Kisah seorang wanita yang hidup miskin, pergi ke kota untuk mencari pekerjaan, dirinya adalah tulang punggung keluarga ada adik yang masih sekolah dan ibu yang menderita sakit.
Di sisi lain ada pria mapan dan tampan namun sangat dingin dan kejam bagi lawan-lawannya, saat ini ia menjabat sebagai CEO di perusahaan keluarga miliknya, bagi sang pria wanita bukanlah prioritas bagi hidupnya.
Namun suatu insiden membuat sang pria tidak dapat melupakan wanita itu,!!
Yukkk Ikutin Ceritanya !!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Rafa menelpon Mila untuk menanyakan apa Mila membutuhkan sesuatu karena Rafa sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, Mila menjawab dia tidak sedang membutuhkan apa pun saat ini.
" assalamualaikum sayang " ucap Rafa ketika turun dari mobil dan melihat Mila telah menunggunya.
" waalaikumsallam mas," jawab Mila sambil mencium tangan Rafa.
Rafa dan Mila langsung saja berjalan naik menuju kamar.
" mas pasti capek banget kan, Mila udah siapin teh hangat Sama cemilan " ucap Mila.
" tadi nya mas memang capek, tapi sekarang udah enggak, karena di sambut sama istri mas yang cantik ini, apalagi udah di sediakan teh hangat juga " jawab Rafa seraya merangkul bahu Mila.
" mas bisa aja deh, Mila kan jadi malu " ucap Mila dengan tangan menutupi wajah nya yang tersipu malu.
Rafa terlihat gemas dengan tingkah istri nya yang seperti anak ABG itu, ya walaupun Mila memang masih terbilang ABG sih.
" mas mau mandi atau duduk dulu " ucap Mila.
" mas langsung mandi aja, kalau udah duduk pasti jadi malas berdirinya " jawab Rafa,
Rafa berlalu ke kamar mandi, dan Mila menyiapkan pakaian santai untuk Rafa.
.
Rafa dan Mila sedang menikmati langit malam di balkon kamar mereka,
" sayang tadi mama telpon mas, mama bilang kalau kita harus melangsungkan resepsi pernikahan, agar semua keluarga dan kolega mas tahu bahwa mas sudah menikah dan siapa Istri mas, " ungkap Rafa pada Mila.
" a...ku sebenarnya merasa malu mas, Mila takut membuat mas, mama dan papa malu karena Mila bukan dari kalangan orang kaya " ucap Mila menunduk kan kepalanya, Mila merasa rendah diri bila harus berdiri di samping Rafa.
" sayang, mas, mama dan papa tidak perduli orang di luar sana berkata apa tentang kamu, karena kami tahu kamu adalah orang yang baik hati nya. " ucap Rafa menenangkan Mila.
" terima kasih mas, jangan bosan mengajari Mila terus untuk bisa pantas di sisi mas Rafa " ungkap hati Mila.
" oh ya sayang, mas juga sudah memberikan surat pengunduran diri kamu ke pak oni, mas juga bilang agar pak oni tetap merahasiakan hal ini dahulu, karena rencana nya mas akan memperkenalkan kamu pada karyawan perusahaan baru setelah nya kita adakan resepsi pernikahan " jelas Rafa kepada Mila.
" Mila ikut bagaimana pengaturan mas saja " balas Mila dengan senyum di bibir nya.
Rafa merasa beruntung bisa mendapatkan Mila, Mila sangat penurut pandai mengurus suami, dan Mila juga bukan orang yang tamak Karen kartu yang di berikan oleh Rafa belum pernah di gunakan. walaupun Mila belum melakukan kewajiban sebagai seorang istri di atas ranjang tapi Rafa memaklumi Mila Pati masih butuh waktu.
.
Keesokan harinya seperti biasa Mila menyiapkan segala sesuatu untuk Rafa, dari mulai air untuk mandi, pakaian kerja, jam tangan, memasang dasi juga memasak sarapan dengan menu bubur ayam.
" sayang dua hari lagi mama dan papa pulang, jadi mas akan adakan acara syukuran kecil - kecilan di kantor karena mas sudah menikah dan sekaligus memperkenalkan kamu sebagai istri mas " ucap Rafa.
" iya mas " jawab Mila .
" mas berangkat ya sayang, kamu hati - hati di rumah ya !"
" iya mas, seharusnya yang hati - hati itu mas bukan Mila, " jawab Mila dengan tersenyum lucu karena mendengar kan ucapan Rafa.