manisan paling terkenal dan sangat di sukai putrinya. "Ayah membelikanmu manisan." Dia langsung membuka bungkusan. Manisan berwarna putih susu di berikan kepada putrinya. "Buka mulut." Di saat Han Yu membuka mulutnya Tuan Han memberikan satu potong manisan.

"Kakak harus lebih banyak beristirahat. Jangan sampai kelelahan." Han Rui menyodorkan satu kotak kue. Dia mendekat kearah Ayahnya."Ayah aku sudah menemani mu pergi sangat jauh. Mana uang jajan yang Ayah janjikan," bisiknya pelan. Pemuda itu menyenggol berkali-kali lengan Ayahnya.

Tuan Han mengambil satu lembar seratus tahil dan memberikannya kepada putranya. "Jangan habiskan dalam sehari."

"Aku tahu." Wajah Han Rui menjadi sumringah. "Ibu, Kakak. Aku pergi dulu." Pemuda itu berlari dengan kencang saat langkahkan akan di tahan Ibunya.

Lirikan tajam langsung menuju kearah Tuan Han.

"Istriku. Aku sudah berjanji tidak mungkin mengingkarinya." Berjalan mendekat kearah istrinya. Tuan Han memijat pundak Nyonya Han dengan kelembutan. "Bagaimana jika kita..." bisiknya pelan namun masih dapat di dengar orang-orang yang ada di sekitar mereka.

Semua pelayan semakin menundukkan kepalanya mereka.

"Ehem..." Berdeham. "Bisakah bermesraan di tempat lain? Putri kalian yang malang ini membutuhkan kewarasan." Han Yu menatap kearah kedua orangtuanya dengan kerutan di keningnya.

Nyonya Han tersenyum malu. "Benar. Putri kita masih butuh istirahat lebih banyak." Dia bangkit dari tempat tidur putrinya. "Li An, jaga Nona Pertama dengan baik."

"Baik."

"Yu er, nanti kami akan datang lagi." Tuan Han berjalan pergi dengan merangkul pundak istrinya.

Para pelayan wanita juga mengikuti dari belakang. Hanya tinggal Han Yu dan pelayan Li An di dalam ruangan kamar.

Pelayan Li An mendekat, "Nona pertama. Saya telah mendengar kabar jika jasad gadis muda di temukan di rumah kosong."

"Bagaimana keadaan jasadnya?"

"Orang-orang sekitar bilang jika jasad saat di temukan dalam keadaan leher yang hampir terputus. Sayatan benda tajam telah memotong pelan bagian lehernya. Semua kuku jari terlepas. kedua mata juga telah hilang. Hanya ini informasi yang dapat saya ketahui. Setelah para penyidik datang jasad di bawa pergi,"ujar Li An menjelaskan.

Han Yu terdiam untuk beberapa saat. Dia berkata, "Jika pemikiran ku benar. Hal ini benar-benar sangat kejam." Setelah meminum obat penawar keadaanya semakin membaik. Dia berusaha untuk bangkit dari tempat duduknya. Pelayannya Li An membantu dengan sigap. Gadis itu berjalan menuju ke ujung kanan ruangan kamar. Dia duduk di kursi yang ada tepat di samping jendela. Dorongan ringan membuat daun jendela terbuka.

Cahaya di langit malam terlibat sangat indah seperti biasanya. Rembulan bulat sempurna selalu mempesona. Ada keraguan di dalam hati gadis itu. Dirinya masih menimbang dengan matang. Apa yang harus di lakukan. Jika dia mencoba mencari tahu lebih dalam. Akan ada banyak masalah terus berdatangan. Ketidak hati-hatian akan membawa bencana yang lebih besar.

Bisa di bilang semua kejadian itu tidak ada kaitannya dengan dirinya. Dia dapat menjadi Nona kediaman yang sangat di sayang keluarganya. Hidup berkecukupan bahkan bisa melakukan apa saja yang ia inginkan. Namun hatinya sangat menolaknya. Dia telah mengalami banyak hal menegangkan. Bahkan hampir mengancam nyawanya sendiri.

Tapi rasa takut di hatinya seakan tidak bisa ia temukan.

"Apa yang mampu di lakukan Nona muda kediaman?" gumam lirik Han Yu meragukan dirinya sendiri.

Malam itu angin malam terasa lebih kencang dari hari sebelumnya. Dan hati terasa terkunci pada satu titik. Menemukan kebenaran dan keadilan untuk semua nyawa yang di hilangkan.

Keesokan paginya keadaan Han Yu sudah jauh lebih baik. Bintik-bintik merah di tubuhnya juga telah menghilang.

"Nona pertama, kereta sudah siap." Pelayan Li An datang memberikan kabar.

Han Yu yang ada di dalam ruangan kamar sudah siap untuk keluar. "Baik." Membawa lipatan uang kertas dan menyimpannya di balik saku bajunya. Gadis itu berjalan keluar menuju kearah pintu depan di ikuti pelayannya.

Kereta melaju setelah Han Yu dan pelayannya masuk kedalam kereta.

Sekitar satu jam mereka akhirnya sampai di rumah kosong tempat penemuan jasad. Han Yu turun dengan penutup kepala untuk menyembunyikan identitasnya. Sedangkan pelayan pribadinya menggunakan kain penutup wajah.

Rumah kosong itu berada di sekitar pemukiman warga yang saling berdekatan. Dan Han Yu memanfaatkannya untuk mencari informasi lebih banyak. Dia mengetuk satu pintu rumah yang ada tepat di depan kediaman tempat kejadian. Awalnya pemilik rumah menolak membuka suara namun di saat gadis itu mengeluarkan satu lembar seratus tahil. Pemilik rumah langsung mempersilahkan mereka masuk kedalam. Begitu juga enam rumah lainnya.

Setiap informasi yang ia dapatkan di simpan dengan rapat. Dia tentu sudah menemukan titik terang dalam kasus ini. Tapi satu hal yang ia lupakan. Tempat untuk membuat laporan. Karena Han Yu sendiri tahu dia tidak mampu melawan kekuatan besar itu.

Baru saja gadis itu kaluar dari salah satu rumah bersama pelayannya. Dan ingin bergegas menuju kereta. Dia melihat Zhen Shunxi juga datang bersama beberapa prajurit di bawah kendalinya.

"Kita kembali," ujar Han Yu berusaha untuk tidak memperdulikan orang-orang yang ada di depan rumah kosong.

"Baik."

"Nona pertama." Suara dari arah pintu masuk rumah kosong membuat gadis itu menghentikan langkahnya.

Han Yu membalikkan tubuhnya. "Tuan Zhen." Memberikan hormatnya.

Zhen Shunxi mendekat menghadang tepat di hadapan Han Yu.

1
Wahyuningsih
Ada2 aja han yu 🫢🫢 d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk n hrs tiap hri jgn lma2 upnya thor sellu jga keshtn istrht yg ckp seeeeeeemaaaaangaaaaaaaaat thor 😁😁😁😁😁
Arix Zhufa
cantik,cerdas,kaya raya...cuma kurang beladiri thor
Santy Susanti
jd kaya ditektif conan dooong👍🏻👍🏻😁😁
Santy Susanti
waduuuuh ada yg metong🙈🙈
Santy Susanti
mulai bergerak untuk lebih kokoh lagi, goooooooood👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🤩🤩🤩🤩
Santy Susanti
sampe speacles baca part ini🙈🙈🙈🙈
Arix Zhufa
kakak yg bijaksana tp seandainya blm tau alur takdir terdahulu pasti juga emosi
Raudah Anis
teka teki dalam fikiran Han yu mulai ada perkembangan
sahabat pena
yakin ini hal ga penting? nanti klo han yu berpaling kamu nyesel bgt loh. 🤣🤣🤣huft klo han yu di tolak mudah2an ada orang ketiga 🤣
Etty Rohaeti
lanjut
Santy Susanti
duuuh yg jaim, bentar lg juga pasti klepek2 sm nona pertama😜😜😜😜
Santy Susanti
Aaaah benih2 cinta pasti mulai tumbuh🤩
Raudah Anis
pada akhirnya pasti di terima juga lamaran Han yu🤭🤭
bau2 bucin sudah tercium sejak malam tadi🤣🤣
Wahyuningsih
D tnggu upnya kmbli thor yg buanyk n hrs tiap hri jgn pke lma upnya thor sellu jga keshtn istrht yg ckp mkan tept wktu seeeeeeeeemaaaaaangaaaaaaaaaaaaat
thor jgn ampe kndor 😁😁😁😁😁
Santy Susanti
Kasian banget Hanyu punya Bibi jahat banget😭😭😭😭
Eka Elyss
Luar biasa
Santy Susanti
Hadeuuh kepaksa dah ketemu permainsuri psikopat🤯🤯🤯🤯
Santy Susanti
ooowh ini cewe yg di awal cerita itu🙄🙄🙄🙄
Etty Rohaeti
lanjut
Raudah Anis
author terimakasih sudah update banyak hari ini🥰
sehat selalu untukmu author terbaikkuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!