Sebuah masa di mana kekuatan dan ilmu Kanuragan menjadi tolak ukur , di mana lahir seorang anak yang tidak mempunyai bakat sama sekali , bahkan ia tidak bisa mempelajari ilmu Kanuragan seumur hidup nya .
Namun takdir berkata lain saat tanpa sengaja ia menemukan sebuah kitab kuno , hingga kejadian tragis yang menimpa keluarga nya hingga pertemuan nya dengan guru nya , yang membantu nya menguak kalau ia adalah penerus dari sang naga api
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dewi
Wi Nara kembali melanjutkan cerita nya ,kalau ia mendapat petunjuk dari Dewata untuk mencari seorang anak yang bisa menjadi petaka bagi dunia, setelah itu ia harus membawa nya ke sebuah kuil Kuno yang berada diatas gunung Arjuna , sesepuh kuil itu lah yang nanti nya akan menghilangkan ke keistimewaan yang di miliki oleh gadis itu .
Wi nara juga bercerita kalau para pendekar aliran hitam telah mendengar berita itu ,entah dari mana mereka mendengar nya ,yang pasti nya mereka akan mati matian ingin mengambil Dewi ,karena bagi mereka tubuh Dewi setara dengan seratus tahun berlatih .
Bima mendengar cerita wi nara dengan cermat
" Aku akan mengantar kakek dan Dewi ke gunung itu , namun gunung Arjuna itu ada dimana ya kek ?" tanya bima sambil tertawa kecil .
" Gunung Arjuna berada di timur jauh sana , dari tempat ini akan memakan waktu kira kira tiga purnama kalau kita berjalan kaki "
Bima langsung mengeryit kan dahi nya karena waktu yang cukup lama untuk sampai di gunung itu .
" Kamu sendiri sebenar nya mau kemana ? kekek melihat seperti nya kamu juga ada tugas penting yang harus di jalan kan ?" tanya wi nara.
Bima sebenarnya tidak mau bercerita tentang apa yang ingin ia cari ,tapi ia berfikir tidak ada salah nya ia bercerita pada wi nara. Siapa tahu ia bisa mendapat sedikit petunjuk kemana ia akan mencari tiga pusaka itu .
" Kakek tahu pedang ini ?" kata bima sambil melepas kan melepas kan pengikat pedang naga Geni yang menggantung di pundak nya .
Bima lalu meletakkan pedang pendek itu di depan wi nara dan mencabut bilah nya ,wi nara memandang pedang itu beberapa saat .
" Dari mana kau dapat pusaka ini ?"
" Dari kakek jaya Taka "
Wi Nara kembali menatap bima " tapi kamu tidak mirip dengan jaya Taka "
Bima terkekeh mendengar ucapan wi nara, jelas aja dia tidak mirip ,karena bima kan hanya cucu angkat nya aja .
" Kakek Taka adalah kakek angkat ku , ia lah yang menyematkan ku saat aku terjatuh di dasar jurang ,apakah kakek mengenal kakek Taka ?"
Wi Nara mengangguk" Kenal ,bahkan sangat kenal ,jaya Taka dulu sering ketempat ku untuk meminta petunjuk ,sebelum ia menghilang beberapa puluh tahun yang lalu ."
Bima kemudian menceritakan awal pertemuan nya dengan jaya taka , hingga ia diberikan tugas untuk mencari empat pusaka ,tapi ia tidak menceritakan tentang diri nya yang menjadi penerus pendekar naga api
" Kakek Taka yang memberi ku tugas itu kek " kata bima .
" Kebetulan sekali , nanti jika sudah sampai ke kuil abadi di puncak gunung Arjuna , saat sampai disana mintalah petunjuk pada seorang pertapa yang bernama empu darta , dan minta lah petunjuk di mana letak ketiga pusaka lain nya " jelas wi nara.
" Tapi kau juga harus berhati hati karena banyak pendekar aliran hitam yang akan mengincar dewi, jaga lah dia dengan nyawa mu "
" Baik lah kakek besok aku akan berangkat menuju gunung Arjuna " ucap bima tanpa keraguan ,tiba tiba ia teringat akan peti yang berusi koin emas yang di bawa nya ,jika ia terus membawa peti itu tentu ia kan mengalami kesulitan untuk bergerak ,apa lagi ia harus membawa Dewi di punggung nya
" kekek aku mendapat kan koin emas ini dari para perampok yang ku serang markas nya ,tolong bagikan lah separo koin emas ini untuk orang yang membutuhkan, aku akan membawa nya separo untuk ku bagikan dalam perjalan ":ucap bima setelah ia membuka peti itu dan menunjuk kan nya pada wi nara.
Wi Nara tersenyum lega , keputusan nya menyerah kan Dewi kepada Bima untuk di antar kan ke kuil abadi ternyata tidak salah , ia melihat kalau bima adalah sosok pria yang dermawan dan memiliki sifat mulia .
" baik lah bima ,kakek akan membagikan koin ini " kata wi nara
Bima tersenyum lalu ia menuangkan separuh uang koin emas dengan sehelai kain dan membungkus nya , setidak nya ada sekitar seratus koin emas yang di bawa bima dalam perjalan menuju gunung Arjuna.
" Kakek di sini dulu , aku mau lihat keadaan dulu di Luar ,takut nya mereka juga berada di sini " ucap bima , Wi nara mengangguk kan kepala nya .
Bima lalu bergegas keluar dari dalam kamar dan berjalan keluar dari penginapan .
Sementara itu di luar penginapan .
" Perasaan ku mengatakan mereka pasti berada di sini , cepat cari mereka sampai ketemu " kata datuk sesat .
" Baik lah kita berpencar, agar pencarian kita bisa lebih luas " kata setan hitam .
" Aku setuju , tapi jangan ada yang pernah mencoba untuk memiliki gadis itu sendiri Jika sudah berhasil lebih dulu menemukan nya " sambung do Yo
Iblis hitam dan Datuk sesat mengangguk dan mereka berempat pun berpencar mencari wi nara dan Dewi serta bima ,mereka mulai mencari di beberapa kedai makan di kampung tersebut,sambil mengisi perut mereka bertanya pada orang orang yang mereka jumpai .
Rini yang masih cantik di usia setengah baya ,terlihat sedang makan di sebuah kedai makan yang tidak terlalu ramai , sengaja ia duduk menghadap ke jalan agar bisa mengawasi orang orang yang melintas di jalan .
Sementara itu bima yang sudah keluar dari penginapan ,berencana untuk membungkus makanan buat wi nara dan Dewi. ia masuk kedalam kedai makan yang kebetulan ada Rini di sana , bima langsung membalik kan badan nya saat melihat Rini di sana ,namun bima kalah cepat Rini sempat melihat nya dan langsung meneriaki nya .
" Hei kamu jangan lari !"
Bima langsung berlari keluar desa saat Rini meneriaki nya ,itu sengaja bima lakukan karena ia melihat Rini hanya sendirian di dalam kedai makan tadi ,jadi dia berniat menghadapi nya di luar desa agar tidak terjadi keributan.
Rini juga langsung keluar dari kedai tanpa membayar makanan terlebih dahulu ,pelayan kedai hanya bengong melihat Rini yang langsung melesat pergi tanpa permisi .
Rani terus mengejar bima ,ia melihat bima keluar dari desa ,dengan ilmu meringankan tubuh nya Rini berhasil menyusul. Bima .
" Hei ,kamu gak akan bisa lari dari ku bocah !"
" Siapa yang sedang lari bibi ,ini aku sedang olah raga"jawab bima .
" Mana ada orang olahraga siang hari begini , cepat katakan dimana gadis itu "
" Ini sudah mau sore bibi , aku gak tahu dimana gadis kecil itu " jawab bima .
" Berani kamu berbohong padaku ,mau aku bunuh kau " Rini sudah emosi
Bima duduk berjongkok dan menangkup kan kedua telapak tangan nya di depan wajah .
Ampun bibi , jangan bunuh aku , kasihan emak ku sendirian,nanti kalau aku mati siapa yang membersihkan kotoran kambing dan bebek ku ? Apa lagi kalau sampai kambing ku beranak ,siapa yang mau bantu persalinan nya ? Apa bini mau mengganti kan ku " cerocos bima .
" kurang ajar kau bocah ,kau mau mempermainkan ku, akan ku hajar kau sampai mengaku !" bentak Rini .
Rini yang sudah sangat emosi langsung melayang kan tendangan ke arah kepala bima , bima langsung meloncat mundur menghindari tendangan Rini tetap masih dalam posisi jongkok.
" Ampun bibi , jngan hajar aku "
Karena tendangan nya meleset, dan merasa bima beruntung , Rini kembali menyerang lagi . Dengan cepat bima langsung bersujud ,hingga tendang Rini hanya melintas di atas tubuh nya " ampun bibi !!"
" Sialan ,dua kali kau beruntung" bentak Rini ,ia kembali menendang ke arah punggung bima , tapi bima lebih cepat memberikan tendangan menyilang dan mengenai kaki kiri Rini ,hingga membuat wanita itu terpelanting jatuh .
Bima lalu berdiri dan berjingkrak jingkrak sambil tertawa melihat muka Rini yang di penuhi Debu . Rini bangkit dan mengumpat tidak karuan
" Kadal buntung. Tikus got , ternyata kau bisa ilmu Kanuragan juga , mati kau !"
Rini kembali menyerang bima dengan cepat ,pukulan dan tendangan yang Sangat cepat dari Rini , membuat bima harus ekstra waspada ,dia sadar masih kalah dalam pengalaman dalam hal bertarung .
Bima masih terus bergerak menghindari gerakan rini sambil mempelajari serangan Rini ,sesekali ia mencoba untuk menyerang balik tapi tidak dengan kecepatan terbaik nya agar lawan masih merasa unggul .
Hal itu ia pelajari dari jaya Taka , yang memang seorang pendekar tanpa tanding ,yang sudah malang melintang di dunia persilatan.