Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Kesepakatan
🍁 Happy Reading 🍁
Keesokan paginya.
Pukul 09.00
"Eugh.." lenguh Sitha sambil sedikit menggeliat.
Merasakan pergerakan Sitha dalam pelukannya, Juna pun semakin mempererat pelukannya.
"Jangan kemana-mana!" ucap Juna tanpa membuka matanya.
"Gue mau pipis dulu." ucap Sitha yang juga masih dalam keadaan menutup mata.
Mendengar suara Sitha, perlahan Juna membuka matanya, akal sehatnya mulai menyusun puzzle-puzzle kejadian semalam. Begitu pun dengan Sitha, berada di pelukan Juna dan mencium aroma tubuh Juna, membuat Sitha tersadar ada sesuatu yang tidak beres, perlahan Sitha pun membuka matanya.
Sitha mendongakkan wajah-nya untuk melihat Juna dan Juna menurunkan pandangannya untuk melihat Sitha.
"Loe!" pekik Sitha dan Juna bersamaan lalu spontan mereka sama-sama menjauhkan tubuh mereka kemudian membuka sedikit selimut yang menutupi tubuh mereka.
Mampus gue! Pekik Sitha dalam hati setelah melihat tubuhnya sudah dalam keadaan polos.
Shiiit! Begitupun dengan Arjuna yang juga mengumpat dalam hati setelah melihat tubuh-nya sudah tak tertutup sehelai benang pun.
Untuk beberapa menit mereka sama-sama terdiam sambil pikiran mereka menyusun puzzle-puzzle kejadian semalam.
Setelah mengingat kejadian semalam, Sitha yang merasa malu pun tiba-tiba menarik selimut lalu turun dari atas ranjang.
Spontan Juna langsung menutup area privasi-nya dengan bantal kepala dan setelah Sitha masuk ke kamar mandi, Juna pun cepat-cepat memungut pakaiannya dan memakainya sebelum Sitha keluar dari kamar mandi.
Di dalam kamar mandi.
"Gila, gila, ini gila!" Sitha mengumpat dirinya sendiri.
"Kok bisa-bisa'nya sih gue bercinta sama laki-laki yang baru gue kenal! Sekarang gue harus gimana?!" lirih Sitha lagi.
Sitha pun memikirkan langkah apa yang harus ia ambil selanjutnya, ingin meminta pertanggung jawaban Juna, rasanya tidak mungkin karena dirinya juga sudah tidak perawan dan apa yang mereka lakukan semalam atas dasar mau sama mau. Tapi bersikap seolah tidak terjadi apa-apa rasanya juga aneh bagi Sitha.
Sedangkan di luar kamar mandi, sama seperti Sitha yang sedang pusing apa yang harus ia lakukan, Juna juga sedang bingung apa yang harus ia lakukan, apa dirinya harus bertanggung jawab untuk percintaan satu malam itu atau membiarkan seolah semuanya tidak pernah terjadi.
Lima belas menit kemudian.
Sitha pun keluar dari dalam kamar mandi, ia membuka pintu kamar mandi dengan sangat pelan lalu keluar pelan-pelan layaknya seorang maling, ia hanya ingin melihat apakah Arjuna masih ada di kamar itu atau malah sudah pergi dan ternyata Arjuna masih ada di kamar itu dan sedang duduk di sofa sambil menyandarkan kepala-nya di sandaran sofa dan memejamkan matanya dan memijat pangkal hidungnya.
Melihat gaya Arjuna yang seperti itu, Sitha tahu kalau Juna juga menyesali kejadian malam itu dan sudah pasti tidak ingin bertanggung jawab atas percintaan panas tadi malam.
"Ekhem.." Sitha berdehem agar Juna tahu kalau dirinya sudah keluar dari kamar mandi.
Perlahan Juna membuka matanya. Melihat Sitha yang sudah ada di hadapannya, Juna pun menegakkan punggungnya.
"Soal yang tadi malam-" ucap Juna namun langsung di potong oleh Sitha.
"Iya gua tahu pasti loe nyesel kan? Sama gue juga nyesel! Udah santai aja, toh gue juga bukan perawan jadi gue gak akan nuntut apa-apa dari loe. Anggap aja kejadian semalam cuma one night stand biasa dan habis ini kit gak perlu lagi ketemuan." potong Sitha.
"Loe serius gak pa-pa?" tanya Juna yang gak enak hati.
"Iya, gue gak pa-pa kok." jawab Sitha.
"Gue minta nomor rekening loe deh kalau gitu." ucap Juna.
"Maksud loe apa? Loe mau transfer uang ke gue? Anjiir loe yah, loe ngerendahin gue?!" kesal Sitha.
"Bukan gitu maksud gue! Anggap aja ini sebagai permintaan maaf gue, kan yang ngajak mabuk semalam gue, coba semalam gue gak ngajak loe mabuk, mungkin kejadian ini gak bakalan terjadi." jawab Juna mencoba meluruskan maksudnya.
"Gak usah! Gue gak pa-pa!" tolak Sitha.
"Yakin loe?"
"Iya bawel! Udah cepet mandi loe, gue udah laper nih, kita cari makan habis itu loe anter gue pulang!" jawab Sitha.
"Ya udah kalau loe gak mau." balas Juna. Juna pun berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh-nya.
Setelah Arjuna selesai mandi, mereka pun check-out dari hotel itu dan mencari sarapan terlebih dulu sebelum mengantar Sitha pulang ke rumah orangtuanya.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...
