NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang

Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Anak Genius / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Cancer i

Menceritakan tentang seorang gadis cantik yang bernama Lala, harus mengandung karena hubungan terlarang dengan seorang jin muda yang sejak kecil menyukainya.

Berawal dari kebiasaan jorok Lala, hingga sosok jin muda yang menyukainya dan merubah wujudnya menjadi tampan saat setiap bertemu Lala meskipun warna matanya merah dan memiliki tanduk di kepalanya.

Bagaimana kisah selanjutnya?ikuti kisah selanjutnya ya🙏

PERHATIAN!!

Jika ada bab atau paragraf yang berulang, mohon maaf sedang dalam proses perbaikan.mohon pengertiannya 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cancer i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Telat Datang Bulan?

Begitu azan Ashar, Riris dan Tika pamit pulang. Tinggalah Lala sendirian. Kelaamaan membaca membuat kedua matanya mengantuk. "Gila ngantuk banget nihh! Gak apa-apa kali ya tidur sore!" batinnya

Benar saja, Lala langsung pulas seketika. Padahal waktu Ashar, merupakan waktu yang di larang untuk tidur, karena bisa menyebabkan seseorang menjadi linglung. Secara medis, tidur di waktu Ashar menyebabkan berkurangnya daya aktif akal manusia. Tapi Lala mengabaikan itu semua. Ia tak bisa menahan rasa kantuknya. Malah Lala sering mengulangi kebiasaan buruknya itu setiap saat. "Lala! Lala!" Mak Dira yang melihat rumah dalam keadaan sepi, berteriak memanggil cucunya itu. "Ke mana sih? Lampu depan belum dinyalain juga!" keluh Mak Dira. Dalam hati ia khawatir terhadap cucu satu-satunya itu. "Ya ampuuuuuun. Ini anak gadis Maghrib malah tidur. Bangun La!"

Mak Dira tak habis pikir saat mendapati Lala tidur di waktu Maghrib. "Bangun La! Gak baik Maghrib tidur! Ayo bangun!" Mak Dira dengan susah payah membangunkan Lala. Hingga gadis itu menggelit dan membuka kelopak matanya perlahan-lahan. "Udah pagi ya Mak?" tanya Lala sambil mengucek-ucek kedua indera penglihatannya. "Tuhkan jadi bingung gitu!" ucap Mak Dira

"Gak baik La, tidur Maghrib. Selain linglung tar lama-lama bisa gila lho!" "Jangan dong Mak!" "Makanya lain kali jangan tidur sore gini! Dari kapan kamu tidur?" selidik Mak Dira. "Dari Ashar Mak," sahut Lala jujur. "Mak mohon jangan di ulang ya!" pinta Mak Dira. Lala mengangguk, "Iya Mak!" "Eh emang gak ngaji La?"

"Capek Mak, habis sekolah!" "Gak bisa gitu dong! Paksa in? Sekolah penting ngaji juga lebih penting!" "Iya dah iya Emakku Sayang! Lapar nih Mak!" "Mandi sana! Emak tunggu di meja makan!" Nasehat mah nasehat. Masuk ke kuping kanan masuk ke kuping kiri. Lala kerap melanggar nasehat Mak Dira. Baginya tidur di waktu yang dilarang itu suatu kenikmatan yang tiada tara.

"Riris kata Mama gue lo, udah dapat haid pertama ya?" tanya Tika pada suatu hari. Ketiga sahabat itu sedang nge-mall di daerah dekat tempat tinggal mereka. "Hah! Kok nyokap lo tahu Tik?" pekik Riris kaget. Bahkan ia sampai mengurungkan niatnya memasukkan kentang goreng ke mulutnya. "Biasalah Emak-emak! Gak usah heran. Apalagi mereka tahu kita berteman!" balas Tika. "Iya udah, ini baru beres!" jelas Riris pada akhirnya

"Lo udah dapat Tik?" celetuk Lala bertanya. "Udah! Mulai tadi malam. Makanya gue nanya Riris, karena semalam Mama gue cerita tentang haid," balasnya. "Kok gue belum ya?" Menyaksikan kedua sahabatnya udah dapat menstruasi, Lala pun panik. Ya! Layaknya remaja pada umumnya akan mengalami siklus haid, yang menandakan bahwa rahimnya berfungsi dengan semestinya.

"Tenang La. Santuy. Palingan gak lama lagi!" bujuk Riris. "Iya kali ya. Moga aja dehh!"

"Jangan banyak pikiran La. Semakin dipikirin semakin lama dapatnya. Soalnya pikiran ngaruh ke hormon kewanitaan!" saran Tika panjang lebar. "Oke dehh!" "Habis ini nyari kaos yang diskonan yuk!" "Tar dulu, gue ngecek duit gue dulu," ucap Lala. "Di kasih berapa sama Emak lo, La!" "Tau berapa, soalnya gue tambahin sama sisa uang saku gue! Nih tinggal segini!" jelas Lala seraya menunjukkan uang sisa sakunya tersebut

Riris dan Tika saling berpandangan, lalu tersenyum simpul. Mereka paham betul perasaan cemas yang sedang dialami Lala. Menstruasi memang hal yang ditunggu-tunggu sekaligus ditakuti bagi para remaja putri.

"Tenang aja, La," ujar Riris menepuk pundak Lala. "Banyak kok yang menstruasinya agak telat. Yang penting Lo jaga kesehatan, makan makanan bergizi, dan cukup istirahat."

Tika menambahkan, "Bener kata Riris. Stres juga bisa berpengaruh, lho. Jangan terlalu dipikirkan ya."

Lala mengangguk, mencoba menenangkan diri. Ia melirik uang sakunya yang jumlahnya tak seberapa. Harga kaos diskonan pun masih terasa mahal baginya.

"Gak papa, La," kata Riris lagi, seakan membaca pikiran Lala. "Kita cari yang lebih murah aja. Atau, kalau perlu, kita bagi-bagi uang jajan buat beli kaosnya."

Tika setuju. "Iya, bener. Kita kan sahabat. Saling bantu-bantu itu penting."

Lala tersenyum haru. Ia merasa sangat beruntung memiliki sahabat sebaik Riris dan Tika. Meskipun cemas menunggu menstruasinya, ia merasa lebih tenang karena ada mereka yang selalu mendukung. Mereka pun akhirnya berbelanja kaos, memilih yang sesuai dengan budget mereka, dan menghabiskan sisa sore itu dengan bercanda dan berbagi cerita. Kecemasan Lala sedikit demi sedikit sirna, tergantikan oleh rasa syukur atas persahabatan yang indah.

1
♞ ;3
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Cancer04: Jangan lupa mampir setiap hari ya kak🙏🙏
total 1 replies
Emitt Chan
Menegangkan tapi juga romantis, pertahankan kualitasnya!
Cancer04: Thankyou dukungannya, jangan lupa mampir terus ya🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!