Sumpah Wanita Tersakiti

Semua mata memandang kearah tuan Arkan saat ini, hal yang baru diucapkan benar benar berita yang mengguncangkan keangkuhan 3 orang wanita yang beda usia nyonya Lucy mama Dania dan Clara.

"apa ini maksud dari perkataan papa nya Arkan sesaat sebelum dia meninggal dunia, dia secara halus memperingatkan ku tentang bagaimana caranya bersikap adil pada Clara dan Zeline, kalau benar Clara bukan anak Dania lalu dia putri siapa"

"papa akan bicara jujur apa mama siap untuk mendengarkan nya, dan untuk kamu Clara semoga setelah ini membuat kamu lebih baik" ucap tuan Arkan

"ceritakan semuanya pa, sudah terlalu lama mama dibohongi sama papa" tukas mama Dania

"sebelumnya papa minta maaf karena apa yang akan papa katakan akan membuat mama marah, Clara bukan anak kandung mama tapi dia anak dari wanita yang menjadi kekasih papa, disaat pernikahan kita belum menghadirkan seorang anak, papa tergoda dengan wanita yang menjadi ibu kandung Clara"

Flasback on.

"mas Arkan aku hamil aku meminta pertanggung jawaban dari kamu" ucap Reni membuat Arkan sangat kaget

"kok bisa kan aku selalu main aman" sahut Arkan dengan wajah gusar

"iya bisa saja mas Arkan semua bisa terjadi walaupun kita sudah main aman" balas Reni

"tapi..." ucap Arkan

"selama aku berhubungan dengan kamu aku tidak pernah pergi kemana mana mas, 2 bulan aku dirumah saja kamu tanya bibik deh kalau tidak percaya" jelas Reni

"mas tau Reni, bukan nya mas tidak percaya tapi mas sudah menikah dan sekerang Dania sedang hamil anak pertama kami juga"

"mas akan bertanggung jawab dengan anak yang kamu kandung tapi kalau untuk menikahi kamu itu tidak mungkin Reni"

"Dania sangat pencemburu dan adik nya Dania sangat berkuasa, Dania mempunyai saham yang paling besar di perusahaan, jadi kalau dia tau mas menikah lagi, bisa bisa perusahaan akan dia ambil dan kamu tidak bisa lagi hidup mewah seperti ini, coba kamu pikirkan lagi" jelas Arkan

Dia sengaja mengatakan hal ini agar Reni bisa mengambil keputusan yang tepat untuk dia dan anak yang sedang dia kandung saat ini.

"hah jadi sekarang perusahaan jadi milik istri kamu mas?" tanya Reni terkejut

"iya kalau mas ketahuan menikah lagi dia bisa minta cerai dan pembagian harta gono gini akan Dania dapatkan semuanya, hanya sedikit yang menjadi hak aku" sahut Arkan

"aku tidak mau hidup susah lagi mas" balas Reni

"ya sudah kalau begitu kita tetap dengan hubungan seperti ini dan semua kebutuhan kamu dan anak yang kamu kandung akan aku penuhi kamu tidak usah khawatir" ucap Arkan

Reni hanya bisa diam mendengar semua yang dikatakan oleh Arkan, akhirnya dia sampai pada keputusan menerima semua saran Arkan, karena Reni mempunyai rencana sendiri.

"aku tidak bisa hidup seperti ini terus menjadi simpanan Arkan, apalagi sekarang aku sedang hamil siapa laki laki yang mau dengan ku saat ini, sampai anak ini lahir aku akan ikut semua maunya Arkan"

"kalau anak ini sudah lahir aku akan menyerahkan pada mas Arkan, dan aku bisa hidup bebas lagi, huuhh aku pikir semua asset mas Arkan yang punya, ternyata sudah atas nama istrinya semua" gumam Reni dalam hati.

Waktu terus berlalu hingga kelahiran anak Reni dan Dania hampir bersamaan, dan mereka juga ditempatkan pada rumah sakit yang sama.

Flasback off.

"jadi saat kamu melahirkan anak kita hanya sebentar bisa bertahan didunia ini dan disaat yang sama ibunya Clara juga melahirkan, tanpa pikir panjang mas datang kekamar perawatan Ibu nya Clara"

"dan membuat kesepakatan lalu memberinya uang untuk pergi jauh dan tidak mengganggu keluarga kita, begitu cerita nya sayang mas akhirnya meminta bantuan dokter dan suster yang merawat kamu saat itu" jelas Arkan

"keterlaluan kamu mas tega kamu melakukan hal ini padaku, apa salahku mas Arkan" tukas mama Dania

Plak plak, bunyi tamparan diwajah tuan Arkan terdengar sangat keras, Arkan hanya diam tidak membalas apa yang dilakukan Dania karena dia tau saat ini Dania pasti sangat marah dan sedih.

"maaf kan mas sayang, mas melakukan itu karena keadaan kesehatan kamu setelah melahirkan anak kita sedikit menurun Dania, mas tidak mau kehilangan kamu juga setelah putri kita meninggal"

"akhirnya mas nekat melakukan hal itu, walau mas tau itu salah tapi mas tidak mau kehilangan kamu Dania" jelas Arkan sambil meminta maaf pada Dania.

"kamu jahat mas Arkan, sekarang dimana kuburan anak aku mas hik hik hik" tanya mama Dania sambil menangis sedih

"maafkan mas sayang, nanti kita akan kekuburan putri kita" balas Arkan

Dania terlihat memegang kepalanya yang tiba tiba pening dan dia rasa berputar,

"sayang, kamu kenapa jangan bikin mas takut" ucap Arkan sambil memeluk tubuh Dania yang hampir jatuh.

"bawa kerumah sakit Arkan, mama tidak mau terjadi apa apa dengan Dania, kamu sangat keterlaluan Arkan" perintah nyonya Lucy

"iya ma" sahut Arkan dan segera menggendong Dania keluar rumah diikuti oleh nyonya Lucy yang juga mau ikut pergi kerumah sakit.

"mama dirumah saja ma, mama kan lagi sakit juga" ucap Arkan melarang nyonya Lucy untuk ikut kerumah sakit

Sedangkan Clara dan Zeline saling diam tidak ada yang bicara, Clara terlihat sangat terpukul menerima semua kenyataan tentang dirinya yang sesungguh nya, seketika dia merasa rendah diri pada Zeline dan yang lain nya.

"ternyata aku anak dari wanita simpanan papa, wanita yang tega memberikan anaknya demi uang" gumam Clara dalam hati terlihat tatapan matanya sangat kosong saat ini.

"benar apa yang dikatakan Zeline selama ini, kalau bundanya lebih baik dari ibunya" ucap Clara sambil mengusap air matanya.

Zeline hanya memperhatikan raut wajah sedih Clara tapi dia tidak bertindak apa apa.

"ternyata benar apa yang aku katakan, dia juga anak selingkuhan papa, bagaimana dengan mbak Tini ya, apa dia sedang hamil lalu disuruh tinggal ditempat lain oleh papa" gumam Zeline dalam hati.

"kalian berdua kenapa diam, Clara kamu harus kuat ya" ucap nenek Lucy

"apa nenek tau dimana sekarang ibu kandungku?" tanya Clara dengan suara parau karena menahan tangis

"nenek tidak tau Clara" sahut nenek

"Zeline apa kamu tau mengenai hal ini dikasih tau oleh kakek" tanya nenek

"tidak nek" sahut Zeline singkat

"pantas selama ini Daniel tidak dekat dengan Clara bahkan terkesan menjauh, apa Daniel sudah tau akan hal ini ya" ucap nenek penasaran

"Zeline rasa om Daniel beluk tau nek, mungkin aura Clara yang kurang bagus dan sikapnya yang tidak sopan membuat om Daniel malas pada Clara, atau om Daniel tidak merasakan kedekatan seorang paman dengan keponakan nya makanya dia terlihat acuh" jelas Zeline

"kamu benar Zeline kalau Daniel tau pasti dia sudah marah sama papa kalian" tukas nenek

"puas kamu sekarang Zeline kalau aku memang lebih buruk dari pada kamu" ucap Clara dengan mata merah habis menangis.

"nggak aku biasa saja karena aku sudah tau dari lama, aku kasian saja sama kamu Clara apa sekarang kamu masih bisa bersikap sombong dan angkuh" tukas Zeline